Anda di halaman 1dari 11

Fungsi Manajemen Produksi Secara Umum

1. Planning
Bagimana Mendefiiskan Tujuan Organisasi membuat strategi secara keseluruhan, untuk mencapai
tujuan tersebut dan mengembangkan rencana untuk mengkoordinasikan kegiatan
Proses perencanaan meliputi
 Identifikasi Tujuan Yang Akan Dicapai
 Rumuskan Strategi Untuk Mencapainya
 Atur atau buat peralatan atau sumber daya yang diperlukan
 Implementasikan, Arahkan, dan monitor setiap langkah-langkah
2. Organizing
Adalah menata sebagian elemen ke dalam sebuah urutan hubungan atau mengumpulkan sumber
daya yang akan diperlukan mencapai tujuan organisasi

3. Actuiting/Pelaksanaan
Adalah melaksanakan sejumlah performa kerja yang bisa diukur yakni mengubah input menjadi
output.

4. Controling
Fungsi Controlling:
 Menetapkan Tolak Ukur Atau Standar
 Membandingkan Peforma Actual dengan Standarnya
 Mengambil Tindakan Perbaikan , Bila Dibutuhkan

Tahap Praproduksi

Meliputi:

1. Menentukan ide
Ada beberapa hal yang atau proses menggali sebuah ide kreatif yang bisa dilakukan dengan
beberapa tips:
a. Observasi
b. Membaca
c. Pergi berlibur
d. Menulis Buku harian
Berikut ini bebrapa metode pengembangan Ide

a. Brain Stroming
Merupakan teknik pemecahan masalah secara kelompok,
b. Brain Writing
c. Synectic
Menekankan aktivitas spontan daro otak dan system syaraf dalam mengadakan eksplorasi dan
transformasi permasalahan prosesnya.
Persoalan diberikan_Analisis_Perumusan_Pengembangan Gagasan_Menentukan jalan Keluar
d. Attitude Listing
Teknik Diterapkan pada suatu objek jika ingin mengadakan pengembangan manfaat maupun
bentuknya, bentuk dan karakteristik objek itu diidentifikasi dan dicatat, kemudian masing-
masing dari bentuk dan karakteristiknya secara terpisah-pisah dipelajari,dianalisis apakah
mungkin ada yang dapat ditingkatkan atau diubah
e. Forced Relationship
Teknik ini adalah menggabungkan dua atau lebih objek yang tidak memiliki kaitan untuk
menghasilkan sesuatu yang baru
f. Marphology analysis
g. Scamper
Metode ini merupakan suatu daftar pertanyaan untuk merangsang keluarnya ide-ide yang
baik.

2. Penulisan Naskah
Ide Cerita-Merumuskan Naskah-Menyusun Plot-Setting Penokohan-sasaran-Pesan

Suatu naskah film terdiri dari enam bagian, yaitu:

a. Title Page, adalah judul yang akan dijadikan pedoman pertama bagi seorang produser
untuk menilai apakah pembuat naskah itu seorang profesional atau hanya amatiran.
b. Scene Heading, merupakan sebuah petunjuk dimulainya suatu naskah. Kata yang
digunakan yaitu “EXT. — ” (cerita berlangsung di luar ruangan) dan “INT. — (cerita
berlangsung di dalam ruangan). Kemudian diikuti nama sebuah tempat yang harus ditulis
dengan huruf kapital.
c. Action, biasanya ditulis 2 baris dibawah Scene Heading. Action adalah gambaran yang
menceritakan apapun yang akan terlihat dalam adegan film dan selalu pada keadaan
sekarang ( Present Time ).
d. Dialogue, merupakan segala sesuatu yang dibicarakan oleh tokoh atau karakter.
e. Parenthetical, adalah keterangan yang menjelaskan segala sesuatu yang dilakukan oleh
karakter atau tokoh.
f. Transition, sebuah deskripsi pendek untuk menjelaskan bahwa cerita berpindah dari
scene ke scene lain. Diantaranya adalah: CUT TO, DISSOLVE TO, INTERCUT WITH
atau INTERCUT BETWEEN. Sedangkan pada akhir cerita biasanya FADE OUT, IRIS
OUT, dll.

