Anda di halaman 1dari 40

PERAN MANAJEMEN HUBUNGAN MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN

MUTU PELAYANAN DI KEMENTRIAN AGAMA BOJONEGORO PROVINSI JAWA


TIMUR

LAPORAN INDIVIDU

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Penyelesaian Program Magang


Manajemen

Oleh:
Amirul Hakim
NIM. 17010714030

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN


MANAJEMEN PENDIDIKAN 2020

i
HALAMAN PERSETUJUAN

Laporan Magang oleh : Amirul Hakim


NIM : 17010714030

Judul : “Peran Manajemen Hubungan Masyarakat dalam


Meningkatkan Mutu Pelayanan Di Kementrian Agama Bojonegoro Provinsi Jawa

Timur.”

Surabaya, 20 November 2020


Guru Pamong, Penyusun,

Dra. Mahmudah Azizah Amirul Hakim

NIP. 196808301993032001 NIM. 17010714030

Dosen Pembimbing Lapangan, Kepala Kantor Kementrian


Agama Bojonegoro Provinsi Jawa
timur

. Drs. Suhaji, M.Si


Dr. Karwanto, S.Ag., M.Pd
2
NIP. 197705162010121002 NIP. 196307171994031003

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Magang oleh : Amirul Hakim


NIM : 17010714030
Telah diujikan pada tanggal : 30 November
2020
Disahkan pada tanggal :

Dewan Penguji
1. Dr. Karwanto, S.Ag., M.Pd ( )

NIP. 197705162010121002 Penguji I

Dr. Mudjito, Ak., M.Si. ( )


NIP. 197705162010121002 Penguji II

Mengetahui,
Ketua Prodi Manajemen Pendidikan

Syunu Trihantoyo, M.Pd.


NIP. 19870813 2014041001

3
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat dan
karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan magang Manajemen
Pendidikan di Kementrian Agama Kabupaten Bojonegoro. Laporan ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah magang manajemen. Adapun dalam penulisan
laporan magang manajemen ini penulis banyak memperoleh bimbingan, saran dan
bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Syunu Trihantoyo S.Pd., M.Pd. selaku ketua Jurusan Manajemen Pendidikan


Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya
2.Dr. Karwanto S.Ag. M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Lapangan
3. Dra. Mahmudah Azizah Selaku dosen pamong di instansi magang manajemen
Kecamatan Kebomas.
3. Seluruh karyawan dan tim kelompok yang telah membimbing dalam kegiatan
magang manajemen.

Laporan ini berjudul Peran Manajemen Hubungan Masyarakat dalam


Meningkatkan Mutu Pelayanan Di Kementrian Agama Bojonegoro Provinsi Jawa
Timur. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini memiliki
kekurangan dan jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki, untuk itu penulis sangat mengharap kritik dan saran
yang bersifat membangun dari seluruh pihak. Akhir kata semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi penulis, instansi serta pembaca pada umumnya

Surabaya, 20 November2020

Penulis

4
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN ..........................................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................
ii
KATA PENGANTAR .....................................................................................
iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................
iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
........................................................................................ B.
Tujuan......................................................................................................
C. Manfaat............................................................................................
........
D. Bentuk Kegiatan, Alur Kegiatan, dan
Indikator
Keberhasilan................
E. Objek/Sasaran...............................................................................
F. Bidang Garapan Yang Direncanakan
......................................................
G. Jadwal Kegiatan
......................................................................................
BAB II KAJIAN TEORI
A. Hakikat Hubungan Masyarakat
...............................................................
B. Mutu .......................................................................................................
BAB III METODE PENGUMPULAN DATA
A. Wawancara ..............................................................................................
B. Observasi Partisipatif ..............................................................................
BAB IV PENGALAMAN YANG DIPEROLEH
A. Pengalaman Secara Langsung .................................................................
B. Pengalaman Secara Tidak Langsung.......................................................

5
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil ........................................................................................................
1. Paparan Data .........................................................................
2. Hasil Temuan Magang ........................................................
B.Pembahasan ..
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Rekomendas
DAFTARPUSTAKA...............................................................................
.....
LAMPIRAN LAMPIRAN
.................................................................................
RIWAYAT HIDUP .............................................................................................

