Merupakan rumusan yang membagi bidang gambar (layar LCD) menjadi tiga
bagian dengan garis vertikal dan horizontal. Prinsip dasar di balik aturan pertiga adalah
membayangkan sebuah gambar/obyek ke dalam tiga garis besar (secara horisontal dan
vertikal) sehingga Anda memiliki 9 bagian yang berguna unutk mengasilkan foto
dengan komposisi yang balance asimetris yang menarik
kesimpulannya obyek ditempatkan disalah satu keempat titik merah tersebut. dari situ
kita bisa membuat komposisi foto yang BALANCE dan mempunyai makna yang tajam.
dari photo di atas bisa diliat si photographer ingin memusatkan perhatian ke bunga
matahari yang paling depan, dan dia menggunakan komposisi “rule of third”.
*Cara menggunakan rule of thirds dalam fotografi
Jika kamu menempatkan point of interest (titik potret) di sepanjang garis, maka foto
kamu akan menjadi lebih seimbang. Kenapa? Karena mata orang secara alami akan
mengarah ke salah satu titik tersebut saat melihat foto kamu. Saat kamu melakukan
framing terhadap foto yang kamu ambil, bayangkan pemandangan itu dalam 9 bagian
dan cobalah untuk pikirkan elemen yang paling penting. Cobalah untuk memposisikan
mereka berada di dekat garis pada grid yang telah kamu buat.
Menempatkan subjek Anda di tengah foto bukanlah hal yang paling menarik.
Pada gambar di atas, Anda akan melihat bahwa wajah subjek tidak berada pada
salah satu dari empat persimpangan, tetapi berada di bagian tengah. Ini adalah
cara kita melihat seseorang secara langsung, namun hal itu tidak menghasilkan foto
yang menarik dan juga terasa canggung .
*Foto sesudah memakai rule of third
Menempatkan subjek Anda pada sepertiga bingkai akan menghasilkan foto yang
lebih menyenangkan.
Sebagai gantinya, jika Anda menyelaraskan subjek dari pusat dan dalam hal ini,
bertumpu pada garis vertikal di sebelah kanan, foto tersebut ternyata lebih mudah
dilihat. Hal ini menciptakan titik menarik bagi pemirsa Anda. Hal ini bekerja dengan
sempurna pada fotografi potret, maupun fotografi jalanan.
(2) Angle dan komposisi
Angle dalam fotografi
adalah sudut pengambilan foto yang menekankan posisi kamera pada situasi
tertentu dalam membidik objek. Angle ini akan menciptakan foto-foto yang berbeda. Bila
sebuah objek lebih menarik jika difoto dengan low angle, belum tentu akan menarik jika
dipotret dengan angle lainnya.
Ada 5 macam sudut pengambilan gambar (angle) yang umum digunakan dalam
fotografi, yaitu:
1. Eye Level
Sudut pandang ini adalah sudut pandang atau angle yang umum digunakan.
Pada angle ini lensa kamera dibidik sejajar dengan tinggi objek. Posisi dan arah kamera
memandang objek yang akan dipotret layaknya mata kita melihat objek secara biasa.
Pengambilan angle ini kebanyakan untuk memotret manusia dan aktifitasnya (Human
interest).
2. Low Angle
Pada sudut pengambilan foto ini, kamera diposisikan lebih rendah dari objek.
Low angle biasanya digunakan untuk menunjukkan kesan elegan, megah dan tangguh.
Sudut pandang pemotretan ini sering juga diterapkan pada fotografi cityscape,
contohnya pada foto gedung-gedung penacakar langit.
3. High Angle
Angle ini digunakan untuk menangkap kesan luas dari objek yang difoto. Pada
angle ini kamera diposisikan lebih tinggi dari objek, sehingga memberi kesan kecil dari
objek yang difoto. Dengan angle ini kita bisa memasukkan elemen-elemen pendukung
komposisi ke dalam frame. Penerapan high angle bisa juga diterapkan pada foto
pemandangan (landscape).
