Anda di halaman 1dari 27

TEKNIK

PENULISAN
NONBERITA
BAHASAN SEBELUMNYA

Pemahaman Grafik
Cerita
BAHASAN HARI INI,
24 APRIL 2020

Format Skenario
BAHASAN HARI INI,
24 APRIL 2020

Pada pertemuan ke-4


sudah diinfokan contoh
skenario Makhluk
Tengah Malam
(Genderuwo) di dlm
buku Kunci Sukses
Menulis Skenario,
Elizabeth Lutters,
Gramedia, Jkt, 2006, hal
168-238.
BAHASAN HARI INI,
24 APRIL 2020

Pada materi/pertemuan
ke-6 kali ini bahasan
format skenario
memunculkan hal-hal
penting yang harus di
perhatikan mulai dari inti
erita sebuah film,
karakter pemeran dan
lokasi adegan. Setelah itu
masuk ke contoh format
skenario film.
SKENARIO
Skenario yang disebut juga screenplay, sering diibaratkan
banyak hal oleh beberapa penulis skenario.
Skenario adalah naskah cerita yang sudah lengkap
dengan deskripsi dan dialog, telah matang, dan siap
digarap dalam bentuk visual.
Skenario merupakan naskah cerita yang menguraikan
urutan-urutan adegan, tempat, keadaan dan dialog yang
disusun dalam struktur yang dramatis.
Skenario merupakan sesuatu yang membuat hidup
sebuah tontonan sinetron atau film.

(Sumber: Kunci Sukses Menulis Skenario, Elizabeth Lutters,


2006, hal 90-91)
SKENARIO
Banyak hal (istilah) yang perlu dipahami dalam upaya
pembuatan skenario, di antaranya:
Inti cerita
Sinopsis
Tokoh/pemeran
Plot yang selanjutnya dijabarkan dalam outline.
INTI CERITA/PREMISE
Intisari cerita bisa dikaitkan dengan pesan yang
ingin disampaikan atau sesuatu yang menentukan
arah cerita.
Istilah umumnya adalah premise: kalimat singkat
yang menjelaskan tujuan dari isi cerita.
Premise biasanya ditulis dalam satu kalimat, namun
mewakili seluruh isi cerita.
Pulisan premise diletakan di bawah judul atau kata
pengantar dengan diberi tanda kutip
CONTOH INTI CERITA/PREMISE
“Nafsu angkara murka membinasakan diri sendiri”
(pada Machbeth karya William Shakespeare).

“Kemiskinan mendorong kejahatan” (pada Dead End


karya Sidney Kingley)
SINOPSIS
Pembuatan sinopsis merupakan praktik pertama
dalam penulisan sebelum sampai pada tahap
pembuatan skenario.

