Pemula [Lengkap]
by Ahmad7 bulan yang lalu
Bagaimana cara membuat cerpen untuk pemula? – Kebanyakan dari kamu mungkin ragu bisa
membuat cerpen hanya karena kamu bukan penulis cerita yang handal. Padahal, membuat cerpen
sebenarnya tidak sulit loh. Meskipun kamu bukan penulis cerpen, kamu bisa membuat cerpen
dengan kualitas yang bagus.
Jika kamu belum pernah membuat cerpen sebelumnya, kamu bisa belajar dengan mengetahui
struktur cerpen terlebih dahulu.
Table of Contents
Struktur pada Cerpen
o 1. Abstrak
o 2. Orientasi
o 3. Komplikasi
o 4. Evaluasi
o 5. Resolusi
o 6. Koda
Cara Membuat Cerpen yang Menarik Untuk Dibaca
o 1. Sisihkan Waktu 10 hingga 20 Jam
o 2. Mencari Ide
o 3. Menulis dengan Gaya Sendiri
o 4. Menentukan Tema
o 5. Membuat Alur dan Plot
o 6. Tentukan Penokohan
o 7. Tentukan Latar atau Setting
Cara Menentukan Latar / Setting pada Cerpen
o 8. Membuat sudut pandang
Bagaimana cara membuat cerpen menarik?
Langkah-langkah dalam membuat cerpen
Bagaimana cara membuat cerpen bagi pemula?
Para sastrawan memiliki banyak pendapat mengenai berapa jumlah kata yang harus dipatuhi
dalam membuat cerpen. Ada yang berpendapat jumlah kata yang dihasilkan tidak lebih dari
10.000 kata. Adapula sastrawan yang berpendapat bahwa cerita pendek adalah cerita yang ditulis
menggunakan 500 hingga 30.000 kata.
Agar tidak rancu, dapat disimpulkan jika cerpen adalah karangan atau cerita fiktif maupun non-
fiktif yang disusun menggunakan 500-30.000 kata. Selain itu, perbedaan antara cerpen dan novel
juga terdapat pada alur cerita.
Alur cerita pendek lebih ringkas dibandingkan dengan novel. Cerita pendek lebih mengutamakan
poin-poin peristiwa yang akan disampaikan sehingga lebih to the point pada alur cerita yang
dihasilkan.
Setelah mengetahui batasan dasar untuk membuat cerpen, berikut ini struktur cerpen yang harus
kamu patuhi ada 6, yaitu abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, dan koda.
1. Abstrak
Struktur cerpen yang pertama adalah abstrak. Jika kamu belum tahu, abstrak adalah ringkasan
dari cerita yang disampaikan. Ringkasan cerita yang dibuat harus menampilkan alur cerita dari
awal hingga akhir secara ringkas.
Penggunaan abstrak pada cerita pendek sebenarnya tidak baku untuk digunakan. Jika kamu mau,
kamu bisa menyertakan abstrak pada cerpen, walaupun kamu tidak ingin mencantumkan abstrak
juga tidak masalah.
2. Orientasi
Struktur cerpen yang kedua adalah orientasi. Orientasi memiliki arti yang sama seperti setting.
Kamu bisa menampilkan keterangan waktu, tempat, dan suasana yang digunakan pada alur cerita
cerpen pada bagian ini.
3. Komplikasi
Komplikasi pada struktur cerita pendek akan menampilkan watak tokoh dan alur cerita. Pada
bagian ini kamu perlu memunculkan setiap tokoh yang digunakan beserta wataknya. Kemudian,
tampilkan pula bagaimana alur cerita pada cerita pendek. Untuk menghasilkan alur yang bagus,
alur pada cerpen wajib disusun secara sistematis berdasarkan prinsip sebab-akibat.
4. Evaluasi
Selanjutnya, struktur pada cerita pendek adalah evaluasi. Evaluasi pada struktur cerpen dapat
membuat pembaca mengerti konflik apa yang terjadi pada cerita. Pada bagian ini konflik yang
ditampilkan haruslah mencakup semua konflik hingga klimaks. Setiap konflik yang dimunculkan
juga sudah mulai disertai dengan penyelesaian masalah.