6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan informasi merupakan
fenomena yang terus bergerak dan melaju dengan kencang. Seiring dengan hal
tersebut maka mau tidak mau pemerintah sebagai pengemban amanat
masyarakat harus tanggap dalam menyikapi perkembangan tersebut. Dengan
keberadaan unit Kehumasan (Public Relation) di sebuah Lembaga atau Instansi
dalam hal ini adalah Pemerintah, merupakan suatu keharusan secara fungsional
dan operasional dalam upaya menyebarluaskan atau untuk mempublikasikan
tentang suatu kegiatan atau aktivitas instansi yang bersangkutan, baik ditujukan
untuk hubungan masyarakat ke dalam, maupun kepada masyarakat luar pada
umumnya. Humas merupakan alat atau saluran untuk memperlancar jalannya
interaksi dan penyebaran informasi mengenai publikasi pembangunan Nasional
melalui kerjasama dengan pihak pers, media cetak atau elektronik dan hingga
menggunakan media tradisional lainnya Seperti yang telah dijelaskan, secara
garis besarnya Humas mempunyai peran ganda yaitu fungsi keluar berupaya
memberikan informasi atau pesan-pesan sesuai dengan tujuan dan
kebijaksanaan instansi/ lembaga kepada masyarakat sebagai khalayak sasaran,
sedangkan ke dalam wajib menyerap reaksi , aspirasi atau opini khalayak
tersebut diserasikan demi kepentingan instansinya atau tujuan bersama.
Mengingat, setiap aspirasiaspirasi dari masyarakat yang masuk beraneka ragam
dan semuanya tidak selalu menguntungkan atau bersifat negatif, kontroversial
dan bertentangan.
Maka dari itu Disinilah peran seorang Publik Relations atau Humas
menjadi sangat penting disetiap Instansi/ lembaga kepemerintahan, dimana
seorang Public relations harus mampu mengamati dan mempelajari tentang
hasrat, keinginankeinginan dan aspirasi yang terdapat dalam masyarakat.
Sehingga mampu memberikan nasihat atau sumbang saran untuk menanggapi
apa yang sebaiknya dilakukan oleh instansi/ lembaga pemerintah untuk
menampung dan menyelesaikan semua aspirasi masyarakat tanpa ada
pihakpihak yang di rugikan serta tetap terjalin hubungan yang baik dan
memuaskan antara hubungan publik dengan para aparat pemerintah. Untuk itu
di dalam pelaksanaan pemerintahan, tentunya sangat di perlukan keberadaan
praktisi Humas didalamnya, khususnya dalam pengolahan dan pengelolaan
7
informasi yang baik untuk semua pihak guna membentuk citra yang baik
dimata masyarakat dan pemerintah itu sendiri. Khususnya dalam meningkatkan
mutu di Kementrian Agama Bojonegoro.
Maka dari itu berdasarkan uraian diatas melalui kegiatan magang
manajemen yang diselenggarakan oleh jurusan manajemen pendidikan Fakultas
Imu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya penulis ingin mengangkat laporan
magang manajemen dengan judul Peran Manajemen Hubungan Masyarakat
dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan Di Kementrian Agama Bojonegoro
Provinsi Jawa Timur.

B. Tujuan Penulisan
Penulis membagi dua tujuan dalam penulisan pelaporan magang manajemen
yakni umum dan khusus yang dapat dijabarkan sebagai berikut:
Tujuan Umum:
1) Untuk mengetahui budaya organisasi dan proses kerja yang terdapat di
instansi kecamatan kebomas.
2) Agar penulis mendapat dan merasakan pengalaman secara langsung
bekerja pada suatu instansi pemerintahan.
Tujuan Khusus:
1) Agar penulis mampu memberikan kontribusi secara nyata bagi
perkembangan dan kemajuan instansi.
2) Untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan tentang kinerja dari
seksi hubungan masyarakat pada kementrian agama kabupaten bojonegoro
provinsi jawa timur yang didapatkan selama proses pelaksanaan magang
manajemen.

C. Manfaat
Adapun manfaat dari pelaksanaan magang manajemen ini adalah:
1. Bagi Mahasiswa
a) Mahasiswa mampu menganalisis kondisi lapangan yang ada pada
praktik manajemen hubungan masyarakat.

8
b) Mahasiswa mampu menambah pengetahuan dalam menghadapi
persaingan dunia kerja.
2. Jurusan
a) Diharapkan kegiatan magang manajemen ini dapat memberikan
rekomendasi dan insight sebagai bahan evaluasi jurusan di pelaksanaan
magang manajemen berikutnya.
3. Bagi Kementrian Agama Kabupaten Bojonegoro
a) Diharapkan kegiatan magang manajemen ini dapat dijadikan sarana
pertukaran informasi antara kementrian agama kabupaten bojonegoro
provinsi jawa timur dengan jurusan manajemen pendidikan fakultas
ilmu pendidikan Universitas Negeri Surabaya

D. Bentuk Kegiatan, Alur Kegiatan, dan Indikator Keberhasilan 1) Bentuk Kegiatan


Bentuk kegiatan yang dilakukan oleh penulis adalah seputar kegiatan yang
dilaksanakan seputar kegiatan di seksi Humas yaitu sebagai berikut:
1. Membangun kepercayaan publik dengan cara tidak melakukan hal
yang diluar prosedur pada sub bagian kehumasan di kementrian
Agama Kabupaten Bojonegoro
2. Mencari, mengklasifikasi, mengklarifikasi, serta menganalisis data dan
informasi yang masuk pada instansi
3. Membangun citra dan reputasi positif kementerian agama melalui
kebijakan dan program kementerian agama di masyarakat.
4. Membentuk, meningkatkan, dan memelihara opini positif publik serta
Menampung dan mengolah aspirasi masyarakat

9
2) Alur Kegiatan

10
3) Indikator Keberhasilan
Dalam kegiatan magang yang dilakukan penulis di Kecamatan Kebomas
Kabupaten Gresik adapun indikator keberhasilan yang dapat diukur
sebagai berikut:

11
a. Penulis mampu membantu stakeholder kementrian agama dalam
membantu Pembuatan Dokumentasi Kegiatan Kemenag Bojonegoro
Th 2020
b. Penulis mampu memahami mekanisme dan template manajemen
persuratan kepada antar pihak internal ataupun eksternal.
c. Penulis mampu Membangun citra dan mutu yang positif di kementrian
agama kabupaten bojonegoro dengan cara tidak melanggar prosedur
yang ada.

E. Objek Sasaran
Objek sasaran dalam magang manajemen ini adalah sebagai berikut
a. Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Bojonegoro
b. Kepala seksi Bagian Hubungan Masyarakat Kementrian Agama
Kabupaten
Bojonegoro
c. Seluruh staff/ Aparatur Sipil Negara di Kementrian Agama Kabupaten
Bojonegoro

F. Bidang garapan yang direncanakan


Bidang garapan yang direncanakan penulis adalah ingin mengetahui
bagaiamana per sub bagian hubungan masyarakat dalam proses
meningkatkan mutu. Kemudian penulis membandingkan dan
mengembangkan materi yang didapat selama di bangku kuliah khususnya
pada mata kuliah manajemen humas sebagai penunjang dengan praktik
yang ada di instansi pemerintahan khususnya di kementrian agama
bojonegoro.

