Pembelajaran
ran 4. F
Foto
otografi
grafi u ntu k Desain
esain Publikasi
A.. Ko
A K o mp eten
et ens
si
Setelah mempelajari keseluruhan materi pada pembelajaran ini, Anda diharapkan
dapat mengembangkan konsep fotografi untuk desain publikasi
B. Indikator Pencapaian
Pencapaian Ko mpetensi
1. Menerapkan teori dasar komunikasi
komunikasi dalam konsep fotografi
4. Menerapkan teknik
teknik olah digital
digital dasar dan prosedur pemotretan
pemotretan objek benda,
benda,
manusia, lingkungan, dan peristiwa
C. Uraian
Uraian Materi
Materi
1. Teori
Teori dasar komu nikasi dalam kon
konsep
sep fotogr afi
Sejak awal mula penciptaannya, fotografi telah demikian dekat dengan fungsi-
fungsi komunikasi. Alat bantu yang tadinya digunakan untuk membantu para
seniman melukis realis, dalam perkembangannya
perkembangannya menjadi alat dokumentasi yang
dapat dipercaya. Ketepatan dan presisinya dalam merekam suatu objek membuat
fotografi dianggap sahih sebagai alat bukti suatu peristiwa benar terjadi. Disinilah
fotografi menjadi medium dokumentasi dan sekaligus komunikasi terkait
keberadaan suatu benda atau peristiwa.
2. Teknik
Teknik pengaturan sudut
sud ut pengambilan, ketajaman
ketajaman
gambar, dan komposisi pemotretan.
a. Sudut Pengambilan Gambar
Istilah sudut dalam pembahasan ini mengacu pada derajat arah kamera ke
subjek1. Ini berbeda dengan istilah posisi pengambilan gambar yang mengacu
Desaian Komunikasi
Komunikasi Visual | 60
pada ketinggian kamera secara relatif dari permukaan tanah atau bumi.
Memegang kamera pada level horizontal ke subjek dikenal sebagai ‘eye -level
angle’ (sudut level mata), memegang kamera menghadap ke bawah dikenal
sebagai ‘high angle’ (sudut tinggi), dan memegang kamera menghadap ke atas
dikenal sebagai ‘low angle’ (sudut rendah).
Pada praktiknya, saat memotret penting untuk mengamati dengan jeli objek yang
hendak difoto, sembari menganalisis dari sudut mana objek akan terlihat paling
menarik atau sesuai dengan konsep pemotretan yang diinginkan. Untuk itu,
pemotret perlu mendekati objek dari berbagai sudut pandang dan memvariasikan
posisi serta sudut pandang pemotretan.
Pada angle ini, posisi kamera miring ke bawah atau menunduk. Sudut ini akan
menampilkan subjek secara keseluruhan, dan menghasilkan gambar deskriptif
berikut kondisi lingkungan sekitarnya akan terlihat. Perhatikan ilustrasi cara
memotret berikut ini.
Merupakan sudut pemotretan yang paling sering ditemui, dimana kamera sama
tinggi atau sejajar dengan level mata. Hasil foto dengan angle ini akan tampak
Kamera berada pada posisi menengadah atau menghadap ke atas. Pada objek
pemotretan yang tinggi, maka akan tercipta kesan kedalaman dan intimidasi.
Pada pemotretan arsitektur, maka akan terlihat kesan
kes an menjulang dan berwibawa.
Seringkali angle ini menyebabkan langit sebagai latar belakang, sehingga lebih
mudah dalam menyesuaikan komposisi foto.
Desaian Komunikasi
Komunikasi Visual | 62
Berikut di bawah ini merupakan contoh implementasi
implementasi dua sudut
s udut pemotretan yang
berbeda dengan obejk pemotretan sama. Terlihat perubahan perspektif di antara
hasil foto tersebut.
Memotret pada low position (posisi rendah) Ini diambil dari posisi jongkok pada
level mata tanpa mengubah sudutnya. Karena pada posisi ini membuat penahan
jembatan tampak lebih jauh dari depan ke belakang, ini menyampaikan
menyampaikan kesan
kedalaman.