5. Resolusi
Jika pada struktur cerpen ‘evaluasi’ menampilkan setiap masalah yang terjadi pada cerita, maka
pada struktur ‘resolusi’ penyelesaian dari setiap masalah akan ditampilkan. Pada bagian ini
penyelesaian masalah yang ditampilkan harus mampu menjawab permasalahan secara tuntas.
6. Koda
Struktur pada cerpen yang terakhir yaitu koda. Koda adalah bagian akhir pada alur cerpen yang
memuat pesan moral dari cerita yang disusun. Nilai atau pesan moral dapat disampaikan secara
lugas namun bisa pula disampaikan secara tidak lugas (tersirat).
Bagaimana? Tidak banyak kan struktur cerpen yang dibutuhkan untuk menghasilkan cerita
pendek yang bagus? Semua penjelasan mengenai struktur cerpen tersebut bisa kamu pelajari
secara mandiri dengan mudah melalui buku Pembelajaran Cerpen dibawah ini.
Baca juga : 12 Ciri-ciri Cerpen Secara Umum dan dari Berbagai Sisi
Umumnya, penggunaan waktu ini akan berbeda-beda untuk setiap penulis cerita pendek.
Perbedaan penggunaan waktu didasarkan oleh dua sebab. Pertama, waktu pengerjaan yang
berbeda disebabkan oleh banyaknya jumlah kata yang digunakan.
Penulis yang menghasilkan karya dengan 1000 kata biasanya dapat menyelesaikan karya tersebut
dalam waktu 5 hingga 10 jam. Berbeda dengan penulis yang menggunakan 2000 hingga 3000
kata dalam karya cerpen bisa menghabiskan waktu 10 hingga 20 jam.
Perbedaan penggunaan waktu dalam membuat cerita pendek yang kedua disebabkan oleh
kemampuan pengarang dalam menulis. Meskipun kamu belum pernah menghasilkan karya cerita
pendek, tapi jika kamu sudah sering menulis besar kemungkinan kamu akan lebih cepat dan
mudah menyusun cerita. Sehingga waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan cerita cerpen
juga akan lebih singkat.
2. Mencari Ide
Tips kedua untuk membuat cerpen yaitu mencari ide. Ide yang digunakan tidak harus
menggambarkan cerita yang rumit. Sebagai pemula dalam menulis cerita pendek, kamu bisa
fokus pada bagaimana menampilkan cerita dengan baik dengan menggunakan ide cerita yang
ringan terlebih dahulu.
Sebagai contoh kamu bisa menggunakan ide cerita dari kehidupan sehari-hari. Ide cerita dari
kehidupan sehari-hari akan lebih mudah kamu kembangkan karena unsur emosional pada cerita
lebih mudah kamu kuasai.
Misalnya, kamu dapat membuat judul “Hiruk Pikuk Hidup di Desa” untuk menggambarkan
kehidupan susah senang di desa. Bisa pula terinspirasi dari kemudahan akses pendidikan
perempuan desa untuk mengenyam pendidikan di luar kota dengan membuatnya menjadi judul
cerpen “Gadis Desa dengan Pemikiran Kota”.
Ide cerita selain diperoleh dari kehidupan sehari-hari, juga bisa diperoleh dari sumber lain.
Sumber yang bisa kamu gunakan untuk mendapatkan ide cerita antara lain internet, buku, TV,
radio, majalah, dan lain sebagainya.
Untuk mempermudah proses penemuan ide, jangan fokus untuk langsung menemukan satu ide
saja. Kamu bisa menulis semua ide yang ada di kepala kamu apapun itu tanpa terkecuali. Bahkan
jika ide yang terfikir adalah ide gila sekalipun tidak jadi masalah. Nantinya, kamu dapat memilah
dari semua ide yang kamu temukan, ide mana yang akan kamu pilih untuk dikembangkan
menjadi cerpen.
