PROGRAM
STUDI
AGRIBISNIS
PRODUKSI
TANAMAN
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
Puji dan Syukur kepada Tuhan YME atas berkat rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan penyusunan Buku Petunjuk Praktikum Kimia untuk SMK Program Studi
Agribisnis Produksi Tanaman Kelas X Semester 2 dengan baik.
Buku petunjuk praktikum ini menggunakan kurikulum 2013 dalam buku ini
menyajikan pada bagian awal berupa teknik pengerjaan yang sering dilakukan di
laboratorium kimia, pengenalan alat-alat dan kegunaannya, simbol bahan-bahan kimia,
alat pelindung diri dan tata tertib laboratorium kimia. Selanjutnya buku petunjuk
praktikum ini juga berisi delapan percobaan kimia yang bisa dilakukan di SMK yang
terdiri dari 4 bab yaitu konsep mol dan hukum dasar-dasar kimia, ikatan kimia dan
penamaan senyawa, reaksi kimia (reaksi asam-basa, reaksi reduksi-oksidasi) serta
elektrokimia. Setiap percobaan dalam buku ini diawali dengan Kompetensi Dasar dan
Tujuan sehingga siswa dapat mengetahui apa yang akan dilakukan dalam percobaan itu.
Buku ini berbasis inkuiri terbimbing oleh karena itu terdapat kolom masalah, hipotesis,
prosedur kerja, analisis data, serta kesimpulan yang diharapkan dapat menambah
kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dan berpikir kritis. Hal ini sesuai yang
diungkapkan Buck, dkk (2008) dimana pada setiap praktikum terdapat enam
karakteristik yaitu masalah, teori, prosedur, hasil analisis dan kesimpulan. Pada bagian
akhir dilengkapi dengan daftar pustaka serta profil penulis.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Eddy Sulistyowati, Apt.,M.S
selaku dosen pembimbing atas masukan dan bimbingannya dalam menyusun buku
petunjuk praktikum ini. Penulis menyadari dalam buku petunjuk praktikum ini masih
terdapat kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun senantiasa
penulis harapkan. Akhir kata, semoga buku petunjuk praktikum ini dapat memberikan
manfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, Agustus 2017
Penulis
ii
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
. 12
…. 3
P… …. 1
H…
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
Daftar Gambar iv
Daftar Tabel v
Bab 1. Konsep Mol dan Hukum-Hukum Dasar Kimia (Konsep Mol, Hukum Lavoisier, 1
Hukum Proust, Hukum Dalton, Hukum Gay Lussac dan Hukum Avogadro)
Praktikum 1 : Bagaimana Massa Zat Sebelum dan Setelah Reaksi Kimia? 2
Bab 2. Ikatan Kimia dan Penamaan Senyawa (Ikatan Ion, Ikatan Kovalen, Ikatan 8
Logam dan Penamaan Senyawa Kimia)
Praktikum 2 : Bagaimana Ikatan Kimia pada beberapa Senyawa? 9
Bab 4. Elektrokimia (Sifat Larutan Elektrolit, Sifat Larutan Non Elektrolit, Elektroplating 41
dan Korosi pada Logam)
Praktikum 7 : Bagaimana Daya Hantar Listrik suatu Larutan? 42
Daftar Pustaka 54
Tentang Penulis 55
iii
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
iv
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
v
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
vi
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
Tabung Reaksi
sumber:
https://tokopedia.com
Gelas Kimia
sumber:
dokumentasi pribadi
Labu Erlenmeyer
sumber:
dokumentasi pribadi
vii
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
Corong Gelas
sumber :
https://tokopedia.com
Untuk mengambil larutan atau
menambahkan larutan dalam jumlah tetes
atau sedikit.
Pipet tetes
sumber:
dokumentasi pribadi
Buret
sumber:
https://tokopedia.com
viii
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
Timbangan Analitik
sumber:
dokumentasi pribadi
ix
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
Batang Pengaduk
sumber:
dokumentasi pribadi
Pembakar Spiritus
sumber:
dokumentasi pribadi
Gelas Ukur
sumber:
https://mamanyagendhis.blogspot.co.id
x
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
sumber :
http://www.perpusku.com
sumber:
http://www.perpusku.com
xi
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
sumber :
http://www.perpusku.com
sumber:
http://www.perpusku.com
sumber:
http://www.perpusku.com
xii
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
sumber:
http://www.perpusku.com
xiii
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
sumber:
http://www.perpusku.com
xiv
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
GAMBAR KETERANGAN
Jas laboratorium, untuk melindungi tubuh
dari kontak langsung dengan zat-zat kimia
berbahaya.