Sinopsis adalah ringkasan cerita, namun dalam


sebuah cerita film atau sinetron, sinopsis bukan sekadar
ringkasan cerita, melainkan sebuah ikhtisar yang
memuat semua data dan informasi dalam skenario.
Sinopsis merupakan ringkasan cerita yang akan
dikembangkan menjadi skenario.
Panjang sinopsis sesuai kebutuhan, biasanya setengah
sampai dua halaman.
KARAKTER ATAU PROFIL TOKOH
Profil tokoh sering disebut karakter tokoh.
Penggambaran tokoh yang akan ditampilkan.
TREATMENT/SCENE PLOT
Setelah profil tokoh, langkah selanjutnya adalah
membuat treatment/scene plot.
Treatment adalah pengembangan jalan cerita dari
sebuah sinopsis, yang di dalamnya berisi plot yang
detail, namun cukup padat.
PLOT/ALUR CERITA
UNSUR FIKSI ( sudah dimunculkan pada
materi/pertemuan ke-4)
Tema
Plot
Alur
Setting
Penokohan/Perwatakan
Sudut Pandang
Suasana
SCENE
Naskah film cerita maupun sinetron disusun
berdasarkan scene demi scene.
Scene adalah sebuah adegan yang terjadi pada suatu
tempat/lokasi yang sama dan waktu yang sama.
Apabila suatu situasi terjadi dalam satu tempat dan
waktu, maka hal itu disebut satu adegan (scene)
SCENE
Contoh scene: misal tokoh pemeran masuk ke halaman
rumah/teras, lanjut masuk ke dalam rumah/ruang
tengah, kemudian masuk kamar, lalu keluar kamar dan
duduk di ruang tamu, maka uraian scene sbb:
Scene 1 teras
Scene 2 ruang tengah
Scene 3 kamar
Scene 4 ruang tamu
FORMAT SKENARIO
Setelah ada pemahaman beberapa istilah penting,
bahasan berikutnya adalah format skenario.
Format skenario atau penyusunan skenario bisa
berbeda-beda, tergantung gaya dan selera penulis
skenario.
Bahasan format skenario, meliputi judul scene, nama
pemeran, diskripsi visual, beat/irama, dialog dan
transisi.
JUDUL SCENE
Biasanya film terbuat dari beberapa scene yang
menampilkan beberapa adegan dan latar atau tempat.
Judul scene/scene heading berisi nomor, INT/EXT,
lokasi dan waktu adegan. Keterangan latar/tempat
menandakan lokasi adegan dibuat. Istilah EXT
digunakan untuk keterangan adegan di luar ruangan,
sedangkan INT untuk adegan di dalam ruangan.
Umumnya, format penulisan menggunakan font Times
New Roman, 12 pt, Capital, Bold. Contoh:
1.      INT. RUMAH RANI (DI PERUMAHAN MEWAH)
– SORE.
2.      EXT. PASAR TRADISIONAL – MALAM.
NAMA PEMERAN
Sebagian penulis skenario di Indonesia menganggap
menuliskan nama penting dan berada tepat di bawah
judul scene. Umumnya menggunakan Times New
Roman, Capital. Contoh:
INT. RUMAH RANI (DI PERUMAHAN MEWAH) –
SORE.
RANI, PEMILIK RUMAH
DESKRIPSI VISUAL
Berisi deskripsi mengenai keterangan suasana, tempat
kejadian dan peristiwa yang ada dalam scene. Deskripsi ini
akan diterjemahkan sutradara dalam menghasilkan visual.
Contoh:

“Mamat memanggul karung melintas di depan warung kopi.


Langkahnya cenderung cepat khas kuli yang sedang
memanggul barang. Si Pemilik Warung (merangkap
rentenir), pria bertampang okem menegurnya. Sementara
pelayan perempuan berkulit gelap dan bertampang sangat
dusun (padahal sebetulnya manis) keponakan si pemilik
warung, bernama Naryati, melayani para tamu sambil
sesekali memandang iba Mamat.”
PEMERAN DALAM DIALOG
Bagian ini hanya menerangkan NAMA dari tokoh
(karakter) yang sedang mengeluarkan suara, baik
dialog maupun monolog. Umumnya dituliskan di
tengah, Times New Roman, 12 pt, Capital, dan Bold.
BEAT/IRAMA
Beat atau irama dalam skenario film merupakan
istilah yang digunakan untuk mengetahui emosi tokoh
yang akan terlihat dalam bentuk ekspresi. Beat inilah
yang menjadikan dialog yang diucapkan dan laku
menjadi sinkron hingga memiliki arti dan motivasi.
Beat ditulis dalam tanda kurung (…), huruf kecil,
letaknya di bawah posisi tokoh dialog dan bisa juga
diselipkan di antara kalimat dialog, Times New
Roman, dan 12 pt.
DIALOG
Seperti yang sudah diketahui bahwa dialog berisi kata-kata yang
diucapkan tokoh. Format penulisan dialog adalah Times New
Roman, huruf kecil, posisi agak ke tengah di bawah nama tokoh. Ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menyusun dialog, yaitu.
·         Siapa yang berdialog.
·         Berdialog dengan siapa
·         Latar belakang tokoh. Misalnya, usia, ia lulusan apa, berasal
dari budaya mana dan lainnya.
·         Lokasi terjadinya dialog.
·         Bagaimana suasana hati tokoh yang berdialog.
·         Tujuan dialog tersebut, apakah permohonan, ancaman, dan
sebagainya.
TRANSISI
Film terdiri dari beberapa scene. Transisi dalam
skenario berfungsi sebagai peralihan dari scene satu
ke scene lainnya. Biasanya dipakai istilah CUT TO,
FADE OUT- FADE IN, DISSOLVE TO. Tujuan transisi
selain sebagai pengait antar scene, dari ending scene
menuju scene berikutnya, transisi bisa juga untuk
memaknai adegan tertentu, misalnya mimpi dengan
menggunakan DISSOLVE TO, atau
melamun/membayangkan sesuatu dengan
menggunakan transisi lainnya yang sesuai.

Anda mungkin juga menyukai