Anda di halaman 1dari 15

REVIEW FILM BERDASARKAN ASPEK-ASPEK EDITING

Dosen pengampu:

Dwi Haryanto, S.Sn, M.Sn.

Oleh:

Annisa Salsabila Hilyamita 200110401064

UNIVERSITAS JEMBER

2022
Aspek-Aspek Editing Film

Dalam proses editing film, terdapat beberapa aspek yang biasanya digunakan dan juga untuk
mengontrol sebuah hasil film. Di sini penulis menggunakan film Parasite untuk menganalisis
aspek dan teknik editing yang digunakan. Beberapa film juga digunakan sebagai contoh untuk
melengkapi aspek-aspek editing yang kurang. Aspek ini diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Kontinuitas Grafik

Kontinuitas grafis dibentuk oleh unsur mise-en-scene dan sinematografi dengan menggunakan
aspek bentuk, warna, komposisi, pergerakan, set, kostum, tata cahaya, dan sebagainya. Kontinuitas
grafik dalam sebuah transisi shot diperlihatkan melalui graphic match yaitu, transisi antara dua
shot yang berbeda namun memiliki komposisi visual yang serupa. Contoh aspek editing dalam
kontinuitas grafik editing kontinu adalah pada salah satu scene di film Parasite seperti berikut.

Shot-shot tersebut merupakan adegan ketika dua aktor sedang berdialog. Salah satu aktor
berada di posisi kiri frame dan mengarahkan wajah dan pandangan ke arah kenan karena sedang
berbicara dengan lawan bicaranya. Hal tersebut juga terlihat di shot berikutnya ketika
menampilkan lawan bicaranya yang berada di posisi kanan frame dengan mengarahkan wajah dan
pandangan ke arah sebaliknya. Komposisi visual pun menjadi seimbang ketika terjadi transisi shot
karena penempatan dan gestur tubuh dari aktor-aktor tersebut.

2. Aspek Ritmik

Durasi shot sangat berhubungan dengan durasi shot sebelum dan setelahnya sehingga seorang
sineas mampu mengontrol ritme editing sesuai dengan tuntuntan naratif secara estetik. Sineas
dapat mengatur ritme editingnya melalui durasi shot yang sama, semakin pendek, atau semakin
panjang. Semakin pendek durasi shot-nya akan menghasilkan tempo aksi yang cepat, begitupun
sebaliknya. Contoh edititing tersebut dalam film Parasite adalah sebagai berikut.
Scene tersebut memperlihatkan dua orang aktor yang sedang berkelahi. Aktor laki-laki
mengangkat sebuah pisau sambil menahan aktor perempuan yang berada di bawahnya. Ketika ia
menghujam pisau itu, target melewat lalu dengan cepat aktor perempuan mengambil alat penusuk
daging dan menancapkannya ke pinggang aktor itu. Transisi shot satu ke shot lainnya memiliki
tempo yang cukup cepat untuk membangun suasana intens dan menegangkan dari adegan tersebut.

3. Aspek Spasial

Editing juga memungkinkan bagi sineas untuk memanipulasi ruang dan waktu, efek ini
awalnya dikembangkan oleh sineas rusia, Lev Kuleshov. Efek Kuleshov ini memungkinkan tiap
shot dapat diambil secara terpisah bahkan dilokasi dan waktu yang bebeda tanpa menggangu
kontinuitas naratif. Contoh aspek spasial dalam scene yang ada di film Parasite adalah sebagai
berikut.
Scene memperlihatkan seorang aktor yang mengayunkan pisau yang Ia pegang dan pisatu
tersebut mengenai perut dari aktor tersebut. Oleh karena itu terlihat darah yang keluar dari perut
aktor tersebut. Di shot berikutnya menampilkan makanan dan minuman yang berada di atas meja
terkena cairan bewarna merah yang menunjukkan darah dari aktor tersebut. Transisi shot tersebut
dapat meyakinkan penonton bahwa aktor yang terkena pisau tersebut terluka dan mengeluarkan
darah.

