Anda di halaman 1dari 6

Komposisi Kamera

Komposisi
Komposisi adalah pengaturan objek-objek pada foto. Ada banyak panduan dan
kesepakatan artistik untuk menggambarkan apa yang dapat dikatakan sebagai
komposisi yang baik.

"The Rule of Third"


"The rule of third" yaitu pembagian frame ke dalam sembilan area yang seukuran,
dengan menggunakan dua garis
pandu/imaginatif vertikal dan dan
dua garis imaginatif horisontal.
Fotografer lalu mencoba
menempatkan objek utama pada
foto pada area-area, pada garis
atau pada persinggungan kotak-
kotak yang ada. Ini menciptakan
keseimbangan dan komposisi
perhatikan bagaimana bangunan dan horison
pemandangan itu ditata sesuai rule-of-thirds lines. Image yang secara estetis menarik.
by Trey Ratcliff.
Banyak kamera dewasa ini sudah
dilengkapi dengan garis pandu imaginatif untuk rule of third. Garis pandu itu
tampil pada layar LCD akan tetapi tidak tampak pada foto yang dihasilkan.

Balancing Elements
Elemen penyeimbang ditempatkan dalam foto ketika ada area kosong akibat "rule
of third".

Here, the visual "weight" of the road sign is balanced by the buildingon the other
side of the shot. Image
Erick Ratu

Tekstur
Tektstur adalah elemen fotografi yang menginspirasi kepekaan dalam menilai.
Elemen tekstur mengajak orang yang melihat untuk mendekati dan menyentuh
foto. Tekstur meliputi detail permukaan dari objek-objek yang ada dalam foto.
Tekstur dapat berupa iregularitas atau ketidakteraturan permukaan kayu atau
kompleksitas pola pada benda-benda pabrikan

Depth/kedalaman
Depth diciptakan oleh kepekaan akan aspek tiga dimensi dari foto. Kekepaan depth
dibuat dengan mengolah fokus, framing (pembingkaian) dan sudut pandang. Fokus
meliputi zooming terhadap objek partikular sehingga mereka menjadi lebih jelas
dan tajam sementara objek lain kurang jelas atau blur. Framing dilakukan dengan
mengidentifikasi foreground/latar
depan dari objek, letaknya lebih dekat
ke kamera daripada objek utama yang
lebih jauh dari kamera.

Foto Emphasise your scene's depth by


including interesting subjects at varying
distances from the camera. Photo by Jule Berlin

2
Erick Ratu

Leading Line/ outline


Garis utama adalah outline atau tata letak
dari objek-objek dalam foto. garis-garis
dalam foto memandu mata para pembaca
ketika melihat objek-objek dalam foto, dan
satu foto dengan ukuran letak yang baik
akan menarik perhatian penonton. Garis
berbeda digunakan untuk memberi
kesan/mood berbeda. Garis horisontal
digunakan untuk memberi kesan stabilitas.
Garis vertikal digunakan untuk memberikan
kesan perbedaan mood/kesan, seperti
kuasa, kekuatan, dan perkembangan. Garis
diagonal membawa dinamika dan aksi.

The road in this photo draws your eye through the scene. Image by Pierre Metivier.

Light
Cahaya itu hal yang mendasar dalam fotografi. Fotografi bahkan bisa dibilang seni
bermain dengan cahaya. Tanpa cahaya tidak ada gambar. Ini karena kamera adalah
yang menangkap dan merekam cahaya. Seorang fotografer perlu memahami
dengan baik bagaimana cahaya memengaruhi operasi kamera dan bagaimana
cahaya memengaruhi foto yang dihasilkan oleh kamera.

Isu-isu penting untuk dipertimbangan


adalah level (banyaknya) cahaya dan sudut
pandang (angle) cahaya. Level cahaya
dalam fotografi akan memengaruhi detail
yang terlihat dalam area terang atau gelap
dalam foto. Jika kamera diekspose pada
cahaya yang kuat (high level light) area
bayangan akan terlihat lebih kelap. Sudut
pandang cahaya berkaitan dengan lokasi
dari sumber cahaya dalam foto dan menentukan distribusi area bayangan/gelap
(shadow) dalam foto.

3
Erick Ratu

Patterns and Shape


Pikiran kita akan secara otomatis
mengorganisasikan hal-hal yang kita lihat ke
dalam pola dan garis-garis. Pola dan garis
dapat secara seni/estetis menciptakan
perhatian terhadap foto. Ada beberapa
aspek dari pola dan shape: ritme, simetri,
dan segitiga.

Foto 1: The symmetry of this chapel is broken by the


bucket in the bottom right corner. Image by Fabio
Montalto.

Ritme adalah garis yang berulang dalam foto.


Simetri itu ketika foto terlihat seperti terdiri
atas dua objek yang saling memantul satu
sama lain. Simetris dapat diolah sedimikian
sehingga dua objek terkesan similar tetapi
tidak sama, yang dapat digunakan untuk
menekankan perbedaan dan kontras. Segitiga
terbentuk dalam suatu foto oleh dua garis
diagonal. Ini membuat pembaca/yang melihat
foto masuk ke dalam suasana foto dan foto
menjadi lebih menarik.

4
Erick Ratu

Vantage Point / View Point/ Sudut Pandang

Vantage Point adalah posisi dari mana foto diambil. Ini adalah sudut pandang
pembaca/ yang melihat foto. titik vantage yang berbeda dapat menghasilkan
hubungan yang berbeda dengan objek yang tampil dalam foto. Melihat dari point
vantage rendah akan memberi kesan dominan tentang power dan otoritas dari
objek. Melihat dari sudut pandangan sejajar (netral) akan membawa kesan
kesetaraan dan objektivitas pada objek. Titik vantage atas dan melihat obyek ke
arah bawah membawa kesan kelemahan dan vulnerability.

Foto 2: The unusual viewpoint chosen here creates an intriguing and slightly abstract photo. Image
by ronsho.

5
Erick Ratu

Background
Mata manusia cukup sempurna untuk membedakan elemen-elemen dalam scene.
Sementara kamera profesional dilengkapi dengan kemampuan membedakan
foreground dan background. Pengambilan gambar dengan memperhatikan
background dan foreground akan memberi kesan natural pada foto.

Foto 3: The plain background in this composition ensures nothing distracts from the subject. Image
by Philipp Naderer

Anda mungkin juga menyukai