mengatakan “Ibrahim” sehingga aku menyebut diriku sebagai “Baim.” Orang-orang suka dengan nama itu dan biasa memanggilku seperti itu, walaupun sebenarnya tak sepatutnya bagi mereka memanggilku dengan nama itu sebab Ibrahim merupakan nama salah satu nabi Allah. Ayahku, ketika beliau pulang dari tugas di luar kota yang cukup lama, marah tentang hal itu dan nyaris saja mengubah namaku di akta kelahiran jika saja orang-orang tak berhenti memanggilku dengan nama “Baim.” Ayahku adalah seorang polisi yang taat beragama. Beliau seorang yang alim dan tugasnya adalah memelihara keamanan bangsa dengan segala jerih payah. Aku tak menduga beliau menemui akhir hidupnya juga karena menjaga keamanan negara ini. Aku memandangi tebing curam di depanku sambil berjongkok dan kerongkonganku rasanya seperti tercekat. Ayah telah meninggal dua tahun lalu saat aku berusia delapan tahun dan itu adalah masa-masa tersulit bagiku.