Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

UUD 1945 Pasal 32 ayat 1 mengamanatkan, "Negara memajukan Kebudayaan Nasional

Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara

dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.” Menurut UU Nomor 5 Tahun 2017 Tentang

Pemajuan Kebudayaan.

Kebudayaan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan Cipta, Rasa, Karsa, dan hasil

karya masyarakat.Indonesia adalah negara yang memiliki Keragaman Budaya. Seperti halnya

daerah lain di Indonesia, Kabupaten Lembata juga memiliki Keragaman Budaya. Hal ini terlihat

dari dua etnis di Lembata yaitu Edang dan Lamaholot, dengan ragam Bahasa, Dialek, Cagar

Budaya serta Objek Pemajuan Kebudayaan lainya.

Keragaman budaya di Kabupaten Lembata tentu memerlukan upaya praksis dalam rangka

mempertahankan keragaman tersebut. Upaya untuk mempertahankan atau

melestarikanKeragaman Budaya tentu bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat

hingga daerah, tetapi juga partisipasi dari masyarakat, wabil khusus Sumber Daya Manusia

Kebudayaan. Hakikat pelestarian terdiri dari tiga unsur: pelindungan,

pengembangan dan pemanfaatan. Upaya pemanfaatan budaya dapat dilakukan dengan berbagai

cara,salah satunya adalah melalui media Film. Dengan Film, diharapkan Kebudayaan terutama

yang berkaitan dengan Warisan Budaya Tak Benda, Reka Utan Lolon atau Pesta Kacang yang

dilakukan oleh masyarakat Ile Ape dan Ile Ape Timur di Desa Jontona Kecamatan Ile Ape Timur

Kabupaten Lembata dapat di tonton dan dikenali secara luas.


Dapat dimaknai dan dipertahankan oleh generasi selanjutnya. Produksi Film Pendek

Lewohala (Ina Peni Utan Lolon). Sesuai dengan tema "Ketahanan Budaya", maka Film

Pendek ini dibuat dengan diperkuat oleh Story Telling tentang sebuah Ritual Adat "Reka Utan

Lolon" atau Pesta Kacang di kampung adat Lewohala, Desa Jontona, kec. Ile Ape Timur, Kab.

Lembata, Provinsi NTT.Ritual adat ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu dan masih dilakukan

hingga saat ini pada bulan oktober purnama ke lima setiap tahunnya.Pesta Kacang merupakan

salah satu tradisi adat untuk mengundang hadirnya Tuhan dan Leluhur, serta merefleksikan

kehidupan selama 1 tahun berlalu dan melakukan rekonsiliasi dengan Tuhan, sesama dan

alam.Ritual ini juga dilakukan sebagai ucapan syukur atas rejeki yang diterima tahun

sebelumnya sekaligus membuka pantangan makan kacang bagi para pemangku adat. Ritus Reka

Utan Lolon di Kampung Lama Lewohala masih sangat kental dan masih dijaga secara turun-

temurun sehingga pengaju sangat tertarik untuk mengeksplornya dalam produksi Film Pendek.

Di daerah yg masuk dalam kategori 3T, Lembata sangat - sangat minim akan SDM yang

bergerak di bidang Audio Visual. Bahkan yang menempuh pendidikan di bagian Perfilman

hanya pengaju proposal sendiri. Maka dari itu, pelestarian Budaya seperti ini sangat perlu di

dokumentasikan, karena selain mempertahankan Budaya, juga memperkenalkan ke Dunia bahwa

Lembata tidak sebatas Penangkapan Ikan Paus, tetapi sangat kaya akan Tradisi Budaya lainnya

seperti Pasar Barter dan Pesta Kacang di Lewohala ini. Apalagi untuk mengenalkan Budaya

Lembata ke dunia luar saja harus orang asing yg menduniakan karena keterbatasan anak tanah

dari segi pendanaan/budgeting. Agar tidak menjadi asing di kampung sendiri, maka sudah

saatnya anak tanah berbicara di dunia Audio Visual.


B. Tujuan

Tujuan dari Produksi Film Pendek ini adalah:

1. Mendukung dan mendorong masyarakat Kecamatan Ileape dan Ileape Timur untuk

tetap melestarikan warisan budaya leluhur ini agar tidak tergerus oleh zaman.

2. Memberikan pesan kepada siapapun yang menonton Film ini bahwa Ketahanan suatu

budaya merupakan sebuah hal yang sangat penting bagi keberlanjutan kehidupan

manusia.