sumber :
https://www.3mcanada.ca
sumber:
https://www.3mcanada.ca
sumber:
https://www.3mcanada.ca
xv
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
GAMBAR KETERANGAN
sumber :
https://www.3mcanada.ca
sumber:
https://www.3mcanada.ca
xvi
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
xvii
BAB 1
KONSEP MOL &
HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA
1
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
Pernahkah anda berpikir apa yang terjadi dengan massa suatu benda bila ia
berubah bentuk karena mengalami reaksi kimia, misalnya kertas yang terbakar
menjadi abu? Apakah massa dari kertas yang dibakar tersebut berkurang, hilang
ataukah berubah energi? Jika diperhatikan sepertinya massanya berkurang, tetapi
benarkah itu? Bagaimana menentukan masssa zat sebelum dan sesudah terjadinya
reaksi kimia? Untuk menjawab masalah itu mari kita melakukan percobaan.
2
Bagaimana Massa Zat Sebelum dan Setelah Reaksi Kimia?
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
Salah satu hukum dasar kimia adalah hukum kekekalan massa atau hukum
Lavoisier. Antonie Laurent Lavoisier telah menyelidiki massa zat sebelum dan
sesudah reaksi. Lavoisier menimbang zat sebelum reaksi kemudian menimbang hasil
reaksinya. Ternyata massa zat sebelum dan sesudah bereaksi selalu sama. Lavoisier
menyimpulkan hasil penemuannya dalam suatu hukum yang disebut Hukum
Kekekalan Massa yang berbunyi: “Dalam sistem tertutup, massa zat sebelum dan
sesudah reaksi adalah sama”. Contoh Hukum Kekekalan Massa dapat dilihat dari
reaksi berikut :
H2(g) + O2(g) → H2O(aq)
(4 g) (32 g) (36 g)
Ciri-ciri terjadinya suatu reaksi kimia diantaranya adalah pembentukan gas,
pembentukan endapan, perubahan warna, perubahan suhu dan timbulnya bau.
Alat :
1. Neraca 4. Sumbat gabus (2 buah)
2. Tabung reaksi (2 buah) 5. Pipet tetes
3. Erlenmeyer (1 buah)
Bahan :
1. Larutan NaOH 0,1 M
2. Larutan CuSO4 0,1 M
1. Berapa massa tabung reaksi kosong dengan sumbat dan massa Erlenmeyer
kosong?
3
Bagaimana Massa Zat Sebelum dan Setelah Reaksi Kimia?
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
2. Masukkan larutan NaOH ke dalam tabung reaksi 1. Apa yang anda amati
dari larutan NaOH? Berapa massa tabung reaksi yang berisi 10 mL larutan
NaOH?
3. Masukkan larutan NaOH ke dalam tabung reaksi 2. Apa yang anda amati
dari larutan CuSO4? Berapa massa tabung reaksi yang berisi 5 mL larutan
CuSO4?
4. Berapa jumlah massa kedua tabung reaksi yang berisi larutan NaOH dan
larutan CuSO4?
5. Apa yang terjadi jika larutan NaOH dicampurkan dengan larutan CuSO4 ke
dalam Erlenmeyer? Apa terjadi perubahan? Sebutkan perubahan yang
terjadi!
6. Berapa massa Erlenmeyer yang berisi kedua larutan tersebut?
4
Bagaimana Massa Zat Sebelum dan Setelah Reaksi Kimia?
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
5
Bagaimana Massa Zat Sebelum dan Setelah Reaksi Kimia?
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
1. Dalam percobaan ini, apakah terjadi reaksi kimia? Jika ya, jelaskan cara
kalian mengetahui bahwa terjadi reaksi kimia dalam percobaan ini!
3. Bagaimana massa zat sebelum reaksi dan massa zat setelah reaksi? Apakah
hasilnya sesuai dengan hukum Lavoiser?
6
Bagaimana Massa Zat Sebelum dan Setelah Reaksi Kimia?
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
7
Bagaimana Massa Zat Sebelum dan Setelah Reaksi Kimia?
