Anda di halaman 1dari 3

Cara Membuat Kerangka Novel

Mendengar kata kerangka mungkin beberapa dari kita membayangkan susunan


tulang manusia yang biasa kita temukan di laboratorium biologi sekolah. Lalu,
bagaimana dengan kerangka novel? Apakah novel juga memiliki susunan tulang
serupa? Berdasarkan dua hal tersebut, dapat dikatakan bahwa kerangka adalah
penyusun utama suatu hal. Ibarat rumah, kerangka bisa kita andaikan sebagai
pondasinya.

Dalam menyusun sebuah cerita seperti cerpen atau novel, kerangka biasa juga
disebut sebagai outline. Outline atau kerangka cerita adalah struktur dari cerita yang
akan ditulis. Untuk sebuah novel, kerangka biasanya berisi poin-poin utama yang
akan diangkat dalam setiap bab cerita. kerangka merupakan suatu hal penting yang
harus dibuat sebelum mulai menulis sebuah cerita. Kerangka cerita menjadi senjata
ampuh dalam menghadapi writer’s block, yakni suatu keadaan di mana penulis
kehilangan ide atau bingung melanjutkan cerita yang ditulisnya.
Lalu, bagaimana langkah yang tepat untuk menyusun kerangka novel/cerita? berikut
penjelasannya.

1. Buat kerangka cerita ke dalam tiga bagian.


Tiga bagian utama dalam cerita awal adalah bagian awal, bagian tengah dan
bagian akhir. Pada bagian awal cerita,penulis biasanya memperkenalkan
karakter utama, memunculkan konflik, dan tindakan yang dilakukan karakter
utama. Bagian tengah berisi detail tindakan karakter terhadap masalah yang
dihadapi. Biasanya melibatkan banyak peran pembantu. Bagian akhir
merupakan solusi atau konsekuensi dari semua tindakan yang sudah diambil.
2. Buat talking point.
Setelah membagi cerita ke dalam tiga bagian, buatlah daftar poin-poin yang
ingin kamu bahas dari setiap bagian yang diinginkan. Setiap satu poin
mewakili satu bab cerita. Pastikan poin-poin yang dibuat saling
berkesinambungan, dengan demikian pembaca akan merasa penasaran dan
ingin terus membaca cerita yang kamu buat.
3. Tambahkan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk memaniskan
cerita yang kamu buat.
Dari setiap poin yang sudah kita buat, berikan keterangan-keterangan berupa
sub-poin atau poin-poin yang lebih detail. Bisa pula berupa keterangan-
keterangan mengenai hal-hal yang relevan terhadap poin tersebut. Misalnya
quote, penggalan lirik lagu, atau hal-hal serupa.

Dalam membuat sebuah kerangka cerita, setiap poin yang kita buat tidak selalu
setara. Ada bagian/bab yang memang penting karena mengandung isi cerita. Ada
bagian/bab yang hanya sebagai pelengkap untuk membangun cerita. Bila di tengah
proses menulis ditemukan bab yang cukup penting untuk ditambahkan, maka bagian
tersebut dapat ditambahkan. Begitu pula jika terdapat bagian yang tidak perlu,maka
bagian tersebut dapat dihilangkan.
Selain menyusun kerangka cerita, beberapa hal berikut perlu diperhatikan dalam
membuat sebuah cerita, agar cerita menjadi runtut dan menarik untuk dibaca.
Berikut penjelasannya.

 Rebut hati pembaca ceritamu pada paragraf pembuka yang menyuguhkan


konflik. Cara ini merupakan cara membuat pembukaan novel yang ampuh
dan menarik.

 Kembangkan karakter-karakter yang kamu buat.


Tampilkan karakter-karakter yang kamu buat dengan mendeskripsikan
penampilan, tingkah laku dan pemikiran tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita
guna membantu pembaca memvisualisasikan karakter yang sedang dibaca.
Ungkap karakter tokoh melalui dialog-dialog yang dilakukan tokoh tersebut.

 Pilih sudut pandang penulisan cerita yang kamu buat.


