Anda di halaman 1dari 13

PRESENTASI FOTO

PENDAHULUAN
Pernahkah kamu melihat iklan di papan reklame dengan visual yang menarik
perhatianmu? Atau gambar pada kemasan produk yang meyakinkanmu untuk
membeli produk yang sedang kamu lihat itu dibandingkan produk lain. Itulah
kekuatan dari presentasi foto

Kata fotografi berasal dari bahasa Yunani, yakni photos dan grafos. Photos
berarti cahaya, sedangkan grafos artinya menggambar atau melukis.
Fotografi secara harfiah dapat didefinisikan sebagai melukis dengan bantuan
sinar (foto=sinar, grafi=menulis/melukis).
Proses perencanaan secara sederhana meliputi aktivitas survey lapangan dan
instansional; Analisis data dan Perumusan rencana.
Teknik fotografi dengan segala kelebihan dan kekurangannya dapat
dimanfaatkan dan sangat membantu perencana dalam proses penyusunan
rencana pada umumnya dan Teknik presentasi pada khususnya

Manfaat yang Diperoleh


Dengan menggunakan fotograft, dapat diperoleh bertagal manfaat sebagai
berikut:
1. Dalam survey lapangan dan instansional
a) Dapat merekam objek dengan cepat dan akurat
Contoh: Folo yang menggambarkan kawasan permukiman kumuh.
Bandingkan dengan skelsa, pertu waktu lama dan cara pembuatan
saringkal kurang akurat.
b) Memudahkan perencana menganalisis wilayah perencanaan, terutama
untuk hal-hal yang menyangkut ukuran kualitatif sualu objck.
kondisi
buruk. Melafui foto.dapat langsung diperoleh gambaran yang pasti
tentang seberapa buruk kondisi perumahan tadi.
c) Seluruh anggota team dapat mengelahul perencanaan
pekerjaan kompilasi, analisis data dan penyusunan rencana.
d) Objek alau wilayah perencanaan fertentu yang sufit didatangi bisa
diwakili metatul serangkalan foto/slide.
Contoh: Pengembangan objek wisata gua di bawah fanah Keadaan medan
yang sulit dan membahayakan Widak memungkinkan seluruh angpota
team rencana masuk ke
dalam gua.
e) Kemampuan daya ingat manusia terbatas dalam mengingat seluruh
bagian wilayah perencanaan. Dengan melihat foto berarti dapat
mengingat Kembali keadaan wilayah perencanaan secara terperinci
f) Menghemat waktu, degan menggunakan fotografi berarti banyak waktu
yang bisa dihemat

2. Dalam analisis dikenal beberapa metoda yang menggunakan Teknik fotografi,


seperti:
a) Analisis Fologral Selang Waktu (ime Lapso Photography analysis), untuk
kepertuan menghtung jumlah kendaraan di suatu penggal Jalan.
b) Analisis mikro komposisi, untuk menilai kualitas suatu lanskap.
c) Analisis Q-sort, untuk Menyusun peringkat kualitas lanskap berdasarkan
penilaian tim penilai

3. Dalam tahap penyusunan dan presentasi rencana:


a) Pemotreran maket
b) Pendukung presentasi visual pada waktu seminarsteering committee

Kekurangan Teknik Fotografi


Meskipun Teknik fotografi memiliki banyak manfaat, ada juga kekurangan dari
Teknik ini, yaitu
a) Mahalnya biaya yang dikeluarkan untuk membeli peralatan serta biaya
pemeliharaan alat
b) Memerlukan keterampilan
c) Foto yang gagal tidak akan berguna dan membuang-buang waktu dan
biaya