BAB 2
IKATAN KIMIA &
PENAMAAN SENYAWA
8
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
Kompetensi Dasar :Mengklasifikasi ikatan kimia dan ikatan ion berdasarkan sifat
fisis senyawa
Tahukah anda, sebenarnya unsur yang ada di alam hanya ada 92, tetapi
mengapa semua benda atau barang yang ada di sekitar kita selalu dikatakan
mengandung unsur kimia? Seperti garam dapur, pupuk urea, pupuk ZA, dll. Ternyata
unsur yang hanya 92 itu dapat saling berikatan membentuk berbagai macam
senyawa yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Contohnya garam dapur
merupakan hasil dari ikatan antara logam natrium dengan gas klorin sedangkan urea
merupakan hasil ikatan dari unsur karbon, oksigen, nitrogen dan hidrogen dimana
garam dapur dan urea memiliki sifat yang berbeda. Bagaimana membedakan
senyawa yang mempunyai ikatan ion dan senyawa yang mempunyai ikatan kovalen
berdasarkan sifat fisik senyawa? Untuk menjawab masalah itu mari kita melakukan
percobaan.
9
Bagaimana Ikatan Kimia pada Beberapa Senyawa?
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
Ikatan kimia adalah ikatan yang terjadi karena adanya gaya tarik-menarik
yang kuat antara atom-atom di dalam suatu senyawa. Ikatan dari dua atom atau lebih
yang sejenis maupun yang berbeda akan membentuk senyawa. Ada beberapa jenis
ikatan kimia, diantaranya adalah ikatan ion dan ikatan kovalen.
Ikatan ion adalah ikatan kimia yang terjadi akibat gaya tarik-menarik
elektrostatik antara atom bermuatan positif (kation) dengan atom yang bermuatan
negatif (anion), atau akibat adanya serah terima elektron dari satu atom ke atom yang
lain. Senyawa yang terjadi karena ikatan ion dinamakan senyawa ion. Contoh :
Na+ + F- → NaF
K+ + Cl- → KCl
Sifat-sifat senyawa ion sebagai berikut:
1. Pada suhu kamar berupa zat padat.
2. Dalam bentuk padatan tidak menghantar listrik karena partikel-partikel ionnya
terikat kuat, sehingga tidak ada elektron yang bebas bergerak tetapi leburan dan
larutannya menghantarkan listrik.
3. Titik leleh dan titik didihnya tinggi.
4. Larut dalam pelarut polar (air) dan tidak larut dalam pelarut nonpolar/pelarut
organik, seperti kloroform dan CCl4.
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi akibat pemakaian pasangan elektron
secara bersama-sama. Elektron yang dipakai bersama bisa berasal dari kedua atom
yang berikatan atau dari salah satu atom saja. Ikatan kovalen terjadi antara atom-
atom nonlogam yang saling berikatan. Untuk menggambarkan terjadinya ikatan
kovalen digunakan struktur Lewis. Contoh:
Pembentukan HCl :
1H = 1 (memerlukan1 elektron untuk membentuk kestablian duplet)
17Cl elektron valensinya = 7 (memerlukan 1 elektron membentuk kestabilan oktet)
Pasangan elektron digunakan bersama
H + Cl → H Cl
10
Bagaimana Ikatan Kimia pada Beberapa Senyawa?
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
Alat :
1. Tabung reaksi (10 buah) 3. Pipet tetes
2. Rak tabung reaksi 4. Sendok spatula (1 buah)
Bahan :
1. Kristal NaCl atau garam dapur 5. Urea
2. Air 6. Padatan MgSO4
3. Larutan CCl4 7. Naftalena atau kapur barus
4. Kloroform
1. Apa yang anda amati dari kristal NaCl? Apa yang terjadi jika 1 sendok spatula
kristal NaCl anda tambahkan ke dalam 2 mL air? Apakah akan larut atau tidak
larut? Bagaimana jika kristal NaCl anda tambahkan ke dalam 2 ml larutan CCl 4?
Apakah hasil dari penambahan larutan CCl4 pada kristal NaCl terjadi perbedaan
dengan penambahan air pada kristal NaCl? Kenapa hal itu dapat terjadi?
11
Bagaimana Ikatan Kimia pada Beberapa Senyawa?
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
2. Apa yang anda amati dari urea? Apa yang terjadi jika 1 sendok spatula urea
anda tambahkan ke dalam 2 mL air? Apakah akan larut atau tidak larut?
Bagaimana jika urea anda tambahkan ke dalam 2 ml larutan CCl4? Apakah
hasil dari penambahan larutan CCl4 pada urea terjadi perbedaan dengan
penambahan air pada urea? Kenapa hal itu dapat terjadi?
3. Apa yang anda amati dari padatan MgSO4? Apa yang terjadi jika 1 sendok
spatula padatan MgSO4 anda tambahkan ke dalam 2 mL air? Apakah akan
larut atau tidak larut? Bagaimana jika padatan MgSO4 anda tambahkan ke
dalam 2 ml larutan CCl4? Apakah hasil dari penambahan larutan CCl4 pada
padatan MgSO4 terjadi perbedaan dengan penambahan air pada padatan
MgSO4? Kenapa hal itu dapat terjadi?
