Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sejak diperkenalkannya fotografi pada tahun 1826, dimana pada saat itu
fotografi dikenal sebagai kajian ilmu yang sangat baru dan awam bagi
masyarakat dunia. Seiring berjalannya waktu dan jaman kini fotografi
perkembangannya demikian pesat. Perkembangan teknologi yang canggih
pengambilan gambar saat ini bisa dilakukan setiap hari hampir 24 jam, dengan
teknik pencahayaan pengambilan gambar akan terlihat mudah.
Makalah ini disusun untuk memberikan pengetahuan secara praktis dan
teoritis bagaimana menggunakan suatu kamera, serta mendapatkan gambar atau
potret yang memberikan makna pemberian pesan yang lebih efektif dalam setiap
informasi yang akan disampaikan. Dalam makalah ini akan membahas
tentang pengertian fotografi, komposisi fotografi dan unsur-unsur komposisi
fotografi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu komposisi fotografi ?
2. Sebutkan dan jelaskan beberapa komposisi fotografi dan contohnya ?
3. Apa saja unsur-unsur komposisi fotografi ?

1.3 Tujuan penulisan


1. Sebagai tugas mata kuliah fotografi pembelajaran.
2. Mengetahui pengertian komposisi fotografi.
3. Mengetahui komposisi fotografi.

BAB II
1
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Komposisi Fotografi


Secara arti sederhana, komposisi adalah susunan. Sedangkan komposisi dalam
fotografi memiliki arti susunan gambar dalam batasan satu ruang. Selain itu juga bisa
juga komposisi diartikan sebagai cara menyusun elemen-elemen obyek foto yang
penting secara keseluruhan yang ada dalam foto. Sebuah komposisi yang baik dapat
membantu terciptanya sebuah karya seni dari sebuah foto. Sebaliknya, komposisi yang
tidak baik atau buruk dapat merusak makna sebuah foto secara keseluruhan. Akibatnya,
pesan yang ingin disampaikan oleh fotografer melalui media foto menjadi tidak
tersampaikan kepada viewer dan komunikasi yang efektif pun tidak akan terjadi.

2.2 Beberapa Contoh Komposisi Fotografi

1. The Golden Ratio


Teknik komposisi The Golden Ratio adalah teknik komposisi yang
membagi layar kita ke dalam beberapa bagian dengan perbandingan 1:1.618.
Dibandingkan dengan Rule of Thirds, garis-garis dalam The Golden Ratio
terkonsentrasi di tengah frame dengan ukuran 3/8 frame di bagian atas, 2/8 frame
di tengah, dan 3/8 frame di bawah.

2. Rule of Thirds

Rule of Thirds adalah sebuah teknik komposisi yang paling banyak


digunakan oleh fotografer. Dengan rule of thirds, pusat perhatia ditempatkan pada
setiap titik simpang garis yang membagi gambar atau foto dari atas ke bawah dan

2
dari kiri ke kanan.Teknik ini sangat berguna untuk membentuk struktur komposisi
sebuah gambar. Kini, mengikuti perkembangan teknologi, beberapa manufaktur
menawarkan sebuah rentang garis pada layar display kamera digital untuk
membantu fotografer dalam membentuk komposisi sebuah gambar atau foto.

3. Golden triangles

Golden triangles adalah salah satu teknik komposisi fotografi yang


dilakukan dengan cara membagi gambar secara diagonal dari sudut yang satu ke
sudut yang lain kemudian menarik sebuah garis dari satu sudut yang lain hingga
bertemu di garis pertama dengan sudut 90 derajat.

4. Balance

Balance secara khusus digunakan ketika menggunakan teknik komposisi


Rule of Thirds atau The Golden Ratio dengan tujuan agar gambar memiliki
keseimbangan. Sebuah foto yang memiliki subyek lebar dan berada di posisi
paling depan dari subyek yang lain dapat menciptakan sebuah gambar yang

3
terlihat terlalu berat sebelah.Kita dapat menciptakan beberapa keseimbangan
dengan menyertakan sebuah elemen yang kurang penting atau sebuah elemen
yang tampil lebih kecil di belakang.

5. Leading lines

Teknik leading lines membantu mata viewer tertuju pada titik pusat dan
fokus perhatian pada beberapa elemen penting yang ada pada sebuah gambar
atau foto. Teknik ini juga membantu menciptakan sebuah ilusi kedalaman atau
ilusi jarak dalam sebuah komposisi. Umumnya yang dapat digunakan sebagai
leading lines adalah tembok atau pola-pola atau jalan.

6. Lighting

Lighting atau pencahayaan dapat menambah atau memberikan efek


dramatis ke dalam foto kita. Biasanya kita membutuhkan sumber cahaya
dibelakang kita ketika memotret.Terdapat tiga macam lighting yang dikenal
dalam dunia fotografi, yaitu:

 backlighting
 sidelighting
 floor lighting.