G. Jadwal Kegiatan
Kegiatan magang manajemen ini dilaksanakan di kementrian agama
kabupaten bojonegoro provinsi jawa timur dimulai pada tanggal 7 september
2020 sampai 23 Oktober 2020 dan untuk jadwal selengkapnya telah
dilampirkan oleh penulis.

12
Bulan

No Kegiatan Agustus September Oktober November

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pendaftaran magang MP
1 2020
Observasi dan perijinan
2 lembaga
Pembukaan magang
MP 2020 (penyerahan
mahasiswa magang
3 oleh DPL)
Orientasi magang
(sesuai masing-masing
4 tempat magang)
Penyusunan program
5 oleh mahasiswa
Pelaksanaan program
6 oleh mahasiswa
7 Monev oleh DPL
Penjemputan/penarikan
mahasiswa dari tempat
8 magang oleh DPL
Penyusunan laporan
9 magang
Penyerahan nilai
magang oleh Pamong
10 dan DPL
Seminar hasil/ujian
pendalaman laporan
11 magang MP 2020

BAB II KAJIAN TEORI A. Hakikat Manajemen Hubungan Masyarakat 1. Pengertian


Manajemen Humas
Secara etimologi, manajemen berasal dari kata to manage yang berarti
mengelola atau mengatur. Secara terminologi adalah suatu proses yang khas
yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, dan
pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai
sasaransasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan daya manusia
13
dan sumber-sumber lainnya. Sedangkan, Humas dapat diartikan sebagai
suatu kegiatan usaha yang terencana untuk menjalin dan membina saling
pengertian di antara organisasi dan dukungan masyarakat melalui
komunikasi dan sarana lain (media massa) untuk mencapai kemanfaatan dan
kesepakatan bersama. Humas (Hubungan Masyarakat) yang merupakan
terjemahan bebas dari istilah Public relation atau bentuk komunikasi yang
terselenggaraantara organisasi yang bersangkutan dengan siapa saja yang
berkepentingan dengannya. Sedangkan menurut definisi kamus terbitan
Institute of Public Relation (IPR) yakni sebuah lembaga Humas terkemuka
di Inggris dan Eropa, Humas adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan
secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan
memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan
segenap khalayaknya.
Menurut Wahjosumidjo, manajemen humas adalah suatu proses
pengembangan hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat yang
bertujuan memungkinkan orangtua dan warga wilayah berpartisipasi aktif
dan penuh arti di dalam kegiatan pendidikan di sekolah.
2. Fungsi Manajemen Humas
Berkaitan dengan fungsi manajemen humas, Nasution Zulkarnain
merumuskan fungsi-fungsi manajemen humas dalam lembaga pendidikan
sebagai berikut:
a) Sebagai mediator dalam menyampaikan komunikasi secara langsung
(melalui media) kepada pemimpin lembaga dan publik intern (guru,
karyawan, siswa).
b) Mendukung dan menunjang kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan
mempublikasikan lembaga pendidikan.
c) Menciptakan suatu citra yang positif terhadap lembaga pendidikannya.
Dari rumusan diatas dapat disimpulkan bahwasannya manajemen
humas difungsikan sebagai media dalam menjembatani antara sekolah dan
masyarakat yang nantinya sekolah sebagai lembaga sosial yang
diselenggarakan dan dimiliki oleh masyarakat harus memenuhi kebutuhan
masyarakatnya. Adapun fungsi dari humas yaitu:
a) Fungsi perencanaan; Perencanaan meliputi kegiatan menetapkan apa
yang ingin dicapai, baagimkana mencapai, berapa lama, berapa orang

14
yang diperlukan, dan berapa jumlah biayanya. Perencanaan ini dibuat
sebelum suatu tindakan dilaksanakan.
b) Fungsi pengorganisasian; Fungsi pengorganisasian diartikan sebagai
kegiatan membagi tugas-tugas pada orang yang terlibat dalam
kerjasama di lembaga pendidikan. Kegiatan pengorganisasian
bertujuan menentukan siapa yang akan melaksanakan tugas sesuai
dengan prinsip manajemen lembaga pendidikan. Fungsi
pengorganisasian ini meiliputi: pembagian tugas kepada
masingmasing pihak, membentuk bagian, mendelegasikan, serta
menetapkan wewenang dan tanggungjawab, sistem komunikasi, serta
mengkoordinir kerja setiap karyawan di dalam suatu tim kerja yang
solid dan terorganisir.
c) Fungsi penggerakan; Menggerakkan dalam al ini merangsang
anggotaanggota organisasi melaksanakan tugas-tugas dengan antusias
dan kemauan yang baik. Menurut Davis menggerakkan adalah
kemampuan pemimpin membujuk orang-rang mencapai tujuan-tujuan
yang telah ditetapkan dengan penuh semangat.
d) Fungsi pengkoordinasian; Pengkoordinasian berarti menjaga agar
masing-masing tugas yang telah diberi wewenang dan tanggung jawab
dikerjakan sesuai dengan aturan dalam mencapai tujuan. Menurut Gie,
pengkoordinasian adalah rangkaian aktivitas menghubung,
menyatupadukan, dan menyelaraskan orang-orang dan pekerjaannya
sehingga semuanya berlangsung secara tertib dan seirama menuju ke
arah tercapaian tujuan tanpa terjadi kekacauan, pencekcokan, dan
kekosongan kerja.
e) Fungsi pengarahan; Pengarahan dilakukan agar kegiatan yang dilakukan
bersama tetap melalui jalur yang ditetapkan, tidak tejadi penyimpangan
yang dapat menimbulkan terjadinya pemborosan.
f) Fungsi pengawasan; Pengawasan dapat diartikan sebagai salah satu
kegiatan untuk mengetahui realisasi perilaku tenaga pengajar dan
karyawan dalam organisasi lembaga pendidikan. Secara umum
pengawasan dikaitkan dengan upaya mengendalikan, membina dan
pelusuran sebagai upaya pengendalian kualitas pendidikan.