Perlunya Kemampuan Memotret Sendiri


Dalam kaltannya dengan profesi perencana, maka kemampuan memotret
yang diperukan merupakan penunjang dari pokerjaan pokok (sebagal perencana
kota/wilayah). Tingkat kemempuan fotografi yang dibutuhikan tentu suja tidak
selinggi kemampuan seorang pemotret profesional. Untuk keperluan tersebut,
tujuan teknik folografi adalah untuk menghasakan foto sosuai dengan koadaan
sebenamya. Dalam hal ini manipulasi folo jelas tidak
diperkenanian.
Setiap perencana sebakya sanggup memotrel sendid, sebab :
a) Agar tidak selalu tomantung pada orang tain
b) Dapat menghemal biaya, karena tidak perlu memebayar pemotret
profesional yang biasanya menuntut bayaran tinggl.
c) Adegan-adegan dan lokasi tortentu mengharuskan perencana memotret
sendiri.
d) Dapat menyalurkan keinginan pribaditugas yang dibebankan yang
biasanya tidak tercapal bila orang lain yang memotret.
e) Meningkatkan kepekaan dalam mangenal lingkungan hidup yang
serasi, pemandangan lanskap yang indah dan menarik untuk
dikembangkan sebagal objek wisata. aspek-aspek disain perkotaan yang
balk, dsb. Kepekaan terhadap lingkungan mompunyal peranan penting
dalam proses penyusunan rencana yang baik.

Teknik Fotografi
Mata manusia dan lensa kamera memiliki perbedaan-perbedaan. Pemotret perlu
memahami perbedaan-perbedaan tersebut untuk menyesuaikan waktu dan
kondisi yang sesuai.
Perbedaan mata manusia dan lensa dapat dilihat dari table berikut

Tabel 1.
PERBEDAAN MATA MANUSIA DENGAN LENSA KAMERA
MATA MANUSIA LENSA KAMERA
1. Sifat -Binocular -Monocular
-Tiga dimensi -Dua dimensi
-Perspektif -Non perspektif &
perspektif
2. Pandangan Objek tertentu Semua objek
3. Warna Peka Kurang peka
4. Sinar Peka Kurang peka
5. Panjang fokus Tetap (50mm) Bisa diubah-ubah
(6mm s/d 2.000mm)
6. Sudut Pandang 45 derajat 1 s/d 160 derajat
7. Kemampuan Terbatas Tidak terbatas

Hal-hal yang Harus Diperhatikan


Lima hal pokok yang harus diperharikan dalam pengambilan foto/ pemotretan:
1. Objek
Objek merupakan adegan pemandangan yang akan dipotret. Objek terdiri dari
objek pertama dan objek kedua.
Sifat objek pertama:
a) Stalis; adegan / pemandangan terdiri atas komponen-komponen tidak,
bergerak atau dominasi garis vertical/horizontal
b) Dinamis; berupa komponen yang bergerak atau garis-garis
diagonal/lengkung
Jenis objek kedua:
a) Latar depan
b) Latar belakang
c) Langit
d) Horizon
2. Komposisi
Pada dasarnya komposisi adalah seni menempatkan gambar benda-benda dan
Menyusun garis-garis dalam batas-batas bidang gambar sedemikian rupa
sehingga dapat menyatakan dengan jelas apa yang terkandung di dalamnya,
serta menyenangkan untuk dipandang. (Amir Hamzah Suleiman, 1981:107).
Definisi lain, komposisi adatah susunang ambar dalam Batasan satu ruang.
(Soelerko, 1974,: 5).

Jenis-Jenis Komposisi
a) Statis
Komposisi Statis atau biasa disebut Dead Center ialah komposisi yang
meletakkan subyek di tengah bidang. Komposisi ini sangat efektif untuk
menciptakan kesan: - Diam tak bergerak sehingga menimbulkan rasa
tenang dan tenteram.

b) Dinamis
Komponen visual yang memberikan kesan gerak dijumpai garis diagonal
dalam bingkai gambar.

c) Komposisi simetris
Benda atau model yang menjadi objek gambar diletakkan pada posisi
seimbang antara sebelah kiri dan se-belah kanan. Komposisi simetris
memiliki keseimbangan benda yang sama dalam bentuk dan ukurannya.
d) Komposisi asimetris
Pada posisi asimetris, benda diletak- kan dalam posisi tidak sama baik
dalam posisi maupun ukurannya. Namun demikian, dalam komposisi
asimetris masih tetap memperhatikan proporsi, keseimbangan, dan
kesatuan antar benda atau objek gambar.
e) Komposisi sentral
perhatian benda atau objek model gambar terletak di tengah-tengah
bidang gambar. Penempatan model diatur sesuai dengan proporsi bentuk
model dan diatur seimbang

f) Pembingkaian objck
pembatasan objek utama dengan latar depan yang sesuai, schingga objck
utama menjadi pusat pertatian.
g) Keseimbangan dinamis
Bentuk peralihan antara komposisi statis dan dinamis
h) Pengulangan/pola
Pengulangan komponen-komponen visual secara berulang

Dalam Komposisi Perlu Dilihat:


a) Pembagian bidang gambar
b) Penempatan objek utama
c) Proporsi objek utama terhadap objek kedua
d) Titik lokasi pemotretan dan sudut pendang.