Kamu bisa berperan menjadi orang pertama (protagonis) dengan kata ganti
aku, saya, kami atau kita. Kamu bisa juga memakai sudut pandang orang
ketiga. Dalam hal ini, kata ganti yang digunakan ialah ia, dia atau mereka.

 Buat dialog yang penuh arti.


Tulis dialog yang penting dan tidak bertele-tele. Pastikan kamu membuat dialog
yag ada tujuannya, yang langsung mengacu pada masalah yang langsung
menjelaskan, jangan berputar-putar dan jangan hambar.

 Tetapkan latar cerita yang jelas.


Latar mencakup latar waktu, latar tempat, dan latar suasana. Latar waktu
terdiri dari hari, tanggal, siang, malam, minggu, bulan, pagi, sore, tahun,
dekade dan lain-lain. Latar tempat dapat berupa lokasi seperti kota atau desa;
keadaan lingkungan seperti bersih, kotor, rapi, dsb. Latar suasana
menceritakan suasana yang terjadi dalam kejadian yang sedang diceritakan
seperti ramai, lengang, tegang, haru, dsb. Dapat pula menambahkan latar
cuaca seperti panas, dingin, dan lain-lain.
Deskripsikan latar yang penting-penting saja, seperti latar yang mendukung
pengembangan cerita novel yang kamu buat. Deskripsi latar setidaknya
melibatkan dua indera sehingga pembaca dapat ikut mengalami dan
merasakan kejadian yang dilalui tokoh dalam cerita tersebut.

 Atur alur dalam cerita yang kamu buat.


Alur atau plot merupakan peristiwa berurutan yang disertai sebab dan akibat.
Alur yang berkembang dalam sebuah cerita akan membuat pembaca
membolak-balik halaman untuk mencari tahu apa yang akan terjadi sebelum
atau sesudahnya. Hal ini dikarenakan pembaca cenderung ingin melihat lebih
jauh sebab-akibat sebuah kejadian yang terjadi dalam cerita. Alur menjadi
salah satu hal penting yang harus diperhatikan dalam membuat sebuah cerita.
Dengan alur yang tertata baik dan logis, pembaca akan lebih menyukai cerita
yang kamu buat.
 Mengarahkan klimaks pada novel yang kamu buat.
Klimaks adalah puncak atau titik balik cerita. Klimaks merupakan bagian
paling dramatis dari sebuah cerita. Klimaks terjadi ketika tokoh utama
protagonis mengetahui apa yang sebaiknya dilakukan atau mengetahui
tindakan terbaik yang harus diambil. Ketegangan atau masalah yang
mengganggu atau dialami oleh tokoh tersebut mengharuskannya mengambil
tindakan terbaik yang berujung pada konflik akhir atau klimaks.

 Ciptakan akhir cerita yang menarik.


Akhir cerita biasa disebut dengan ending. Ending merupakan penyelesaian
atas masalah dari cerita yang kamu buat. Ending bisa ditulis terbuka atau
tertutup. Ending terbuka adalah ending yang konfliknya belum sepenuhnya
selesai dan membuka peluang untuk berbagai penafsiran dari pembaca.
Sedangkan ending tertutup adalah akhir cerita yang menunjuk pada
penyelesaian masalah yang sudah tuntas.

 Buatlah judul cerita yang menarik.


Bagi para penulis profesional, judul merupakan poin terakhir. Hal ini
dikarenakan, kebanyakan penulis Mereka lebih fokus memikirkan bagaimana
cara membuat sinopsis novel, membuat kerangka novel atau outline novel,
membuat pembukaan novel, membuat plot novel, membuat konflik dan
klimaks ketimbang memikirkan bagaimana cara membuat judul novel. Untuk
membuat judul novel yang menarik, gunakan kalimat yang tidak terlalu
panjang, cukup rangkaian dua atau tiga kata saja.

Demikian ulasan tentang menulis kerangka novel yang baik, semoga membantu.
Selamat menulis!

Anda mungkin juga menyukai