4. Aspek Temporal

Aspek temporal dibagi menjadi tiga bagian, yaitu editing kontinu dan diskontinu, elliptical
editing, dan overlapping editing.

a. Editing kontinu dan diskontinu

Editing kontinu ialah editing temporal, dalam hal ini dapat berupa waktu yang tak terputus.
Editing ini biasanya digunakan pada adegan yang memiliki latar dan ruang yang sama serta
dilakukan sebagai penghubung antara dua atau lebih aktifitas berbeda yang saling
berhubungan.

Editing diskontinu ialah editing yang memiliki lompatan waktu dalam ceritanya.
Penggunaannya dapat dilakukan mulai dari menit, jam, hari, tahun dan seterusnya.

Contoh penggunaan editing kontinu dan diskontinu akan dijelaskan secara sendiri pada
bagian berikutnya.

b. Elliptical Editing

Elliptical editing biasanya digunakan sebagai teknik untuk memanipulasikan waktu secara
singkat, seperti mempersingkat waktu sebuah peristiwa atau pun aksi. Contoh penggunaan
editing di dalam film Parasite adalah sebagai berikut.
Scene tersebut adalah adegan ketika aktor sedang keluar dari rumahnya kemudian di shot
berikutnya menujukkan akor yang sudah sampai di jalan masuk menuju tempat yang aktor
kunjungi. Di dalam cerita tersebut, aktor yang hendak melamar pekerjaan sebagai guru les
keluar dari rumahnya dan di shot berikutnya tampak aktor yang sudah berjalan di area rumah
tempat aktor tersebut ingin melamar pekerjaan.

c. Overlapping Editing

Overlapping editing ini merupakan teknik editing yang mampu untuk memanipulasi
sebuah waktu dengan melalui pengunaan sebuah aksi yang sama dalam sebuah adegan. Teknik
ini digunakan untuk mempertunjukkan secara rinci sebuah adegan dengan pengambilan sudut
yang berbeda. Contohnya yaitu scene dalam film in Police Story seperti berikut.

Ketiga shot tersebut merupakan adegan yang sama, yaitu seorang aktor yang sedang
merosot ke lantai bawah menggunakan tiang. Shot pertama meperlihatkan adegan yang diambil
dengan sudut pengambilan gambar yang sejajar dengan posisi aktor. Ketika aktor tersebut turun,
kamera bergerak secara tilt ke bawah mengikut pergerkaan aktor. Di shot selanjutnya, scene
memperlihatkan adegan yang sama dengan pengambilan sudur gambar dari arah samping aktor.
Untuk shot terakhir, kamera mengambil adegan aktor dari bawah (low angle).

5. Aspek-aspek Editing Continuity

Editing kontinuiti ialah sistem pengambilan sebuah gambar sebagai pemastian bahwa
rangkaian gambar yang diambil memiliki kesinambungan antara satu shot dengan shot yang
lainnya. Penggunaan teknik ini pun juga harus sesuai dengan aturan yang telah dibuat dan
disepakati. Beberapa aturan tersebut yaitu sebagai berikut.

a. Aturan 180 Derajat

Dalam aturan ini, posisi dari kamera dilarang untuk melewati batas garis sebuah aksi ketika
melakukan transisi shot (cut) yang dilakukan. Garis 180 derajat ini juga disebut sebagai garis
aksi yaitu sebuah garis imajiner yang memiliki arah sama dengan arah aksinya. Aturan ini akan
menentukan telak posisi kamera dan ketika sudah diletakkan maka tidak boleh untuk dilewati,
karena garis imajiner ini nantinya akan digunakan sebagai transisi gambar. Contoh
penggunaannya di film Parasite yaitu sebagai berikut.

Nampak kedua tokoh sedang berinteraksi dalam posisi yang sejajar dan saling berhadapan.
Di scene tersebut, kamera mengambil shot dari belakang kedua aktor. Oleh karena posisi aktor
yang sejajar dan kamera mengikuti arah aktor berhadapan, maka kamera tidak melewati garis
imajiner 180 derajat tersebut.

b. Reverse-Shot

Reverse-shot adalah enggabungan dari dua shot atau lebih dengan membedakan posisi
karakter. Dalam hal ini biasanya terdapat dua karakter, dimana karakter pertama menghadap ke
arah kanan dan karakter kedua menghadap ke arah kiri. Salah satu contoh editing di dalam film
Parasite sebagai berikut.

