Anda di halaman 1dari 30

ATURAN DASAR PENGAMBILAN GAMBAR (FOTO)

(1) Rule of third


*Arti rule of third

Merupakan rumusan yang membagi bidang gambar (layar LCD) menjadi tiga
bagian dengan garis vertikal dan horizontal. Prinsip dasar di balik aturan pertiga adalah
membayangkan sebuah gambar/obyek ke dalam tiga garis besar (secara horisontal dan
vertikal) sehingga Anda memiliki 9 bagian yang berguna unutk mengasilkan foto
dengan komposisi yang balance asimetris yang menarik

kesimpulannya obyek ditempatkan disalah satu keempat titik merah tersebut. dari situ
kita bisa membuat komposisi foto yang BALANCE dan mempunyai makna yang tajam. 
dari photo di atas bisa diliat si photographer ingin memusatkan perhatian ke bunga
matahari yang paling depan, dan dia menggunakan komposisi “rule of third”.
*Cara menggunakan rule of thirds dalam fotografi

Jika kamu menempatkan point of interest (titik potret) di sepanjang garis, maka foto
kamu akan menjadi lebih seimbang. Kenapa? Karena mata orang secara alami akan
mengarah ke salah satu titik tersebut saat melihat foto kamu. Saat kamu melakukan
framing terhadap foto yang kamu ambil, bayangkan pemandangan itu dalam 9 bagian
dan cobalah untuk pikirkan elemen yang paling penting. Cobalah untuk memposisikan
mereka berada di dekat garis pada grid yang telah kamu buat.

Saat kamu hendak memotret dengan menggunakan aturan/prinsip ini, maka


tanyakanlah terlebih dahulu dalam dirimu: (1) Apakah titik fokus yang hendak saya
tonjolkan dari gambar yang hendak saya buat? Dan (2) Dimana posisi yang paling baik
untuk saya tempatkan titik fokus tersebut?

Berikut ini adalah contoh-contoh penggunaan aturan rule of thirds:

1.  Pemandangan (Landscape). 


Sudah menjadi kebiasaan umum untuk menempatkan posisi cakrawala di
sepanjang bagian tengah bingkai sehingga foto terlihat seperti terbelah dua. Bila kamu
menggunakan aturan rule of thirds saat memotret landscape, maka ini berarti kamu
memiliki cakrawala sejajar dengan 1/3 bagian atas / bawah gambar. Jika langit terlihat
menarik, posisikan cakrawala pada bagian bawah. Hal ini akan memungkinkan kamu
untuk mengisi 2/3 bingkai foto kamu dengan langit, sehingga menarik perhatian orang
ke bagian tersebut. Jika foto landscape kamu memiliki latar depan yang menarik, maka
adalah lebih baik untuk menyelaraskan cakrawala di sepanjang garis 1/3 dibagian atas.
2.  Manusia dan Hewan (Man & Animal).
Jauhi foto orang yang terlihat seperti gambar muka karena itulah yang sering
terjadi saat kamu hanya memusatkan perhatian pada subjek dan mengabaikan aturan
rule of thirds. Sebagai gantinya, posisikan orang ke satu sisi bingkai untuk memberikan
ruang sedikit dan tunjukan lingkungan subjek yang hendak kamu ambil. Mata adalah
hal pertama yang diperhatikan oleh pemirsa. Karena itu, memposisikan mereka berada
jauh dari bagian tengah akan menciptakan komposisi yang kuat dan menarik.
Posisikan subjek kamu disepanjang garis grid bagian atas dimana dua garis saling
berpotongan. Jika kamu telah mengambil gambar dari bagian samping dan hanya bisa
melihat satu mata, maka posisikan mata tersebut pada titik potong dimana dua garis
bertemu.
3.  Moving object.
Ketika kamu memotret moving object, tempatkan mereka sesuai dengan aturan
rule of thirds, tapi juga jangan lupa untuk memperhatikan arah kemana mereka
bergerak. Sediakan ruang yang cukup di depan foto moving object kamu untuk
menunjukan kemana mereka bergerak. Hal ini menolong para pemirsa untuk
membayangkan moving object bergerak melalui bingkai kosong yang ada didepan
mereka.
* Contoh rule of third

Miyajima Torii at twilight oleh Orihashi


Boat on beach oleh Peter Allen

Stairway to oleh Ruben Alexander


*Foto sebelum memakai teknik rule of third

Fotografi Potret memberikan Anda kesempatan untuk berlatih menggunakan Aturan


Sepertiga, karena tidak seperti fotografi jalanan, Anda memiliki banyak waktu untuk
menempatkan subjek Anda, menemukan komposisi dan mendapatkan hasil yang
tepat

Menempatkan subjek Anda di tengah foto bukanlah hal yang paling menarik.