Kamu hanya perlu menulis sesuai dengan karakter dan kemampuan yang kamu miliki. Apabila
saat ini kamu hanya bisa menghasilkan beberapa dialog saja dalam cerpen tidak masalah kok!
Kalaupun kamu hanya menghasilkan 500 sampai 1000 kata itu juga sudah sangat bagus.
Intinya menulis dengan gaya sendiri akan mempermudah kamu untuk mengetahui ciri khas dan
kemampuan yang ada pada diri sendiri.
Menghasilkan tulisan dengan gaya sendiri akan lebih baik dibandingkan jika kamu meniru
karakter dan ciri khas penulis lain yang sudah terkenal. Meniru gaya dan ciri khas orang lain
hanya akan membuat karakter tulisan kamu tidak dapat muncul dengan maksimal.
Semakin lama kualitas tulisan kamu akan berkembang dengan sendirinya setelah kamu banyak
melakukan latihan. Prinsipnya hanya satu, ketika kamu berhasil menghasilkan cerita pendek itu
sudah sangat luar biasa!
Grameds juga dapat mempelajari bagaimana menulis cerita dalam bahasa Inggris melalui buku
Easy and Fun with Cerpen-Gram yang menyediakan berbagai contoh penulisan kalimat dengan
pola grammar yang praktis.
4. Menentukan Tema
Tema pada penulisan cerpen dibutuhkan untuk menentukan ide pokok atau gagasan pokok pada
sebuah cerita. Penggunaan tema bisa mempermudah kamu dalam membuat alur cerita. Jika
diibaratkan dengan sebuah bangunan, tema sama halnya dengan pondasi bangunan. Tidak
mungkin kan kamu mendirikan rumah tanpa membuat pondasinya terlebih dahulu.
Yups, begitu pula dalam membuat cerpen, tema dibutuhkan untuk menjadi dasar cerita yang
kamu hasilkan. Tema dapat menjadi jembatan untuk menyampaikan pikiran utama pada cerita
yang kamu buat.
Untuk menentukan sebuah tema kamu bisa melihat fenomena yang ada di sekitar kamu. Bisa juga
dengan melihat hal apa yang menjadi keresahan dalam diri kamu lalu diubah menjadi tema
cerpen.
Pada karya cerita pendek, pengarang tidak dituntut untuk menampilkan tema secara gamblang
pada pembaca. Hal ini karena pembaca biasanya mempunyai pandangan yang berbeda dalam
menyikapi tema yang pengarang tulis.
Oleh karena itu, cukup dengan menyampaikan secara garis besar permasalahan yang ada pada
cerita cerpen, lalu biarkan pembaca yang berinterpretasi dengan permasalahan tersebut.
Mulai membuat paragraf pembuka
Langkah menulis cerpen bagi pemula setelah menentukan tema yaitu mulai menulis. Jika telah
sampai pada tahap ini kamu harus memberanikan diri untuk menulis, dimulai dari menulis
paragraf pembuka terlebih dahulu.
Menulis paragraf pembuka pada cerita pendek tidak perlu dibuat rumit. Kamu bisa menulis
dengan gaya yang ringan sekalipun jika memang itu membuat kamu nyaman dalam membuat
cerita. Hanya saja yang perlu diperhatikan saat membuat paragraf pembuka adalah buatlah
semenarik mungkin.
Paragraf pembuka dalam karangan cerita pendek menjadi poin penting dari “menariknya tulisan
yang dibuat”. Paragraf pembuka yang dibuat sebisa mungkin harus bisa menarik minat pembaca
untuk terus membaca tulisan kamu hingga kata terakhir.
Tips untuk membuat paragraf pembuka yang mudah bagi pemula yaitu dengan menggugah rasa
keingintahuan pembaca. Kamu bisa membuat paragraf pembuka dengan teka-teki ataupun
kegelisahan terhadap suatu hal sehingga pembaca akan ikut terpancing untuk mencari jawaban
dari masalah yang telah kamu sampaikan di awal cerita.