Backlighting terjadi ketika sumber cahaya berada di depan lensa dan di


belakang subyek hingga menciptakan gambar siluet. Sementara itu, sidelighting

4
atau pencahayaan dari sebelah sisi sangat efektif dalam mengkomunikasikan
kekuatan emosi. Terakhir, floor lighting adalah sebuah teknik yang
menempatkan sebuah sumber cahaya di depan dan di bawah subyek dan kamera
untuk menciptakan atau menimbulkan kesan misteri.

7. Fill the Frame

Memenuhi frame dengan subyek dan meninggalkan sedikit ruang atau


tidak ada ruang sama sekali di sekitar frame dapat menjadi efektif untuk situasi
tertentu. Hal ini dapat membuat viewer menjadi benar-benar fokus pada subyek
utama tanpa adanya hal-hal yang mengganggu.Selain itu, viewer dapat
mengeksplorasi hal-hal kecil yang dimiliki oleh subyek yang tidak akan
mungkin dipotret dari jarak jauh.Teknik ini seringkali digunakan dalam jarak
yang sangat dekat. Dalam beberapa kasus, teknik ini dapat menghasilkan
sebuah foto yang sangat orisinal dengan komposisi yang menarik.

8. Left to Right Rule

Ada teori yang mengatakan bahwa cara kita yang umumnya "membaca"
teks dari kiri ke kanan juga berlaku sama untuk cara membaca sebuah gambar.
Untuk alasan ini, disarankan bahwa setiap gerak yang digambarkan dalam
sebuah foto harus mengalir dari kiri ke kanan (Left to Right Rule). Namun bila
berpegang pada metode membaca teks, maka bukan berarti jika ada metode lain
yang membaca teks dari kanan ke kiri (bahas Arab misalnya), maka fotografer
tidak perlu menerapkan cara yang sama pada gambarnya jika seandainya
gambar tersebut juga diambil di negara Arab.
Contoh kasus nyata: Fotografer Barry O Carroll pernah dikritik oleh juri lomba
karena seorang wanita dalam fotonya berjalan dari kanan ke kiri. Juri
mengatakan bahwa itu tidak mengikuti pedoman "Left to Right Rule". Barry
menjelaskan pada juri bahwa foto itu diambil di Tunisia di mana orang-orang
di sana membaca teks dari kanan ke kiri. Hasilnya, ia tidak menang. Artinya,
aturan komposisi ini tidak mengikuti kebiasaan suatu kelompok / daerah dalam

5
hal cara membaca teks. Mau kiri, kanan, atas, bawah, aturannya tetap sama yaitu
"kiri ke kanan".

9. Simplification

Teknik komposisi simplification pada dasarnya memiliki kesamaan


dengan teknik komposisi fill the frame. Untuk dapat menggunakan teknik
komposisi ini, pertama kali ajukan sebuah pertanyaan kepada diri kita sendiri
menyangkut elemen apa yang ingin ditambahkan ke dalam komposisi yang kita
buat. Kita dapat melakukan teknik ini dengan cara mengatur ulang
komposisi.Sehingga elemen yang dirasa tidak diperlukan tidak akan ada lagi di
dalam frame. Tekniknya adalah dengan melakukan zoom pada subyek dengan
menggunakan aperture yang lebar untuk memperoleh depth of field yang
diinginkan. Atau bisa juga dengan melakukan crop terhadap gambar di akhir
poses.

10. Leaving space

Meninggalkan ruang kosong yang luas di sekitar subyek dapat membuat


foto menjadi sangat atraktif. Teknik komposisi ini dapat menciptakan sensasi
sederhana dan minimalis.Sebagaimana teknik komposisi fill the frame, teknik
komposisi ini dapat membantu viewer menjadi lebih fokus pada subyek utama
tanpa adanya gangguan.

6
11. Patterns

Berbagai macam patterns atau pola dapat kita temui dimanapun, baik
berupa buatan tangan manusia maupun hasil kreasi alam. Sebuah pola atau
pattern dapat secara visual kita lihat karena pola atau pattern menyajikan
harmoni dan irama tertentu.Sesuatu yang harmonis dan berirama dapat
membuat kita merasakan nuansa tertentu. Dengan menyatukan beberapa pola
ke dalam foto, kita dapat menciptakan suatu komposisi yang baik.

12. Isolate the Subject (depth of fields)

Kita dapat membuat komposisi yang lebih sederhana secara lebih efektif
dengan cara menggunakan depth of fields yang dangkal untuk mengisolasi
sebuah subyek. Dengan menggunakan aperture yang lebar, kita dapat
menciptakan kesan buram pada bagian latar belakang subyek. Teknik ini sangat
berhasil diterapkan ketika kita melakukan pemotretan.