4. Apa yang anda amati dari naftalena? Apa yang terjadi jika 1 sendok spatula
naftalena anda tambahkan ke dalam 2 mL air? Apakah akan larut atau tidak
larut? Bagaimana jika naftalena anda tambahkan ke dalam 2 ml larutan CCl4?
Apakah hasil dari penambahan larutan CCl4 pada naftalena terjadi
perbedaan dengan penambahan air pada naftalena? Kenapa hal itu dapat
terjadi?
5. Apa yang anda amati dari kloroform? Apa yang terjadi jika 1 mL kloroform
anda tambahkan ke dalam 2 mL air? Apakah akan larut atau tidak larut?
Bagaimana jika kloroform anda tambahkan ke dalam 2 ml larutan CCl4?
Apakah hasil dari penambahan larutan CCl4 pada kloroform terjadi
perbedaan dengan penambahan air pada kloroform? Kenapa hal itu dapat
terjadi?
12
Bagaimana Ikatan Kimia pada Beberapa Senyawa?
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
3. Padatan MgSO4
1. Berdasarkan hasil percobaan, senyawa manakah yang larut dalam air dan
senyawa manakah yang larut dalam CCl4 ?
13
Bagaimana Ikatan Kimia pada Beberapa Senyawa?
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
14
Bagaimana Ikatan Kimia pada Beberapa Senyawa?
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
Kompetensi Dasar :Mengklasifikasi ikatan kimia dan ikatan ion berdasarkan sifat
fisis senyawa
Pernahkah anda melihat peristiwa dimana air tidak bisa bercampur dengan
minyak? Kira-kira apa yang menyebabkan kedua bahan itu tidak dapat bercampur.
Ternyata kedua bahan itu memiliki sifat kepolaran yang berbeda. Bagaimana
membedakan senyawa polar dan senyawa nonpolar berdasarkan tertarik atau
tidaknya suatu senyawa ke dalam medan magnet? Untuk menjawab masalah itu mari
kita melakukan percobaan.
15
Bagaimana Kepolaran beberapa Senyawa ?
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
Senyawa kovalen ada yang bersifat polar dan ada yang bersifat nonpolar.
Senyawa kovalen polar adalah senyawa yang terbentuk dari atom-atom yang
mempunyai keelektronegatifan berbeda, sehingga elektron lebih tertarik ke salah satu
atom yang elektronegativitasnya lebih besar dari atom yang lain. Senyawa kovalen
nonpolar adalah senyawa yang terbentuk dari dua atom yang keelektronegatifannya
sama, atau resultan kelektronegatifan atom unsur penyusunnya = 0, sehingga
kemampuan atom untuk menarik elektron sama. Selain itu, senyawa yang bersifat
nonpolar dapat terjadi pada molekul yang simetris, dimana satu atom diikat oleh
beberapa atom yang sama sehingga pasangan elektron yang dipakai bersama tidak
bergerak/mengutub ke salah satu atom. Senyawa polar dapat ditarik oleh medan
listrik sedangkan senyawa nonpolar tidak dapat ditarik oleh medan listrik.
Alat :
1. Buret (1 buah) 4. Gelas kimia (4 buah)
2. Klem dan statif (1 set) 5. Corong (2 buah)
3. Penggaris plastik (1 buah) 6. Kain wol
Bahan :
1. Air 3. Alkohol
2. Karbon tetraklorida (CCl4) 4. Aseton
16
Bagaimana Kepolaran beberapa Senyawa ?
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
2. Masukkan air ke dalam buret sebanyak 20 mL. Apa yang terjadi jika anda
menggosokkan sebuah penggaris ke rambutmu? Apa yang dapat anda amati
jika penggaris tersebut anda dekatkan ke aliran air pada buret dengan jarak 3
cm dari aliran air? Apakah alirannya membelok atau tidak?
3. Masukkan larutan CCl4 ke dalam buret sebanyak 20 mL. Apa yang terjadi jika
anda menggosokkan sebuah penggaris ke rambutmu? Apa yang dapat anda
amati jika penggaris tersebut anda dekatkan ke aliran larutan CCl4 pada buret
jarak 3 cm dari aliran larutan CCl4? Apakah alirannya membelok atau tidak?
4. Masukkan alkohol ke dalam buret sebanyak 20 mL. Apa yang terjadi jika anda
menggosokkan sebuah penggaris ke rambutmu? Apa yang dapat anda amati
jika penggaris tersebut anda dekatkan ke aliran alkohol pada buret jarak 3 cm
dari aliran alkohol? Apakah alirannya membelok atau tidak?