Gambar sebelah kiri menunjukan cara memotret pada eye-level angle (sudut level
mata), gambar tampak wajar seperti biasanya dilihat. Gambar sebelah kanan,
menggunakan cara memotret
memotret dengan high angle (sudut tinggi). Gambar tersebut
menunjukan efek perspektif yang berlebihan karena bagian depan gambar
tampak lebih lebar dan bagian gambar yang paling ujung tampak lebih kecil.
Desaian Komunikasi
Komunikasi Visual | 64
Pada foto-foto berikut di bawah ini dapat dibandingkan
dibandingkan hasil foto dari objek yang
sama dengan beberapa sudut pemotretan yang berbeda. Perhatikan juga foto
penyerta di sebelah setiap foto untuk melihat posisi kamera terhadap objek.
Desaian Komunikasi
Komunikasi Visual | 66
Gambar 33. Hasil Pengambilan
Pengambilan gambar dari Atas
Dari sudut ini, bentuk objek foto terlihat jelas, foto menjadi terlihat datar dan
geometris. Sudut ini membantu menciptakan komposisi yang tertata baik, bahkan
apabila terdapat banyak piring di atas meja, seperti yang diilustrasikan dalam
contoh.
b. Ketajaman Gambar
a) Intensitas Pencahayaan
Pencahayaan
Cara kerja fokus, apalagi pada sistem auto-fokus, berbasis pada pembacaan
lensa terhadap cahaya yang mengenai objek. Persis seperti mata kita, semakin
gelap atau sebaliknya semakin terang suatu benda, maka semakin susah untuk
melihat dengan jelas bentuk benda. Pemotretan pertunjukan dalam ruangan atau
teater seringkali memiliki tingkat kesulitan yang tinggi dalam proses fokusnya. Hal
ini disebabkan cahaya yang seringkali dibuat minimalis di atas panggung, atau
permainan cahaya yang dinamis sehingga susah untuk fokus.
b) Gerak Objek
Selain cahaya yang cukup, proses fokus hanya akan terkunci pada benda atau
objek yang tidak bergerak. Sehingga, proses fokus akan jauh lebih mudah pada
saat objek yag difoto diam. Jika tidak, maka titik fokus akan terus mencari atau
kalaupun bisa terkunci dan tombol rana ditekan, maka akan didapat hasil foto
Desaian Komunikasi
Komunikasi Visual | 68
yang kabur. Pada kamera dan lensa auto-fokus yang sedang bekerja mencari titik
fokus, maka motor lensa akan terus bergerak berputar maju dan mundur hingga
didapat titik fokusnya.
Secara teknis, sebagaimana disinggung sebelumnya di atas, ada tiga jenis cara
menggunakan fokus pada kamera.
Cara manual lainnya yaitu dengan cara si pemotret mengambil posisi mendekat
dan menjauh dari objek foto. Hal ini berkaitan dengan bahasan sebelumnya
bahwa, salah satu perkara tentang fokus adalah jarak. Dengan cara ini, pemotret
dapat bergerak dengan kamera stand by di tangan, hingga memperoleh fokus
yang diinginkan.
Desaian Komunikasi
Komunikasi Visual | 70
2) Fokus Otomatis
Otomatis (automatic
(automatic focus atau AF)
Sedangkan, pada auto-fokus atau AF, proses fokus diambil alih oleh mesin dalam
kamera dan motor kecil yang menggerakan lensa kamera. Cara pengaktifan AF
ini ialah dengan memencet tombol rana setengah, pada saat yang sama lensa
akan melakukan proses fokus. Saat menemukan fokus, lensa akan menguncinya
dan pemotret melanjutkan dengan memencet tombol rana penuh. Proses ini bisa
berlangsung sangat cepat, di bawah 1 detik. Tidak mengherankan jika moda AF
sangat diandalkan sebab sangat membantu pemotret. Kelemahan dari AF adalah
ia akan kesulitan membaca objek yang cahayanya minimalis atau pada batas
ambang gelap. Waktu yang dibutuhkan akan sedikit lebih lama, indikasinya
adalah ring lensa yang terus bergerak mencari.
