Anda di halaman 1dari 5

Certain gmn awalnya kamu masuk p2? Seneng ngga?

Ato malah
sedih?
Rekan kerja dan Atasanmu di P2 enak ngga? Apa mereka asik?
Kasus yang pernah kamu tangani di P2 apa saja? Apa yang paling membekas di memorimu?

Kalo semisal ditanya soal integritas, ada peristiwa yang kamu alami terkait itu selama bertugas
di p2? Jelasin dimana integritasnya

Terakhir, boleh nggak kasih aku filosofis hidupmu selama kerja di p2? Yang selama ini
kamu pegang dan membuatmu berhasil melewati rintangan?

1. Jadi awalnya waktu pkl aku ditempatin di bidang umum diseksi RT, kemudian selang 2
Q baru di notice pak kanwil kalo aku dari lulusan D3 bea cukai dikiranya aku dari DIII
akun, ya seneng dan bangga lah pastinya di notice sama pak kanwil
2. Kebetulan rekan2 di kanwil kalbagsel itu anak2 milineal dan asik2 seru2 semua dan
obrolannya nyambung jadi yang bikin betah ngantor ya kawan2 itu walopun jauh dari
homebase. Dan atasanku punya sifat yang tegas dan bijak. Jadi dia emang bener2 tipe
atasan sih, diluarnnya tegas tapi sering cover masalah yang dibuat anak buahnya, jadi ya
seneng aja dapet atasan yang baik hati
3. Kalo kasus hampir semua ikut serta dalam penindakannya nad, soalnya kita satu bidang
selalu kerjasama, tapi yang paling membekas waktu penindakan miras oplosan yang
pakai pita palsu. Jadi critanya kan kita sedang patroli darat rutin tuh, terus didapati ada
bongkar muat miras di salah satu ekspedisi di banjarmasin. Nah ternyata mirasnya
dilekati pita cukai palsu dan mirasnya oplos sendiri di rumah mereka. Yang bikin ga
bakal bisa lupa sih ini, waktu kita pengembangan untuk cari bukti di kediaman mereka
dengan membawa tersangka dan didampingi oleh pihak kepolisian dan tim bea cukai
untuk menunjukan kediaman mereka, nah di rumah itu kita tidak di bukain pintu setelah
kita berusaha kooperatif, setelah itu kita berupaya untuk membuka paksa rumah itu
dengan cara dari pintu utama dan dari lantai 2. Nah saya kebagian tim untuk masuk
lewat dari lantai 2 dengan cara naik lewat pagar pintu utama. Di lantai 2 saat sebelum
tim kita membuka pintu, keluarlah 2 ART yang sontak bikin heboh semua tim, 1 ART
pasrah dan menjerit meminta pertolongan dan 1 ART reflek lari dari lantai 2 menuju
bagian belakang rumah, saya dengan sigap lari untuk mengejar ART yang berusaha
kabur. Di bagian belakang rumah dengan tiba-tiba ART loncat dari lantai 2 ke rawa
bawah rumah mereka. Saya berfikir dua kali untuk mengikuti lonjat dan memilih untuk
mengejarnya dengan memutari rumah mereka. Yang akhirnya ART itu tertangkap
dengan bantuan warga sekitar. Selanjutnya ART dimintai keterangan lebih lanjut di
kantor. Itu sih pengalaman penindakan yang extream.
4. Dengan penempatan saya di kanwil kalbagsel, alhamdulillah saya masih memegang
nilai integritas tinggi, kalau masalah peristiwa yang terkait dengan integritas belum
pernah saya alami secara langsung di penempatan awal saya ini karena memang kanwil
kalbagsel sudah zona WBBK
5. Kalau saya selalu memegang prinsip, saya akan melalukan tugas dan kewajiban saya
semampu saya secara maksimal dengan ikhlas tanpa pilih-pilih tugas yang diberikan,
dan dalam bekerja tidak akan tinggi bila di sanjung dan tidak akan down ketika ada
masalah, selalu mengkoreksi diri bila ada kurang atau salahnya. Dimanapun
penempatan kita pasti kita yang menjalaninya sendiri, jadi kata betah dan bahagia
menurut saya harus dari kita sendiri menjalaninya, temukan teman teman sebanyak
banyaknya, pasti ada obat disana untuk kita para pejuan perantuan 😊.

Certain how did you initially enter P2? Are you happy? Or even sad?
Are your co-workers and bosses good at P2? Are they cool?
What cases have you handled in P2? What sticks in your memory the most?
For example, if you are asked about integrity, have you experienced any incidents related to
that while on duty at P2? Explain where the integrity is
Lastly, can you give me your philosophy of life while working at P2? What have you been
holding on to and made you get past the obstacles?