7
13. Colour Combinations

Warna adalah alat atau instrumen komposisi yang dapat kita gunakan
untuk menciptakan mood dalam sebuah foto. Warna-warna seperti biru dan
hijau dapat membuat viewer merasa tenang atau damai. Sedangkan, warna
merah dan kuning dapat membangkitkan perasaan gembira atau
optimisme.Sebagai seorang fotografer, kita dapat mengkombinasikan beberapa
warna sebagai sebuah cara atau teknik untuk menciptakan komposisi yang lebih
atraktif.

14. Rule of Space

The Rule of Space adalah terkait dengan arah subyek dalam foto yang
bergerak maju. Jika kita mengambil sebuah foto dari mobil yang bergerak, akan
menampilkan ruang di depan mobil dibanding di belakang mobil dalam sebuah
frame. Hal ini memberikan implikasi bahwa terdapat ruang bagi mobil untuk
bergerak maju dalam sebuah frame.

15. Textures

Textures adalah cara lain yang dapat kita gunakan untuk menciptakan
dimensi dalam sebuah foto. Dengan melakukan zoom in pada permukaan yang

8
bertekstur, kita dapat membuatnya terlihat seperti foto yang hidup dalam tiga
dimensi.

16. Juxtaposition

Juxtaposition merupakan salah satu teknik komposisi yang sangat kuat


dalam fotografi. Juxtaposition merujuk pada inklusi dua elemen atau lebih
dalam sebuah layar yang dapat berefek kontras atau saling melengkapi satu
sama lain.Kedua pendekatan ini dapat bekerja dengan baik dan memainkan
peranan yang penting dalam menampilkan cerita dari sebuah foto.

17. Frame Within the Frame

Teknik komposisi frame within the frame merupakan teknik komposisi


fotografi alternatif yang efektif dalam merekam kedalaman sebuah layar. Agar
efektif, frame tidak harus berada di sekitar keseluruhan layar. Dengan
menggunakan teknik komposisi frame within the frame maka akan menciptakan
peluang besar untuk menggunakan keadaan sekitar menjadi lebih kreatif dalam
komposisi yang kita buat.

9
18. Rule of Odds

Teknik komposisi rule of odds tidak jarang dikaitkan dengan teknik


komposisi rule of thirds. Mata kita cenderung akan menjadi nyaman apabila
melihat gambar yang berisi sejumlah elemen yang tidak biasa.Sebuah foto yang
menyajikan tiga ekor burung di atas kawat sangat mungkin menjadi lebih
menarik dibandingan dengan sebuah foto yang memotret burung ketiga terbang.
Alasannya adalah bahwa mata manusia akan secara alami melihat langsung ke
pusat sebuah kelompok.

2.3 Unsur-unsur Komposisi Fotografi

Terdapat enam unsur utama didalam komposisi. Unsur – unsur utama didalam
komposisi. Unsur-unsur tersebut yaitu garis (line), bentuk (shape), wujud (form),
tekstur (texture), pola (pattern), dan warna (colour). Masing – masing unsur akan
dijelaskan sebagai berikut:

a. Garis (Line)
Komposisi terdasar dari semua unsur-unsur komposisi adalah garis. Jika tidak
ada garis, maka tidak ada bentuk. Jika tidak ada bentuk, maka tidak ada wujud,
maka tidak ada pola, dan seterusnya. Unsur garis sangat mudah kita temui dalam
kehidupan sehari – hari. Jalan raya, tiang listrik, pepohonan, cakrawala, dan

10
sebagainya merupakan pemandangan garis alam yang sering kita liha. Garis
terbagi menjadi empat yaitu :
1. Garis Horizontal
Garis horizontal adalah unsur yang mengesankan kesetabilan, ketenangan,
kekokohan, serta permanen pada sebuah foto. Contoh garis horizontal
yang paling sering digunakan adalah garis cakrawala yang membagi dua,
yaitu antara langit dengan daratan atau lautan. Tips untuk menghindari
kebosanan dalam menggunakan garis ini : hindari menempatkan garis
tepat ditengah foto.

2. Garis Vertikal
Kesan yang mampu ditampilkan dalam foto melalui penggunaan garis ini
adalah kesan tinggi, kekuasaan, atau pertumbuhan. Contoh garis ini
misalnya pada gedung bertingkat, monument, lampu jalan, atau
pepohonan.
3. Garis Diagonal
Dibandingkan dengan dua garis sebelumnya, garis diagonal mampu
memberi kesan yang lebih dinamis. Garis ini akan membuat foto terasa
lebih hidup. Untuk memperoleh garis diagonal, kita dapat menarik
menarik garis satu ujung ke ujung yang lain yang bersebrangan dalam
frame.

