Anda di halaman 1dari 12

MATERI PENGAYAAN BAP

1
ISTILAH DALAM
SKENARIO
ISTILAH DALAM
SKENARIO
1. SCENE

SCENE adalah adegan, bagian terkecil dari cerita yang


di tulis berurutan, sesuai dengan alur cerita
ISTILAH DALAM
SCENE
1. Scene
heading

6.Voice 2.
over dan NOMOR
off scene SCENE
SCEN
E
5.
3.
parentheti
deskripsi
cal
4.Tokoh
dan
dialog
1. Scene heading
Dalam penulisan skenario (screenwriting), scene heading, juga dikenal sebagai slug line atau master scene heading, adalah elemen
standar yang membantu mengatur dan menggambarkan lokasi, waktu, dan detail penting lainnya dari sebuah adegan tertentu dalam
skenario atau naskah. Biasanya, scene heading terdiri dari tiga bagian:

1. INT. atau EXT. - Ini menunjukkan apakah adegan tersebut berlangsung di dalam (INT. untuk "interior") atau di luar (EXT. untuk
"exterior").

2. Lokasi - Ini adalah deskripsi singkat tentang di mana adegan tersebut berlangsung, seperti "RUMAH JOHN" atau "TAMAN
SENTRAL."

3. Waktu - Bagian ini sering bersifat opsional tetapi dapat disertakan untuk menentukan waktu adegan jika itu penting untuk adegan
tersebut. Notasi waktu yang umum meliputi "SIANG," "MALAM," "PAGI," "SORE," atau waktu yang lebih spesifik seperti "2:00
PAGI."

Berikut adalah contoh scene heading:

INT. RUANG TAMU JOHN - MALAM

Scene heading ini memberitahu kita bahwa adegan ini terjadi di dalam, yaitu di ruang tamu John, pada waktu malam.

Penataan dan penggunaan scene heading yang tepat sangat penting dalam penulisan skenario untuk membantu tim produksi
memahami di mana dan kapan setiap adegan terjadi dalam cerita. Informasi ini membantu dalam penjadwalan, pencarian lokasi, dan
proses produksi secara keseluruhan.
2. Nomor scene

Dalam penulisan skenario, nomor scene adalah nomor yang diberikan pada setiap adegan untuk
membantu mengidentifikasi dan merujuk adegan tersebut. Nomor scene biasanya ditempatkan di
sebelah kiri scene heading dan biasanya berupa angka, seperti "1," "2," "3," dan seterusnya. Tujuan
utama nomor scene adalah untuk mempermudah identifikasi dan
pengacuan adegan dalam naskah.

Berikut adalah contoh penulisan nomor scene dalam skenario:

1. INT. RUANG TAMU JOHN - MALAM

John duduk di sofa, menonton televisi...

2. EXT. TAMAN BELAKANG - PAGI

Taman belakang John penuh dengan...

3. INT. KANTOR - SIANG

Di meja, Mary sibuk bekerja...

Dengan adanya nomor scene, penulis skenario dan tim produksi dapat dengan mudah merujuk adegan
tertentu saat berkomunikasi tentang skenario, perencanaan produksi, dan revisi naskah. Nomor scene
membantu memastikan bahwa semua orang yang terlibat dalam produksi memiliki pemahaman yang jelas
tentang urutan dan konten setiap adegan.
3. Tokoh
Dalam konteks seni pertunjukan, termasuk teater, film, dan sastra, "tokoh" merujuk kepada karakter atau individu yang muncul dalam adegan atau cerita. Tokoh adalah orang atau
makhluk fiksi yang memiliki peran dan kepribadian tertentu dalam narasi. Mereka biasanya memiliki nama, latar belakang, motivasi, sifat, dan hubungan dengan karakter lain dalam cerita.

Beberapa poin penting terkait dengan tokoh dalam sebuah adegan atau cerita:

1. **Nama dan Identitas:** Tokoh biasanya memiliki nama atau identitas yang membedakan mereka dari karakter lain dalam cerita. Nama ini digunakan untuk mengidentifikasi mereka dan
membuat mereka dapat dikenali oleh penonton atau pembaca.

2. **Kepribadian dan Karakterisasi:** Setiap tokoh memiliki kepribadian, sifat, dan karakteristik yang unik. Ini mencakup hal seperti sikap, nilai-nilai, kelemahan, dan kekuatan karakter
tersebut.

3. **Peran dalam Cerita:** Tokoh memiliki peran tertentu dalam alur cerita. Mereka dapat menjadi protagonis (tokoh utama), antagonis (tokoh yang berlawanan dengan protagonis), atau
karakter pendukung dengan peran yang lebih kecil.