Meliputi:
a. Sinopsis : sinopsis adalah memberikan sebuah gambaran singkat dari isi cerita atau sebuah
naskah dengan gambaran yang sederhana sesuai dengan urutan atau kronologi ceritanya.
Secara Umum Sinopsis 3 Alinea.
Alinea Pertama Berisi informasi ( Perkenalan)
Alinea Ke dua Tentang Konflik
Alinia ke tiga Penyelesaian Konflik
b. Treatmen
Treatment adalah pengembangan jalan cerita dari sebuah sinopsis yang di dalamnya berisi
plot secara detail namun cukup padat. Treatment bisa diartikan sebagai kerangka skenario
yang tugasnya adalah membuat sketsa dari penataan konstruksi dramatik. Dalam bentuk
sketsa ini kita akan mudah memindah-mindahkan letak urutan peristiwa agar benar-benar
tepat
c. Skenario
Adalah  Skenario adalah sebuah naskah cerita yang menguraikan urut-urutan adegan, tempat,
keadaan, dan dialog. Urutan tersebut disusun dalam konteks struktur dramatik untuk menjadi
acuan dalam proses produksi.

Daftar istilah untuk menjelaskan framing dan jenis shot :

 BCU (BIG CLOSE UP)


Pengambilan gambar dengan jarak yang sangat dekat. Biasanya, untuk gambar-gambar
kecil agar lebih jelas dan detail, seperti anting tokoh.
 CU (CLOSE UP)
Pengambilan gambar dengan jarak yang cukup dekat. Biasanya, untuk menegaskan detail
sesuatu seperti ekspresi tokoh yang penting, seperti senyum manis atau lirikan mata.
Tokoh biasanya muncul gambar wajah saja.
 ESTABLISHING SHOT
Pengambilan gambar secara keseluruhan, biasa disingkat ESTABLISH saja.
 LS (LONG SHOT)
Pengambilan gambar pada jarak jauh. Biasanya untuk gambar yang terlihat secara
keseluruhan.
 POV (POINT OF VIEW)
Sudut pandang satu atau beberapa tokoh terhadap sesuatu yang memegang peranan
penting untuk tokoh yang bersangkutan.
 SPLIT SCREEN: Adegan berbeda yang muncul pada satu frame atau layar.

Daftar istilah untuk menjelaskan transisi/perpindahan gambar :

 CUT BACK TO
Transisi perpindahan dalam waktu yang cepat untuk kembali ke tempat sebelumnya. Jadi,
ada satu kejadian di satu tempat, lalu berpindah ke tempat lain, dan kembali ke tempat
semula.
 CUT TO FLASH BACK
Petunjuk mengalihkan gambar ke adegan flash back
 CUT TO
Mengakhiri adegan secara langsung tanpa proses transisi
 CUT TO
Perpindahan untuk menggambarkan peristiwa yang terjadi bersamaan, tetapi di tempat
yang berbeda atau kelanjutan adegan di hari yang sama.
 INTERCUT
Perpindahan dengan cepat dari satu adegan ke adegan lain yang berbeda dalam satu
kesatuan cerita.
 DISSOLVE TO
 Perpindahan dengan gambar yang semakin lama semakin kabur sebelum berpindah ke
adegan berikutnya.
 FADE IN
Petunjuk transisi memasuki adegan secara perlahan
 FADE OUT
Petunjuk transisi mengakhiri adegan secara perlahan dari layar
 FLASH BACK CUT TO
Petunjuk untuk mengakhiri adegan flash back
 FLASHBACK
Ulangan atau kilas balik peristiwa. Biasanya, gambarnya dibedakan dengan gambar
tayangan sekarang.