C. Tema

Tema yang diangkat adalah : Ketahanan Budaya

Film Pendek : Lewohala (Ina Peni Utan Lolon)

D. Manfaat

Film pendek ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi untuk penelitian dan

pengembangan dalam kerangka pemajuan kebudayaan bagi para pemerhati, peneliti, budayawan

pemerintah daerah dan pemerintah pusat dibidang kebudayaan.

E. Dampak Kegiatan

Harapan dari pasca produksi Film ini adalah bahwa dengan menonton Film ini,

masyarakat terutama generasi muda Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur secara khusus dan

masyarakat Lembata secara umum memahami secara utuh bagaimana sejarah dan geliat

kebudayaan di Kampung Lama Lewohala. Selanjutnya, setelah memahami secara utuh

bagaiamana awal mula serta dinamika kebudayaanyang diwariskan oleh leluhurKampung Lama

Lewohala tersebut,maka akan tumbuh semangat masyarakat utamanya generasi muda untuk

melestarikan praktek, pesan dan nilai yang terkandung didalam tradisi adat istiadat serta ritual-
ritualnya. Selain itu, film ini juga diharapkan dapat menghadirkan informasi tentang Lewohala

bagi semua pihak yang memiliki perhatian terhadap pemajuan kebudayaan.

BAB II
KEGIATAN
A. Susunan Panitia Kegiatan

Crew Produksi Film Pendek

No Nama Jabatan

1 Ricko Wawo Producer

2 Lia Dasion Line Producer

3 Abdul Gafur Sarabiti Production Manager

4 Emanuel Hasan Lamaking Director

5 Aldino Purwanto Bediona Director Of Photography

6 Anno Pingge Artistik

7 Lecos Soarez Lighting

8 Nia Lazar Make up & Wardrobe

9 Yoris Wutun Still Photo & Editor

10 Ama Kurniawan Lamak Behind The Scene

11 Anni Klobong Logistik

12 Daton Lampo Driver

13 Oggy Ladjar Runner

B. Konsep Kegiatan

Kegiatan yang akan dibuat adalah Memproduksi Film Pendek tentang Pesta/Makan

Kacang di kampung lama Lewohala, di badan gunung Ile Ape. Tim Produksi akan
memvisualkan dari cerita awal mula perjalanan Nenek Moyang melakukan Pesta Kacang ini

sehingga bisa mewariskan ke anak cucunya.

Selain Pesta Kacang, Tim Produksi juga akan mengangkat cerita Pasar Barter (pertukaran

barang dengan barang) di Lembata dan hubungan orang Ile Ape dengan Budaya Bajo (Bajau)

di Pulau Lembata..

Produksi Film Pendek ini akan lebih menekankan ke story telling sehingga film pendek

ini betul - betul bercerita tentang Sejarah Lembata pada umumnya dan secara khusus lebih

dieksplor tentang Kampung Lama Lewohala. Bagaimana interaksi komunitas masyarakat adat

Lewohala dengan Suku Bajo,ritus, dan geliat serta dinamika yang melingkupinya. Dengan

demikian, Film Pendek yang bersifat Dokumenter ini mengandung Pesan yang dapat

tersampaikan ke Masyarakat Lembata khususnya Indonesia, bahkan Dunia pada umumnya.

Sinopsis

Gambaran secara visual kebudayaan di Pulau Lembata. Dari kampung Lamalera, tempat

penangkapan Ikan Paus, Pasar Barter, Alat Musik Tradisional Tatong, Kewatek/Kain Tenun,

Tarian Sohe Ola, Nyanyian Oreng dan budaya lainnya hingga tiba di Kampung Jontona.

Jontona, Sebuah kampung dimana proses ritual Pesta Kacang itu dimulai. Dari kampung

Jontona dan Todanara, segala kebutuhan dari masyarakat akan diangkut ke badan gunung Ile

Ape (Lewohala) untuk segera melaksanakan Ritual Makan/Pesta Kacang. Di Lewohala,

sudah berkumpul juga masyarakat dari berbagai suku lainnya dari kampong yang berbeda-

beda.
Kendati baru saja terjadi Erupsi dan disusul dengan Bencana Banjir Bandang terparah di

NTT, aktivitas Gunung Ile Lewotolok (Ile Ape) meningkat. Namun pada bulan September

hingga November nanti warga tetap Wajib menjalankan ritual pesta kacang yang dikenal

dengan nama Dora Dope Wungu Blumer.