4. Garis Lengkung
Garis lengkung atau disebut juga dengan garis kurva, mampu memberikan
kesan yang lebih luwes. Garis lengkung dapat memberi kesan lebih dari
sekedar hidup, daripada garis diagonal. Garis ini mampu membuat gambar
menjadi lebih lembut, satai, dan seolah bergerak. Contoh dari garis
lengkung misalnya, ujung daun, lekung pantai, cekungan pada gelas, dan
sebagainya.

b. Bentuk (Shape)
Bentuk adalah cara sesorang dalam memberikan indentifikasi terhadap objek,
sehingga orang tidak perlu menebak lagi apa maksudnya. Unsur berbentuk
dapat ditemukan pada kontras pencahayaan yang ekstrim seperti siluet, atau
penonjolan detail – detail sebuah benda. Unsur ini bisa juga diterapkan
menggunakan prinsip geometri dalam penyusunan sebuah objek.

c. Wujud (Form)
Wujud merupakan transformasi tiga dimensi dari unsur bentuk.ketika kita
mampu melihat objek secara tiga dimensi, saat itulah terdapat unsur wujud.
Unsur wujud berfungsi untuk memberikan kedalaman focus terhadap foto.
Penggunaan bayangan dan cahaya, sangat penting untuk menekankan bentuk
objek dalam sebuah foto.

d. Tekstur (texture)
Tekstur berfungsi untuk memperlihatkan keadaan permukaan pada sebuah
benda atau objek. Apakah objek tersebut kasa, halus, beraturan, tidak beraturan,
tajam, lembut. Tekstur juga mampu memberikan kesan tiga dimensi. Selain itu,
unsur ini mampu memperlihatkan kedalaman foto jika dilakukan

11
denganpencahayaan yang tepat. Tekstur terutama dapat dilihat ketika cahaya
mengenai permukaan objek dengan sudut yang rendah atau miring. Sehingga
tekstur dapat membentuk bayangan yang sama pada daerah tertentu.

e. Pola (pattern)
Pola merupakan suatu pengulangan dari bentuk dan tekstur. Pola dapat untuk
memberikan menarik perhatian jika diambil dari sudut yang tepat. Fungsinya
kesan seragam pada sebuah foto. Pola mungkin terkesan membosankan. Namun
dalam fotografi, pola dapat dirubah menh=jadi sesuatu yang jika menggunakan
variasi yang tepat.

f. Warna (Colour)
Warna mampu memberikan kesan elegan dan dinamis. Setiap warna memiliki
makna. Misalnya saja foto dengan dominan warna biru atau hijau akan
memberikan kesan damai dan tenang. Sementara foto dengan dominan warna
orange atau merah akan membangkitkan semangat.

Secara teori, warna dibagi menjadi dua, yaitu warna primer dan warna sekunder.
Warna primer atau disebut juga warna dasar. Warna tersebut bukan merupakan
hasil percampuran dari warna apapun. Warna primer yaitu merah, biru, kuning.
Sedangkan warna sekunder merupakan warna yang dihasilkan dari hasil
percampuran dari warna – warna primer. Misalnya warna biru, dan kuning akan
menghasilkan warna hijau, warna merah dan kuning akan menghasilkan warna
orange, kemudian warna biru dan merah akan menghasilkan warna ungu, dan
sebagainya.

Komposisi warna dapat memberikan kesan anggun. Selain itu, warna juga
mampu memunculkan ‘mood colour’ atau keserasian warna pada foto terutama
pada foto artistic. Sebenarnya warna dapat juga dimunculkan melalui pilihan
eksposur.

12
13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dengan mempelajari berbagai macam komposisi fotografi tentunya dapat


mendatangkan manfaat bagi para pemula yang ingin terjun dalam dunia fotografi.
Diantaranya adalah kita menjadi lebih memahami tentang apa itu komposisi, elemen-
elemen yang ada didalamnya, serta berbagai macam komposisi fotografi yang dapat
membantu kita menciptakan karya seni yang bernilai tinggi.

Demikianlah uraian singkat tentang macam-macam komposisi fotografi. Semoga dapat


menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang dasar-dasar fotografi dan kaitannya
dengan ilmu komunikasi. Semoga bermanfaat.

B. Saran

Dalam penulisan makalah ini tentunya sangat jauh dari idealnya sebuah
pembahasan maka penulis mengharapkan saran dan kritik sebagai masukan kepada
penulis untuk lebih mengembangkan pembahasan yang telah ditulis, sehingga
penulisan dalam sebuah makalah mendekati kepada sebuah idealnya pembahasan
materi.

14
Daftar Pustaka

https://pakarkomunikasi.com/macam-macam-komposisi-fotografi

https://mediasinggah.blogspot.com/2018/10/unsur-unsur-komposisi-dalam-fotografi.html

15

Anda mungkin juga menyukai