Daftar istilah untuk menjelaskan pergerakan kamera :

 CAMERA FOLLOW:
Petunjuk pengambilan gambar dengan cara mengikuti pergerakan obyek
 CAMERA PAN TO
Petunjuk pengambilan gambar dengan cara mengalihkan kamera kepada obyek yang
dituju dari obyek sebelumnya
 ZOOM IN
Petunjuk gerakan kamera dengan menyorot obyek dari jauh sampai dekat atau close-up
 ZOOM OUT
Petunjuk gerakan kamera dengan menyorot obyek dari dekat sampai jauh.
Daftar istilah untuk menjelaskan Ruang :

 INT. (INTERIOR):
Pengambilan gambar pada jarak jauh. Biasanya untuk gambar yang terlihat secara
keseluruhan.
 EXT.(EXTERIOR): 
Menunjukan tempat pengambilan gambar diluar ruangan.

Daftar istilah untuk menjelaskan Audio atau sound :

 OS (ONLY SOUND)
Suara orang yang terdengar dari tempat lain; berbeda tempat dengan tokoh yang
mendengarnya.
 VO (VOICE OVER)
Orang yang berbicara dalam hati. Suara yang terdengar dari pelakon namun bibir tidak
bergerak.
 SFX (SOUND EFFECT)
Untuk suara yang dihasilkan di luar suara manusia dan ilustrasi musik. Misalnya, suara
telepon berdering, bel sekolah, dll.

Daftar istilah lainnya :

 COMMERCIAL BREAK: 
Jeda iklan. Penulis skenario harus memperhitungkan jeda ini, dengan memberi kejutan
atau suspense agar penonton tetap menunggu adegan berikutnya.
 CREDIT TITLE: 
Penayangan nama tim kreatif dan orang yang terlibat dalam sebuah produksi
 FLASHES:
Penggambaran sesuatu yang belum terjadi dalam waktu cepat; contohnya: orang
melamun.
 FREEZE:
Aksi pada posisi terakhir. Harus diambil adegan yang terjadi pada tokoh utama dan dapat
membuat penonton penasaran sehingga membuat penonton bersedia menunggu
kelanjutannya.
 INSERT:
Sisipan adegan pendek, tetapi penting di dalam satu scene.
 MAIN TITLE:
Judul cerita pada sinetron atau film.
 MONTAGE: 
Beberapa gambar yang menunjukkan adegan berurutan dan mengalir. Bisa juga
menunjukkan beberapa lokasi yang berbeda, tetapi merupakan satu rangkaian cerita.
 PAUSE: 
Jeda sejenak dalam dialog, untuk memberi intonasi ataupun nada dialog.
 SCENE: 
Berarti adegan atau bagian terkecil dari sebuah cerita.
 SLOW MOTION: 
Gerakan yang lebih lambat dari biasanya. Untuk menunjukkan hal yang dramatis
 TEASER:
 Adegan gebrakan di awal cerita untuk memancing rasa penasaran penonton agar terus
mengikuti cerita.

3. Pembentukan Kerabat Kerja


Tim Kerja yang terlibat dalam produksi film terbagi dalam departemen-departemen seperti
berikut:
1. Departemen Produksi Dikepalai oleh Produser
2. Departemen Penyutradaraan yang dikepalai oleh sutradara
3. Departemen Kamera yang dikepalai oleh penata fotografi (DOP)
4. Departemen Arstistik yang dikepalai Oleh desainer produksi atau penata arstistik
5. Departemen Suara yang dikepalai oleh Penata suara
6. Departemen Editing yang dikepalai oleh Editor
Kru/Tim Produksi Tv Dan Tugasnya
1. Produser
Adalah orang yang mengepalai departemen produksi yang bisa jadi penggerak awal sebuah
produksi film
Aktifitas khusus meliputi:
 Membuat rencana anggaran biaya produksi
 Mengembangkan konsep cerita yang akan diproduksi
 Mengatur masalah-masalah yang timbul pada saat waktu shooting
 Supervisi progress proyek dari produksi dan pasca produksi
 Mengelola seluruh sumber daya (SDM, keuangan dsb) dengan baik agar pelaksanaan
pembuatan suatu paket produksi dapat berjalan sesuai target
 Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dengan proses pembuatan paket
produksi, intern maupun ekstern
 Melakukan negoisasi harga dengan pemain
 Mengantarkan sebuah produksi sesuai dengan budget
2. Program Director – Pengarah Acara Atau Sutradara
Visi Program Director adalah membimbing kru-nya dalam mencari lokasi yang tepat,
melakukan casting, mendesain set dan lighting serta terlibat dalam proses editing dan dubbing
3. PRODUCTION SWITCHER / SWITCHERMAN
Adalah seseorang yang bertanggungjawab terhadap pergantian gambar, baik atas permintaan
Pengarah Acara atau sesuai dengan shooting script/rundown yang telah disusun sebelumnya.
dalam perkembangannya posisi ini sudah dirangkap oleh pengarah acara .

