Anda di halaman 1dari 6

Homedesain grafis percetakanMEMEBERIKAN EFEK PADA GAMBAR BITMAP

MEMEBERIKAN EFEK PADA


GAMBAR BITMAP
Pak ArlanMay 13, 2020
A. Memahami Komposisi Gambar dalam
Fotografi
Teknik dan komposisi merupakan dua hal yang wajib dipahami dalam dunia
fotografi. Karena tanpa memahami komposisi, tidak akan dapat menghasilkan foto
yang sempurna. Komposisi artinya cara menata elemen-elemen dalam gambar,
yang mencakup garis, bentuk, warna, dan gelap terang.

Sebuah komposisi yang baik dapat menciptakan sebuah karya seni dan sebuah foto.
Sebaliknya, komposisi yang tidak baik atau buruk dapat merusak makna sebuah foto
secara keseluruhan. Sehingga, pesan yang ingin disampaikan oleh fotografer
melalui media foto menjadi tidak tersampaikan dengan baik. Karena keindahan
objek yang difoto akan lebih nyata dari kualitas gambar foto yang terekam.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun komposisi dalam dunia
fotografi antara lain:

1. Dalam mengatur komposisi dalam dunia fotografi, kesan garis harus ditampilkan
agar objek yang difoto lebih memiliki kesan yang mendalam.

2. Memerlukan pengaturan shape dari sebuah objek yang akan difoto. Hal ini
berlaku ketika mengambil gambar sebuah objek di tengah keramaian. Supaya dapat
menerapkan dalam sebuah titik agar objek tersebut terlihat menarik.

Komposisi dalam dunia fotografi berperan penting karena menentukan kualitas


sebuah foto. Seorang fotografer harus memahami tentang hal yang berkaitan
dengan komposisi. Karena tanpa pemahaman apapun, fotografer tidak dapat
menghasilkan sebuah karya yang memiliki nilai seni.

Komposisi dalam dunia fotografi merupakan cara bagaimana gambar membagi


bidang dalam sebuah gambar. Dengan pembagian yang benar, maka karya fotografi
akan tampak lebih indah daripada karya yang mengabaikan unsur komposisi.
Komposisi berawal dari proses ketika seorang (fotografer) menentukan objek foto.
Pada saat inilah, kamera sudah diarahkan untuk menentukan sudut bidikan yang
memenuhi kaidah komposisi fotografi. Hal semacam ini berguna untuk
memunculkan naluri. Naluri berperan untuk menilai layak bertujuan untuk
meningkatkan kualitas dan makna dari sebuah foto (gambar). Adapun fungsi
tersebut antara lain:

1. Menjadikan sebuah objek sederhana menjadi


bermakna
Misalnya, sebuah kaos kaki yang berlubang, jika difoto begitu saja maka kurang
memiliki makna. Tetapi, jika di foto dengan latar belakang seorang laki-laki tua
pekerja bangunan, maka kaos kaki tersebut memiliki makna yaitu kerja kerasnya
perjuangan laki-laki tua ditempat kerja.

2. Menguatkan kesan
Misalnya, seorang peserta didik yang sedang menyelesaikan soal ujian dengan
ekspresi kening yang berkerut, memiliki kesan kuat bahwa peserta didik tersebut
sedang berpikir keras menemukan jawaban.

3. Fokus
Penggunaan komposisi yang tepat akan memudahkan orang yang melihat foto
mengetahui fokus apa yang menjadi objek bidikan dari fotografer.

4. Mendramatisir objek
Misalnya kabut dari pagi hari yang terkena sinar matahari yang menembus di balik
pepohonan, akan menciptakan kesan melankolis pada lingkungan tersebut.
(http://www.anneahira.com/komposisi-dalam-fotografi.html)

B. Macam-Macam Komposisi Gambar


dalam Fotografi
Setelah memahami elemen dan beberapa hal dalam komposisi fotografi, selanjutnya
adalah menerapkannya dalam fotografi langsung yang terbagi menjadi beberapa
macam teknik komposisi. Adapun macam-macam komposisi gambar dalam fotografi
antara lain sebagai berikut.

1. The Golden Ratio


Teknik komposisi the golden ratio adalah teknik komposisi yang membagi layar kita
ke dalam beberapa bagian dengan perbandingan 1:1.618. Titik pertemuan antara
garis diagonal hijau dan merah. Titik inilah posisi yang disebut dengan golden ratio
dalam komposisi foto ataupun lukisan.
Golden ratio (rasio emas) merupakan garis lengkung seperti rumah siput dan cara
menerapkannya dengan menggambar phi grid terlebih dahulu. Dimana phi grid
merupakan perpaduan dari persegi panjang dan garis yang akan membantu kita
memperhatikan golden ratio.