3. Sinar/cahaya
Sinar/cahaya dapat membentuk karakter dalam suatu foto Cahaya merupakan
faktor penting dan memegang peranan vital pada aktivitas fotografi dalam
membuat campuran dengan komposisi subjek.
Sinar/cahaya memberikan informasi tentang struktur bentuk objek yang akan
difoto. Apa yang kita lihat pada benda adalah akibat dari pantulan sinar/cahaya
ke benda tersebut yang kita tangkap dengan mata.
Jenis-Jenis Sinar/Cahaya Dibedakan Menurut
 Arahnya : deparbelakang: samping kirl/kanan; berbagai arah
 Sumber: sinar matahari; sinar buatan; sinar campuran (matahari &buatan)
 Kualias: tempertur wama ‡ 5.000 k
 Kuantias: berpengarut terhadap pithan diafragma dan kecepatan.

Aspek-Aspek Untuk Perhitungan Warna Yang Baik


 HUE adalah predominasi dari sensasionalitas warna, antara
warna merah, warna kuning, warna biru. Warna yang normal
diharapkan netral atau achromatic.
 SATURATION adalah kestabilan warna dari nilai pudar sehingga
warna menjadi murni atau tepat dan tidak pudar. Atau biasa
disebut chroma, intensity atau purity.
 BRIGHTNESS adalah bentuk secara luas dari kuantitas cahaya
yang diterima subjek.

Karakter Pencahayaan
Terbagi menjadi 2, yaitu:
a) Hard Light
Perbandingan intensitas antara cahaya yang keras dan cahaya
yang lemah cukup tinggi. Karena cahaya yang jatuh menjadi focus
pada titik tertentu maka hal ini memberikan dampak pada bagian
bayangan akan terlihat sangat jelas. Sehingga akan menimbulkan
efek kontras yang sangat tinggi.
b) Soft Light
Sumber cahaya yang jatuh ke permukaan subjek di buat
dengan perbandingan antara cahaya yang keras dan cahaya
yang lemah cukup rendah.Karena perbandingan yang sangat
kecil ini cahaya menjadi rata sehingga bayangan akan terlihat halus atau
tidak sama sekali.
Contoh perbedaan hard light dan soft light

4. Lensa
Jenis Jenis Lensa:
a) Lensa mata ikan (6 m sid 16 mm)
b) Lensa sudut lebar (13 mm s/d 35 mm)
c) Lensa normal (50 mm)
d) Lensa telo (85 s/d 2.000 mm)
e) Lensa zoom
f) Lensa penggunaan khusus

5. Film
Jenis-janis film:
a) hitam pulih
b) berwama
c) slide

Tahapan Pemotretan
a) Memahami tugas yang diberikan.
b) Kembangkan Ide-kde baru dan lihat iteratur
c) Persiapan alat dan film.
d) Mengenali wilayah studi/obiek foto secara seksama
e) Membust skenario pemotretan; berisi urutan-urutan pemotretan, objek
yang dipotret, lokasi pemotretan terbaik dan alat-alat tertentu yang
diperlukan.
f) Alur komposisi objek utama dalam bingkai gambar.
g) Perhatikan objek kedua, apakah tidak menggangou objek utama ?

h) Perhalikan sinar (arah, sumber, kualitas dan kuantitas).


i) Penajaman gambar.
j) Ukur pencahayaan
k) Atur diafragma dan kecepatan sesual dengan konsep yang dinginkan dan
keadaan sinar.
l) Tekan tombol.
m) Seleksi dan edit foto
n) Pemotretan ulang (bila ada yang gagal).
o) Buat teks dan keterangan foto.

Komposisi
Seorang fotografer sebelum mengambil gambar dengan kameranya, harus dapat
mengatur komposisi terlebih dahulu agar gambar yang dihasilkan menjadi indah
dan enak untuk dipandang.