17
Bagaimana Kepolaran beberapa Senyawa ?
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
5. Masukkan aseton ke dalam buret sebanyak 20 mL. Apa yang terjadi jika anda
menggosokkan sebuah penggaris ke rambutmu? Apa yang dapat anda amati
jika penggaris tersebut anda dekatkan ke aliran aseton pada buret jarak 3 cm
dari aliran aseton? Apakah alirannya membelok atau tidak?
18
Bagaimana Kepolaran beberapa Senyawa ?
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
19
Bagaimana Kepolaran beberapa Senyawa ?
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
20
Bagaimana Kepolaran beberapa Senyawa ?
BAB 3
REAKSI KIMIA (REAKSI ASAM-BASA,
REAKSI REDUKSI-OKSIDASI)
21
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
Kompetensi Dasar :Membuktikan terjadinya reaksi asam, basa, dan reaksi reduksi
oksidasi
Tahukah anda, bahwa minyak nabati bisa digunakan sebagai bahan bakar
biodiesel? Minyak nabati dinetralisasi dengan alkali (basa) untuk membuat biofuel.
Kita perlu mengetahui kadar asam bebas yang ada dalam minyak untuk mengetahui
berapa banyak alkali yang akan ditambahkan utnuk membuat biofuel. Maka sebelum
proses penambahan alkali, minyak nabati perlu dititrasi untuk mengetahui berapa
kadar asam bebas yang ada. Sama halnya dengan asam cuka perdagangan,
berbagai merk asam cuka yang beredar di pasaran mencantumkan kadar asam cuka
sebesar 20-25% pada labelnya. Apakah kadar asam cuka yang dituliskan pada label
itu sesuai dengan isinya? Bagaimana menentukan kadar asam cuka perdagangan
dengan melakukan titrasi asam-basa? Untuk menjawab masalah itu mari kita
melakukan percobaan.
22
Bagaimana Terjadinya Reaksi Penetralan dengan Metode Titrasi?
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
Titrasi merupakan suatu metode untuk menentukan kadar suatu zat dengan
menggunakan zat lain yang sudah diketahui konsentrasinya. Titrasi biasanya
dibedakan berdasarkan jenis reaksi yang terlibat di dalam proses titrasi, sebagai
contoh bila melibatkan reaksi asam basa maka disebut sebagai titrasi asam basa.
Reaksi penetralan asam basa dapat digunakan untuk menentukan kadar
larutan asam atau larutan basa. Dalam hal ini sejumlah tertentu larutan asam ditetesi
dengan larutan basa, atau sebaliknya sampai mencapai titik ekuivalen (asam dan basa
tepat habis bereaksi). Jika molaritas salah satu larutan (asam atau basa) diketahui,
maka molaritas larutan yang satu lagi dapat ditentukan.
Titran atau titer adalah larutan yang digunakan untuk mentitrasi (biasanya
sudah diketahui secara pasti konsentrasinya). Titran atau titer biasanya diletakkan
dalam buret. Dalam proses titrasi suatu zat berfungsi sebagai titran dan yang lain
sebagai titrat. Titrat adalah larutan yang dititrasi untuk diketahui kadarnya dan
biasanya diletakkan di dalam Erlenmeyer. Baik titran maupun titrat biasanya berupa
larutan. Titrasi asam basa adalah suatu titrasi dengan menggunakan reaksi asam basa
(reaksi penetralan). Pada saat terjadi perubahan warna indikator, titrasi dihentikan.
Indikator berubah warna pada saat titik ekivalen. Indikator asam-basa merupakan
suatu zat yang memberikan warna berbeda dalam larutan asam, basa, dan garam.
Pada titrasi asam basa, dikenal istilah titik ekivalen dan titik akhir titrasi. Titik ekivalen
adalah titik pada proses titrasi ketika asam dan basa tepat habis bereaksi. Saat
perubahan warna terjadi pertama kali, saat itu disebut titik akhir titrasi. Titik akhir titrasi
adalah titik pada saat titrasi diakhiri/dihentikan.
23
Bagaimana Terjadinya Reaksi Penetralan dengan Metode Titrasi?
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
VA x NA = VB x NB
Normalitas (N) diperoleh dari hasil perkalian antara molaritas (M) dengan jumlah ion
H+ pada asam atau jumlah ion OH- pada basa, sehingga rumus diatas menjadi:
nA x MA x VA = nB x MB x VB
Keterangan :
N = Normalitas (N)
V = Volume (mL)
M = Molaritas (M)
+
nA = Jumlah ion H (pada asam)
-
nB = Jumlah ion OH (pada basa).