2. Golden Triangles
Golden triangles adalah salah satu teknik komposisi fotografi yang dilakukan dengan
cara membagi gambar secara diagonal dari sudut yang lain kemudian menarik
sebuah garis dari satu sudut yang lain hingga bertemu di garis pertama dengan
sudut 90 derajat. Selanjutnya, meletakkan elemen-elemen fotografi hingga jatuh di
dalam tiga buah segitiga yang dihasilkan. Komposisi ini dapat digunakan untuk
semua jenis fotografi, misalnya portrait, landscape, macro, dan lain lain.

3. Rule of Thirds
Rule of thirds adalah sebuah teknik komposisi yang paling banyak digunakan oleh
fotografer. Dengan rule of thirds, pusat perhatian ditempatkan pada setiap titik
simpang garis yang membagi gambar atau foto dari atas ke bawah dan dari kiri ke
kanan. Teknik ini berguna untuk membentuk struktur komposisi sebuah gambar.
Seiring perkembangan teknologi, beberapa produsen menawarkan sebuah rentang
garis pada layar display kamera digital untuk membantu fotografer dalam
membentuk komposisi sebuah gambar atau foto.
4. Balance
Balance digunakan ketika menggunakan teknik komposisi rule of thirds atau the
golden ratio, dengan tujuan agar gambar memiliki keseimbangan. Sebuah foto yang
memiliki subjek lebar dan berada di posisi paling depan dari objek yang lain dapat
menciptakan sebuah gambar yang terlihat terlalu berat sebelah. Kita dapat
menciptakan beberapa keseimbangan dengan menyertakan sebuah elemen yang
kurang penting atau sebuah elemen yang tampil lebih kecil di belakang.
(https://pakarkomunikasi.com/macam-macam-komposisi-fotografi)

5. Leading lines
Teknik leading lines membantu mata yang melihat tertuju pada titik pusat dan fokus
perhatian pada beberapa elemen penting yang ada pada sebuah gambar atau foto.
Teknik ini membantu menciptakan sebuah ilusi kedalam atau ilusi jarak dalam
sebuah komposisi. Contoh penggunaan komposisi ini adalah tembok atau pola-pola
atau jalan.

6. Lighting (pencahayaan)
Lighting dapat menambah atau memberikan efek dramatis ke dalam foto. Biasanya
kita membutuhkan sumber cahaya di belakang kita ketika memotret. Lighting terdiri
dari tiga macam yaitu backlighting, sidelighting, dan floor lighting. Backlighting terjadi
pada saat sumber cahaya berada di depan lensa dan di belakang objek hingga
menciptakan gambar siluet. Side Lighting (pencahayaan dari samping) efektif dalam
mengkomunikasikan kekuatan emosi. Sedangkan floor lighting adalah sebuah teknik
yang menempatkan sebuah sumber cahaya di depan dan di bawah objek dan
kamera untuk menimbulkan kesan misteri.

7. Fill the Frame


Dalam komposisi ini, objek memenuhi frame dan hanya menyisakan sedikit ruang
bahkan tidak ada ruang sama sekali. Sehingga orang yang melihatnya benar-benar
fokus pada objek utama tanpa terganggu dengan hal-hal lainnya.

8. Leaving Space
Komposisi ini menciptakan kesan yang sederhana dan minimalis. Dalam komposisi
ini, memperlihatkan ruang kosong di sekitar objek yang luas. Tampilan semacam ini
sama dengan fill the frame yaitu dapat melihat objek tanpa terganggu dengan hal-hal
lainnya.

9. Textures
Textures adalah cara lain yang dapat kita gunakan untuk menciptakan dimensi
dalam sebuah foto. Dengan melakukan zoom in pada permukaan yang bertekstur,
kita dapat membuatnya terlihat seperti foto yang hidup dalam tiga dimensi.

10. Pattern (pola)


Pola dapat kita temi di berbagai tempat. Pola dapat berupa buatan tangan manusia
maupun hasil kreasi dari alam. Sebuah pola atau pattern dapat secara visual kita
lihat karena pola atau pattern menyajikan harmoni dan irama tertentu. Sesuatu yang
harmonis dan berirama dapat membuat kita merasakan nuansa tertentu. Dengan
menyatukan beberapa pola ke dalam foto, kita dapat menciptakan suatu komposisi
yang baik.
(https://pakarkomunikasi.com/macam-macam-komposisi-fotografi)

Anda mungkin juga menyukai