15
3. Prinsip Humas
Menurut Piet A. Sahertian ada sejumlah prinsip yang perlu
diperhatikan dalam rangka mengembangkan program humas dalam
manajemen sekolah, yaitu: (a) Keterpaduan (Integrating), (b)
Berkesinambungan (continuiting), (c) Menyeluruh (coverage), (d)
Sederhana (simplicity), (e) Konstruktif (constructiveness), (f) Kesesuaian
(adaptability), (g) Luwes

(flexibility).

2. Mutu
1. Pengertian Mutu
Kata mutu memiliki banyak definisi yang berbeda, dari yang
konvensional sampai yang lebih strategik. Pengertian mutu ditinjau
dari definisi konvensional pada umumnya menggambarkan
karakteristik langsung dari suatu produk seperti: performansi,
keandalan, mudah dalam penggunaan, dan sebagainya. Sedangkan
pengertian mutu ditinjau dari definisi strategik menyarankan bahwa
mutu adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau
kebutuhan pelanggan. (Gasperz, 2006).
Di samping pendapat tersebut para pakar mutu telah mencoba
mendefinisikan mutu sebagai berikut (Tjiptono dan Diana, 2003):
1. Menurut Joseph Juran, mutu adalah kecocokan pengguna produk
(fitness for use) untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan.
2. Menurut Philip B. Crosby, mutu adalah conformance to requirement,
yaitu sesuai dengan standar yang disyaratkan atau distandarkan.
3. Menurut Feigenbaum, mutu adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya
(full customer satisfaction).
4 Menurut Garvin, mutu adalah suatu kondisi dinamis yang
berhubungan dengan produk, manusia/tenaga kerja, proses dan tugas,
serta lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan atau
konsumen.
Berdasarkan uraian di atas terdapat beberapa elemen yang membahas
mengenai definisi mutu/kualitas yang diterima secara universal dan

16
dari definisi yang telah ada dapat dilihat beberapa persamaannya
diantaranya adalah:
1. Mutu meliputi usaha me menuhi atau melebihi harapan pelanggan.
2. Mutu mencakup produk, jasa manusia, proses dan lingkungan.
3. Mutu merupakan kondisi yang selalu berubah.
2. Pengertian Sistem Manajemen Mutu
Sistem manajemen mutu merupakan sekumpulan prosedur
terdokumentasi serta praktik-praktik standar untuk manajemen sistem
yang bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk
(barang/jasa) terhadap kebutuhan dan persyaratan tertentu (Gasperz,
2006).
Sistem manajemen mutu memberi gambaran bagaimana organisasi
menerapkan praktik-praktik manajemen mutu secara konsisten untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan dan pasar. Terdapat beberapa
karakteristik umum dari manajemen mutu antara lain (Gasperz, 2006):
1. Sistem manajemen mutu berfokus pada konsistensi dari proses
kerja. Hal ini sering mencakup beberapa tingkat dokumentasi
terhadap standar-standar kerja.
2. Sistem manajemen mutu berlandaskan pada pencegahan terhadap
kesalahan-kesalahan yang akan timbul.
3. Sistem manajemen mutu mencakup elemen-elemen: tujuan
(objectives), pelanggan (customer), hasil-hasil (output), proses-proses
(processes), masukan-masukan (input), pemasok (suppliers), dan
pengukuran umpan balik dan umpan maju (measurements for feedback
and feedforward). Dalam sistem manajemen mutu sering terdengar
istilah Quality Control dan Quality Assurance. Quality Control adalah
kegiatan teknik dan kegiatan memantau, mengevaluasi dan
menindaklanjuti agar persayaratan yang telah ditetapkan tercapai,
sedangkan istilah Quality Assurance berarti semua tindakan terencana
dan sistematis yang diterapkan, untuk meyakinkan pelanggan bahwa
proses hasil kerja kontraktor akan memenuhi persyaratan. Dalam
mengontrol kualitas produk yang dihasilkan, harus mempersiapkan
dokumen–dokumen yang berupa panduan–panduan kerja secara tertulis,
serta catatan/rekaman hasil kerja

17
BAB III METODE PENGUMPULAN DATA

A. Wawancara
Dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode wawancara
secara mendalam (indepth), teknik wawancara mendalam akan dipergunakan
terutama untuk mengkonstruksikan kegiatan dan kejadian di sekitar kebijakan
ini, serta untuk memverifikasi dan memperluas data/informasi yang sudah
diperoleh sebelumnya. Teknik wawancara yang digunakan adalah dengan
menggunakan interview guide (Potton, 1980: 97), di mana petunjuk
wawancara hanya berisi petunjuk secara garis besar tentang proses dan isinya.
B. Observasi
Sugiyono (2015:224), mendefinisikan bahwa observasi yang dimaksud
dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari – hari
(partisipatif) orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai
sumber data penelitian. Disamping melakukan pengamatan, peneliti ikut
melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka
dukanya.