Anda bisa mencoba mendapatkan hasil yang berbeda dengan mengambil foto
dari titik yang terletak diketinggian. Dalam sudut pemotretan ini, posisi objek berada di
bawah atau lebih rendah dari kita berdiri. Dari sudut pandang ini, kita memiliki area
pandang yang sangat luas, termasuk juga perspektif objek dan hubungannya dengan
benda – benda di sekelilingnya.
Pada pemotretan dengan angle ini kamera disejajarkan dengan tanah. Angle ini
biasanya digunakan untuk objek yang posisinya di atas tanah. Untuk memotret dengan
sudut pandang ini terkadang fotografer harus tiduran di tanah, untuk menghasilkan foto
yang bagus.
adalah susunan objek foto secara keseluruhan pada bidang gambar, sehingga
objek menjadi pusat perhatian (FOI=Focus of Interest) (Veriasa, 2006).
KOMPOSISI
secara sederhana diartikan sebagai cara menata elemen-elemen dalam
gambar, elemen-elemen ini mencakup garis, shape, form, warna, terang dan gelap
(Sanyoto, 2004).
KOMPOSISI
SUSUNAN, dalam bahasan seni rupa dan fotografi komposisi berarti susunan
gambar dalam batasan satu ruang (Soelarko, 1990:19).
GARIS
Adalah kumpulan dari titik – titik yang beraturan maupun tidak beraturan.
Fotografer yang baik menggunakan garis pada karya-karya mereka untuk membawa
perhatian pengamat pada subjek utama. Garis juga dapat menimbulkan kesan
kedalaman dan memperlihatkan gerak pada gambar. Ketika garis-garis itu sendiri
digunakan sebagai subjek, yang terjadi adalah gambar-gambar menjadi menarik
perhatian. Garis memberi kesan seolah obyek membawa mata keluar dari gambar.
KONTRAS
kontras merupakan perbedaan yang sangat besar dari satu nada (bentuk dan
warna) dengan yang lain. Foto yang terdiri dari hitam pekat dan putih murni saja adalah
foto yang sangat kontras. Foto yang terdiri dari perbedaan nada-nada mencolok
dikatakan kontras (hard), sedangkan sebaliknya foto yang menyajikan nada-nada
berdampingan dikatakan lunak (soft)
TEKSTUR
Tekstur adalah nilai raba pada permukaan baik nyata maupun semu dan tekstur
yang diberikan pada permukaan yang mungkin kasar, mungkin halus. ekstur akan
memberikan realisme pada foto, membawa kedalaman dan kesan tiga dimensi subyek.
Tekstur dapat terlihat jelas pada dua sisi yang berbeda. Ada tekstur yang dapat
ditemukan bila kita mendekatkan diri pada subyek untuk memperbesar apa yang kita
lihat, Tekstur juga muncul ketika cahaya menerpa sebuah permukaan dengan sudut
rendah, membentuk bayangan yang sama dalam area tertentu.Memotret tekstur
dianggap berhasil bila pemotret dapat mengkomunikasikan sedemikian rupa sehingga
pengamat foto seolah dapat merasakan permukaan tersebut bila menyentuhnya. Sama
seperti pattern, tekstur paling baik ditampilkan dengan beberapa variasi dan nampak
melebar hingga keluar batas gambar.
SHAPE / BIDANG
Penentuan shape adalah salah satu formula paling sederhana yang dapat
membuat sebuah foto menarik perhatian dan memberi prioritas pada sebuah elemen
visual, sehingga obyak utama dapat teridentifikasi. Untuk membuat shape menonjol,
anda harus mampu memisahkan shape tersebut dari lingkungan sekitarnya atau dari
latar belakang yang terlalu ramai.
Untuk membuat kontras kuat antara shape dan sekitarnya yang membentuk shape
tersebut. Kontras ini dapat terjadi sebagai akibat dari perbedaan gelap terang atau
perbedaan warna.
FORM / BENTUK
Form bertujuan untuk memberi kesan padat dan tiga dimensi. Hal ini merupakan
faktor penting untuk menciptakan kesan kedalaman dan realitas. Kualitas ini tercipta
dari bentukan cahaya dan tone yang kemudian membentuk garis-garis dari sebuah
objek. Faktor penting yang menentukan bagaimana form terbentuk adalah arah dan
kualitas cahaya yang mengenai objek tersebut, sehingga memunculkan dimensi yang
berbeda.