Ribuan masyarakat akan berkumpul di puluhan Rumah Adat Lewohala. Masing – masing

suku akan naik turun gunung setiap harinya. Ritual terus dijalankan oleh masing – masing

suku, dari bakar pisang dan ayam, pemberian minyak kepada anak laki –laki yang dipercayai

sebagai minyak pembersihan diri, Tarian Soka masal dan masih banyak lagi aktivitas selama

di gunung Ile Ape (Ina Peni Utan Lolon)

C. Waktu dan Tempat Kegiatan

Waktu : Bulan September – November 2021

Tempat Kegiatan : Kampung Lama Lewohala (Badan Gunung Ile Ape)

D. Rincian Anggaran dan Biaya (RAB)

URAIAN
NO SPESIFIKASI VOLUME SATUAN BIAYA JUMLAH
KEBUTUHAN
I PRA PRODUKSI
1 ATK Kertas HVS F4 1 dos Rp 275.000 Rp 275.000
Balpoint 1 dos Rp 30.000 Rp 30.000
White Board 1 bh Rp 125.000 Rp 125.000
Spidol White
Board 1 dos Rp 240.000 Rp 240.000
Tinta Printer
Hitam 1 bh Rp 50.000 Rp 50.000
Tinta Warna 1 bh Rp 50.000 Rp 50.000
Steples besar 1 bh Rp 35.000 Rp 35.000
Isi steples 2 dos Rp 5.000 Rp 10.000
Selotip 10 bh Rp 25.000 Rp 250.000
Kwitansi 1 bh Rp 10.000 Rp 10.000
Lem kertas 1 btl Rp 15.000 Rp 15.000
Styrofom 2 bh Rp 15.000 Rp 30.000
Total ATK Rp 1.120.000
Penyusunan Fotocopy dan
2
Laporan penjilidan Rp 380.000 Rp 380.000
3 Rapat persiapan Logistik (15 org) 8 kali Rp 25.000 Rp 3.000.000
Riset dan survei
4
Transportasi lokasi 5 kali Rp 100.000 Rp 500.000
Total Pra Produksi Rp 5.000.000
II PRODUKSI
1 Kamera
Kamera Utama Sony A7iii 20 hr Rp 350.000 Rp 7.000.000
Sony A6300 +
Kamera Still Photo Lensa Kit & Fix 20 hr Rp 250.000 Rp 5.000.000
Kamera BTS Sony a6000 +
Lensa Kit 20 hr Rp 150.000 Rp 3.000.000
Lensa 16 - 35mm 20 hr Rp 150.000 Rp 3.000.000
Lensa 85mm 20 hr Rp 100.000 Rp 2.000.000
Drone DJI Mavic 2
Pro 7 hr Rp 1.500.000 Rp 10.500.000
Tripod 20 hr Rp 100.000 Rp 2.000.000
Gimbal 20 hr Rp 150.000 Rp 3.000.000
Monitor liliput 20 hr Rp 150.000 Rp 3.000.000
Total Kamera Rp 38.500.000
2 Lighting Lampu Sorot (3
bh) 3 hr Rp 750.000 Rp 6.750.000
Lampu Led 20 hr Rp 150.000 Rp 3.000.000
Genset 20 hr Rp 550.000 Rp 11.000.000
Reflektor 20 hr Rp 54.500 Rp 1.090.000
Payung (3 bh) 20 hr Rp 50.000 Rp 3.000.000
Total Lighting Rp 24.840.000
3 Artistik Pelita (30 bh) 20 hr Rp 15.000 Rp 9.000.000
Minyak Tanah 100 ltr Rp 7.500 Rp 750.000
Kwatek Adat 20 hr Rp 200.000 Rp 4.000.000
Nowing 20 hr Rp 200.000 Rp 4.000.000
Parang dan
Tombak 20 hr Rp 50.000 Rp 1.000.000
Sope 20 hr Rp 50.000 Rp 1.000.000
Obor (100 bh) 3 hr Rp 20.000 Rp 60.000
Total Artistik Rp 19.810.000
4 Make up Brush make up 2 set Rp 25.000 Rp 50.000
Beauty blender 4 bh Rp 5.000 Rp 20.000
Foundation 1 bh Rp 80.000 Rp 80.000
Bedak padat 2 bh Rp 50.000 Rp 100.000
bedak tabur 1 bh Rp 50.000 Rp 50.000
Lipstik 2 bh Rp 50.000 Rp 100.000
BB cream 2 bh Rp 25.000 Rp 50.000
Blush on 2 bh Rp 50.000 Rp 100.000
Eyeshadow
palette 1 bh Rp 100.000 Rp 100.000
Eyeliner 2 bh Rp 30.000 Rp 60.000
Maskara 2 bh Rp 40.000 Rp 80.000
Make up remover 4 set Rp 25.000 Rp 100.000
Pensil alis 2 bh Rp 25.000 Rp 50.000
Tissue basah 2 bh Rp 20.000 Rp 40.000
Tissue kering 1 bh Rp 20.000 Rp 20.000
Total Make Up Rp 1.000.000
5 Logistik Snack (15 org x 2
kali snack) 20 hr Rp 15.000 Rp 9.000.000
Makan (15 org x 3
kali makan) 20 hr Rp 25.000 Rp 22.500.000
Total Logistik Rp 31.500.000
6 Wardrobe Kostum ( 3 bh utk
2 org) 20 hr Rp 100.000 Rp 12.000.000
Pakaian Adat (2
org) 20 hr Rp 150.000 Rp 6.000.000
Total Wardrobe Rp 18.000.000
7 Transport Sewa Mobil 20 hr Rp 1.000.000 Rp 20.000.000
Total Transprotasi Rp 20.000.000
8 Honor Crew (13 org) 20 hr Rp 125.000 Rp 32.500.000
Talent Tambahan
(2 org) 20 hr Rp 100.000 Rp 4.000.000
Total Honor Rp 36.500.000
9 Audio Boom mic 20 hr Rp 500.000 Rp 10.000.000
Zoom H6n 20 hr Rp 300.000 Rp 6.000.000
HT (15 bh) 20 hr Rp 20.000 Rp 6.000.000
Mic rode 20 hr Rp 700.000 Rp 14.000.000
Earphone (2 bh) 20 hr Rp 250.000 Rp 10.000.000
Clip On 20 hr Rp 50.000 Rp 1.000.000
Total Audioman Rp 47.000.000
10 P3K Masker 2 bks Rp 35.000 Rp 70.000
Paracetamol 5 bh Rp 10.000 Rp 50.000
Vitamin C 3 btl Rp 10.000 Rp 30.000
Betadine 3 btl Rp 10.000 Rp 30.000
Autan 5 btl Rp 15.000 Rp 75.000
Minyak Angin 3 btl Rp 15.000 Rp 45.000
Total P3K Rp 300.000
TOTAL PRODUKSI Rp 236.500.000
III POST PRODUKSI
1 Editing Sewa PC 20 hr Rp 100.000 Rp 2.000.000
Honor Voice Over 1 org Rp 2.000.000 Rp 2.000.000
Total Editing Rp 4.000.000
Makan (3 org x 3
2 Logistik kali makan) 20 hr Rp 25.000 Rp 4.500.000
Total Logistik Rp 4.500.000
TOTAL POST PRODUKSI Rp 8.500.000
TOTAL I,II,II Rp 250.000.000

