PENDAHULUAN
BAB II
1
PEMBAHASAN
2. Rule of Thirds
2
dari kiri ke kanan.Teknik ini sangat berguna untuk membentuk struktur komposisi
sebuah gambar. Kini, mengikuti perkembangan teknologi, beberapa manufaktur
menawarkan sebuah rentang garis pada layar display kamera digital untuk
membantu fotografer dalam membentuk komposisi sebuah gambar atau foto.
3. Golden triangles
4. Balance
3
terlihat terlalu berat sebelah.Kita dapat menciptakan beberapa keseimbangan
dengan menyertakan sebuah elemen yang kurang penting atau sebuah elemen
yang tampil lebih kecil di belakang.
5. Leading lines
Teknik leading lines membantu mata viewer tertuju pada titik pusat dan
fokus perhatian pada beberapa elemen penting yang ada pada sebuah gambar
atau foto. Teknik ini juga membantu menciptakan sebuah ilusi kedalaman atau
ilusi jarak dalam sebuah komposisi. Umumnya yang dapat digunakan sebagai
leading lines adalah tembok atau pola-pola atau jalan.
6. Lighting
backlighting
sidelighting
floor lighting.
4
atau pencahayaan dari sebelah sisi sangat efektif dalam mengkomunikasikan
kekuatan emosi. Terakhir, floor lighting adalah sebuah teknik yang
menempatkan sebuah sumber cahaya di depan dan di bawah subyek dan kamera
untuk menciptakan atau menimbulkan kesan misteri.
Ada teori yang mengatakan bahwa cara kita yang umumnya "membaca"
teks dari kiri ke kanan juga berlaku sama untuk cara membaca sebuah gambar.
Untuk alasan ini, disarankan bahwa setiap gerak yang digambarkan dalam
sebuah foto harus mengalir dari kiri ke kanan (Left to Right Rule). Namun bila
berpegang pada metode membaca teks, maka bukan berarti jika ada metode lain
yang membaca teks dari kanan ke kiri (bahas Arab misalnya), maka fotografer
tidak perlu menerapkan cara yang sama pada gambarnya jika seandainya
gambar tersebut juga diambil di negara Arab.
Contoh kasus nyata: Fotografer Barry O Carroll pernah dikritik oleh juri lomba
karena seorang wanita dalam fotonya berjalan dari kanan ke kiri. Juri
mengatakan bahwa itu tidak mengikuti pedoman "Left to Right Rule". Barry
menjelaskan pada juri bahwa foto itu diambil di Tunisia di mana orang-orang
di sana membaca teks dari kanan ke kiri. Hasilnya, ia tidak menang. Artinya,
aturan komposisi ini tidak mengikuti kebiasaan suatu kelompok / daerah dalam
5
hal cara membaca teks. Mau kiri, kanan, atas, bawah, aturannya tetap sama yaitu
"kiri ke kanan".
9. Simplification
6
11. Patterns
Berbagai macam patterns atau pola dapat kita temui dimanapun, baik
berupa buatan tangan manusia maupun hasil kreasi alam. Sebuah pola atau
pattern dapat secara visual kita lihat karena pola atau pattern menyajikan
harmoni dan irama tertentu.Sesuatu yang harmonis dan berirama dapat
membuat kita merasakan nuansa tertentu. Dengan menyatukan beberapa pola
ke dalam foto, kita dapat menciptakan suatu komposisi yang baik.
Kita dapat membuat komposisi yang lebih sederhana secara lebih efektif
dengan cara menggunakan depth of fields yang dangkal untuk mengisolasi
sebuah subyek. Dengan menggunakan aperture yang lebar, kita dapat
menciptakan kesan buram pada bagian latar belakang subyek. Teknik ini sangat
berhasil diterapkan ketika kita melakukan pemotretan.
7
13. Colour Combinations
Warna adalah alat atau instrumen komposisi yang dapat kita gunakan
untuk menciptakan mood dalam sebuah foto. Warna-warna seperti biru dan
hijau dapat membuat viewer merasa tenang atau damai. Sedangkan, warna
merah dan kuning dapat membangkitkan perasaan gembira atau
optimisme.Sebagai seorang fotografer, kita dapat mengkombinasikan beberapa
warna sebagai sebuah cara atau teknik untuk menciptakan komposisi yang lebih
atraktif.
The Rule of Space adalah terkait dengan arah subyek dalam foto yang
bergerak maju. Jika kita mengambil sebuah foto dari mobil yang bergerak, akan
menampilkan ruang di depan mobil dibanding di belakang mobil dalam sebuah
frame. Hal ini memberikan implikasi bahwa terdapat ruang bagi mobil untuk
bergerak maju dalam sebuah frame.
15. Textures
Textures adalah cara lain yang dapat kita gunakan untuk menciptakan
dimensi dalam sebuah foto. Dengan melakukan zoom in pada permukaan yang
8
bertekstur, kita dapat membuatnya terlihat seperti foto yang hidup dalam tiga
dimensi.
