Anda di halaman 1dari 36

Diklat Peningkatan Kompetensi Guru Penggerak

Bidang Seni dan Budaya Gelombang 1


Kompetensi Keahlian Desain Komunikasi Visual - Fotografi

Komposisi Fotografi
Hery siswanto
SMK PLUS NU SIDOARJO

Balai Besar Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi


Seni dan Budaya
2021
Sudut Pengambilan Gambar
1. High angle
Angle ini digunakan untuk menangkap kesan luas dari objek
yang difoto. Pada angle ini kamera diposisikan lebih tinggi
dari objek, sehingga memberi kesan kecil dari objek yang
difoto. Dengan angle ini kita bisa memasukkan elemen-
elemen pendukung komposisi ke dalam frame. Penerapan
high angle bisa juga diterapkan pada foto pemandangan
(landscape).
2. Eye level angle
Sudut pandang ini adalah sudut pandang atau angle yang
umum digunakan. Pada angle ini lensa kamera dibidik
sejajar dengan tinggi objek. Posisi dan arah kamera
memandang objek yang akan dipotret layaknya mata kita
melihat objek secara biasa. Pengambilan angle ini
kebanyakan untuk memotret manusia dan aktifitasnya
(Human interest).
3. Low angle
Pada sudut pengambilan foto ini, kamera
diposisikan lebih rendah dari objek. Low angle
biasanya digunakan untuk menunjukkan kesan
elegan, megah dan tangguh. Sudut pandang
pemotretan ini sering juga diterapkan pada fotografi
cityscape, contohnya pada foto gedung-gedung
penacakar langit.
Posisi Objek Utama

Framing
Umumnya foto dibuat dalam sebuah kotak untuk
meneruskan objek utama dibelakangnya. Seperti dari balik
gerbang, jendela dan lainnya.
Atau efek dari objek disekitar yang membentuk frame
dibagian depan, sedangkan objek utama berada di bagian
belakang.
Vertikal dan horizontal
Gambar yang tegak lurus dan stabil, tampak lebih
meyakinkan bagi pemirsanya. Kuncinya yaitu,
memastikan bahwa gambar Anda satu level secara
horizontal (“horizontal”), dan garis-garis vertikal
tegak lurus dengan cakrawala (“vertikal”).
Vertikal
Horizontal
Sepertiga bidang
Istilah rule of thirds atau aturan sepertiga dalam fotografi adalah acuan
untuk memposisikan objek di sepertiga bagian dalam foto agar
lebih aesthetic. Salah satu teknik komposisi dalam menata objek
kedalam frame pada posisi yang pas menurut aturan sepertiga.
Pada intinya, prinsip rule of third merupakan teknik membagi bidang foto
pada kamera menjadi tiga bagian yang sama besar baik secara
horizontal maupun vertikal. Dengan begitu, Anda akan melihat 9 kotak di
display kamera dan terdapat 4 titik yang bertemu di tengah bidang.
Bentuk Objek

Repetisi
Repetisi memberi irama. Ibarat musik, repetisi adalah
ketukan. Dalam komposisi repetisi bisa menghasilkan kesan
tapi dinamis. Obyek-obyek tersusun hampir sama, tapi
setiap obyek berbeda. Senada tapi melonjak-lonjak. Itulah
repetisi atau bisa juga dikatakan irama, atau boleh disebut
konsistensi.
Pola
Pola merupakan pengulangan dari elemen bentuk, wujud dan tekstur yang
merupakan elemen visual yang dapat menarik perhatian. Dalam kehidupan
sehari-hari suatu pengulangan kadang menimbulkan sedikit kebosanan
namun apabila diterapkan dalam fotografi pengulangan tersebut menjadi
sesuatu yang menarik dan indah untuk dilihat. Rahasia dari penggunaan
pola dalam gambar adalah menemukan variasi yang mampu menarik
perhatian pemerhati tapi perlu diingat bahwa terlalu banyak keseragaman
pola akan mengakibatkan gambar menjadi membosankan .
Kontras

Kontras bentuk
Form bertujuan untuk memberi kesan padat dan tiga dimensi. Hal ini
merupakan faktor penting untuk menciptakan kesan kedalaman dan
realitas. Kualitas ini tercipta dari bentukan cahaya dan tone yang
kemudian membentuk garis-garis dari sebuah objek. Faktor penting
yang menentukan bagaimana form terbentuk adalah arah dan kualitas
cahaya yang mengenai objek tersebut, sehingga memunculkan dimensi
yang berbeda.
Kontras warna
Adanya kontras yang kuat pada satu frame gambar akan
membuat warna-warna tersebut saling bersaing untuk
menarik perhatian. Dengan kata lain, setiap warna yang
bersaing sebenarnya memiliki daya tarik (bobot) sama-sama
kuat. Akan tetapi, kalau salah satu warna sangat dominan,
warna pesaingnya sedikit, malah menjadi “pengecualian”.
Kontras irama
Dalam sebuah karya seni rupa, irama atau ritme dapat berupa
pengulangan bentuk, warna, atau motif. Pengulangan ini
bebas dilakukan sesuai selera sang seniman.
Irama perubahan dari besar ke kecil disebut irama progresif,
sedangkan dari kecil ke besar disebut irama mengalun. Irama
dengan pengulangan bentuk, ukuran, dan warna yang sama
disebut irama repetitif.

Anda mungkin juga menyukai