1. So at first, when I was posted in the general area of the RT dissection, then after 2 Q, I was
notified by the Regional Office that I graduated from D3 Customs and thought I was from a
DIII account, so happy and proud, I was definitely notified by the Regional Office.
2. Coincidentally, the colleagues at the Kalbagsel Regional Office are millennial children and
all of them are having fun and the conversations are connected so that it makes them feel at
home at work, even though they are far from homebase. And my boss has a firm and wise
nature. So he's really the type of boss, on the outside he is firm but often covers the problems
that his subordinates make, so it's just nice to get a boss who is kind
3. In cases where almost all of them participate in the prosecution, the problem is that we are
always in the same field of cooperation, but the most important thing is that the time for
cracking down on bootleg liquor uses fake tape. So the story is that we are on a routine land
patrol, and then we find that there is loading and unloading of alcohol on one of the expeditions
in Banjarmasin. Well, it turns out that the alcohol has fake excise tapes attached and the alcohol
is oplos itself in their house. What makes it impossible to forget is this, when we developed to
look for evidence at their residence by bringing the suspect and accompanied by the police and
customs team to show their residence, now at that house we were not opened the door after we
tried to cooperate, after So we tried to force open the house by way of the main door and from
the 2nd floor. Now, I got a team to enter from the 2nd floor by going up through the main door
fence. On the 2nd floor just before our team opened the door, 2 household members came out
which suddenly made the whole team excited, 1 household member gave up and screamed for
help and 1 household member reflexively ran from the 2nd floor to the back of the house, I
swiftly ran to catch up to the household member who was trying to escape . At the back of the
house suddenly ART jumped from the 2nd floor to the swamp under their house. I thought
twice about following the jump and chose to pursue it by circling their house. In the end, the
ART was caught with the help of local residents. Furthermore, ART was asked for further
information at the office. It was an extreme prosecution experience.
4. With my placement in the Kalbagsel Regional Office, thank God I still hold a high value of
integrity, if the problem of incidents related to integrity I have never experienced directly in my
initial placement because the Kalbagsel Regional Office is already a WBBK zone
5. If I always hold on to principles, I will carry out my duties and obligations as much as I can
with sincerity without being picky about the tasks given, and in my work I will not be high if I
am praised and will not be down when there is a problem, always correct myself if I have a
problem. something is missing or wrong. Wherever our placement is, we must be the ones who
live it ourselves, so the words feel at home and happy, in my opinion, we have to live it
ourselves, find as many friends as possible, there must be medicine there for us foreign fighters
😊
Short story about integrity with minimum of 1000 words
Integrity is act consistently between what is said and his behavior according to the values
espoused
I act as the officer told me but i got fired

Pada tahun 1899, jauh sebelum aku lahir di kecamatan kecil dengan julukan Boja,
seorang gangster USA yang biasa dipanggil ‘Scarface’ lahir dan empat puluh delapan tahun
kemudian dia meninggal secara tragis. Aku melihat film tentangnya dari kaset lama yang kakak
perempuanku punya—dia bilang itu milik temannya—dan menyadari ada kehidupan jauh lebih
mengerikan terjadi pada masa lalu di luar zona nyamanku. Aku terinspirasi untuk menjadi
gangster setelah melihat film berjudul The Godfather oleh Mario Puzo yang sedikit banyak
mempengaruhi dunia remajaku lewat ide briliannya tentang mafia tetapi aku lebih terpana
dengan kisah ‘Scarface’ yang mana aku tak pernah bertemu dengannya atau memanggil
namanya. Aku hanya seorang anak lelaki yang mencari sosok figur dan Scarface membuatku
percaya menjadi gangster bukan pilihan terbaik karena kamu akan meninggal—mengenaskan.
Scarface disebutkan—di film yang aku tonton—punya kecenderungan berbuat kriminal
sejak kecil, seperti hal itu telah ada dalam darahnya dan mengalir di nadinya sebelum dia lahir
ke dunia. Sungguh disayangkan menjadi seorang pria lahir di salah satu negara tempat
munculnya banyak gangster berbahaya dengan berbagai kejahatan yang dilakukan tanpa
konsekuensi atau dengan konsekuensi sebagai pilihan. Aku terpana dengan cara kerja otak
mereka bukan kejahatan mereka. Itu membuat bulu kudukku merinding.
Sejak itu, aku tertarik dengan dunia kriminalitas, bukan dengan cara buruk, tetapi
mempelajarinya untuk mendapatkan suatu nilai untuk menjawab pertanyaan seperti: Mengapa
orang berbuat kriminal? Apa untungnya kriminal untuk mereka? Jika ada konsekuensi,
seberapa besar? Apakah itu merubah dunia? Aku penasaran dengan semua itu. Aku mencari di
setiap buku di perpustakaan. Buku berjudul seperti: How Criminal Law Works, Inside The
Criminal Mind, sebagian besar buku-buku yang berbahasa Inggris karena sedikit sekali buku
terjemahan tentang apa yang kuminati ini. Aku kecanduan—dengan semua pemikiran para
pelaku kriminal.

Anda mungkin juga menyukai