Anda di halaman 1dari 45

FILM

ni budaya yang merupakan pranata sosi


omunikasi massa yang dibuat berdasarka
ografi dengan atau tanpa suara
at dipertunjukkan
Sumber : UU No 33 Tahun 2009

JENIS FILM

TAYANGAN AUDIO
VISUAL YANG
MENGANGKAT CERITA
KARANGAN MANUSIA

TAYANGAN AUDIO
VISUAL YANG
MENGANGKAT
REALITA TANPA
PROSES MODIFIKASI
CERITA

MENENTUKAN KONS

3 DASAR PEMBUATAN FILM

Film Pendek
Komedi
Dokumenter
Feature

MEMBUAT SINOPSIS
+
PENOKOHAN
+
LOKASI

PERALATAN
MEDIA REKAM

PEREKAM AUDIO

SOFTWARE EDITING

NGKAH-LANGKAH DALAM PEMBUATAN FILM

SUMBER CERITA
FILM

PENG
ALAM
AN
PRIBA
DI

BIOGR
AFI

COMI
C/NOV
EL

MUSIC

CERIT
A
RAKYA
T

DASAR TEKNIK PENULISAN


NASKAH
DRAMA
Sebuah naskah pada umumnya berisi
tentang urutan gambar yang harus diambil
dengan kamera dan suara yang harus
direkam baik itu berupa narasi, dialog,
musik maupunsound effect.

SINOPSIS
Sinopsis adalah sebuah ringkasan cerita. Sinopsis harus
ditulisstright to the point, artinya langsung pada
permasalahan. Karena si pembaca sinopsis (produser, atau
pun skrip editor) hanya ingin tahu cerita dan masalah yang
terkandung dalam cerita tersebut

SCENE PLOT/TREATMENT

Uraian yang menggambarkan alur penyajian sebuah cerita


film. treatment mencoba memberikan uraian ringkas secara
deskriptif tentang bagaimana suatu episode suatu
cerita.Dengan membaca treatment kita mendapat
gambaran urutan adegan visual yang akan nampak
padascreen.

SCENE
HEADING
ACTION
NAMA
TOKOH
PARENTHETI
CAL

ACTION

ACTION
TRANSISI

1. SCENE HEADING
Scene Heading merupakan penjelasan lokasi scene dan
waktu. Penulisan Scene Heading selalu diawali dengan
Nomer Scene, lalu INT (Interior, yang berarti di dalam
ruangan) atau EXT (Exterior, berarti di luar ruangan). Baru
kemudian diikuti dengan tempat dan waktu.
Misalnya:
RUMAH DANIEL, KAMAR SOFIA, MOBIL, LAPANGAN
SEPAKBOLA, DLL. Dan selanjutnya diakhiri
denganwaktuscene tersebut. Misalnya: PAGI, SIANG, SORE,
MALAM, SUBUH.
Contoh penulisan Scene Heading:
1. INT. RUMAH DANIEL. RUANG TENGAH SIANG
2. EXT. LAPANGAN SEPAKBOLA SORE
3. INT. JALAN RAYA. MOBIL DANIEL SORE
4. INT. KAFE MALAM

2. ACTION
Action atau biasa disebut dengan deskripsi. Pada action ini
menceritakan apa yang terjadi dalam scene yang
bersangkutan. Memaparkan tokoh, aksi dan permasalah
(konflik). Tidak ada dialog dalam ruang Action. Setiap nama
biasanya menggunakan huruf besar, agar memudahkan para
pembaca tentang ada berapa tokoh dalam scene tersebut.

3. CHARACTER NAME (NAMA TOKOH)


Penulisan nama tokoh yang berdialog ditulis dengan huruf
besar. Misalnya: DANIEL, ASTUTI, PAMBUDI, PAIJO DLL.
4. DIALOG
percakapan antara 2 orang atau lebih yang dituliskan di
dalam Skenario

5. PARENTHETICAL (SISIPAN)
Juga disebut emosi tokoh. Emosi yang ada pada para tokoh
yang sedang berdialog. Misalnya: Tertawa, marah, teriak,
geram, menangis, mengiba, dll.