4. **Motivasi:** Tokoh biasanya memiliki motivasi atau alasan untuk bertindak sesuai dengan perilaku dan keputusan mereka dalam cerita. Motivasi ini dapat membantu menjelaskan
tindakan mereka kepada penonton.

5. **Hubungan dengan Karakter Lain:** Tokoh sering kali memiliki hubungan dengan karakter lain dalam cerita, seperti saudara, teman, musuh, atau rekan. Hubungan ini mempengaruhi
interaksi antara tokoh-tokoh tersebut.

6. **Perkembangan Karakter:** Beberapa tokoh mungkin mengalami perkembangan atau perubahan dalam kepribadian atau sikap mereka sepanjang cerita. Ini dikenal sebagai
perkembangan karakter.

7. **Tujuan dan Konflik:** Tokoh biasanya memiliki tujuan atau keinginan dalam cerita, dan konflik sering muncul karena upaya mereka untuk mencapai tujuan tersebut.

8. **Deskripsi Fisik:** Dalam deskripsi visual atau pemaparan karakter, karakteristik fisik tokoh juga sering disebutkan untuk membantu pembaca atau penonton membayangkan
penampilan mereka.

Tokoh-tokoh dalam sebuah cerita berperan penting dalam menggerakkan alur cerita, menarik perhatian penonton, dan menyampaikan tema atau pesan yang ingin disampaikan oleh penulis
atau pembuat film. Kepribadian, perkembangan, dan tindakan tokoh berkontribusi pada keaslian cerita dan kompleksitas hubungan antara karakter dalam adegan dan cerita secara
keseluruhan.
3. Deskripsi

Dalam penulisan skenario, deskripsi dalam sebuah adegan adalah bagian dari teks yang digunakan untuk menjelaskan lingkungan fisik, detail visual, perilaku
karakter, dan elemen-elemen penting lainnya yang berkaitan dengan adegan tersebut. Deskripsi ini membantu pembaca skenario (termasuk sutradara,
produser, pemeran, dan tim produksi) memahami dengan jelas bagaimana adegan tersebut seharusnya terlihat dan berlangsung. Deskripsi dalam sebuah
adegan biasanya muncul setelah scene heading dan sebelum dialog karakter. Berikut adalah beberapa hal yang sering dimasukkan dalam deskripsi adegan:

1. Deskripsi Lokasi: Ini mencakup informasi tentang tempat di mana adegan berlangsung, seperti penjelasan tentang dekorasi, arsitektur, cuaca, dan atmosfer
di lokasi tersebut.

2. Aksi Karakter: Deskripsi ini menjelaskan perilaku dan tindakan karakter dalam adegan tersebut. Ini mencakup gerakan fisik, ekspresi wajah, dan semua
tindakan yang diperlukan untuk menggambarkan apa yang terjadi dalam adegan.

3. Objek dan Detail Visual: Deskripsi juga mencakup objek-objek dan detail visual penting dalam adegan, seperti properti, pakaian karakter, dan hal-hal lain
yang memengaruhi cara adegan terlihat.

4. Nuansa dan Suasana: Penulis skenario dapat mencakup deskripsi untuk menciptakan suasana dan nuansa tertentu dalam adegan, misalnya, "ruangan
penuh dengan ketegangan" atau "di tengah keheningan malam."

5. Aliran Cerita: Deskripsi juga digunakan untuk menjelaskan aliran cerita atau informasi penting yang harus dikomunikasikan kepada penonton melalui
tindakan dan dialog karakter.