BAB IV PENGALAMAN YANG DIPEROLEH

A. Pengalaman yang diperoleh secara langsung


Pengalaman langsung yang didapat oleh penulis pada saat pelaksanaan
kegiatan Magang Manajemen di Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik
Provinsi Jawa Timur adalah sebagai berikut
1. Pembuatan Dokumentasi Kegiatan Kemenag Bojonegoro Tahun 2020
2. Penulis memahami bagaimana proses manajemen persuratan serta
standar operasional prosedurnya tentang manajemen persuratan dan
laporan pertanggungjawaan yang ada di kementrian agama kabupaten
bojonegoro.
4. Penulis mampu mengimplementasi keilmuan yang didapatkan pada
proses pemelajaran khususnya pada mata kuliah manajemen Hubungan
Masyarakat.
18
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1) Paparan data
Penulis melakukan Magang Manajemen di Kantor Kemenaag Kab.
Bojonegoro. Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 07 September s/d 23
Oktober 2020. Kemenag Bojonegoro merupakan lembaga yang berfungsi
sebagai penyelenggara administratif yang memiliki tugas dan fungsi a)
Tugas dan Fungsi
Hubungan masyarakat di lingkungan Kementerian Agama yang di di sebut Humas
Kemenag adalah Subbag pada Kanwil Kementerian Agama yang melakuakn fungsi
manajemen dalam bidang informasi dan komunikasi yang persuasive,efektif dan efesien
untuk menciptakan hubunagn yang harmonis dengan public melalui berbagai sarana
kehumasan dalam rangka menciptakan citra dan repotasi yang fositif Kementerian Agama.

Fungsi humas Kementerian Agama meliputi dua aspek yakni pada aspek publikasi untuk
menyampaikan kebijakan dan program, promosi capaian kenerja,merespon isu public di
media,masyrakat dan stakeholers serta mempasilitasi dioalog denag publik. Sedangkan
pada sisi feedback menyerap aspirasi masyarakat,memantau isu di media, masyarakat dan
stakeholders, analisis isu setreategis serta memberikan masukan pada pimpinan dalam
mengambil keputusan.

Visi humas Kementrian Agama adalah terciptanya pengelolahan humas yang proposional,
professional, efektif dan efesien dalam mendukung perinsip-prinsip tata kelolah

19
Kementrian agama yang baik, hal ini tidak lepas dari peran penting humas kementerian
agama yang meliputi :
1. Menyosialisasikan kebijakan dan program kementerian agama.
2. Mencari, mengklasifikasi, mengklarifikasi, serta menganalisis data
dan informasi.
3. Membangun citra dan reputasi positif kementerian agama
4. Membentuk, meningkatkan, dan memelihara opini positif publik 5.
Menampung dan mengolah aspirasi masyarakat
6. Membangun kepercayaan public.

b) Visi dan Misi Kementrian Agama Kabupaten Bojonegoro Visi


Terwujudnya masyarakat indonesia yang taat beragama, rukun, cerdas,
dan sejahtera lahir batin dalam rangka mewujudkan indonesia yang
berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.
Misi
1. Meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama.
2. Memantapkan kerukunan intra dan antar umat beragama.
3. Menyediakan pelayanan kehidupan beragama yang merata dan
berkualitas.
4. Meningkatkan pemanfaatan dan kualitas pengelolaan potensi
ekonomi keagamaan.
5. Mewujudkan penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang
berkualitas dan akuntabel.
6. Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan umum berciri agama,
pendidikan agama pada satuan pendidikan umum, dan pendidikan
keagamaan.
7. Mewujudkan tatakelola pemerintahan yang bersih, akuntabel, dan
terpercaya.
8. (dasar, keputusan menteri agama nomor 39 tahun 2015 pada
lampiran pertama)

20
c) Struktur Organisasi Kementrian Agama Kabupaten Bojonegoro

2) Hasil Temuan Magang B. Pembahasan


1. Proses Kinerja Humas sesuai prosedur Kementerian Agama Bojonegoro
a. Surat masuk

b. Surat Keluar

21
c. Penomeran SK Melalui Humas

Penerimaan Input Data


PTSP
SK Manual

d. Penyusunan Dokumen Acara Tahunan

22
1 •Dokumentasi
di Lapangan

2
•Pembuatan
Berita Acara

•Input
Data/Penyu

3
sunan
Dokumen
Acara
Tahunan

2. Prosedur tata Tertib & Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Mengikuti prosedur
K3
Prosedur K3 sangat penting untuk menunjang pekerjaan, agar pekerjaan
tersebut lebih terjaga keamanan, ketertiban dan kebersihannya. Prosedur K3 yang
dimaksud disini adalah :

1. Keamanan
Menjaga keamanan harus dilakukan agar terhindar dari segala ancaman
bahaya kejahatan. Keamanan yang bisa diterapkan dikantor, diantaranya : a.
Menyimpan arsip disebuah ruangan yang khusus.
b. Mengkunci ruangan setelah dipakai seperti ruangan komputer dan ruangan
pimpinan / kepala seksi.
c. Menjaga keamanan sesama rekan kerja, dilakukan agar kita menjaga
keharmonisan sesama rekan kerja.