1. Format
• Horisontal
• Segi empat
• Vertikal

2.Viewpoint
a) Fil the frame
Komposisi fill the frame adalah komposisi dimana pemotret dapat
memenuhi foto dengan objek. Biasanya cara yang digunakan
adalah mendekatkan kamera ke objek dan mengambil dari sudut tertentu
sehingga objek tampak memenuhi frame. Kamu dapat bereksperimen
sekreatif mungkin dengan teknik ini hingga kamu mendapatkan foto-foto
yang menarik dan unik.
Contoh foto dengan viewpoint fill the frame

b) Close up
Close up atau bisa disebut fotografi makro, aliran fotografi yang
mengkhususkan pada pemotretan objek-objek berukuran kecil pada
dasarnya menggunakan pendekatan ini. Supaya detil yang terekam
maksimal, fotografi makro berusaha untuk memotret dengan jarak fokus
sedekat mungkin. Karena jarak fokusnya sangat dekat,ruang tajamnya
pun jadi sangat sempit. Membuat objek foto makronya tajam,
sekelilingnya jadi “blur”. Visual foto makro pun jadi menarik karena daya
tarik dari objek utamanya yang kuat.
Contoh foto dengan viewpoint close up
c) High view point/bird eye
Viewpoint ini diambil dari sudut pandang yang lebih tinggi (seperti sudut
pandang dari burung), biasanya digunakan untuk mengambil objek yang
jumlahnya banyak yang biasanya tidak dapat termuat dalam sudut
pandang manusia biasa (eye level)
Contoh foto dengan high viewpoint

d) Low view point/ frog eye


Viewpoint bisa dibilang kebalikan dari viewpoint sebelumnya. frog eye
(seperti sudut pandang kodok) merupakan teknik pengambilan yang
posisi kameranya disejajarkan dengan bagian alas atau bagian bawah
objek, serta posisinya lebih rendah dari dasar objek. Hasil gambar yang
diambil dengan teknik ini akan menjadi sangat besar.
Contoh gambar low view point/frog eye
3. Penempatan Objek
 Jika garis horizon berada di tengah-tengah lukisan, artinya sejajar
dengan pandangan ke depan.
 Garis horizon yang rendah tampak seolah-olah pemirsa sedang melihat
ke atas garis horizon, memandang ke atas.
 Garis cakrawala tinggi diterjemahkan sebagai melihat sudut di bawah
garis cakrawala, melihat ke bawah.

4. Pembingkaian
Mata manusia memiliki natural field of view (FOV) sekitar 135 derajat,
sehingga kita dapat melihat area yang cukup luas bahkan jika kita menatap lurus
ke sesuatu, tetapi apa pun yang kita lihat secara langsung adalah apa yang
tampak fokus dan segalanya. sekitar tampak tidak fokus (meskipun mereka
berada di bidang fokus yang sama). Itulah kemampuan alami kita untuk
memperhatikan atau fokus hanya pada hal-hal yang signifikan.
Sebagai seorang fotografer, memanfaatkan pembingkaian alami dalam foto
yang sebenarnya mengambil keuntungan dari kecenderungan bawaan kita untuk
fokus pada subjek dan mengaburkan sisa gambar. Ini merupakan bagian dari
aturan paling dasar dalam fotografi dan dengan demikian dapat diterapkan pada
foto yang diambil pada smartphone dasar hingga kamera DSLR atau mirrorless
kelas atas kelas atas.
pembingkaian dapat menjadi alat komposisi yang berguna untuk:
 Mengarahkan mata pemirsa ke subjek atau wilayah utama
 Memungkinkan mata pemirsa untuk lebih mudah fokus pada subjek
 Menekankan elemen atau area yang kurang penting atau mengganggu
 Ciptakan struktur komposisi yang estetis
 Menciptakan kedalaman lebih dalam sebuah foto