Banyak yang salah paham dengan mengatakan jika plot adalah jalan cerita. Ada pula yang
beranggapan jika plot adalah rancangan dari jalannya sebuah cerita yang ditulis. Padahal
pengertian tersebut keliru.
Menurut Arswendo Atmowiloto plot diartikan sebagai sebab-akibat yang terdapat pada sebuah
cerita sehingga menghasilkan gaya atau irama dalam menentukan ide dasar.
Bagaimana? Ternyata jelas berbeda kan pengertian plot dari yang telah dipahami oleh
kebanyakan orang?
Untuk menyusun plot kamu bisa memulainya dengan menentukan semua peristiwa yang akan
dimunculkan pada sebuah cerita, lalu mencari benang merah (hubungan) dari semua peristiwa
yang terjadi sehingga membentuk alur cerita yang saling berkaitan.
Grameds juga dapat menemukan alur maupun plot menarik dengan lebih banyak membaca
referensi. Salah satu buku yang bisa kamu jadikan referensi adalah Cerpen Pilihan Kompas 2019
yang pastinya menarik.
6. Tentukan Penokohan
Meski belum pernah membuat cerita pendek sebelumnya, pemula dapat menghasilkan sebuah
karya cerpen yang bagus dengan menggunakan penokohan yang tepat. Penggunaan tokoh pada
cerita pendek amat sangat krusial dibutuhkan. Bahkan, tanpa adanya tokoh sulit bagi pengarang
untuk menyampaikan maksud dari tulisan kepada pembaca.
Tips dalam membuat penokohan yang baik dalam sebuah cerita pendek yaitu menampilkan citra
tokoh senyata mungkin. Citra yang dimaksudkan adalah watak dan karakter tokoh yang
digunakan.
Semakin nyata watak, karakter ataupun sifat tokoh digambarkan, maka akan semakin mudah
pembaca ikut larut dalam peran yang dimainkan oleh tokoh.
Secara umum sifat penokohan dibedakan menjadi dua yaitu sifat lahir dan sifat batin. Sifat lahir
mencakup bentuk dan rupa tokoh, sedangkan sifat batin mencakup karakter dan watak tokoh.
Dalam menyampaikan sifat penokohan kamu bisa menggunakan beberapa cara mulai dari
tindakan dan ucapan tokoh. Kemudian bisa juga melalui pikiran tokoh, benda dan barang yang
berada di sekitar tokoh. Watak tokoh juga bisa dimunculkan melalui kesan / deskripsi tokoh lain
terhadap tokoh tersebut atau langsung dideskripsikan oleh pengarang mengenai watak tokoh
melalui narasi.
Latar dan setting diperlukan untuk menunjang tema dan plot cerita. Tanpa penggunaan alur atau
setting sulit bagi pengarang dapat menyampaikan plot secara gamblang kepada pembaca.
Menghilangkan unsur latar atau setting juga akan membuat permasalahan dalam cerita sulit untuk
dipecahkan.
Namun, jika latar cerita yang digunakan adalah tempat perjudian kamu bisa membuat tokoh
mempunyai karakter suka membangkang dan pemberontak.
Dari contoh diatas kamu bisa menyimpulkan jika setiap latar dan setting yang digunakan pada
cerita dapat membentuk sifat atau karakter yang dimiliki oleh tokoh. Jadi, pastikan kamu
memberikan watak penokohan yang sesuai dengan latar belakang lingkungan atau tempat tinggal
tokoh.
Baca juga : Pengertian Puisi: Jenis-jenis, Contoh dan Cara Membuat Puisi
Sudut pandang digunakan sebagai cara cara pengarang untuk menampilkan penokohan dengan
gaya yang diinginkan pengarang.
Lebih mudahnya sudut pandang adalah cara pengarang dalam penyebutan tokoh pada cerita.
Kebanyakan pengarang menggunakan sudut pandang orang pertama seperti penggunaan
subjek “saya” “aku” untuk menyampaikan cerita.
