Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 2

1.SUCI RAMADANI
2 .ALSYA ALFARIDA
3 .NADIA PUTRI
4 . MUHAMAD RIAN ARDIANSYAH
5. TEGUH ANUGRAH
Struktur cerpen dan kaidah
kebahasaan cerpen
A. Pengertian struktur cerpen

 Struktur teks cerita pendek merupakan rangkaian cerita yang membentuk cerpen itu
sendiri. Struktur pada cerpen adalah unsur yang berupa alur yang terbentuk oleh hubungan
sebab akibat secara kronologis.
Struktur cerpen terbagi ke dalam bagian-bagian, yaitu:

1. Pengenalan Situasi (Exposition & Orientation)

Pada bagian awal ini, pengarang akan memperkenalkan para tokoh, dan hubungan antartokoh
yang disusun berdasarkan adegannya.

2. Pengungkapan Suatu Peristiwa (Complication)

Pemunculan peristiwa awal yang disajikan akan menimbulkan berbagai masalah, pertentangan
bagi para tokohnya.
3. Menuju Konflik (Rising Action)

Setelah suatu peristiwa atau kejadian muncul, kemudian akan terjadi peningkatan perhatian
kegembiraan, kehebohan, ataupun keterlibatan dari berbagai situasi yang menyebabkan
bertambahnya kehebohan tokoh.

4. Puncak Konflik (Turning Point)

Puncak konflik atau klimaks adalah puncak dari suatu permasalahan dalam cerita. Bagian ini
akan cerita semakin mendebarkan. Pada bagian juga, akan ditentukan perubahan nasib
beberapa tokohnya. Misalnya, apakah dia bisa berhasil menyelesaikan masalahnya atau tidak.

5. Penyelesaian (Ending)

Tahap penyelesaian atau coda merupakan bagian akhir cerita. Bagian ini akan berisi penjelasan
tentang sikap maupun nasib-nasib yang dialami tokohnya setelah mengalami klimaks. Selain
itu, akhir cerita cerpen yang dibiarkan menggantung dengan tanpa adanya penyelesaian.
Artinya, akhir ceritanya diserahkan kepada imajinasi pembacanya.
B. Kaidah Kebahasaan Cerpen

Ciri atau kaidah kebahasaan cerpen antara lain:

1. Kalimatnya banyak yang bermakna lampau. Hal itu ditandai dengan kata-kata seperti: saat, telah terjadi,
ketika itu, beberapa tahun yang lalu.

2. Banyak menggunakan kata penghubung yang menyatakan urutan waktu (konjungsi kronologis). Contoh:
mula-mula, sebelumnya, kemudian, sejak saat, setelah itu.

3. Banyak menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa yang terjadi. Contoh: mengobati,
menghindar, menangis, menyuruh, melompat, menghindar
4. Menunjukkan kalimat tak langsung untuk menceritakan perkataan seorang tokoh oleh pengarang. Contoh: menceritakan
tentang, menuturkan, mengungkapkan, mengatakan bahwa, menyatakan.

5. Pikiran dan perasaan tokoh banyak digambarkan dengan menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu. Contoh:
berharap, mengalami, merasakan, menginginkan.

6. Menggunakan banyak dialog, yang ditunjukkan oleh tanda petik ganda ("...."), maupun kata kerja yang menunjukkan tuturan
langsung. Contoh: "Habis kemana saja kamu?" tanya Rini pada Andi.

7. Menggunakan kata-kata sifat (descriptive language), sebagai penggambaran tokoh, latar atau suasana. Contoh: Pada sore hari,
Bapak tua itu terlihat sedang meminum segelas teh hangatnya sambil menikmati hujan dalam sebuah gubuk di tengah sawah
Mengungkapkan Pengalaman dan Gagasan
dalam Bentuk Cerita Pendek
1. Menyusun Kerangka Cerita Pendek

 Pengalaman yang menarik atau mengesankan tentu sulit untuk dilupakan. Pengalaman
yangmengesankan dapat berupa kebahagiaan, kejadian lucu, maupun cobaan. Suatu
peristiwa akanberkesan jika kita mengalaminya sendiri. Kalian dapat menceritakan
pengalaman kalian kepadaorang lain dalam bentuk cerita pendek. Terdapat beberapa hal
yang perlu diperhatikan untukmembuat kerangka karangan cerita pendek. Langkah-
langkah dalam membuat suatu kerangkakarangan cerpen, antara lain tema, isi, judul, dan
penutup.
2. Menyusun Cerita Pendek Berdasarkan
Kerangka
 Salah satu pendorong terciptanya suatu cerpen, yaitu keinginan pengarang
untukmenyampaikan sesuatu kepada pembaca. Keinginan ini selanjutnya dirumuskan
sebagai temaatau topik cerita. Tema atau topik cerita dikembangkan melalui konflik-
konflik atau masalah yangdihadapi tokoh- tokoh cerita. Kerangka cerita merupakan garis
besar cerita yang akan ditulis.Setelah kita memilih cerita pengalaman yang akan ditulis,
kerangka cerita pun dibuat.
a. Manfaat Kerangka Cerita

 Manfaat kerangka cerita, antara lain sebagai panduan penulisan memudahkan


penulisan:mencegah pengulangan gagasan: serta memudahkan pemahaman isi tulisan.
Kerangkakarangan dapat membuat tulisan kita tersusun rapi dan sistematis sehingga
pembaca akanmudah memahami isinya.
b. Langkah Menyusun Cerpen

 Langkah membuat kerangka cerpen berdasarkan pengalaman antara lain memilihsatu


pengalaman menarik yang pernah dialami, menentukan bagian-bagian struktur tekscerpen,
seperti abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, dan koda: membuat
bagianpembukaan berisi kalimat pendahuluan atau alasan yang menyebabkan terjadinya
kejadianistimewa yang akan diceritakan: menentukan bagian isi lalu mengembangkan
bagian isidengan menambahkan kalimat-kalimat pendukung, serta menenentukan pesan,
kesan, atauringkasan dari cerita pendek tersebut.

Anda mungkin juga menyukai