Alat :
1. Erlenmeyer 250 mL 5. Gelas kimia
2. Buret 50 mL 6. Statif dan klem
3. Pipet tetes 7. Gelas ukur 10 mL
4. Corong
Bahan :
1. Larutan NaOH 0,1M
2. Larutan asam cuka perdagangan
3. Indikator alami dari kubis ungu
24
Bagaimana Terjadinya Reaksi Penetralan dengan Metode Titrasi?
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
Cara membuat indikator alami dari kubis ungu dengan cara yaitu kubis ungu
dipotong menjadi beberapa bagian lalu dikeringkan setelah itu dilarutkan
menggunakan air panas sampai terbentuk warna biru/biru keunguan.
Selain itu untuk menghindari kesalahan titrasi sebaiknya menggunakan
indikator fenolftalein (pp) yang memiliki rentang pH yang cocok untuk titrasi
asam lemah dan basa kuat.
25
Bagaimana Terjadinya Reaksi Penetralan dengan Metode Titrasi?
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
26
Bagaimana Terjadinya Reaksi Penetralan dengan Metode Titrasi?
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
Diketahui :
M NaOH = 0,1 M
v asam cuka = 5 mL
n NaOH (valensi basa) =
n asam cuka (CH3COOH) (valensi asam) =
Ditanya : M asam cuka (CH3COOH) = ?
a. Erlenmeyer nomor 1 :
v NaOH =
n NaOH x M NaOH x V NaOH = n CH3COOH x M CH3COOH x v CH3COOH
b. Erlenmeyer nomor 2
v NaOH =
n NaOH x M NaOH x V NaOH = n CH3COOH x M CH3COOH x v CH3COOH
c. Erlenmeyer nomor 3
v NaOH =
n NaOH x M NaOH x V NaOH = n CH3COOH x M CH3COOH x v CH3COOH
M HCl rata-rata =
27
Bagaimana Terjadinya Reaksi Penetralan dengan Metode Titrasi?
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
3. Jelaskan fungsi dari ditambahkannya indikator kedalam larutan yang akan dititrasi!
28
Bagaimana Terjadinya Reaksi Penetralan dengan Metode Titrasi?
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
Kompetensi Dasar :Membuktikan terjadinya reaksi asam, basa, dan reaksi reduksi
oksidasi
29
Bagaimana Terjadinya Reaksi Reduksi-Oksidasi?
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
Reaksi kimia yang meliputi peristiwa reduksi dan oksidasi secara bersamaan
disebut dengan reaksi redoks. Reaksi redoks terdapat 3 konsep, yaitu pelepasan
dan pengikatan oksigen, pelepasan dan pengikatan elektron serta penambahan dan
pengurangan bilangan oksidasi. Oksidasi adalah pengikatan oksigen atau
pelepasan elektron atau penambahan bilangan oksidasi. Sedangkan reduksi adalah
peristiwa pelepasan oksigen atau pengikatan elektron atau penurunan bilangan
oksidasi.
Senyawa yang mengalami reaksi reduksi disebut oksidator atau pereduksi
sedangkan senyawa yang mengalami reaksi oksidasi disebut reduktor atau
pengoksidasi.
Contoh reaksi redoks yaitu jika seng dicelupkan ke dalam larutan asam
klorida. Persamaan reaksi yang terjadi:
Zn(s) + 2HCl(aq) → ZnCl2(aq) + H2(g)
Alat :
1. Tabung reaksi
2. Pipet tetes
Bahan :
1. Larutan CuSO4 0,1 M 5. Lempengan besi (Fe) atau paku
2. Larutan ZnSO4 0,1 M 6. Lempengan tembaga (Cu)
3. Larutan H2SO4 1 M 7. Lempengan zink (Zn)
30
Bagaimana Terjadinya Reaksi Reduksi-Oksidasi?
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
1. Apa yang anda amati dari lempengan besi? Apa yang anda amati dari larutan
CuSO4? Apa yang terjadi jika lempengan besi anda tambahkan ke dalam 2
mL larutan CuSO4? Apakah terjadi perubahan dari penampilan lempengan
besi dan larutan CuSO4?
2. Apa yang anda amati dari lempengan tembaga? Apa yang anda amati dari
larutan ZnSO4? Apa yang terjadi jika lempengan tembaga anda tambahkan ke
dalam 2 mL larutan ZnSO4? Apakah terjadi perubahan dari penampilan
lempengan tembaga dan larutan ZnSO4?