Contoh deskripsi dalam sebuah adegan:

```
INT. RESTORAN MALAM HARI
4.dialog

Dialog dalam sebuah adegan adalah percakapan antara karakter-karakter


dalam cerita atau drama. Dialog ini digunakan untuk mengembangkan
karakter, menceritakan cerita, dan menyampaikan informasi kepada penonton
atau pembaca. Dialog dapat memainkan peran penting dalam menjalankan
alur cerita, mengungkapkan emosi karakter, dan menciptakan atmosfer yang
sesuai dalam adegan.

Dialog dalam sebuah adegan harus direncanakan dengan baik agar berfungsi
dengan baik dalam narasi.
5. parenthetical

Parenthetical, dalam konteks penulisan naskah teater atau skenario film, adalah instruksi atau catatan pendek yang
disisipkan di dalam dialog karakter. Tujuannya adalah untuk memberikan petunjuk kepada aktor, sutradara, atau tim
produksi tentang cara mengucapkan dialog atau tindakan fisik yang harus dilakukan selama dialog berlangsung.
Parenthetical biasanya dimasukkan dalam tanda kurung di samping atau di bawah baris dialog yang relevan.

Contoh parenthetical dalam naskah teater atau skenario film:

**Karakter A:** (tersenyum) "Halo, apa kabar?"

Dalam contoh di atas, "(tersenyum)" adalah parenthetical yang memberikan petunjuk kepada aktor yang
memerankan Karakter A bahwa mereka harus mengucapkan baris dialog tersebut sambil tersenyum. Ini membantu
menyampaikan emosi atau nuansa tertentu yang diinginkan dalam adegan.

Parenthetical bisa berisi berbagai jenis petunjuk, seperti ekspresi wajah, intonasi suara, gerakan tubuh, atau instruksi
lain yang relevan dengan cara dialog harus diberikan. Ini membantu memastikan bahwa pesan yang ingin
disampaikan melalui dialog dikomunikasikan dengan benar kepada penonton atau pemirsa.
6.Off scren

Istilah "off-screen" dalam sebuah adegan merujuk pada situasi di mana karakter atau suara tidak terlihat atau tidak muncul secara
fisik dalam gambar atau pada layar, tetapi masih berperan penting dalam cerita atau dialog yang sedang berlangsung. Off-screen
sering digunakan dalam sinematografi, teater, dan naskah untuk menciptakan efek tertentu atau untuk menjaga fokus pada karakter
atau situasi tertentu.

Contoh penggunaan "off-screen" dalam sebuah adegan:

1. **Suara Off-Screen:** Ini merujuk pada suara karakter yang tidak muncul di layar tetapi masih terdengar. Misalnya, dalam sebuah
adegan film, seorang karakter mungkin berbicara dari luar layar, dan penonton hanya mendengar suaranya tanpa melihat wajahnya.

2. **Aksi Off-Screen:** Terkadang, aksi penting atau peristiwa mungkin terjadi di luar pandangan kamera. Misalnya, dalam sebuah
film horor, suara-suara misterius atau tindakan yang tidak terlihat di layar dapat menciptakan ketegangan.

3. **Dialog Off-Screen:** Karakter dalam adegan dapat berbicara tentang atau merujuk pada karakter lain yang tidak ada di layar
pada saat itu. Ini adalah cara untuk menyampaikan informasi penting atau memengaruhi dinamika antar karakter.

Penggunaan "off-screen" dapat menambahkan lapisan kompleksitas dan misteri dalam sebuah cerita. Ini juga bisa digunakan untuk
menciptakan ketegangan atau mengarahkan perhatian penonton ke arah yang diinginkan oleh sutradara atau penulis.
6.Voice over

Voice over (VO) adalah istilah dalam industri film, televisi, dan media lainnya yang merujuk pada penggunaan suara atau narasi yang tampil di latar belakang
adegan atau sebagai komentar di atas gambar atau adegan yang sedang diputar. Voice over biasanya digunakan untuk memberikan informasi tambahan
kepada penonton, mengungkapkan pemikiran karakter, atau menjelaskan adegan yang sedang berlangsung.

Beberapa contoh penggunaan voice over dalam sebuah adegan:

1. **Pemaparan:** Voice over digunakan untuk memberikan informasi latar belakang atau konteks yang tidak dapat disampaikan melalui dialog karakter
atau adegan. Ini membantu penonton memahami cerita dengan lebih baik.

2. **Pemikiran Karakter:** Voice over digunakan untuk mengungkapkan pemikiran dan perasaan karakter yang tidak dapat disampaikan melalui dialog
biasa. Ini memungkinkan penonton mendapatkan wawasan langsung ke dalam pikiran karakter.

3. **Penyampaian Informasi:** Voice over digunakan untuk memberikan informasi tertentu, seperti tanggal, waktu, atau lokasi, yang mungkin diperlukan
untuk pemahaman cerita.

4. **Komentar Naratif:** Dalam dokumenter atau program berita, voice over digunakan untuk memberikan narasi atau komentar yang menjelaskan adegan
atau gambar yang ditampilkan.

Penggunaan voice over bisa sangat bervariasi, dan pengaruhnya pada adegan tergantung pada bagaimana suara tersebut digunakan dan bagaimana
diselaraskan dengan visual yang ditampilkan. Voice over adalah alat penting dalam produksi audiovisual untuk membantu menyampaikan informasi dan
emosi kepada penonton.
Sekian terima kasih

Anda mungkin juga menyukai