2. Ketertiban
Ketertiban merupakan salah satu prosedur K3 yang harus dilakukan agar
terciptanya kelancaran dalam bekerja. Ketertiban tersebut, diantaranya :
a. Masuk dan keluar jam kerja tepat pada waktunya yaitu pukul 7.30-16.00.
b. Memakai pakaian yang rapih, sopan, dan sesuai dengan aturan.
c. Tidak mengganggu dan membuat keributan selama jam kerja berlangsung. 3.
Kebersihan

23
Kebersihan adalah sebagian dari iman. Kebersihan sangat diperlukan untuk
menjaga kondisi lingkungan dan kesehatan kita. Beberapa cara menjaga
kebersihan, diantaranya :
a. Membersihkan ruangan tempat kerja, meskipun telah terdapat petugas khusus
(cleaning service) untuk memberihakan ruangan kerja.
b. Membersihkan dan membereskan peralatan kantor yang telah digunakan.
c. Membuang sampah pada tempatnya.
d. Menggunakan pakaian yang bersih dan rapih
Menggunakan peralatan kantor
Peralatan kantor sangat penting untuk menunjang pekerjaan, agar
pekerjaan tersebut lebih mudah dan cepat Akan tetapi peraratan yang di guanakan
dalam pekerjaan kantor harus dijaga dan dipelihara dengan sebaik – baiknya, agar
peralatan yang ada mampu bertahan lama.
Peralatan yang digunakan di kantor, diantaranya :
a. ATK (Alat Tulis Kantor ) seperti : pensil, kertas, bolpoint, penghapus, dsb.
b. Mesin –mesin kantor, seperti : komputer, mesin tik, telepon, faksimile, mesin
potocopy, kalkulator, dsb.
c. Perabotan kantor seperti : meja, kursi, dsb.
d. Lemari arsip.
3 Mengikuti aturan, lingkungan, dan budaya kerja
Sebagai pekerja kita harus menjaga sikap dan perilaku dilingkungan
kerja dan harus mengikuti aturan yang telah disepakati oleh bersama. Hal tersebut
merupakan salah satu budaya kerja yang harus dilaksanakan. Begitu pula
peraturan kerja di Kandepag Kab. Bandung tata tertib ini disahkan oleh atasan
yaitu :
1. Tata Tertib Disiplin
Mengucapkan salam dan bersalaman dengan orang-orang/pegawai yang
telah berada dikantor
Setiap anggota PNS ataupun CPNS apabila tidak dapat hadir dikantor
harus ada keterangan yang tepat
2. Tata tertib keluar Kantor
Mengucapkan salam yang sebelumnya membereskan ruangan kantor
terlebih dahulu
3. Tata tertib dan kegiatan lainnya
a. Tata tertib berpakaian
24
· Diwajibkan rapih, bersih dan keseragaman khusus untuk pegawai wanita di
Kandepag memakai busana muslim yang rapi sesuai dengan ketentuan sebagai
berikut :
1. Untuk hari senin seluruh pegawai di Kandepag memakai pakaian
seragam yang berwarna biru dongker lengkap
2. lencana korpri, peci hitam bagi bapak-bapaknya dan untuk Ibu-ibunya
biru dongker tangan panjang dengan kerudung putih
2. Untuk hari-hari biasa PSH kecuali hari kamis kemeja berdasi bagi penjabat untuk
staf pakaian bebas rapih

Penggandaan dan pengumpulan dokumen


Alat-alat yang digunakan untuk menggandakan dokumen (lampiran 4) di
kantor yaitu
a. Mesin Potocopy
Menggandakan dokumen dengan mesin potocopy sudah banyak
dilakukan, baik di lingkungan kantor atau perusahaan. Naskah asli yang
digandakan dengan mesin potocopy, akan menghasilkan rekapan naskah yang
baik kualitasnya dan mirip mendekati aslinya. Mempergunakan jasa potocopy
untuk menggandakan naskah biasa dilakukan baik untuk kepetingan dinas, pribadi
atau kepentingan pendidikan. Sehubungan dengan belum terdianya mesin foto
copy pada Kantor Kementrian Agama Kabupaten Bandung maka untuk keperluan
tersebut menggunakan pihak ke 3 atau jasa foto copy.
b. Alat Pencetak (Printer).
Dokumen adalah sesuatu yang tertulis atau tercetak yang dapat
dipergunakan sebagai bukti atau keterangan.Alat ini dapat beroperasi apabila di
hubungkan dengan komputer. Alat pencetak atau printer menghasilkan cetakan
yang lebih berkualitas sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.
Cara pembagian dokumen dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1) Tukar menukar informasi.
2) Memberikan informasi.
3) Menerima informasi.
4) Berlangganan Koran atau surat kabar lainya.

Pengelolaan kearsipan
Arsip adalah kumpulan warkat atau surat menyurat yang di buat atau
25
diterima oleh lembaga pemerintah, swasta atau perorangan yang di susun menurut
sistem tertentu. Kearsipan adalah suatu proses kegiatan kerja mengumpulkan warkat
atau surat-surat menurut sistem atau ilmu pengetahuan, agar bila diperlukan mudah
ditemukan. Dalam pengelolaan kearsipan seksi haji menggunakan azas desentralisasi
yaitu segala kegiatan pengurusan surat masuk dan keluar diselenggarakan oleh setiap
unit dalam organisasi, sehingga unit dalam organisasi tersebut dapat mengurus masing-
masing pekerjaan yang diperlukan oleh lingkungannya.
Sistem penyimpanan surat masuk dan keluar yang digunakan oleh seksi
haji adalah menggunakan sistem tanggal dan nomor. Sistem tanggal digunakan pada
pengurusan surat masuk dan keluar yaitu menyimpan arsip yang disusun
berdasarkan tanggal. Sedangkan sistem nomor digunakan untuk menyimpan
berkas-berkas jemaah haji yang disusun berdasarkan nomor porsi.
Alat-alat yang digunakan dalam pengelolaan kearsipan di bidang seksi
haji adalah sebagai berikut :
· Lemari Arsip
· Folder (map)
· Rak penyortir

