Anda di halaman 1dari 6

FORMAT SKENARIO FILM

Format skenario film itu berbeda dengan tulisan lainnya, karena berkaitan dengan fungsi dari
skenario sendiri. Skenario sebagai mana diketahui merupakan sebuah karya tulis teknis yang
digunakan sebagai acuan dalam produksi sebuah film. Artinya, dalam penulisan skenario ada
aturan tersendiri yang tentu saja berkaitan dengan perfilman.
Untuk mempersingkat penjelasan, kita mulai saja mengetahui aturan dalam format skenario
film itu, yaitu:

1. Margin
Kalau kita menggunakan software skenario, misalnya Final Draft, semua sudah diatur, kita
tinggal menulis saja.
Tetapi kalau kita menggunakan microsoft word, tentu saja kita harus mengatur margin yang
sesuai. Aturan ini tidak baku, tapi banyak dipakai secara internasional, jadi tidak ada salahnya
kita ikuti.
Margin dalam format skenario adalah:
 Batas atas: 1 inci,
 Batas bawah: 1 inci,
 Batas kanan: 1 inci,
 Batas kiri: 1,5 inci.

2. Huruf
Pada semua skenario film yang ada, biasanya menggunakan huruf atau font COURIER 12 pt.
Bagaimana kalau mau pakai huruf lain?
Silakan, kalau untuk membuat film sendiri, tapi kalau menulis skenario untuk PH (production
house) atau TV, sebaiknya gunakan font yang yang sudah menjadi standar perfilman
internasional, yaitu Courier 12 pt.

3. Halaman
Kalau menggunakan Final Draft, dikatakan bahwa satu lembar naskah sama dengan satu menit
tayangan.
Nah, kalau satu halaman Final Draft itu dipindahkan ke Ms. Word, sepengalaman saya, cuma
beda dikit.
Lebih kurang satu seperempat menit tayangan.
Dari perbandingan itu, sepengalaman saya, untuk naskah tayangan dengan durasi satu jam,
naskah yang dibutuhkan antara 40-45 halaman.
Kalau untuk FTV yang 70 menit, bisa 60-65 halaman.
Untuk Film 90 Menit: 70-80 halaman.
Untuk 5 menit: 4-5 halaman.
Untuk 10 menit: 8-9 halaman.
4. Spasi
Spasi tiap elemen pada skenario, yaitu:
 Antara elemen Scene Heading, Deskripsi, dan Nama Tokoh (2 spasi)
 Uraian Deskripsi dan Dialog (1 spasi)
 Margin Scene Heading dan Deskripsi rata dengan margin kertas.

Nah, empat poin itu merupakan format skenario film yang berkaitan dengan bentuk teknis
lembar kerja.
Pada lembar kerja itulah, nantinya kita akan menulis skenario film dengan elemen-elemennya.

1. Judul
Salah satu elemen skenario adalah Judul. Judul ditulis pada lembar terpisah atau pada lembar
pertama skenario. Judul ditulis di tengah halaman dan digarisbawahi.
Di bawah judul ditulis nama penulis, bentuknya seperti contoh di bawah ini:

Contoh Judul Skenario Film


2. Scene
Setelah judul, barulah ditulis scene-scene skenario. Scene adalah adegan, yaitu bagian terkecil
dari cerita.
Scene merupakan elemen terpenting dalam skenario karena scene-scene itulah yang
membentuk cerita dalam skenario menjadi satu kesatuan yang utuh.
Scene sendiri terdiri dari beberapa elemen yang membentuknya, yakni:

a. Scene Heading
Disebut juga sebagai kepala scene, merupakan keterangan di mana dan kapan adegan itu
terjadi.
Keterangan pada Scene Heading ditulis sebagai berikut:
1. INT. RUANG TAMU RUMAH ARMAN – MALAM
 INT. atau Interior merupakan keterangan lokasi, di dalam ruangan.
 EXT. atau Exterior kebalikan dari interior, yaitu lokasi adegan ada di luar ruang.
Batasan untuk dalam dan luar ruang adalah kalau ruang itu dibatasi oleh dinding di kiri, kanan,
dan belakang, itu adalah Interior.

 RUMAH merupakan keterangan SET.


Set adalah bidang atau tempat kejadian adegan yang terlihat di layar bioskop atau televisi.
Jadi, tidak keseluruhan lokasi, tapi hanya yang terlihat di layar saja.

 SIANG/MALAM merupakan keterangan waktu kejadian adegan.


Batasan siang adalah dari pukul 6 pagi sampai pukul 6 sore dan batasan untuk malam dimulai
dari pukul 6 sore sampai pukul 6 pagi.