Meski begitu, ada pula pengarang yang menggunakan sudut pandang orang ketiga dengan
menyebut subjek “mereka” “dia” untuk menyampaikan cerita.
Wah nggak kerasa nih kamu sudah membaca secara tuntas bagaimana cara membuat cerita
pendek dengan mudah dan menarik bagi seorang pemula. Kini kamu nggak perlu lagi bingung
jika ingin membuat cerpen. Untuk menghasilkan cerita pendek yang menarik, kita perlu berlatih
terus-menerus. Yuk segera buat cerpen pertamamu!
Home
Hot
Laudia Tysara
07 Jul 2021, 17:00 WIB
Copy Link
17
Perbesar
Liputan6.com, Jakarta Cara membuat cerpen tidak serumit menulis novel dan film. Cerpen
merupakan karya tulis yang memiliki panjang 1.600 sampai 20.000 kata. Meski lebih
singkat, padat, dan langsung pada inti cerita, cara membuat cerpen yang menarik harus
di mulai dengan perencanaan matang.
Enam+
00:58
Mulailah cara membuat cerpen dengan menentukan genre cerita, sajikan konflik, susun
alur, setting, dan lakukan penegasan pada amanat cerpen. Cerita pendek kebanyakan
berfokus pada satu kejadian tertentu atau spesifik dan terdiri dari beberapa pemeran
karakter saja.
by Taboola
Sponsored Links
Barabai: Harga Laptop Tidak Terjual Mungkin Mengejutkan AndaHarga Laptop
2023Cari Sekarang
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan
WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik
kata kunci yang diinginkan.
2 dari 6 halaman
Mengenal Cerpen
Cerpen adalah kependekan dari cerita pendek. Cerita pendek adalah karya fiksi singkat,
biasanya ditulis dalam bentuk prosa. Isi dari cerpen biasanya padat dan langsung
kepada inti cerita.
Anekdot, fabel, dongeng, dan perumpamaan adalah contoh tradisi mendongeng lisan
yang membantu terbentuknya cerita pendek. Cerpen menggunakan plot, resonansi, dan
komponen dinamis lainnya seperti dalam cerpen, tetapi biasanya pada tingkat yang
lebih rendah.
Sebuah cerpen adalah sebuah karya fiksi prosa yang bisa dibaca dalam sekali duduk,
biasanya antara 20 menit sampai satu jam. Tidak ada panjang maksimum dari cerpen,
tetapi rata-rata panjang cerita pendek adalah seribu hingga 10 ribu kata.
Ada juga yang menyebutkan cerpen adalah karya yang memiliki panjang 1.600 sampai
20 ribu kata. Meskipun penulis dan kritikus memperdebatkan panjang cerita pendek
sepanjang sejarah sastra, sebagian besar setuju dengan minimal 1.600 dan maksimal
20.000 kata.
Karya fiksi yang lebih pendek dari 1.000 kata dianggap sebagai fiksi kilat. Sementara
karya yang lebih panjang dari 10 ribu kata biasanya disebut cerpena.
Ciri-ciri cerpen:
1. Alur sederhana
Cerita pendek tidak memiliki alur cerita yang rumit. Kejadian, alur dan penempatan
cerita umumnya hanya satu. Cerita pendek modern hanya sedikit mengandung alur. Plot
tunggal yang mudah diisi adalah salah satu ciri khas cerita pendek dan membantu
membentuk karakteristik lainnya.
2. Penokohan terbatas
Cerpen juga biasanya hanya memiliki jumlah tokoh yang terbatas serta waktu
penceritaan yang singkat.
Paragraf pembuka cerita pendek harus dengan cepat menggambarkan latar cerita.
Pembaca harus tahu kapan dan di mana cerita itu berlangsung.
4. Bagian akhir
5. Panjang cerita
Seperti dijelaskan sebelumnya, panjang cerpen tidak lebih dari 10 kata. Cerpen dapat
dibaca dengan sekali duduk.
