Anda di halaman 1dari 3

TIPS MENULIS NOVEL

1. Tidak seperti cerpen (cerita pendek), isi cerita sebuah novel jauh lebih panjang dan
kompleks, serta terdapat pesan tersembunyi yang ingin disampaikan kepada
pembacanya
2. Tetapkan target pembaca pada usia berapa sebelum mulai menulis. Kemudian,
mulailah menulis cerita seolah sedang mambacakan cerita dan biarkan mengalir
secara alami
3. Cara menulis novel yang selanjutnya adalah menentukan ide dan tema novel. Ide
cerita tidak harus bersifat original. Anda bisa menggunakan ide cerita yang sudah ada
sebelumnya seperti cerita tentang percintaan, persahabatan, atau mungkin
pembunuhan. Jika masih bingung untuk menentukan ide atau tema cerita, Anda bisa
mengambil inspirasi dari novel-novel yang sudah terbit atau membaca buku-buku
yang berhubungan dengan hal-hal yang Anda sukai

4. Cara menulis novel yang selanjutnya adalah karakter yang kuat. Dalam pembuatan
novel tokoh karakter adalah kunci dari cerita. Sehingga Anda harus benar-benar
memberikan karakter kuat kepada si tokoh ini. Buatlah karakter yang “kuat” dan
“nyata”. Tidak sulit untuk mendapatkan karakter, Anda bisa mencari inspirasi dari
karakter atau tokoh disekitar dan menjadikan mereka karakter fiksi. Untuk
memperkuat karakter, Anda dapat mengembangkan tokoh dengan cara
mendeskripsikannya. Cara ini akan membantu pembaca untuk memvisualkan karakter
dengan mendeskripsikan penampilan, tingkah laku dan pemikiran tokoh-tokoh yang
ada di dalam cerita. Ketika dia berbicara, ungkap karakternya. Anda juga harus
menjelaskan secara rounded, lengkap dan seperti manusia biasa supaya karakter
semakin kuat. Deskripsikan jika ia juga punya keinginan, ambisi dan ketakutan,
emosi, marah, sedih, riang dan lain lainnya seperti sifat manusia dalam dunia nyata.
Buatlah biografi tokoh mulai dari usia, jenis kelamin, arti dari sebuah nama yang
dipilih penulis, keluarga, pendidikan, tujuan hidup, masalah dan rintangan, hal yang
paling disukai dan segala hal yang terjadi dalam hidup sang tokoh. Selain itu
pemberian nama tokoh juga penting untuk menyesuaikan dengan sosok si tokoh.
Setelah menentukan nama tokoh, bagus lagi jika Anda gambarkan fisiknya. Lebih
kuat lagi jika menggunakan model nyata. Bisa teman, misalnya. Jangan lupa
tamnahkan juga ciri khas si tokoh yang unik. Jangan lupa buatlah karakter yang
memorable. Adalah penokohan yang bisa membuat pembaca percaya, bahwa tokoh
itu ada. Semua yang ada dalam diri tokoh itu begitu terkesan untuk pembaca. Yang
penting lagi, jangan lupa ciptakan tokoh yang masuk akal. Meskipun novel hanya
cerita fiktif, namun pembaca selalu memiliki referensi ke kehidupan nyata.
5. Cara menulis novel selanjutnya adalah dengan menentukan alur atau plot ceritanya.
Alur atau plot ini sangat penting dimiliki pada novel karena merupakan tubuh dari
novel itu sendiri.
6. Cara menulis novel selanjutnya adalah menentukan setting yang menarik.
Menentukan setting juga sangat mempengaruhi alur cerita. Dalam membuat novel,
setting bisa berupa waktu dan tempat. Waktu bisa terdiri dari hari, tanggal, siang,
malam, minggu, bulan, pagi, sore, tahun, dekade dan lain-lain. Sementara setting
tempat dapat berupa lokasi seperti kota atau desa; keadaan lingkungan seperti bersih,
kotor; suasana seperti ramai, lengang; cuaca seperti panas, dingin, dan lain-lain.
7. Cara menulis novel selanjutnya adalah memilih sudut pandang. Sudut pandang
seorang penulis dalam menyajikan sebuah cerita juga penting. Karena ini nantinya
akan mempengaruhi hasil tulisan. 
8. Cara menulis novel selanjutnya adalah menentukan klimaks. Klimaks adalah puncak
atau titik balik cerita. Ia adalah bagian yang paling dramatis dari cerita. Klimaks,
terjadi ketika protagonis memahami apa yang sebaiknya dilakukan atau menyadari
tindakan terbaik apa yang seharusnya diambil. Ketegangan yang mengganggu
protagonis mengharuskan protagonis mengambil tindakan terbaik yang berujung pada
konflik akhir atau klimaks
9. Cara menulis novel selanjutnya adalah menulis ending yang menarik. Ending adalah
penyelesaian atas masalah. Anda bisa menulis ending yang terbuka atau ending yang
tertutup. Ending tertutup adalah akhir cerita yang menunjuk pada penyelesaian