Pada gambar di atas, Anda akan melihat bahwa wajah subjek tidak berada pada
salah satu dari empat persimpangan, tetapi berada di bagian tengah. Ini adalah
cara kita melihat seseorang secara langsung, namun hal itu tidak menghasilkan foto
yang menarik dan juga terasa canggung .
*Foto sesudah memakai rule of third

Menempatkan subjek Anda pada sepertiga bingkai akan menghasilkan foto yang
lebih menyenangkan.

Sebagai gantinya, jika Anda menyelaraskan subjek dari pusat dan dalam hal ini,
bertumpu pada garis vertikal di sebelah kanan, foto tersebut ternyata lebih mudah
dilihat. Hal ini menciptakan titik menarik bagi pemirsa Anda. Hal ini bekerja dengan
sempurna pada fotografi potret, maupun fotografi jalanan.
(2) Angle dan komposisi

*Arti angle dalam fotografi

Angle dalam fotografi 

adalah sudut pengambilan foto yang menekankan posisi kamera pada situasi
tertentu dalam membidik objek. Angle ini akan menciptakan foto-foto yang berbeda. Bila
sebuah objek lebih menarik jika difoto dengan low angle, belum tentu akan menarik jika
dipotret dengan angle lainnya.

Ada 5 macam sudut pengambilan gambar (angle) yang umum digunakan dalam
fotografi, yaitu:
1. Eye Level

Sudut pandang ini adalah sudut pandang atau angle yang umum digunakan.
Pada angle ini lensa kamera dibidik sejajar dengan tinggi objek. Posisi dan arah kamera
memandang objek yang akan dipotret layaknya mata kita melihat objek secara biasa.
Pengambilan angle ini kebanyakan untuk memotret manusia dan aktifitasnya (Human
interest).
2. Low Angle
Pada sudut pengambilan foto ini, kamera diposisikan lebih rendah dari objek.
Low angle biasanya digunakan untuk menunjukkan kesan elegan, megah dan tangguh.
Sudut pandang pemotretan ini sering juga diterapkan pada fotografi cityscape,
contohnya pada foto gedung-gedung penacakar langit. 

3. High Angle 
Angle ini digunakan untuk menangkap kesan luas dari objek yang difoto. Pada
angle ini kamera diposisikan lebih tinggi dari objek, sehingga memberi kesan kecil dari
objek yang difoto. Dengan angle ini kita bisa memasukkan elemen-elemen pendukung
komposisi ke dalam frame. Penerapan high angle bisa juga diterapkan pada foto
pemandangan (landscape). 

4. Bird Eye View

Anda bisa mencoba mendapatkan hasil yang berbeda dengan mengambil foto
dari titik yang terletak diketinggian. Dalam sudut pemotretan ini, posisi objek berada di
bawah atau lebih rendah dari kita berdiri. Dari sudut pandang ini, kita memiliki area
pandang yang sangat luas, termasuk juga perspektif objek dan hubungannya dengan
benda – benda di sekelilingnya.

5. Frog Eye View

Pada pemotretan dengan angle ini kamera disejajarkan dengan tanah. Angle ini
biasanya digunakan untuk objek yang posisinya di atas tanah. Untuk memotret dengan
sudut pandang ini terkadang fotografer harus tiduran di tanah, untuk menghasilkan foto
yang bagus.

*Arti komposisi dalam fotografi


KOMPOSISI

adalah susunan objek foto secara keseluruhan pada bidang gambar, sehingga
objek menjadi pusat perhatian (FOI=Focus of Interest) (Veriasa, 2006).

KOMPOSISI
secara sederhana diartikan sebagai cara menata elemen-elemen dalam
gambar, elemen-elemen ini mencakup garis, shape, form, warna, terang dan gelap
(Sanyoto, 2004).