Pada cerpen, diksi dan gaya bahasa yang digunakan tidak terlalu rumit. Ini membuat
cerpen lebih mudah dan cepat dipahami pembaca.
7. Pesan moral
Di akhir cerpen, biasanya akan ditemukan pesan moral yang terkandung. Pesan moral
ini bisa berupa pesan tersurat maupun tersirat.
8. Subjek
Cerita pendek biasanya berfokus pada satu subjek atau tema. Subjek atau tema bisa
berkisar dari sesuatu yang biasa-biasa saja seperti tugas sehari-hari atau yang
mendebarkan seperti dongeng hantu.
Cara membuat cerpen yang menarik untuk dibaca kedua mulailah dari penyajian konflik. Tujuan
dari cara membuat cerpen ini agar pembaca merasa penasaran. Banyak yang merasa kesulitan
menciptakan konflik, salah satu cara membuat cerpen dengan menciptakan konflik adalah
membuat masalah.
Sama halnya dengan hidup nyata manusia, tanpa permasalahan hidup, hidup terasa hambar. Lalu
apa saja yang membuat seseorang berhamburan keluar rumah selain sebuah permasalahan dan
kehebohan? Mulailah cara membuat cerpen dengan menyajikan konflik, ya.
Konflik yang ada dalam cerpen atau karya sastra bermacam-macam bentuknya. Meski
sebenarnya ada yang disuguhkan di awal dan akhir cerita, adapula yang disuguhkan ditengah-
tengah saja. Jika disuguhkan di awal cerita, biasanya tokoh utama akan menghadapi suatu konflik
dan dia gagal. Namun di konflik yang ke-2 (akhir) tokoh utama bisa jadi menang (karena ada juga
yang tetap gagal).
Cara membuat cerpen yang menarik untuk dibaca ketiga adalah memili sudut pandang yang
sesuai keinginan penulis. Sudut pandang seorang penulis dalam menyajikan sebuah cerita ini
penting. Cara membuat cerpen ini nantinya akan mempengaruhi hasil tulisan.
Cara membuat cerpen yang menarik untuk dibaca terkait dengan penentuan sudut pandang dibagi
menjadi tiga hal, sebagai berikut:
- Orang Pertama: Sudut pandang orang pertama penempatkan pembaca sebagai tokoh utama.
Tanda sudut pandang orang pertama menggunakan “Aku.”
- Orang Kedua: Sudut pandang orang kedua, pembaca menjadi bagian di dalam cerita, namun
bukan sebagai tokoh aku. Melainkan sebagai tokoh penggembira yang terlihat dengan tokoh
“aku.”
- Orang Ketiga: Sudut pandang orang ketiga diposisikan sebagai orang lain atau penonton.
Cara membuat cerpen keempat adalah mengembangkan bagian penokohan. Cara membuat cerpen
yang menarik untuk dibaca sangat penting memiliki tokoh. Di dalam cerpen, penokohan ibarat
sebagai ruh, cerpen dengan memiliki beberapa tokoh di dalamnya akan menghidupkan ceritanya
itu sendiri.
Bisa dikatakan, cerita cerpen tanpa adanya tokoh akan datar-datar saja dan tidak hidup, karena
tidak ada emosi yang diciptakan di dalamnya. Bentuk penokohan untuk cerpen sendiri dibagi
menjadi beberapa hal. Ada tokoh protagonis, antagonis, dan tritagonis.
Pada tokoh protagonis, tokoh yang menjadi pendukung utama dari cerita tersebut. Tokoh
protagonis cenderung memiliki watak yang baik dan membutuhkan tokoh pendukung satu atau
dua orang. Pada tokoh antagonis, tokoh yang di setting memiliki watak jahat bagi pembacanya.
Ciri tokoh antagonis ini dibenci oleh dua figure tokoh yang menentang karakternya. Kalau
tritagonis, merupakan tokoh pembantu antara tokoh antagonis dan protagonis. Penokohan ini
tidak banyak ditemui, bisa mencoba untuk menghadirkannya di dalam ceritamu.