masalah yang sudah tuntas. Sedangkan ending terbuka adalah ending yang konfliknya
belum sepenuhnya selesai dan membuka peluang untuk berbagai penafsiran dari
pembaca.
10. Pastikan juga Anda memperhatikan detail cerita dan tetap fokus pada kerangka.
Sebab plot yang baik akan hancur jika isi cerita terlalu semrawut karena penulis
punya banyak pikiran yang ingin diutarakan sepanjang novel berkembang. Meski
kompleks dan warna-warni, ruh plot ini harus mengarah pada titik balik novel yang
utama yaitu, solusi akhir.
11. Dalam sebuah karya novel, dialog juga perlu diperhatikan. Dialog yang penuh arti
akan membantu pembaca semakin mendalami kisah novel Anda. Meski penting,
namun tulislah dialog yang penting-penting saja. Tulis dialog yang ada tujuannya,
yang langsung pada masalah, yang langsung menjelaskan. Jangan memilih dialog
yang berputar-putar apalagi bertele-tela, hasilnya justru hambar nanti.
12. Lakukan riset sebelum dan selama proses menulis. Banyaknya riset yang perlu
dilakukan bergantung pada novel yang ditulis. Misalnya, karya fiksi historis selama
Perang Kemerdekaan mungkin lebih banyak daripada novel dewasa muda yang
terinspirasi dari pengalaman pribadi Anda. Intinya, lakukan riset yang cukup untuk
memastikan novel Anda terasa meyakinkan, apa pun topiknya
13. Tulis draf sebanyak yang dibutuhkan sampai novel terasa pas. Anda mungkin
beruntung dan hanya perlu menulis tiga draf. Atau, bisa saja Anda menulis 20 draf
sebelum rasanya benar. Kuncinya adalah terus menulis sampai Anda yakin karya itu
sudah siap ditunjukkan kepada orang lain.[13]
 Setelah menulis draf pertama, istirahatlah selama beberapa minggu,
kemudian baca lagi seolah Anda adalah pembaca. Bagian mana yang
memerlukan penjelasan lebih? Bagian mana yang terlalu panjang atau
membosankan?
 Jika Anda enggan membaca uraian panjang, mungkin pembaca pun akan
melewatkannya. Bagaimana cara membuat novel lebih menarik dengan
memotong atau merevisi bagian yang panjang itu?
 Mungkin Anda merasa seakan proses pembuatan draf ini tidak akan berakhir,
tetapi pasti akan selesai. Anda hanya perlu positif dan percaya diri.
14. Edit draf yang sudah “terasa benar”. Jangan mengkhawatirkan pengeditan sebelum
Anda selesai menulis draf solid. Setelah itu, fokuskan perhatian untuk memotong
paragraf atau kalimat yang tidak pas, memangkas frasa canggung atau repetitif, dan
meringkas bahasa. Pada dasarnya, pastikan draf yang “terasa benar” ini juga “terlihat
benar”.[14]
a. Jika novel Anda diketik di laptop, cetak dan baca dengan suara keras. Potong
atau revisi apa pun yang kedengarannya tidak benar.
b. Jangan terlalu sayang dengan tulisan, seperti paragraf indah yang tidak
menggerakkan cerita. Tantang diri Anda untuk mengambil keputusan tepat,
dan ingat bahwa Anda mungkin dapat menggunakan paragraf itu pada novel
berikutnya.
15. Minta masukan dari berbagai sumber. Mulailah dengan menunjukkan draf kepada
orang yang Anda percaya, seperti teman atau pasangan. Jadi, Anda dapat
membiasakan diri dengan perasaan bahwa ada orang yang membaca karya Anda.
16. Tips
 Jika Anda menemui jalan buntu untuk menggerakkan cerita, bayangkan tokoh
berdiri di belakang Anda dan mengatakan apa yang akan mereka lakukan dalam
situasi itu.

 Tulis cerita yang Anda inginkan. Ada pasar untuk semua genre, dan selalu ada
ruang untuk cerita Anda jika ditulis dengan baik dan menarik.

 Bacalah banyak buku (terutama dalam genre yang sama atau relevan dengan
Anda) sebelum, selama, dan setelah menulis.

 Biasanya, Anda akan segera menyadari apakah cerita yang ditulis benar-benar
dapat memikat perhatian dan imajinasi. Jika Anda tidak merasa tertarik, terus
kembangkan ide dan cobalah pendekatan lain.

 Jika Anda mengalami kesulitan mengembangkan tokoh yang terkesan realistis,


cobalah membawanya ke mana pun Anda pergi. Bawa dia ke kantor, ke toko, ke
mal, atau bahkan ke jalan, bayangkan apa yang akan dia lakukan dalam posisi
atau situasi Anda.

 Baca tulisan Anda berulang-ulang. Jika menemukan kesalahan dalam plot,


jangan diubah (kecuali masalah besar). Catat saja kesalahan itu dan perbaiki
pada fase pengeditan.

 Kamus dan tesaurus akan membantu dalam ejaan dan deskripsi.

Anda mungkin juga menyukai