4.  PRODUCTION ASSISTENT/ ASISTEN PRODUKSI


Asistent produksi mempunyai peran sebagai kunci dalam menjalankan proses produksi secara
baik, membantu produser dalam mengatur proses produksi agar sesuai dengan jadwal serta
budget. Unit produksi menjalankan proses administrasi terhadap produser dan director dan
masuk ke dalam semua proses produksi dari pra produksi hingga post produksi.

Job description
Unit Produksi selalu terlibat dalam sebuah program dengan cara mengamati langsung di
lapangan sebagai koordinator lapangan dan memastikan semua apa yang terjadi di lapangan.

 Mengkoordinir dan mengkomunikasikan persiapan produksi & fasilitas yang dibutuhkan


 Mengkoordinir perencanaan meeting serta mencatat hasil meeting
 Membantu produser menyusun rencana anggaran biaya
 Membantu produser menyusun schedule produksi
 Mendistribusikan naskah kepada pemain dan kru yang membutuhkan
 Mencari dan menghubungi calon pemain
 Mengkoordinir akomodasi dan transportasi (bila diperlukan)
 Surat menyurat (Bookingan)

Hal Yang Harus dikuasai Oleh Seorang SutraDara


Memahami TYPE OF PROGRAM
 Menguasai MANAJEMEN PRODUKSI
 Mendalami SINEMATOGRAFI
 Mendalami DRAMATURGI
 Mampu menggunakan Peralatan Produksi dan dapat menterjemahkan gagasan kedalam
eksekusi sebuah program acara TV (mengabungkan hal teknis & seni)
Aktifitas khusus meliputi:

1. Merepresentasikan naskah 
2. Brainstorming ide dengan produser dan penulis naskah
3. Mem-breakdown naskah ke dalam syuting list
4. Melakukan casting calon pemain
5. Memimpin crew produksi di lapangan
6. Bertanggung jawab terhadap proses pengambilan gambar
7. Mengarahkan para pemain di lapangan
8. Men-supervisi di bagian editing

KISI-Kisi DASAR PENYIARAN


Cabang-Cabang Seni
1. Seni Audio adalah seni yang dapat dinikmati dengan indra pendengaran (Telinga),Contoh
Sbb:
a. Seni Musik Seni yang dapat dinikmati melalui nada, contoh Pertunjukan piano
b. Seni sastra Seni yang dapat dinikmati melalui kata contoh pembacaan puisi atau
drama
c. Seni Suara seni yang dapat dinikmati melalui nada dan kata , pertunjukan band
2. Seni penglihatan / visual art
Pada seni ini digunakan indra penglihat untuk menikmati seni. Seni penglihatan terbagi
menjadi tiga, yaitu seni dua dimensi, seni tiga dimensi, dan seni integral.
a. Seni dua dimensi
Seni dua dimensi tanpa gerak : seni rupa (lukis, gambar)
Seni dua dimensi dengan gerak : seni perfilman
b. Seni tiga dimensi
Seni tiga dimensi tanpa gerak : seni ukir dan pahat
Seni tiga dimensi dengan gerak : seni tari dan pantomime
c. Seni integral
Seni yang memadukan untuk permukaan dan bentuk. Misalnya arsitektur
3. Seni penglihatan dan pendengaran / Audiotory-visual Art
Pada seni ini digunakan indra penglihat dan pendengar untuk menikmati seni.
Seni pendengaran dibagi menjadi tiga jenis yaitu,
a. Seni gerak dan nada :Tarian
b. Seni gerak, kata, dan pemandangan :Drama
c. Seni gerak, kata, pemandangan, dan nada :Opera

Pembagian seni secara umum berdasarkan penikmatannya dibagi menjadi


lima cabang, yaitu sebagai berikut.

