Halo semua.…
Pada materi kali ini kita akan membahas penting atau tidaknya sebuah outline saat
kita menulis novel. Nah, sudah berapa banyak karya yang kalian buat? Apakah semua
Outline sendiri adalah kerangka, garis besar, atau guratan. Jadi artinya, outline ialah
sebuah rencana penulis yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan kita
kerjakan. Serta merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara berurutan, logis, jelas,
Ibaratkan saja, outline itu sebuah design / sketsa gambar yang perlu kita kembangkan.
Nah yang pertama kali harus kamu lakukan adalah menentukan genre apa yang akan
kamu buat, dan kalian harus mengerti apa saja isi dari genre yang kamu ambil. Ada
2. Menentukan Premis.
Premis itu apa sih? Premis adalah pernyataan yang berfungsi sebagai kesimpulan,
mempunyai banyak hal yang tidak ia sukai. Termasuk perempuan, namun suatu
hari dengan pertemuan sekejap mata dengan seorang perempuan. Ia langsung
jatuh cinta pada gadis tersebut.” ( contoh ini aku ambil dari Novelku, yang
Lalu langkah selanjutnya kita harus mengembangkan premis yang sudah kita buat.
3. Membuat PROLOG.
Apa kalian pernah tidak suka satu cerita? Padahal kita baru membaca dibagian
prolognya. Alasannya dikarenakan prolog tersebut telah banyak kita lihat atau kita
temui. Misalnya: adegan bangun pagi lalu si Ibu menggedor pintu, melempar jam
Nah, coba kalian membuat yang agak berbeda dengan cara memulai satu adegan
“Kalau perlu, bakar sekalian markas mereka!” seorang remaja laki-laki dan bla bla
bla.
Kalau bisa kita harus membuat prolog yang semenarik mungkin, agar readers
4. Menentukan ENDING.
Dari premis yang telah kita buat, kita sudah bisa menentukan endingnya mau
bagaimana. Ada Happy Ending, Sad Ending, atau ending tersebut digantungkan
oleh penulis.
Contoh:
Happy Ending: Akhirnya sang ketua geng itu bisa bertahan bersama dengan
orang yang dicintainya, walaupun banyak rintangan dan lain-lain. Namun mereka
ditemukan.
Tokoh beserta karakternya tidak luput dari berhasilnya sebuah karya novel,
buatlah nama tokoh yang muda di ingat pembaca. Selanjutnya buat tokoh utama
Di sekolah pasti kalian sudah pernah membuat kerangka cerita, kerangka cerita
sendiri berarti runtutan adegan, perjalanan cerita dari awal sampai akhir.
Dan itulah beberapa urutan cara membuat Outline. Manfaat adanya Outline bagi penulis
adalah.
Jujur saja, sebagai penulis saya tidak membuat Outline sedetail itu bahkan apa yang
saya corat-coret dibuku tulis cerita Lucifer belum tentu bisa disebut sebagai Outline.
Berikut saya sebutkan beberapa pengalaman saya, akibat dari tidak menulis Outline.
- Writer's block ( banyak macam-macam writer block ini, yang paling sering adalah
karena gak mood. Atau memang kita sedang malas, nah malas ini yang harus cepat
kita hilangkan ) banyak cara untuk mendapatkan good mood kembali, contohnya
menonton film/ drakor/ anime, makan, minum apa gitu yang menjadi kesukaanmu.
- Ide buntu / otak sedang kusut seperti benang sebenarnya menurutku ini masih satu
- Update lama, karena kita tidak mendapatkan kosa kata saat menulis cerita.
- Mudah bosan, jenuh, tidak fokus akan cerita dan ingin berbiat membuat cerita
Dari penjelasan di atas… kalian lebih nyaman memakai Outline atau tidak?
Semuanya kembali kepada diri kita masing-masing. Nah bagi yang dalam proses menulis
novel, tetap semangat dengan apa yang kamu ciptakan. Menulislah apa yang kamu inginkan
Ada tujuh ratus empat puluh delapan kalimat yang bisa saya ketik, apabila ada
kesalahan atau berbeda pendapat dengan kalian mohon maaf dan kemaklumannya,
terimakasih semua…