Anda di halaman 1dari 4

IBNU RUSYD

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

KELOMPOK 1

XI TKJ B

ANGGOTA :

1. Moh. Sammy Rahmatullah


2. Rino Novianto
3. Annisa
4. Fahryan Raditya
5. Amran

SMK NEGERI 3 PALU

Jl. Tanjung Santigi No.19, Lolu Selatan, Kec. Palu Timur, Kota Palu Prov. Sulawesi Tengah

2021
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kenyataan yang tak terbantahkan bahwa kemajuan peradaban peradaban barat (Eropa) sejak
abad ke-12 tidak terlepas dari sumbangan peradaban Arab-Islam yang dikembangkan oleh tokoh-
tokoh filosofi saintis muslim. Orang-orang barat menimba ilmu dari orang-orang Islam dan
membangun peradaban mereka setelah mendapat sentuhan dari peradaban Islam. Oleh karena itu
Gustave Lebon mengakui bahwa orang Arab-lah yang menyebabkan Barat mempunyai peradaban,
mereka adalah imam bagi Barat selama enam abad. Demikian juga Rom Landau menegaskan bahwa
dari orang-orang Arab-Islam inilah orang-orang Barat belajar berpikir objektif dan menurut logika.
Arab telah membukakan mata Barat untuk belajar berlapang dada dan mengembangkan toleransi
terhadap kaum minoritas. Hal tersebut membawa Barat kepada kemajuan peradaban dan ilmu
pengetahuan.

Di Andalusia, tepatnya di kota Cordova lahir seorang filosof Muslim terkenal bernama Ibnu
Rasyd. Pada saat itu Andalusia (Spanyol) merupakan salah satu pusat peradaban Islam yang maju dan
cemerlang serta banyak menghasilkan ilmuan-ilmuan muslim besar seperti Ibnu Bajjah dan Ibnu
Thufail. Disisi lain, Eropa masih berada dalam zaman kegelapan, kebodohan dan terkungkung dalam
hegemoni kekuasaan gereja (The dark middle ages), sehingga dapat dilihat dalam konteks sejarah
bahwa dengan munculnya peradaban Islam di Andalusia, telah menjadi jembatan bagi Eropa untuk
mengetahui dan mempelajari Ilmu pengetahuan khususnya filsafat. Dengan demikian dunia islam
telah memberikan kontribusi yang besar bagi kemajuan Eropa, salah satunya adalah kontribusi yang
diberikan oleh Ibnu Rusyd terutama dalam bidang filsafat dengan melalui berbagai macam karya-
karyanya.

B. Rumusan Masalah

1. Biografi Ibnu Rasyd


2. Riwayat Pendidikan
3. Karya-karya Ibnu Rasyd
4. Pemikiran-pemikiran Ibnu Rasyd
5. Pengaruh Pemikiran Beliau Bagi Dunia
PEMBAHASAN

A. Biografi Ibnu Rasyd

Nama lengkapnya, Abu al-Walid Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Rusyd
dilahirkan di Cordova sebuah kota di Andalusia. Ia terlahir pada tahun 510 H/126 M, ia lebih populer
dengan sebutan Ibnu Rasyd, orang barat menyebutnya dengan sebuah nama Avverois. Sebutan ini
sebenarnya di ambil dari nama kakeknya. Keturunannya berasal dari keluarga yang alim dan
terhormat, bahkan terjenal dengan keluarga yang memiliki banyak keilmuan, kakek dan ayahnya
Ahmad atau Abu Al Qasim adalah mantan hakim di Andalusia.

Sebagai seorang yang berasal dari keturunan terhormat, dan keluarga keilmuan terutama
fiqih, maka ketika dewasa ia diberikan jabatan untuk pertama kalinya yakni sebagai hakim pada tahun
565 H/11669 M di Seville. Kemudian iapun kembali ke Cordova setelah sepuluh tahun di sana,
Karena prestasinya yang luar biasa dalam ilmu hukum, pada tahun 1173 M, ia dipromosikan menjadi
ketua Mahkamah Agung (Qadhi al-Qudhat) di Cordova. Selanjutnya ia juga pernah menjadi dokter
Istana di Cordova pada 1182 M, dan sebagai filosof dan ahli dalam hukum ia mempunyai pengaruh
besar di kalangan Istana, terutama di zaman Sultan Abu Yusuf Ya’kub al-Mansur (1184-1199 M).

Namun sayang, karena ajaran filsafatnya banyak ulama yang tidak menyukainya bahkan ada
yang sampai mengkafirkan Ibnu Rasyd, ada juga kelompok ulama yang berusaha untuk
menyingkirkan dan memfitnah bahwa dia telah menyebarkan ajaran filsafat yang menyimpang dari
ajaran Islam. Atas tuduhannya itu, banyak diantara karya-karya filsafatnya di bakar dan diharamkan
untuk dipelajari.

Setelah beberapa orang terkemuka dapat meyakinkan khalifah Al-Mansur tentang kebersihan
dari Ibnu Rasyd dari fitnahdan tuduhan tersebut, maka ia baru dibebaskan. Akan tetapi tidak lama
kemudian fitah dan tuduhan seperti semula kembali terulang. Sebagai akibatnya, pada kali ini Ibnu
Rasyd diasingkan ke Negeri Maghribi (Maroko). Disanalah kemudian Ibnu Rasyd menghabiskan
sisa-sisa umurnya hingga ajal menjemputnya pada tanggal 19 Shafar 595 H/10 Desember 1198 M, ia
wafat dengan meninggalkan banyak warisan keilmuan yang dikenal Barat dan Timur. Kematiannya
menjadikan kehilangan yang cukup besar bagi kerajaan dan umat Islam di Spanyol. Beliau tidak
emninggalkan sebarang harta benda melainkan ilmu dan tulisan dalam berbagai bidang seperti
falsafah, kedokteran, ilmu kalam, falak, fiqh, muzik, kaji binatang, tata bahasa, dan nahwu.
B. Riwayat Pendidikan

Anda mungkin juga menyukai