5. Latar Belakang
Latar belakang foto secara umum adalah gambar atau elemen visual yang
ditempatkan di belakang objek utama dalam suatu desain grafis atau foto. Latar
belakang foto dapat berupa warna solid, gradien, tekstur, atau foto, dan
digunakan untuk menambahkan kedalaman, menarik perhatian, atau
memperkuat pesan dalam desain atau foto.
Keseimbangan
Keseimbangan adalah teknik fotografi yang melibatkan menangkap gambar
dalam bingkai sehingga semua bagian gambar memiliki berat visual yang sama.
keseimbangan yang tepat harus meningkatkan daya tarik visual dari sebuah
foto.
a) Balance Kanan Kiri
Pembagian kiri-kanan merupakan hal yang benar-benar penting dalam
keseimbangan. Keseimbangan atas-bawah memiliki sedikit efek pada
bagaimana secara rata gambar muncul. Dengan cara yang sama, kita
dapat melihat gambar sebagai gambar kasar simetris,meskipun ini hanya
berlaku pada sumbu kiri-kanan. Dengan demikian, foto di mana semua
subjek yang berada di sepanjang bagian bawah, dan itu masih bisa
seimbang jika bagian kiri dan kanan adalah sama dalam berat visual
Pencitraan menempatkan foto pada titik tumpu, dan jika fitur dari setiap
sisi menarik mata sama, gambar dapat dianggap seimbang.
b) Balance vs Imbalance
Seimbang atau kurang dari itu, otomatis membuat gambar kamu tampak
lebih atau kurang jernih. Dengan gambar yang seimbang, frame lebih
tenang dari satu yang perhatian visualnya tidak simetris ke satu sisi atau
yang lain.
Bagi banyak orang, gambar tegang dapat berkomunikasi cerita lebih
efektif; untuk orang lain, gambar yang seimbang lebih damai dan estetis.
Itu semua tergantung pada suasana hati kamu yang ingin berkomunikasi.
c) Simetri
Jenis yang paling jelas dari keseimbangan adalah satu di mana gambar
identik pada bagian kiri dan kanan. Sempurna, tingkat simetri pixel tidak
mungkin di luar gambar yang dihasilkan komputer, tapi foto hamper
simetris lebih dari cukup bagi kita untuk melihat komposisi yang
seimbang.
Masalah utama dengan simetri adalah bahwa sebagian besar adegan tidak
memiliki dua bagian identik. Dan, jika kamu bekerja di genre dengan
subyek mudah-tersedia simetris (misalnya, fotografi arsitektur), gambar
kamu akan menjadi tua jika kamu melihat mereka semua dengan cara
yang sama.
d) Balance asimetris
Sebuah foto tidak harus simetris untuk seimbang.Sebagai contoh, di mana
masing-masing setengah dari foto memiliki subjek yang menarik
perhatian yang sama. Misalnya, subjek utama bisa berada di salah satu
sisi gambar, tapi beberapa subyek kecil di sisi lain menyeimbangkan
frame. Atau, bisa cukup besar bahwa itu mencakup panjang gambar,
efektif untuk menyeimbangkan sendiri.
Untuk gambar yang akan seimbang, masing-masing sisi harus
mendapatkan perhatian dari pemirsa pada tingkat yang sama.

Sketsa
Bagi perencana profesional, seperti halnya bagi arsitek, graphic art merupakan
alat yang esensial untuk mentransformasikan konsep-konsep yang bersifat
teknis bahkan abstrak ke dalam bentuk visual yang sederhana, sehingga mudah
dipahami kalangan non-profesional (klien).

Graphic art dipergunakan balam berbagai pekerjaan untuk mencapai satu atau
lebih tujuan :
• Identifikasi persoalan
• Menyampaikan gagasan-gagasan dasar
• Mempromosikan konsep desain atau rencana • Menentukan sasaran dan
prioritas
• Spotlight design features
• Menunjang usulan perencanaan dan perancangan

Prinsip/ Tata Cara Menggambar


1. Komposisi
Susunan beberapa unsur secara seimbang dan serasi (harmonis)
a) KESATUAN
- Organisasi antara beberapa unsur yang saling bergantung satu sama lain,
tidak terpisahkan.
- Dipengaruhi olch faktor tekanan, keseimbangan, dan irama.
b) TEKANAN
Tekanan dapat berupa warna gelap,warna kontras, tekstur, atau
penonjolan suatu bentuk (pohon, gedung, bayangan, silhoute, tekstur
dinding, dll)
c) KESEIMBANGAN
Setelah titik pusat perhatian dibentuk, tiap-tiap bagian mendapat
penckanan yang sesuai (gelap- terang, latar belakang, latar depan, dll)
d) IRAMA
Bentuk yang beda ukurannya (berurutan), susunannya (sclang-scling),
maupun cara peletakannya (variasi) untuk memberikan kesan
dinamika/gerak, variasi, menghilangkan kesan monoton/membosankan
pada suatu komposisi.

Anda mungkin juga menyukai