3. Apa yang anda amati dari lempengan seng? Apa yang anda amati dari
larutan CuSO4? Apa yang terjadi jika lempengan seng anda tambahkan ke
dalam 2 mL larutan CuSO4? Apakah terjadi perubahan dari penampilan
lempengan seng dan larutan CuSO4?
4. Apa yang anda amati dari lempengan seng? Apa yang anda amati dari
larutan H2SO4? Apa yang terjadi jika lempengan seng anda tambahkan ke
dalam 2 mL larutan H2SO4? Apakah terjadi perubahan dari penampilan
lempengan seng dan larutan H2SO4?
31
Bagaimana Terjadinya Reaksi Reduksi-Oksidasi?
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
2. Cu ZnSO4
3. Zn CuSO4
4. Zn H2SO4
32
Bagaimana Terjadinya Reaksi Reduksi-Oksidasi?
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
33
Bagaimana Terjadinya Reaksi Reduksi-Oksidasi?
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
34
Bagaimana Terjadinya Reaksi Reduksi-Oksidasi?
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
Kompetensi Dasar :Membuktikan terjadinya reaksi asam, basa, dan reaksi reduksi
oksidasi
Peristiwa perkaratan pada besi merupakan salah satu contoh dari reaksi
redoks dalam kehidupan sehari-hari. Contoh peristiwa perkaratan yang sering terjadi
yaitu perkaratan pada pagar, traktor, paku, dll. Pasti kita ingin mengetahui apa faktor
yang menyebabkan barang-barang tersebut bisa berkarat. Apakah faktor-faktor yang
mempengaruhi timbulnya karat pada besi? Untuk menjawab masalah itu mari kita
melakukan percobaan.
35
Bagaimana Terjadinya Karat pada Besi?
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
Alat :
1. Gelas kimia/gelas aqua bekas 3. Kapas
(8 buah) 4. Plastik
2. Paku (8 buah) 5. Karet gelang
Bahan :
1. Air biasa
2. Cuka
1. Apa yang anda amati dari sebuah paku? Bagaimana bentuk dan warnanya?
2. Apa yang terjadi jika paku diletakkan di dalam gelas terbuka selama 3 hari?
Apakah terjadi perubahan dari penampilan paku tersebut?
3. Apa yang terjadi jika paku diletakkan dalam gelas terbuka berisi air dan paku
dibiarkan tenggelam sepenuhnya selama 3 hari? Apakah terjadi perubahan dari
penampilan paku tersebut?
36
Bagaimana Terjadinya Karat pada Besi?
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
4. Apa yang terjadi jika paku diletakkan dalam gelas terbuka berisi air, tetapi posisi
paku diatur sehingga paku hanya terendam sebagian selama 3 hari? Apakah
terjadi perubahan dari penampilan paku tersebut?
5. Apa yang terjadi jika paku diletakkan dalam gelas terbuka berisi larutan cuka
dan paku dibiarkan tenggelam selama 3 hari? Apakah terjadi perubahan dari
penampilan paku tersebut?
6. Apa yang terjadi jika paku diletakkan di dalam gelas tertutup selama 3 hari?
Apakah terjadi perubahan dari penampilan paku tersebut?
7. Apa yang terjadi jika paku diletakkan dalam gelas tertutup berisi air dan paku
dibiarkan tenggelam sepenuhnya selama 3 hari? Apakah terjadi perubahan dari
penampilan paku tersebut?
8. Apa yang terjadi jika paku diletakkan dalam gelas tertutup berisi air, tetapi
posisi paku diatur sehingga paku hanya terendam sebagian selama 3 hari?
Apakah terjadi perubahan dari penampilan paku tersebut?
9. Apa yang terjadi jika paku diletakkan dalam gelas tertutup berisi larutan cuka
dan paku dibiarkan tenggelam selama 3 hari? Apakah terjadi perubahan dari
penampilan paku tersebut?
37
Bagaimana Terjadinya Karat pada Besi?
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
1 2 3
1
38
Bagaimana Terjadinya Karat pada Besi?
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
39
Bagaimana Terjadinya Karat pada Besi?
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
40
Bagaimana Terjadinya Karat pada Besi?
BAB 4
ELEKTROKIMIA
41
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
Kompetensi Dasar :Membuktikan sifat larutan elektrolit dan non elektrolit serta
elektroplating untuk mengatasi terjadinya korosi pada logam.
42
Bagaimana Daya Hantar Listrik suatu Larutan?
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
Larutan adalah suatu campuran homogen antara dua zat atau lebih dimana
partikel-partikel dari komponen-komponen penyusunnya tersebar secara merata.