● Prinsip-prinsip
Prinsip-prinsip komposisi, yaitu:
a) Berakar pada
pada prinsip-prinsip
prinsip-prinsip universal
universal dalam seni rupa (visual art).
b) Ragam aplikasinya
aplikasinya dapat ditemukan
ditemukan dalam
dalam karya seni visual secara luas:
lukis, grafis, desain, fotografi, film dan lainnya, termasuk fashion.
c) Diformulasikan dari generalisasi pengalaman visual manusia dan
bagaimana penataan suatu elemen atau objek dapat mempengaruhi
persepsi seseorang terhadap karya visual (senang, sedih, ganjil, takut,
ceria dll).
d) Seorang visual artist perlu
perlu menerapkan ini supaya tercapai tujuan dari
pesan visual yang ingin disampaikan.
disampaikan.
Berikut ini akan dibahas 3 teknik pokok komposisi yang jamak digunakan
digunakan
dalam pemotretan.
Sumber: foto.co.id
Pada prinsipnya, aturan seperti tiga ini beranggapan bahwa secara alami mata
manusia akan mencari ketidakseimbangan dalam suatu bidang objek. Porsi lebih
besar pada area latar belakang justru akan menyarankan kepada mata untuk
menuju objek yang menempati area lebih kecil namun strategis, yakni pada
bagian sepertiganya.
sepertiganya.
Desaian Komunikasi
Komunikasi Visual | 72
Gambar SEQ Gambar_ \* ARABIC 39. Perbandingan
Perbandingan poto Rule of Thirds
Sumber: id.wikipedia.org
id.wikipedia.org
Foto kiri dengan penempatan objek utama di tengah menjadi lebih statis dan stabil
jika dibanding
dibanding dengan foto kanan
kanan yang lebih
lebih dinamis dan
dan menarik.
Kedua hal ini mengacu pada susunan bentuk dan ukuran dinamis berulang yang
ada di alam. Pola merupakan susunan dari suatu benda sejenis yang berulang.
Sedangkan, irama mengacu pada elemen bentuk yang memiliki beragam ukuran
yang dinamis namun teratur. Pola dan irama biasanya dapat ditemukan pada
objek-objek yang berulang
berulang bentuknya (repetisi).
3) Kontras
Desaian Komunikasi
Komunikasi Visual | 74
Merupakan cara untuk menonjolkan suatu objek foto dengan cara memberikan
perbedaan yang mencolok antara elemen dalam frame. Perbedaan tersebut dapat
berupa warna, tekstur, ukuran dan lainnya.
Efek garis cahaya yang terlihat pada foto merupakan efek dari cahaya matahari
di luar yang terhalang oleh celah jendela. Sementara itu foto di bawah ini
dilakukan di dalam ruang namun mendapat cahaya matahari dari jendela yang
terbuka.
Desaian Komunikasi
Komunikasi Visual | 76
Gambar 45. Foto alam benda dengan windows light
Gambar 46. Foto alam benda dengan natural light – luar ruang
2) Cahaya buatan (artificial light)
Kelebihan menggunakan cahaya buatan adalah fotografer dapat mengendalikan,
mengendalikan,
baik intensitas maupun karakter cahaya yang diinginkan sesuai konsep.
Termasuk arah pencahayaan dapat diatur secara manual. Beberapa aksesoris
tambahan juga dapat membantu memberikan efek-efek tertentu, seperti warna,
tajam lembutnya bayangan, dan lainnya.
4) Cahaya samping
Pada berbagai pemotretan, cahaya dari arah samping dianggap paling baik untuk
membantu menampilkan dimensi suatu objek. Jatuhnya bayangan dari arah
samping membantu munculnya sisi gelap dan terang, memberi efek berdimensi,
sehingga objek tidak terlihat datar.
Desaian Komunikasi
Komunikasi Visual | 78
Foto alam benda cahaya samping
5) Cahaya belakang
7) Cahaya atas
Teknik ini memiliki kelemahan yakni membuat bayangan jatuh pada bagian bawah
benda, menghilangkan
menghilangk an detail benda tersebut. Efek yang didapat yakni benda akan
terlihat dramatis dengan efek gelap bayangan yang muncul. Teknik ini jarang
diaplikasikan
diaplikasikan pada pemotretan alam benda.
Desaian Komunikasi
Komunikasi Visual | 80