Scene tersebut memperlihatkan dua aktor dalam posisi yang berbeda. Oleh karena dalam
adegan tersebut aktor sedang berbincang, arah kedua aktor saling berhadapan dan dalam posisi
cenderung di kiri atau kanan frame. Selain itu posisi kedua aktor ada yang lebih tingga dan
rendah sehingga pengambilan kamera berdasarkan posisi aktor tersebut. Aktor laki-laki berada
di posisi kiri frame dan menghadap ke arah kanan karena lawan bicara ada si sebelah kanan
serta pengambilan kamera dari belakang bahu lawan bicaranya dan lebih tinggi daripada aktor
laki-laki karena posisi aktor perempuan lebih tinggi. Begitu juga sebaliknya ketika kamera
menyoroti aktor perempuan yang diambil dari belakang bahu aktor laki-laki.

c. POV Cutting

POV atau point of view ini sekilas hampir sama dengan eyeline match, namun yang
membedakan adalah pada shot kedua akan memperlihatkan objek dari arah pandangan sang
karakter. Penonton memandang sebuah obvek sama persis seperti apa yang dilihat karakter
tersebut dan arah pandangnya. Contoh editing yaitu seperti pada scene film pendek Inbox
sebagai berikut.

Di awal shot, scene memperlihatkan aktor sedang mengintip dari celah atau slot pintu
tempat masuknya surat. Shot berikutnya tampak seseorang yang habis terjatuh dengan
pengambilan gambar dari celah pintu bagian dalam, sama seperti dari posisi aktor itu melihat.
Shot tersebut seolah-seolah adalah pandangan dari aktor tersebut.

d. Establishing Shot

Penggunaan jarak yang terbilang cukup jauh atau long shot, dengan menampilkan sebuah
hubungan antar tokoh, latar dan juga objek disebut sebagai establishing shot. Pada shot ini,
akan memperlihatkan sebuah kondisi atau situasi secara luas dan akan terlihat seluruh bagian
latar yang ingin ditampilkan beserta isinya. Contoh penggunaannya di dalam film Parasite
yaitu sebagai berikut.
Shot pertama yaitu memperlihatkan secara luas sebuah ruangannya yang dipenuhi orang.
Orang-orang tersebut terlihat sedang beristirahat karena ruangan luas itu merupakan tempat
penampungan. Kemudian shot berikutnya yaitu memfokuskan si aktor-aktor utama yang sedang
berbaring karena ikut dalam penampungan tersebut. Hal itu menggambarkan kondisi dan
suasana yang sedang dialami aktor.

e. Cut-In

Cut-in yaitu sebuah trasisi yang dimana jika transisi tersebut digunakan, akan
memperlihatkan jarak shot yang jauh dengan shot yang lebih dekat dalam ruang waktu atau
sudut pengambilan gambar yang sama. Contoh teknik tersebut di dalam film Parasite yaitu
sebagai berikut.

Shot awal menunjukkan aktor-aktor yang sedang berada di ruang tengah rumah. Ketika
salah satu aktor mulai berbicara, shot berpindah ke shot berikutnya dengan teknik pengambilan
gambar yang lebih dekat ke arah aktor tersebut. Shot awal yang berupa long shot bertransisi
menjadi medium shot di waktu yang sama.

f. Eyeline Match

Eyeline match merupakan teknik perpindahan shot yaitu shot pertama memperlihatkan
seorang karakter melihat suatu obyek di luar frame (offscreen) dan pada shot kedua
memperlihatkan objek yang dilihatnya. Contoh editing ini dalam film Parasite adalah sebagai
berikut.
Shot pertama menampilkan sebuah aktor yang merupakan sebuah keluarga sedang melihat
sesuatu ke satu arah yang sama, tetapi objek yang mereka lihat tidak ada di dalam layar. Di shot
berikutnya, terlihat sebuah jendela panjang yang menampilan seseorang sedang melakukan
fogging di sebuah gang. Pengambilan gambar pada shot kedua cenderung menggunakan low
angle karena posisi aktor-aktor tersebut lebih rendah daripada objek yang mereka lihat. Hal itu
bisa terlihat dari gestur kepala aktor yang mendongak ke atas.