Kalau tidak ada adegan yang penting, tidak perlu ditulis pagi atau sore.
Dan tidak perlu bikin adegan eksterior menjelang Magrib kalau itu tidak penting karena langit di
saat itu yang merupakan golden hour hanya sebentar saja terangnya. Kalau tidak bisa sekali
jadi, adegan itu harus diulang esok harinya, dan itu hanya akan membuang waktu.
b. Deskripsi
Selain Scene Heading, ada keterangan lain, yaitu deskripsi. Deskripsi ini akan menjelaskan siapa
tokoh yang ada pada scene itu dan peristiwa apa yang terjadi.
Deskripsi ditulis detail, mulai sosok tokohnya dengan rupa, gaya, dan pakaiannya, sampai aksi
apa yang dilakukan pada adegan tersebut.
contoh:

Contoh deskripsi pada skenario film.

c. Nama Tokoh
Nama tokoh yang tulis hanya yang ada dalam adegan pada scene itu. Kalau tokoh itu berdialog,
nama tokoh ditulis di bawah deskripsi, di tengah halaman, lalu di bawahnya, ditulis dialog yang
dilakukan.

d. Dialog
Dialog pada skenario dilakukan oleh tokoh yang ada pada scene yang bersangkutan saja. Dialog
ditulis lugas dan isinya tidak bertele-tele karena fungsi dialog adalah memberi informasi ketika
gambar tidak bisa melakukan itu dan sebagai penggerak cerita.
contoh:
Contoh dialog pada skenario.

Contoh di atas merupakan bentuk satu scene dalam skenario. Nantinya, scene-scene itu
disusun berdasarkan urutan cerita dari awal sampai akhir, sehingga membentuk satu cerita
yang utuh.

3. Transisi
Pada scene tersebut juga terlihat kalau sebelum scene heading ada keterangan FADE IN. FADE
IN ini merupakan transisi yang ditulis sebelum menulis scene satu, fungsi FADE IN adalah
sebagai transisi dari gambar gelap ke terang, yaitu masuk pada adegan atau scene pertama.
FADE IN merupakan tanda awal dimulainya cerita, ditulis di halaman pertama, di sebelah kiri
atas, sebelum scene satu.

skenario film pada halaman 1.

Selain transisi FADE IN ada juga transisi lainnya, seperti: CUT TO, DISSOLVE TO, FADE OUT, dll.
Khusus FADE OUT, transisi ini akan ditulis di bawah kanan scene terakhir karena menandakan
akhir dari cerita film, yang digambarkan dari gambar terang di akhir cerita ke gambar gelap.
CONTOH SKENARIO FILM

Pecah Ban
1. EXT. DI AREA PARKIR KAMPUS. PAGI.
CAST. MIKE, JOKO, MILSYA, PARA MAHASISWA, TUKANG TAMBAL BAN
MIKE baru selesai kuliah, dia berjalan menuju ke area parkir
kampus. Dia segera ingin pulang ke rumah kontrakannya, dan
beristirahat. Suasana saat di area parkir cukup ramai, terdapat
MAHASISWA yang mengambil sepeda motornya. Sesampai MIKE di
samping motornya, MIKE menemukan masalah dengan motornya, ban
motornya bocor.

MIKE
Huh ! So fun in here.
(sambil berjalan menuju tempat parkir, dan bersiul)
Hi Everybody...!
(menyapa setiap mahasiswa yang berada di sekitarnya dan
memberikan senyuman)
Ooowh God....!
What’s it problem?!
(terkejut melihat ban sepeda nya bocor)

MIKE terlihat bingung, apa yang harus dia lakukan untuk


memperbaiki ban sepeda motornya. MIKE mengutak – atik ban sepeda
motornya, dan hal aneh pun dia lakukan, berusaha meniup sepeda
motornya, tapi apa daya, itu hanya percuma. MIKE pun bertanya
pada setiap MAHASISWA yang lewat di area parkir untuk bagaimana
mengatasi ban bocor di Indonesia. Tetapi dari setiap MAHASISWA
yang DIA tanyai, tidak memberikan solusi, karena mereka tidak
mengerti Bahasa Inggris yang MIKE ucapkan, dan MIKE juga belum
mengerti Bahasa Indonesia. Hal ini menambah dia makin bingung,
lalu dia hanya duduk terdiam di dekat motornya.

Haha, kayaknya si Mike gerogi tu,


kirain bule tu mahir berkencannya, ternyata sama aja kayak wong
ndeso kencan.
Haha

MILSYA
Hush!..
Berisik, ..
Ah, gitu juga mendingan dia punya cewek,
lah elu, mana ada cewek yang mau sama elu.

JOKO
Hah...,

Anda mungkin juga menyukai