1. Seni Rupa
Karya seni rupa dapat dinikmati dengan indra penglihatan (visual) dan peraba. Seni rupa
biasanya memanfaatkan unsur garis, bidang, warna, tekstur, dan volume. Contoh hasil
karya seni rupa adalah lukisan, kaligrafi, poster, reklame, spanduk, patung, diorama,
kursi, meja, seni grafis, dan seni kerajinan.

2. Seni Musik
Karya seni musik dapat dinikmati dengan indra pendengaran (audio) yang dibentuk dari
unsur nada dan bunyi dalam alat musik, suara manusia (vokal), atau gabungan keduanya.

3. Seni Tari
Seni tari adalah seni yang diwujudkan melalui gerak, ruang, waktu, irama, wirasa,
wiraga, dan susunan unsur gerakan anggota tubuh secara teratur dan menurut pola-pola
tertentu sehingga menimbulkan gerakan yang indah dan memesona. Karya seni ini dapat
dinikmati dengan indra penglihatan dan indra pendengaran (audiovisual).

4. Seni Teater
Seni teater adalah seni yang memadukan unsur gerakan dan kata. Biasanya dalam teater
terdapat naskah, penokohan, latar tempat, dan alat pengiring. Seni teater dapat dinikmati
dengan indra penglihatan dan pendengaran (audiovisual). Contoh teater terkenal adalah
Teater Koma.

5. Seni Sastra
Seni sastra adalah seni yang mengungkapkan pengalaman jiwa dan perasaan dalam
bentuk bahasa, tulisan, dan kalimat yang mengandung nilai estetis untuk mendapatkan
kepuasan rohaniah. Bentuk karya sastra dapat berupa prosa (struktur bahasanya bebas),
puisi (struktur bahasanya terikat/berima), dan drama (struktur bahanya disusun dalam
bentuk lakon atau cerita).
REGULASI PENYIARAN
1. Undang – Undang No.32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran
2. Peraturan Pemerintah No.11 Tahun 2005 Tentang Penyelenggaraan Penyiaran
Lembaga Penyiaran Publik
3. Peraturan Pemerintah No.12 Tahun 2005 Tentang LPP RRI
4. Peraturan Pemerintah No.13 Tahun 2005 Tentang LPP TVRI
5. Peraturan Pemerintah No.49 Tahun 2005 Tentang Pedoman Kegiatan Peliputan
Lembaga Penyiaran Asing
6. Peraturan Pemerintah No.50 Tahun 2005 Tentang Penyelenggaraan Penyiaran
Lembaga Penyiaran Swasta
7. Peraturan Pemerintah No.51 Tahun 2005 Tentang Penyelenggaraan Penyiaran
Lembaga Penyiaran Komunitas
8. Peraturan Pemerintah No.52 Tahun 2005 Tentang Penyelenggaraan Penyiaran
Lembaga Penyiaran Berlangganan
9. Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2009 Tentang Jenis dan Tarif Atas
Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Departemen Komunikasi
dan Informatika
10. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No.28/P/M/KOMINFO/09/2008
Tentang Tata Cara dan Persyaratan Perizinan Penyelenggaraan Penyiaran
11. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No.39/P/M/KOMINFO/12/2008
Tentang Daerah Ekonomi Maju dan Daerah Kurang Maju dalam
penyelenggaraan penyiaran
12. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No.42/P/M/KOMINFO/10/2009
Tentang Tata Cara Memperoleh Izin bagi Lembaga Penyiaran Asing yang
melakukan kegiatan peliputan di Indonesia
13. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No.49/P/M/KOMINFO/12/2009
Tentang Rencana Dasar Teknik Penyiaran
14. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No.51/P/M/KOMINFO/09/2009
Tentang Persyaratan Teknis Perangkat Penyiaran
15. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No.13/P/M/KOMINFO/08/2010
Tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Menteri Perhubungan No.KM.15
Tahun 2003 Tentang Rencana Induk (Master Plan) Frekuensi Radio
Penyelenggaraan Telekomunikasi Khusus untuk Keperluan Radio Siaran
FM(Frequency Modulation)

Anda mungkin juga menyukai