g. Crosscutting

Crosscutting adalah serangkaian shot yang memperlihatkan dua aksi peristiwa atau pun
lebih dengan menggunakan aplikasi yang berbeda dan dilakukan secara bergantian.
Penggunaannya biasanya akan banyak dijumpai pada adegan yang berlangsung srimultan yang
terjadi pada saat yang bersamaan. Dengan menggunakan teknik ini, maka akan memberikan
beberapa kondisi dan informasi yang berbeda dalam waktu yang sama. Contoh editing
crosscutting di dalam film Parasite adalah sebagai berikut.

Scene tersebut ialah kedua aktor yang sedang berbicara melalui telepon. Karena aktor
berkomunikasi di tempat yang berbeda, shot yang ditampilkan pun adalah adegan kedua aktor
tersebut yang ditampilkan secara bergantian. Hal itu dapat memberikan informasi mengenai
keadaan kedua tokoh dalam waktu yang sama di tempat yang berbeda.
h. Match on Action

Match on action yaitu perpindahan antara shot satu dengan shot yang lainnya dengan
menggunakan arah atau sudut yang berbeda dan memperlihatkan sebuah aksi yang berurutan
dalam sebuah gerakan yang sama. Contoh di dalam scene Parasite ialah seperti berikut.

Seorang aktor terlihat sedang berjalan keluar menuju taman luar yang dipenuh orang. Pada
shot berikutnya memperlihatkan aktor yang masih berjalan tetapi pengambilan sudut kamera
dari depan aktor sehingga terlihat rupa si aktor dan latar dalam rumah yang ada di belakangnya.
Shot satu dan shot dua tersebut seolah-olah terhubung dalam jangka waktu yang sama
(berkesinambungan) tetapi hanya pengambilan gambarnya saja yang berbeda.

i. Montage Sequence

Sering disebut sebagai montage, yang berartikan sebuah rangkaian shot dimana mampu
untuk menunjukkan sebuah rangkaian peristiwa dari waktu ke waktu. Penggunaannya biasanya
menggunakan beberapa teknik seperti dissolve, wipe, fade bahkan superimpose.

Bukan hanya itu, untuk menunjukkan sebuah peristiwa dari masa ke masa atau pun
perkembangan aksi dengan penggambaran yang singkat montage ini adalah teknik yang
tepatuntuk digunakan. Contoh editing montage sequence di film Parasite adalah sebagai
berikut.
Montage editing yang digunakan di film Parasite ada pada sebuah adegan untuk
menceritakan atau menyampaikan sebuah rencana yang dilakukan aktor-aktor tersebut.
Rencana tersebut yaitu mencelakai aktor yang berperan sebagai asisten rumah tangga.
Diceritakan bahwa asisten rumah tangga tersebut alergi terhadap buah persik. Di sisi lain, aktor-
aktor utama ingin menyingkirkan asisten rumah tangga tersebut dengan cara memberikan
bagian dari buah persi sebagaik pemicu alerginya. Rencana mereka pun diggambarkan melalui
editing montage sequence dengan memperlihatkan aktor utama perempuan mencuri buah
persik, kemudian aktor utama laki-laki mengerik rambut-rambut yang ada di buah persik, scene
berpindah ketika aktor utama laki-laki pulang setelah selesai mengajari anak pemiliki rumah
dan bertemu asisten rumah tangga tersebut, shot berikutnya terlihat serpihan rambut buah persik
yang ditaruh di dalam tutup pulpen, lalu pada saat aktor utama laki-laki melewati asisten rumah,
Ia menaburkan rambut buah persik itu ke bagian belakangnya. Akibatnya, asisten rumah tangga
bereaksi terhadap alergi ketika aktor utama laki-laki sudah keluar dari rumah tersebut.