E. Data Pendukung

Sebagai daerah yang masuk dalam kategori 3T (Terdepan, Terpencil dan

Tertinggal), Lembata adalah daerah yang serba kekurangan. Termasuk tempat penyewaan

alat – alat produksi. Berdasarkan hasil survey, maka untuk mendapatkan alat seperti kamera,

lighting dan sebagainya disewakan secara person (tidak disewakan secara umum).

Sehingga daftar sewa tidak bisa disertakan oleh pemilik barang masing –

masing. Bahkan ada beberapa alat tidak bisa didapatkan di Kabupaaten Lembata sehingga

harusdisewa dari luar daerah (Ibukota Propinsi)


BAB III

PENUTUP

Akhirnya Saya ucapkan terima kasih kepada pihak Direktorat Jenderal Kebudayaan

KEMDIKBUD RI yang telah memberikan kesempatan dan dukungan kepada Sayadalam

melakukan produksi film pendek ini. Kesempatan ini akan kami manfaatkan dengan sebaik

mungkin dengan benar-benar mengeksplorasi tradisi budaya dari perut bumi Kampung Lama

Lewohala. Semoga kepercayaan dan fasilitasi melalui program Fasilitasi Bidang Kebudayaan ini

dapat kami pergunakan dengan semaksimal mungkin dalam menghadirkan sebuah karya film

yang menarik, informatif, dan dapat memberikan pesan dan kesan kepada siapa saja yang

menyaksikannya. Salam Budaya…

Anda mungkin juga menyukai