16. Juxtaposition
9
18. Rule of Odds
Terdapat enam unsur utama didalam komposisi. Unsur – unsur utama didalam
komposisi. Unsur-unsur tersebut yaitu garis (line), bentuk (shape), wujud (form),
tekstur (texture), pola (pattern), dan warna (colour). Masing – masing unsur akan
dijelaskan sebagai berikut:
a. Garis (Line)
Komposisi terdasar dari semua unsur-unsur komposisi adalah garis. Jika tidak
ada garis, maka tidak ada bentuk. Jika tidak ada bentuk, maka tidak ada wujud,
maka tidak ada pola, dan seterusnya. Unsur garis sangat mudah kita temui dalam
kehidupan sehari – hari. Jalan raya, tiang listrik, pepohonan, cakrawala, dan
10
sebagainya merupakan pemandangan garis alam yang sering kita liha. Garis
terbagi menjadi empat yaitu :
1. Garis Horizontal
Garis horizontal adalah unsur yang mengesankan kesetabilan, ketenangan,
kekokohan, serta permanen pada sebuah foto. Contoh garis horizontal
yang paling sering digunakan adalah garis cakrawala yang membagi dua,
yaitu antara langit dengan daratan atau lautan. Tips untuk menghindari
kebosanan dalam menggunakan garis ini : hindari menempatkan garis
tepat ditengah foto.
2. Garis Vertikal
Kesan yang mampu ditampilkan dalam foto melalui penggunaan garis ini
adalah kesan tinggi, kekuasaan, atau pertumbuhan. Contoh garis ini
misalnya pada gedung bertingkat, monument, lampu jalan, atau
pepohonan.
3. Garis Diagonal
Dibandingkan dengan dua garis sebelumnya, garis diagonal mampu
memberi kesan yang lebih dinamis. Garis ini akan membuat foto terasa
lebih hidup. Untuk memperoleh garis diagonal, kita dapat menarik
menarik garis satu ujung ke ujung yang lain yang bersebrangan dalam
frame.
4. Garis Lengkung
Garis lengkung atau disebut juga dengan garis kurva, mampu memberikan
kesan yang lebih luwes. Garis lengkung dapat memberi kesan lebih dari
sekedar hidup, daripada garis diagonal. Garis ini mampu membuat gambar
menjadi lebih lembut, satai, dan seolah bergerak. Contoh dari garis
lengkung misalnya, ujung daun, lekung pantai, cekungan pada gelas, dan
sebagainya.
b. Bentuk (Shape)
Bentuk adalah cara sesorang dalam memberikan indentifikasi terhadap objek,
sehingga orang tidak perlu menebak lagi apa maksudnya. Unsur berbentuk
dapat ditemukan pada kontras pencahayaan yang ekstrim seperti siluet, atau
penonjolan detail – detail sebuah benda. Unsur ini bisa juga diterapkan
menggunakan prinsip geometri dalam penyusunan sebuah objek.
c. Wujud (Form)
Wujud merupakan transformasi tiga dimensi dari unsur bentuk.ketika kita
mampu melihat objek secara tiga dimensi, saat itulah terdapat unsur wujud.
Unsur wujud berfungsi untuk memberikan kedalaman focus terhadap foto.
Penggunaan bayangan dan cahaya, sangat penting untuk menekankan bentuk
objek dalam sebuah foto.
d. Tekstur (texture)
Tekstur berfungsi untuk memperlihatkan keadaan permukaan pada sebuah
benda atau objek. Apakah objek tersebut kasa, halus, beraturan, tidak beraturan,
tajam, lembut. Tekstur juga mampu memberikan kesan tiga dimensi. Selain itu,
unsur ini mampu memperlihatkan kedalaman foto jika dilakukan
11
denganpencahayaan yang tepat. Tekstur terutama dapat dilihat ketika cahaya
mengenai permukaan objek dengan sudut yang rendah atau miring. Sehingga
tekstur dapat membentuk bayangan yang sama pada daerah tertentu.
e. Pola (pattern)
Pola merupakan suatu pengulangan dari bentuk dan tekstur. Pola dapat untuk
memberikan menarik perhatian jika diambil dari sudut yang tepat. Fungsinya
kesan seragam pada sebuah foto. Pola mungkin terkesan membosankan. Namun
dalam fotografi, pola dapat dirubah menh=jadi sesuatu yang jika menggunakan
variasi yang tepat.
f. Warna (Colour)
Warna mampu memberikan kesan elegan dan dinamis. Setiap warna memiliki
makna. Misalnya saja foto dengan dominan warna biru atau hijau akan
memberikan kesan damai dan tenang. Sementara foto dengan dominan warna
orange atau merah akan membangkitkan semangat.
Secara teori, warna dibagi menjadi dua, yaitu warna primer dan warna sekunder.
Warna primer atau disebut juga warna dasar. Warna tersebut bukan merupakan
hasil percampuran dari warna apapun. Warna primer yaitu merah, biru, kuning.
Sedangkan warna sekunder merupakan warna yang dihasilkan dari hasil
percampuran dari warna – warna primer. Misalnya warna biru, dan kuning akan
menghasilkan warna hijau, warna merah dan kuning akan menghasilkan warna
orange, kemudian warna biru dan merah akan menghasilkan warna ungu, dan
sebagainya.
Komposisi warna dapat memberikan kesan anggun. Selain itu, warna juga
mampu memunculkan ‘mood colour’ atau keserasian warna pada foto terutama
pada foto artistic. Sebenarnya warna dapat juga dimunculkan melalui pilihan
eksposur.
12
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini tentunya sangat jauh dari idealnya sebuah
pembahasan maka penulis mengharapkan saran dan kritik sebagai masukan kepada
penulis untuk lebih mengembangkan pembahasan yang telah ditulis, sehingga
penulisan dalam sebuah makalah mendekati kepada sebuah idealnya pembahasan
materi.
14
Daftar Pustaka
https://pakarkomunikasi.com/macam-macam-komposisi-fotografi
https://mediasinggah.blogspot.com/2018/10/unsur-unsur-komposisi-dalam-fotografi.html
15