Komponen-komponen larutan adalah pelarut dan zat terlarut.
Daya hantar listrik terkait adanya ion-ion zat terlarut dalam larutan. Semakin
banyak jumlah ion dalam larutan, maka daya hantar listrik dalam larutan akan semakin
baik. Sebaliknya, semakin sedikit jumlah ion dalam larutan, maka daya hantar listrik
akan semakin buruk. Banyak sedikitnya ion yang terbentuk dalam larutan tergantung
dari jenis dan konsentrasi zat terlarut. Larutan yang dapat menghantarkan listrik
disebut larutan elektrolit, sedangkan larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik
disebut larutan non elektrolit.
Alat :
1. Gelas kimia (1 buah) 4. Kabel
2. Baterai 6V (1 buah) 5. Elektroda karbon atau paku
3. Bola lampu (1 buah) (2 buah)
Bahan :
1. Air keran dan air suling 7. Larutan NaOH 1M
2. Asam Cuka 8. Minuman bersoda
3. Larutan urea 9. Air jeruk
4. Larutan garam dapur 10. Air aki
5. Larutan gula 11. Minyak tanah
6. Larutan HCl 1M 12. Alkohol
43
Bagaimana Daya Hantar Listrik suatu Larutan?
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
2. Masukkan air keran dan air suling ke dalam dua gelas kimia. Apa yang anda
amati jika kedua elektroda dimasukkan ke dalam gelas kimia berisi air keran
dan air suling? Apakah lampu menyala atau tidak? Apakah pada kedua gelas
kimia tersebut terbentuk gelembung atau tidak? Jika ya, kenapa hal itu dapat
terjadi?
3. Jika terdapat asam cuka, larutan urea, alrutan garam dapur, larutan gula,
larutan HCl 1M, larutan NaOH 1M, minuman bersoda, air jeruk, air aki,
minyak tanah dan alkohol. Bagaimana daya hantar pada semua larutan itu
jika diuji nyalanya? Apakah larutan-larutan tersebut dapat membuat lampu
menyala atau tidak? Apakah terbentuk gelembung atau tidak? Jika ya,
kenapa hal itu dapat terjadi?
44
Bagaimana Daya Hantar Listrik suatu Larutan?
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
3. Asam cuka
4. Larutan urea
6. Larutan gula
7. Larutan HCl 1M
8. Larutan NaOH 1M
9. Minuman bersoda
13. Alkohol
45
Bagaimana Daya Hantar Listrik suatu Larutan?
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
1. Manakah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dan larutan yang tidak
menghantarkan arus listrik?
46
Bagaimana Daya Hantar Listrik suatu Larutan?
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
4. Jelaskan perbedaan larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan non elektrolit!
47
Bagaimana Daya Hantar Listrik suatu Larutan?
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
Kompetensi Dasar :Membuktikan sifat larutan elektrolit dan non elektrolit serta
elektroplating untuk mengatasi terjadinya korosi pada logam.
48
Bagaimana Cara Melapisi suatu Logam?
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
49
Bagaimana Cara Melapisi suatu Logam?
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
Alat : Bahan :
1. Gelas kimia (1 buah) 1. Lempengan seng
2. Amplas 2. Lempengan tembaga
3. Kapas 3. Larutan CuSO4 1M
4. Penjepit elektroda
5. Sumber arus
6. Neraca
1. Apa yang anda amati dari lempengan seng dan lempengan tembaga? Berapa
massa dari lempengan seng? Berapa massa dari lempengan tembaga?
2. Rangkailah alat untuk elektroplating seperti gambar berikut:
3. Apakah yang terjadi jika anda memasukkan lempengan tembaga yang sudah
terhubung dengan kutub positif dan lempengan seng yang terhubung dengan
kutub negatif sumber arus ke dalam gelas kimia berisi larutan CuSO 4 1 M yang
dialiri arus listrik sebesar 1 ampere selama 30 menit?
4. Apakah terjadi perubahan pada kedua lempengan tersebut? Sebutkan
perubahannya! Berapa massa lempengan seng setelah proses tersebut?
Berapa massa lempengan tembaga setelah proses tersebut?
50
Bagaimana Cara Melapisi suatu Logam?
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
Tembaga (Cu)
51
Bagaimana Cara Melapisi suatu Logam?
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
3. Logam apakah yang terbentuk pada lempengan seng (Zn) dan warnanya?
52
Bagaimana Cara Melapisi suatu Logam?
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
53
Bagaimana Cara Melapisi suatu Logam?
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
54
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMK
55