Anda di halaman 1dari 11

WARNA PICTURES

SINEMATOGRAFI
BY MORIZA PRANANDA
A SHOT OF INSPIRATION

komunikasi dapat dipandang baik atau efektif apabila


ide, tema, informasi yang disampaikan dapat dipandang
“sama” atau mempunyai kesamaan bagi orang-orang
yang terlibat dalam perilaku komunikasi

FOTHERINGHAM
Sinematografi terdiri dari dua suku
kata sinema dan grafi yang berasal
dari bahasa Yunani: Kinema, yang

APA ITU berarti gerakan dan graphoo yang


berarti menulis.
SINEMATOGRAFI?
A BRIEF HISTORY
Jadi Cinematography bisa diartikan
menulis dengan gambar yang
bergerak.
UNSUR VISUAL DALAM
SINEMATOGRAFI
Dalam sinematografi, unsur visual merupakan
“alat” utama dalam berkomunikasi. Maka
secara konkrit bahasa yang digunakan dalam
cinematografi adalah suatu rangkaian
beruntun dari gambar bergerak yang dalam
pembuatannya memperhatikan ketajaman
gambar, corak penggambarannya,
memperhatikan seberapa lama gambar itu
ditampilkan, iramanya dan sebagainya yang
kesemuanya merupakan alat komunikasi non
verbal. Biarpun unsur-unsur yang lain seperti,
kwalitas cerita, editing, illustrasi musik, efek
suara, dialog dan
permainan aktornya prima sehingga dapat
memperkuat nilai sebuah tayangan, tapi unsur
penting yaitu visualnya sangat buruk tentu
akan mempengaruhi nilai keseluruhan
INVENTARISASI
Pengamatan secara seksama seluruh elemen-elemen yang ada di dalam gambar. Di dalam
gambar barangkali terdapat orang, bunga, pohon, gunung, langit, mobil, rumah dan sebagainya
bahkan mungkin pula terkandung unsur-unsur garis, bentuk, kegelapan, terang, warna dan
sebagainya. Coba rasakan beberapa elemen sering menyiratkan sesuatu. Misalnya bunga
alang-alang bisa jadi menyiratkan keliaran atau kebebasan. Warna biru memberi kesan dingin
dan warna merah memberi kesan panas. Garis diagonal untuk jalan memberikesan dinamis,dan
sebagainya.

ANALISA DESKRIPSI
VISUAL Mengamati relasi dari semua elemen-elemen yang ada. Apakah hubungan antar elemen-elemen
memberi kesan tertentu? Apakah yang dominan? Apakah yng kurang dominan? Apakah terdapat
kontras? Manakah figur utama? Dapatkan mood atau atmosfir dari keseluruhan gambar

VERBALISASI
Dari data-data yang didapatkan pada langkah 1 dan 2, kemudian dicari apa yang ingin
dikatakan dari gambar tersebut.
Sebelum memutuskan untuk menekan tombol record, sebaiknya
kameraman melakukan analisis terlebih dahulu apa yang terlihat
melalui view finder, dengan mengingat langkah-langkah analisis
gambar secara terbalik, yaitu; Verbalisasi, Diskripsi dan
Inventarisasi. Kameraman hendaknya mempertimbangkan dahulu
apa yang ingin disampaikan (Verbalisasi). Kemudian untuk
“menuliskan” ide, apakah ada bagian dari elemen- elemen gambar
yang perlu ditonjolkan?, Apakah yang akan menjadi
backround/foreground dan apakah yang akan menjadi Figur?
(Diskripsi)
Melalui View Finder analisislah apa saja elemen-elemen gambar
yang bisa memperkuat kesan (Inventarisasi). Dan setelah itu
ditentukanlah bagaimana anglenya, Bagaimana pembingkaiannya?
(Framing), close up atau extreme close up? Komposisinya dsb.
Film

shot scene sequence


shot-shot yang scene-scene disusun
dihubungkan satu sama lain menjadi satu kesatuan, kita
hasil tangkapan visual
dalam satu kesatuan akan mendapatkan sebuah
dengan kamera
sequence. Dalam suatu
sequence kita memperoleh
mood atau suatu kejadian
utuh.
CONTINUITY
Sebuah film harus menampilkan urutan gambar yang berkesinambungan, lancar, mengalir
secara logis. Inilah aspek continuity sebuah film. Sebuah film, baik sebuah rekaman
kenyataan atau sebuah fiksi, harus memberikan kepada penontonnya sebuah realitas
kehidupan yang nyata. Sekalipun sebuah film yang sangat fiksi harus mampu ditampilkan
seolah-olah suatu dunia yang nyata, sebuah reproduksi kehidupan yang sesungguhnya.
Bisa dikatakan film sebagai suatu dunia pura-pura yang meyakinkan. Ini semua bisa
terjadi jika ada kesinambungan, ada logika yang bisa diterima oleh penonton, dengan
kata lain continuity (selanjutnya ditulis dalam bahasa Indonesia “kontiniti”) terjaga
dengan baik.
Seorang pembuat film harus berpikir dalam sequence-scene-shot untuk menjaga suatu
kontiniti, jika tidak film hanya akan merupakan sebuah kumpulan snap shot yang tidak
jelas.
KOMPOSISI
PENGATURAN (ARANSEMEN) DARI UNSUR-
UNSUR YANG TERDAPAT DI DALAM GAMBAR
UNTUK MEMBENTUK SUATU KESATUAN YANG
SERASI (HARMONIS) DI DALAM SEBUAH
BINGKAI. MENENTUKAN APA YANG MASUK DAN
APA YANG TIDAK MASUK KEDALAM BINGKAI
TERSEBUT (FRAMING)

Tujuan utama membuat gambar dengan pertimbangan


komposisi adalah menampilkan gambar yang menarik bagi
penonton agar penonton tidak mau melepaskan dalam
sekejap matapun terhadap gambar yang kita tampilkan.
Mengarahkan perhatian penonton pada obyek/subyek yang
terpenting
MENGATUR shot-shot ditata sedemikian rupa sehingga mengarahkan perhatian penonton kepada
KOMPOSISI subyek/obyek yang mempunyai arti dramatik

Selalu berusaha agar gambar dalam keadaan bergerak

membangun sifat bergerak ke dalam setiap shot.


a. gerakan objek/subjek
b. gerakan kamera terhadap objek yang statis

Menciptakan ilusi kedalaman.

menciptakan ilusi kedalaman atau suatu kesan tiga dimensi pada layar yang pada dasarnya
bersifat dua dimensi
a.subjek bergerak diagonal
b. Seleksi fokus
c. Foreground
d. Efek lighting
Let's discuss !

WARNA PICTURES

Anda mungkin juga menyukai