Mengaplikasikan keterampilan dasar komunikasi


Di Kemenag sudah mempunyai kebiasaan berjabatan tangan dan
mengucapkan salam kepada sesama rekan kerja setiap pagi hari ataupun ketika
siang hari apabila belum melaksanakannya pada pagi hari. Mengaplikasikan
keterampilan dasar komunikasi, diantaranya :

1. Mengangkat telepon, kemudian berkata “ Assalamualaikum, dengan Kementrian


Agama, ada yang bisa kami bantu?.” Atau mengucapkan selamat pagi dan siang.
2. Berkomunikasi dengan konsumen, misalnya mempersilahkannya duduk dan
mengucapkan salam.

3. Mengatakan kata “ halo “ kepada sesama rekan kerja yang lebih muda atau satu
angkatan.

BAB VI PENUTUP

26
A. Kesimpulan
Setelah kegiatan pelaksanaan magang manajemen selama 45 hari kerja maka
penulis dapat mengetahui proses kerja yang dilakukan di kantor kementrian
Agama Kabupaten Bojonegoro sehingga dari hal tersebut dapat diambil
kesimpulan dalam penyusun laporan ini bahwa Humas berperan aktif dalam
menjalankan dan membantu instansi kementrian agama karena berinteraksi
langsung dengan masyarakat guna memperoleh data yang akurat melelui
liputan dan dokumentasi. Selain itu peran Humas memberikan Informasi dan
pemberitaan kabupaten melalui wawancara lengsung dengan wartawan, press
release majalah dan lainlain, sebagai salah satu usaha penyebaran informasi
kepada masyarakat. Dari peranan humas ini tentu sebuah (kementrian agama
kabupaten Bojonegoro) memegang peranan penting dalam peningkatan
kualitas mutu instansi.
B. Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan dan data-data tersebut di atas yang telah penulis
lakukan selama mengikuti pelaksanaan magang manajemen, maka Penulis
memberikan saran yaitu diharapkan Kantor Bagian Humas Kemnetrian Agama
Kabupaten Bojonegoro lebih meningkatkan etos kerja dalam memberikan
Pelayanan Informasi kepada masyarakat, mengingat tugas dan tanggung jawab
seorang Humas sangat berat dan sangat bervariasi demi membentuk citra dan
mutu yang baik di mata masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

1. Sugiyono. (2014). Uji Keabsahan Data Dalam Penelitian Kualitatif.


Bandung: Alfabeta.
2. Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2012
3. H. Frazier Moore, Ph.d. HUMAS (Membangun Citra Dengan Komunikasi), PT.
Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005
4. Anggoro, M. Linggar.Teori dan Profesi Kehumasan serta Aplikasinya di
Indonesia.Jakarta: Bumi Aksara. 2000.

27
LAMPIRAN LAMPIRAN KEGIATAN HARIAN MAHASISWA MAGANG DI
KEMENTRIAN AGAMA KABUPATEN BOJONEGORO

No. Hari/ Waktu/ Nama Kegiatan Kemampuan/ Paraf Pembimbin


Tanggal Pengalaman
Jam
yang diperoleh

1. Pengarahan tupoksi magang oleh Mengetahui


Pamong di bagian umum pada sub tupoksi magang
bagian tata usaha dan
kepegawaian.
Senin, 14
09.00 sd.
September
2020 15.00

2. Selasa, 15 09.00 sd. Pemahaman dan entry data pada Mahir dan
September aplikasiKetatausahaan dan trampildlm admin
15.00 aplikasi
2020 Kearsipan

3. Rabu, 16 09.00 sd. Pemahaman dan entry data pada Mahir dan
September aplikasiKetatausahaan dan trampildlm admin
15.00 aplikasi
2020 Kearsipan

28
4. Kamis, 17 09.00 sd. Pemahaman dan entry data pada Mahir dan
September aplikasiKetatausahaan dan trampildlm admin
15.00 aplikasi
2020 Kearsipan

Nama Mahasiswa : Amirul Hakim NIM : 17010714030 Jurusan/ Fakultas :


Manajemen Pendidikan / Ilmu Pendidikan

29
5. Jumat, 18 09.00 sd. Pemahaman dan entry data pada Mahir dan
September aplikasiKetatausahaan dan trampildlm admin
15.00 aplikasi
2020 Kearsipan

6. Senin, 21 09.00 sd. Pemahaman dan entry data pada Mahir dan
September aplikasiKetatausahaan dan trampildlm admin
15.00 aplikasi
2020 Kearsipan

7. Selasa, 22 09.00 sd. Pemahaman dan entry data pada Mahir dan
September aplikasiKetatausahaan dan trampildlm admin
15.00 aplikasi
2020 Kearsipan

8. Rabu, 23 09.00 sd. Pemahaman dan entry data pada Mahir dan
September aplikasiKetatausahaan dan trampildlm admin
15.00 aplikasi
2020 Kearsipan

9. Kamis, 24 09.00 sd. Pemahaman dan entry data pada Mahir dan
September aplikasiKetatausahaan dan trampildlm admin
15.00 aplikasi
2020 Kearsipan

10. Jumat, 25 09.00 sd. Pemahaman dan entry data pada Mahir dan
September aplikasiKetatausahaan dan trampildlm admin
15.00 aplikasi
2020 Kearsipan