6. TRANSITION/TRANSISI
Transisi merupakan perubahan antara 2 scene. Tepatnya
antara ending scene sebelum dengan Scene Heading
sesudahnya. Ada beberapa Transisi yang kita kenal dalam
penulisan skenario, a.l:
CUT TO: Perpindahan scene satu ke scene berikutnya secara
patah, atau langsung.
DISSOLVE TO: Perpindahan scene satu ke scene berikutnya
dengan cara gambar di scene satu memudar, di saat yang
sama muncul gambar dari scene berikutnya yang menguat,
berakhir menjadi gambar scene berikutnya secara
keseluruhan.
FADE TO: Scene satu perlahan menghilang menjadi hitam
lalu dibarengi dengan muncul gambar scene berikutnya
secara perlahan. Beberapa penulis menulis dengan FADE
OUT: FADE IN, yang maksudnya sama, yaitu gambar lama

DASAR-DASAR
SINEMATOGRAFI

FRAMING

RULE OF THIRD

RULE OF
THIRD

LANDSCAPE

GARIS SEPERTIGA
BIDANG

RULE OF
THIRD

RULE OF
THIRD

HEAD
ROOM

Ruang kosong yang berada diatas kepala,


yaitu
jarak antara ujung kepala subjek dengan tepi
atas layar

HEAD
ROOM

NOSE
ROOM

ruang yang diperlukan ketika


seseorang melihat atau menunjuk pada
suatu arah tertentu

NOSE
ROOM

DIALOG
SHOOT

Shot adalah unit


visual terkecil
berupa potongan
film/video
yang merupakan
hasil suatu
pengambilan
gambar

EXTREME
LONG SHOT
Shot yang menekankan pada perkenalan awal yang
menunjukkan seluruh lokasi sebuah adegan atau
isi ceritanya
Karakter shotnya sangat jauh, panjang, luas dan

berdimensi lebar

LONG SHOT

Pengambilan gambar penuh dari kepala hingga kaki,


memperlihatkan objek secara keseluruhan

MEDIUM
CLOSE UP

Ukuran gambar sebatas dari kepala hingga


dada, bertujuan untuk melihatkan profile,
profesi dll

MEDIUM
SHOT

Ukuran gambar sebatas dari kepala hingga


pinggang, bertujuan untuk melihatkan
tokoh/objek yang berperan

MEDIUM
LONG SHOT
posisi Long Shoot lalu di zoom in sehingga gambar
menjadi lebih padat akhirnya masuklah wilayah
Medium Long Shot

CLOSE UP

teknik pengambilan gambar yang menampilkan


seluruh wajah. Komposisi yang paling baik untuk
menggambarkan emosi/reaksi/ekspresi

EXTREME
CLOSE UP

teknik pengambilan gambar pada salah satu bagian


tertentu dari tubuh, baik itu di wajah, tangan, kaki, dll.
Digunakan untuk memperjelas detail-detail
gambar/objek

HIGH ANGLE
SHOT

teknik pengambilan gambar dimana kamera berada


di atas objek. Gambar ini objek terkesan
kecil/inferior

LOW ANGLE
SHOT

teknik pengambilan gambar dimana kamera berada


di bawah objek. Gambar ini objek terkesan
superior/kuat/megah

LOW ANGLE
SHOT

Teknik pengambilan gambar dimana kamera sejajar


dengan mata objek, sering disebut dengan NORMAL
SHOT

www.firdausazwarersyad.com

CONTAC PERSON
EDITING

Firdaus Azwar Ersyad


HEAD BROADCASTING PROGRAM
ALUMNI:
Institut Seni Indonesia Surakarta 2011
Institut Kesenian Jakarta 2014

085741819899

www.firdausazwarersyad.com

FIRDAUS AZWAR
ERSYAD

FIRDAUS_AZWAR_E

Anda mungkin juga menyukai