Anda di halaman 1dari 3

CONTOH PENGGUNAAN ISTILAH DALAM SKENARIO

1. SCENE

Scene merupakan adegan, bagian terkecil dari sebuah cerita. Scene inilah yang membentuk
skenario. Scene disusun secara berurutan dari awal sampai akhir.

Scene inilah yang merupakan rangkaian adegan yang membentuk satu cerita film secara utuh.

CONTOH SCENE:

1. INT. GUDANG – SIANG

Surti terikat pada sebuah tiang dengan tangan di belakang.


Wajahnya sudah lusuh dan rambutnya berantakan. Dia berusaha
melepaskan ikatan, tapi dia malah merasa sakit, akibat
kerasnya ikatan pada tangannya.

SURTI (V.O.)
Ya, Tuhan tolonglah aku.

Catatan: Ini adalah SATU SCENE.

Scene terdiri dari:

- Nomor scene

Terletak di depan keterangan INT./EXT.

- Scene Heading (kepala scene)

INT. GUDANG – SIANG

- Deskripsi adegan

Surti terikat pada sebuah tiang dengan tangan di belakang


dst.

Contoh scene lain:

1. EXT. GUDANG – SIANG

Suasana di luar gudang sepi. Tak ada orang atau pun


kendaraan yang diparkir di depannya. Mendadak terdengar
suara dari dalam gudang.
SURTI (O.S.)
Tolooooong...!

2. SCENE HEADING

Scene Heading merupakan kepala scene. Scene heading juga salah satu hal penting dan menjadi
tanda sebuah scene dalam skenario.

Scene heading berisi keterangan seperti lokasi, set, dan waktu satu adegan, yang menjadi acuan
pembuatan sebuah film.

3. INT.
Singkatan dari INTERIOR, penulisannya sama dengan EXT., tapi ini untuk menunjukkan
keterangan tempat di dalam ruangan.

4. EXT.
Singkatan dari EXTERIOR, dalam skenario ditulis dalam deretan scene heading, untuk
menunjukkan tempat di luar ruangan.

5. DESKRIPSI

Keterangan adegan yang terjadi pada satu scene. Aksi tokoh ditulis dengan kalimat aktif (lari,
jalan, lompat, mengendarai motor, dll.)
Jangan menuliskan teknis kamera pada deskripsi seperti CU (CLOSE UP), ZOOM, LONG
SHOT, dll, karena itu adalah wilayah juru kamera atau D.O.P (Director of Photography).
Biarkan juru kamera yang menentukan shot dan angle dari adegan yang kita buat, berdasarkan
daya kreatifnya.

6. O.S. (OFF SCREEN/OFF SOUND)

Off Sound digunakan oleh kalangan film. Dan Off Screen oleh kalangan pertelevisian.

Artinya, hanya terdengar suaranya saja (dialog) tanpa terlihat subyek pembicara. Ditulis pada
di belakang nama TOKOH dengan tanda kurung.
Misalnya:

MAYANG (O.S.)
Tolooooong!

7. V.O (VOICE OVER)

Voice Over adalah ucapan dalam hati atau pikiran dari tokoh. Ditulis pada di belakang nama
TOKOH dengan tanda kurung.
Misalnya.

SURTI (V.O.)
Ya, Tuhan tolonglah aku.
8. ESTABLISHING SHOTS

SHOT suasana tempat atau pemandangan secara utuh dari jarak jauh, sebelum ke adegan
utama.

Contoh: jika kita ingin memakai setting sebuah kamar di sebuah rumah, biasanya kita beri dulu
ESTABLISH bangunan rumah secara keseluruhan. ESTABLISH tak perlu dilakukan
berulang-ulang.

ESTABLISH tidak perlu dilakukan dengan memberi tanda atau tulisan pada deskripsi, tulis
saja deskripsi keadaan atau situasi tempat tersebut, lalu pindah ke scene utama.

Misalnya:

FADE IN:

1. EXT. RUMAH MAYANG – MALAM

Sebuah rumah minimalis satu lantai dengan lampu taman yang


temaram dan sepi di satu komplek perumahan. (sudah merupakan
ESTABLISHING SHOT)

2. INT. KAMAR MAYANG – MALAM

MAYANG yang memakai pakaian tidur duduk di depan meja sambil


mengetik sesuatu di laptopnya.

CUT TO:

Anda mungkin juga menyukai