PATTERN
Pattern merupakan pengulangan shape, garis dan warna adalah sebuah elemen
visual yang dapat menjadi unsur penarik perhatian utama. Keberadaan pengulangan itu
menimbulkan kesan ritmik dan harmoni dalam gambar. Tapi, terlalu banyak
keseragaman akan mengakibatkan gambar menjadi membosankan.
Rahasia penggunaan pattern adalah menemukan variasi yang mampu menangkap
perhatian pemerhati. Pattern biasanya paling baik diungkapkan dengan merata.
Walaupun pencahayaan dan sudut bidikan kamera membuat sebuah gambar
cenderung kurang kesan kedalamannya dan memungkinkan sesuatu yang berulangkali
menjadi menonjol.
– Dengan mengatur komposisi foto, kita juga dapat membangun “mood” suatu foto
dan keseimbangan keseluruhan objek foto.
– Menyusun perwujudan ide menjadi sebuah penyusunan gambar yang baik
sehingga terwujud sebuah kesatuan / unity dalam karya.
– Melatih kepekaan mata untuk menangkap berbagai unsur dan mengasah rasa
estetik dalam pribadi pemotret.
(3) Editing
*Definisi editing
EDITING adalah sebuah proses kerja yang dilakukan oleh seorang Editor, yaitu
memotong, meramu,menggabungkan gambar-gambar sehingga menjadi sebuah cerita
yang utuh dan dapat dimengerti
Teknik ini merupakan keahlian dasar yang paling efektif untuk menarik perhatian orang
yang melihat ke fokus yang ingin kamu tuju. Biasanya pemangkasan dilakukan untuk
menghilangkan objek yang tak sengaja masuk ke dalam frame.
Saat melakukan pemangkasan kamu juga perlu memerhatikan aturan sepertiga (rule of
thirds) dalam hal komposisi frame. Aturan ini singkatnya adalah menempatkan objek
pada titik persimpangan dari garis pandu frame.
2. Rotasi
Merotasi ulang hasil foto adalah teknik dasar sekaligus keahlian yang penting saat
mengedit foto. Kondisi yang mengharuskan kamu melakukan rotasi adalah saat ada
objek-objek seperti lukisan atau meja yang terlihat miring masuk ke dalam frame kamu.
Cukup mengganggu bukan?
Teknik rotasi ini dapat mengkoreksi perspektif ini sekaligus menghilangkan distraksi
yang tak sengaja tertangkap.
Rotasi juga dilakukan tak hanya untuk membenarkan posisi. Adakalanya teknik ini
digunakan sebagai alat kreativitas yang membuat hasil foto menjadi tidak biasa.
3. Menerapkan layers penyesuaian dan masks
Jika kamu ingin mengedit level kontras, kecerahan, warna, saturasi dan yang lainnya,
ada baiknya kamu menggunakan layer penyesuaian. Hal ini perlu dilakukan agar data
pada foto aslinya tidak rusak dan jika kamu tidak menyukai hasilnya kamu tinggal
menghapus layer-nya saja tanpa harus kehilangan data foto yang asli.
Singkatnya, dengan menerapkan teknik ini kamu bisa bebas melakukan penyesuaian
terhadap hasil foto tanpa harus merusak data foto yang asli.
4. Mengoreksi warna dan saturation
Kamera digital saat ini memang sudah sangat canggih, tapi terkadang karena pengaruh
lingkungan atau cara sensor memproses data, warna di foto akan terlihat sedikit
melenceng. Misalnya saja warna kulit atau warna-warna pakaian yang sedikit berubah
gara-gara keadaan cahaya saat difoto.
Saat ini sudah banyak aplikasi edit foto yang memiliki fitur Auto Color Correction yang
hasilnya terbilang bagus, tapi tak selalu sesuai yang diinginkan.
Koreksi warna juga bisa dilakukan untuk menciptakan hasil yang monokrom,
5. Penajaman foto
Hal ini akan membuat kontras foto secara keseluruhan meningkat dan membuat foto
terlihat berbeda. Hasilnya akan sangat terlihat jika foto tersebut memiliki area yang lebih
halus atau buram.