KOMPOSISI

SUSUNAN, dalam bahasan seni rupa dan fotografi komposisi berarti susunan
gambar dalam batasan satu ruang (Soelarko, 1990:19).

UNSUR – UNSUR PEMBENTUK KOMPOSISI FOTOGRAFI :

GARIS
Adalah kumpulan dari titik – titik yang beraturan maupun tidak beraturan.
Fotografer yang baik menggunakan garis pada karya-karya mereka untuk membawa
perhatian pengamat pada subjek utama. Garis juga dapat menimbulkan kesan
kedalaman dan memperlihatkan gerak pada gambar. Ketika garis-garis itu sendiri
digunakan sebagai subjek, yang terjadi adalah gambar-gambar menjadi menarik
perhatian. Garis memberi kesan seolah obyek membawa mata keluar dari gambar.

KONTRAS
kontras merupakan perbedaan yang sangat besar dari satu nada (bentuk dan
warna) dengan yang lain. Foto yang terdiri dari hitam pekat dan putih murni saja adalah
foto yang sangat kontras. Foto yang terdiri dari perbedaan nada-nada mencolok
dikatakan kontras (hard), sedangkan sebaliknya foto yang menyajikan nada-nada
berdampingan dikatakan lunak (soft)

TEKSTUR

Tekstur adalah nilai raba pada permukaan baik nyata maupun  semu dan tekstur
yang diberikan pada permukaan yang mungkin kasar, mungkin halus. ekstur akan
memberikan realisme pada foto, membawa kedalaman dan kesan tiga dimensi subyek.
Tekstur dapat terlihat jelas pada dua sisi yang berbeda. Ada tekstur yang dapat
ditemukan bila kita mendekatkan diri pada subyek untuk memperbesar apa yang kita
lihat, Tekstur juga muncul ketika cahaya menerpa sebuah permukaan dengan sudut
rendah, membentuk bayangan yang sama dalam area tertentu.Memotret tekstur
dianggap berhasil bila pemotret dapat mengkomunikasikan sedemikian rupa sehingga
pengamat foto seolah dapat merasakan permukaan tersebut bila menyentuhnya. Sama
seperti pattern, tekstur paling baik ditampilkan dengan beberapa variasi dan nampak
melebar hingga keluar batas gambar.

SHAPE / BIDANG

Penentuan shape adalah salah satu formula paling sederhana yang dapat
membuat sebuah foto menarik perhatian dan memberi prioritas pada sebuah elemen
visual, sehingga obyak utama dapat teridentifikasi. Untuk membuat shape menonjol,
anda harus mampu memisahkan shape tersebut dari lingkungan sekitarnya atau dari
latar belakang yang terlalu ramai.
Untuk membuat kontras kuat antara shape dan sekitarnya yang membentuk shape
tersebut. Kontras ini dapat terjadi sebagai akibat dari perbedaan gelap terang atau
perbedaan warna.

FORM / BENTUK

Form bertujuan untuk memberi kesan padat dan tiga dimensi. Hal ini merupakan
faktor penting untuk menciptakan kesan kedalaman dan realitas. Kualitas ini tercipta
dari bentukan cahaya dan tone yang kemudian membentuk garis-garis dari sebuah
objek. Faktor penting yang menentukan bagaimana form terbentuk adalah arah dan
kualitas cahaya yang mengenai objek tersebut, sehingga memunculkan dimensi yang
berbeda.

PATTERN

Pattern merupakan pengulangan shape, garis dan warna adalah sebuah elemen
visual yang dapat menjadi unsur penarik perhatian utama. Keberadaan pengulangan itu
menimbulkan kesan ritmik dan harmoni dalam gambar. Tapi, terlalu banyak
keseragaman akan mengakibatkan gambar menjadi membosankan.
Rahasia penggunaan pattern adalah menemukan variasi yang mampu menangkap
perhatian pemerhati. Pattern biasanya paling baik diungkapkan dengan merata.
Walaupun pencahayaan dan sudut bidikan kamera membuat sebuah gambar
cenderung kurang kesan kedalamannya dan memungkinkan sesuatu yang berulangkali
menjadi menonjol.

TUJUAN MENGATUR KOMPOSISI :

–         Dengan mengatur komposisi foto, kita juga dapat membangun “mood” suatu foto
dan keseimbangan keseluruhan objek foto.
–         Menyusun perwujudan ide menjadi sebuah penyusunan gambar yang baik
sehingga terwujud sebuah kesatuan / unity dalam karya.