11. Senin, 28 09.00 sd. Pemahaman dan entry data pada Mahir dan
September aplikasiKetatausahaan dan trampildlm admin
15.00 aplikasi
2020 Kearsipan

30
12. Selasa, 29 09.00 sd. Pemahaman dan entry data pada Mahir dan
September aplikasiKetatausahaan dan trampildlm admin
15.00 aplikasi
2020 Kearsipan

31
13. Rabu, 30 09.00 sd. Pemahaman dan entry data pada Mahir dan
September aplikasiKetatausahaan dan trampildlm admin
15.00 aplikasi
2020 Kearsipan

14. 09.00 sd. Pemahaman dan entry data pada Mahir dan
aplikasiKetatausahaan dan trampildlm admin
15.00 aplikasi
Kearsipan
Kamis, 01
Oktober 2020

15. 09.00 sd. Pemahaman dan entry data pada Mahir dan
aplikasiKetatausahaan dan trampildlm admin
15.00 aplikasi
Kearsipan
Jumat, 02
Oktober 2020

16. 09.00 sd. Pemahaman dan entry data pada Mahir dan
aplikasiKetatausahaan dan trampildlm admin
15.00 aplikasi
Kearsipan
Senin, 05
Oktober 2020

17. 09.00 sd. Pemahaman dan entry data pada Mahir dan
aplikasiKetatausahaan dan trampildlm admin
15.00 aplikasi
Kearsipan
Selasa, 06
Oktober 2020

18. 09.00 sd. Pemahaman dan entry data pada Mahir dan
aplikasiKetatausahaan dan trampildlm admin
15.00 aplikasi
Kearsipan
Rabu, 07
Oktober 2020

32
19. 09.00 sd. Pemahaman dan entry data pada Mahir dan
aplikasiKetatausahaan dan trampildlm admin
15.00 aplikasi
Kearsipan
Kamis, 08
Oktober 2020

33
20. 09.00 sd. Pemahaman dan entry data pada Mahir dan
aplikasiKetatausahaan dan trampildlm admin
15.00 aplikasi
Kearsipan
Jumat, 09
Oktober 2020

21. Senin, 12 09.00 sd. Pemahaman dan entry data pada Mahir dan
Oktober 2020 aplikasiKetatausahaan dan trampildlm admin
15.00 aplikasi
Kearsipan

34
22. Selasa, 13 09.00 sd. Pemahaman dan entry data pada Mahir dan
Oktober 2020 aplikasiKetatausahaan dan trampildlm admin
15.00 aplikasi
Kearsipan

23. Rabu, 14 09.00 sd. Pemahaman dan entry data pada Mahir dan
Oktober 2020 aplikasiKetatausahaan dan trampildlm admin
15.00 aplikasi
Kearsipan

24. 09.00 sd. Pemahaman dan entry data pada Mahir dan
aplikasiKetatausahaan dan trampildlm admin
15.00 aplikasi
Kearsipan
Kamis, 15
Oktober 2020

25. 09.00 sd. Pemahaman dan entry data pada Mahir dan
aplikasiKetatausahaan dan trampildlm admin
15.00 aplikasi
Kearsipan
Jumat, 16
Oktober 2020

26. 09.00 sd. Pemahaman dan entry data pada Mahir dan
aplikasiKetatausahaan dan trampildlm admin
15.00 aplikasi
Kearsipan
Senin, 19
Oktober 2020

27. 09.00 sd. Pemahaman dan entry data pada Mahir dan
aplikasiKetatausahaan dan trampildlm admin
15.00 aplikasi
Kearsipan
Selasa, 20
Oktober 2020

35
28. 09.00 sd. Pemahaman dan entry data pada Mahir dan
aplikasiKetatausahaan dan trampildlm admin
15.00 aplikasi
Kearsipan
Rabu, 21
Oktober 2020

36
29. 09.00 sd. Pemahaman dan entry data pada Mahir dan
aplikasiKetatausahaan dan trampildlm admin
15.00 aplikasi
Kearsipan
Kamis, 22
Oktober 2020

30. 09.00 sd. Pemahaman dan entry data pada Mahir dan
aplikasiKetatausahaan dan trampildlm admin
15.00 aplikasi
Kearsipan
Jumat, 23
Oktober 2020

LAMPIRAN II. DOKUMENTASI MAGANG MANAJEMEN

37
38
RIWAYAT HIDUP
Saya Amirul Hakim ,
salah seorang mahasiswa Universitas Negeri
Surabaya yang lahir di Bojonegoro pada 2
Desember, Penulis menempuh pendidikan di

39
SDN Sedeng 3 Kanor, Bojonegoro, Setelah lulus, saya kembali melanjutkan
pendidikan menengah di SMP Negeri Model
Terpadu Bojomegoro dan SMA Negeri 1 Sumberrejo.
Saat ini, penulis sedang menempuh pendidikan
Sarjana di Universitas Negeri Surabaya Fakultas Ilmu Pendidikan jurusan
Manajemen Pendidikan. Penulis berharap dengan background pendidikan yang
dipelajari selama ini dapat memberi sedikit sumbangsih untuk pendidikan di
Indonesia yang lebih baik lagi. Di sela sivitas akademika saya, . Riwayat
organisasi saya menjadi staff Dpm Fakultas ilmu Pendidikan Periode 2017/2018,
wakil Ketua Komisi 2 DPM Fakultas Ilmu Pendidikan 2018/2019,Ketua UKM
PSHT UNESA Periode 2018/2019 Wakil Ketua Komisi 2 MPM UNESA
2019/2020.

40

Anda mungkin juga menyukai