6. Aspek-aspek Editing Discontinuity

Ketika para sineas ingin menuturkan sebuah cerita yang jelas dan koheren, maka tipe editing
yang paling dominan untuk digunakan yaitu editing diskontinuiti. Namun, dalam penerapan
editing ini, para sineas melanggar beberapa aturan penting dalam pembuatan film, seperti
peraturan 180 derajat secara spasial, grafik dengan sistematik dan juga temporal. Para sineas
melakukan semua itu bukan karena ketidaktahuan, namun mereka melakukan dengan kesadaran
diri dan karena memang disengaja. Untuk lebih lanjutnya berikut penjelasan mengenai editing
diskontinuiti.

a. Pelanggaran Aturan 180 Derajat

Aturan 180 derajat ialah aturan baku dalam pembuatan film. Namun, bukan hal yang tidak
mungkin jika sineas melanggar aturan tersebut karena adanya beberapa motivasi tertentu.
Contoh pelanggaran aturan 180 derajat di dalam film Parasite yaitu sebagai berikut.

Adegan tersebut ialah adegan kedua aktor, guru les dan seorang ibu, yang sedang berbicara
mengenai hasil gambar anaknya. Guru tersebut bertanya apakah pernah terjadi sesuatu kepada
anaknya saat kelas satu. Ibu itu terkejut karena pertanyaan tersebut. Karena perubahan mood
yang terjadi, kamera bergerak melewati batas 180 derajat. Kamera yang semula menyoroti sang
ibu dari belakang punggung guru tersebut dengan posisi aktor ibu berada di sebelah kiri frame,
bergerak ke kanan sehingga posisi ibu berubah menjadi di kanan frame. Karena perubahan
tersebut, posisi kedua aktor sama-sama berada di kanan frame.

b. Jump-Cut

Jump-cut merupakan sebuah lompatan gambar dalam satu rangkaian shot akibat perubahan
posisi karakter atau objek dalam latar yang sama atau sebaliknya. Jadi posisi karakter atau
objek tetap tetapi latar berubah seketika. Pemakaian jump cut ini akan memberikan efek bahwa
karakter atau obyek yang berpindah posisi atau berpindah lokasi terkesan mendadak. Salah
satu contoh dari penggunan editing ini adalah film pendek Inbox.

Seorang aktor sedang berdiri di depan pintu, kemudian shot berganti dengan shot aktor
tersebut di tempat yang sama tetapi baju dan adegan aktor berbeda. Hal itu juga dilakukan pada
shot-shot berikutnya. Di setiap shotnya, aktor yang berada di balik pintu melakukan gestur,
ekpresi, dan adegan yang berbeda, seperti mengintip dari kaca pintu, jalan bolak-balik, dan
mengobrol sendiri dengan suasana yang terlihat frustasi. Semua informsasi itu menunjukkan
bahwa sang aktor sedang gugup untuk keluar rumah. Ia melakukan adegan-adegan tersebut
untuk mengatasi rasa gugupnya.

c. Nondiegetic Insert

Nondiegetic insert adalah penyisipan shot yang tidak berhuungan dengan unsur ruang dan
waktu naratif. Penggunaan shot ini biasanya digunakan dengan tujuan dan maksud tertentu.
Contoh editing nondiegetic insert dalam film Parasite adalah sebagai berikut.
Dalam scene menceritakan seorang anak yang sedang mencari jaringan wifi gratis di
rumahnya. Hal itu juga menjukkan bagaimana keadaan keluarga mereka. Di antara scene itu,
terdapat shot yang memperlihatkan sebuah foto lama seorang perempuan yang mengikuti lomba
olahraga lempar martil dan terdapat sebuah mendali perak yang terpajang di sebelahnya. Shot
berikutnya kembali menceritakan tentang si anak yang masih mencari jaringan wifi gratis. Shot
foto tersebut tidak berhubungan dengan jalannya cerita, tapi penonton mendapatkan informasi
bahwa ibu di keluarga tersebut merupakan atlet atau mantan atlet lempar martil.
DAFTAR PUSTAKA

Editing: Pengertian, Bentuk, dan Aspek (Lengkap!). (8 April 2021). Berdiskusi.com.


https://berdiskusi.com/editing-film/#Editing_Kontinuiti

Anda mungkin juga menyukai