–         Melatih kepekaan mata untuk menangkap berbagai unsur dan mengasah rasa
estetik dalam pribadi pemotret.

(3) Editing

*Definisi editing
EDITING adalah sebuah proses kerja yang dilakukan oleh seorang Editor, yaitu
memotong, meramu,menggabungkan gambar-gambar sehingga menjadi sebuah cerita
yang utuh dan dapat dimengerti

Teknik dalam mengedit foto :

1. Cropping dan Rule of Thirds


Kecuali kamu memang sudah merencanakan komposisi dengan matang, pasti akan
ada beberapa foto yang dapat tampil lebih bagus lagi setelah dilakukan pemangkasan
(cropping).

Teknik ini merupakan keahlian dasar yang paling efektif untuk menarik perhatian orang
yang melihat ke fokus yang ingin kamu tuju. Biasanya pemangkasan dilakukan untuk
menghilangkan objek yang tak sengaja masuk ke dalam frame.

Saat melakukan pemangkasan kamu juga perlu memerhatikan aturan sepertiga (rule of
thirds) dalam hal komposisi frame. Aturan ini singkatnya adalah menempatkan objek
pada titik persimpangan dari garis pandu frame.

2. Rotasi
Merotasi ulang hasil foto adalah teknik dasar sekaligus keahlian yang penting saat
mengedit foto. Kondisi yang mengharuskan kamu melakukan rotasi adalah saat ada
objek-objek seperti lukisan atau meja yang terlihat miring masuk ke dalam frame kamu.
Cukup mengganggu bukan?

Teknik rotasi ini dapat mengkoreksi perspektif ini sekaligus menghilangkan distraksi
yang tak sengaja tertangkap.

Tips agar lebih mudah melakukan rotasi adalah dengan menggunakan grid sebagai


panduan yang lebih presisi. Jangan lupa untuk melakukan pemangkasan setelahnya
untuk melakukan framing.

Rotasi juga dilakukan tak hanya untuk membenarkan posisi. Adakalanya teknik ini
digunakan sebagai alat kreativitas yang membuat hasil foto menjadi tidak biasa.
3. Menerapkan layers penyesuaian dan masks

Jika kamu ingin mengedit level kontras, kecerahan, warna, saturasi dan yang lainnya,
ada baiknya kamu menggunakan layer penyesuaian. Hal ini perlu dilakukan agar data
pada foto aslinya tidak rusak dan jika kamu tidak menyukai hasilnya kamu tinggal
menghapus layer-nya saja tanpa harus kehilangan data foto yang asli.

Setiap layer ini juga memiliki mask (ditampilkan dengan gambar boks putih disamping


nama layer). Mask ini berfungsi untuk mengontrol
tingkat visibility dari layer penyesuaiannya.

Singkatnya, dengan menerapkan teknik ini kamu bisa bebas melakukan penyesuaian
terhadap hasil foto tanpa harus merusak data foto yang asli.
4. Mengoreksi warna dan saturation

Kamera digital saat ini memang sudah sangat canggih, tapi terkadang karena pengaruh
lingkungan atau cara sensor memproses data, warna di foto akan terlihat sedikit
melenceng. Misalnya saja warna kulit atau warna-warna pakaian yang sedikit berubah
gara-gara keadaan cahaya saat difoto.

Saat ini sudah banyak aplikasi edit foto yang memiliki fitur Auto Color Correction yang
hasilnya terbilang bagus, tapi tak selalu sesuai yang diinginkan.

Cara lainnya adalah dengan menggunakan


penyesuaian Level (RGB channels), Hue/saturation, dan menggunakan filter foto.

Koreksi warna juga bisa dilakukan untuk menciptakan hasil yang monokrom,
5. Penajaman foto

Sharpening (penajaman) selalu menjadi tahap terakhir dalam proses editing foto.


Efeknya sesuai dengan namanya, yaitu melakukan penajaman terhadap tepi foto dan
detail-detail yang kecil.

Hal ini akan membuat kontras foto secara keseluruhan meningkat dan membuat foto
terlihat berbeda. Hasilnya akan sangat terlihat jika foto tersebut memiliki area yang lebih
halus atau buram.

Anda mungkin juga menyukai