Anda di halaman 1dari 12

Omnibussenja

HomepageMenulis FiksiNovel

omnibussenja in Novel

Cara Menulis Novel Bagi Pemula Langkah Demi Langkah

Cara menulis novel bagi pemula versi omnibussenja

Menulis novel bagi pemula bukan hal yang mustahil selama kamu mau mencoba. (flickr.com: xlibber)

396

DIBAGIKAN

Bagikan ke Facebook

Bagikan ke Twitter

Menulis novel bisa jadi merupakan impian banyak orang. Mungkin salah satunya adalah kamu. Sebab
selain menyenangkan, tentu ada perasaan bahagia bila karyamu dapat diterbitkan. Jika mungkin malah
dibaca banyak orang dan kemudian masuk dalam jajaran novel best seller.

Tetapi kebanyakan dari keinginan itu hanya sebatas keinginan saja. Banyak yang tidak kunjung memulai
menulis novelnya sendiri. Alasannya beragam, yang paling sering adalah “saya seorang pemula, tidak
tahu bagaimana caranya menulis novel” .

Jika sudah begini maka akan sulit untuk memulai menulis novel. Bahkan untuk membuat beberapa
kalimat pembuka saja tidak ada gambaran. Namun jangan khawatir, di sini akan dibahas langkah demi
langkah cara menulis novel bagi pemula.

Sebelum memulai menulis novel pertamamu, ada enam tahap yang perlu dilalui. Tahapan tersebut
dikelompokkan menjadi tiga proses utama.

1. Proses Awal Menulis Novel

Proses yang satu ini sangat penting dan krusial baik bagi pemula maupun penulis novel senior. Sebab
proses ini merupakan pondasi dasar dalam menulis novel. Sama seperti pondasi pada umumnya, tentu
haruslah kuat.
Tujuannya agar novel yang diterbitkan nantinya dapat berkesan dan dinikmati pembacanya. Sebab tugas
seorang penulis adalah berbagi perasaan pada pembacanya. Jika perasaan itu tersampaikan, maka
pembaca akan hanyut dalam cerita di dalamnya.

Proses awal dalam penulisan novel dibagi dalam dua tahap. Tahap pra penulisan dan penyusunan
kerangka novel.

Tahap Pra Penulisan Novel

Pada tahapan yang satu ini penulis wajib menggali ide dan menentukan tema. Ide adalah gambaran
umum tentang cerita yang ingin ditulis. Sedangkan tema lebih spesifik lagi.

Novel yang bagus tidak harus mempunyai ide yang original. Ide mainstream dan ide daur ulang juga bisa
dipakai. Contohnya cerita cinta segitiga, persahabatan dan impian.

Pastikan tema novelmu jelas. Tema bisa satu unsur atau gabungan dari beberapa unsur. Contohnya cerita
percintaan anak basket dengan bintang kelas. Bisa juga horor percintaan antara gadis pemburu vampir
dan lelaki berdarah campuran.

Jika masih bingung tentang ide dan tema, kamu bisa mencari rujukan dari buku-buku yang sejenis.
Contohnya untuk ide dan tema cinta segitiga, persahabatan dan impian bisa merujuk pada novel Winna
Efendi.

Penyusunan Kerangka Novel

Setelah mendapatkan ide dan tema yang pas, selanjutnya kamu bisa menyusun kerangka novelmu.

Karakter/Penokohan

Ciptakan karakter yang unik dalam novelmu. Karakter yang unik bisa membuat pembaca penasaran.
Sehingga dapat memancing pembaca untuk terus mengikuti alur cerita di dalamnya.

Tulis secara detail mulai dari nama, jenis kelamin, ciri fisik, kepribadian, kebiasaan, hobi dan hal-hal detail
lainnya.

Tentukan posisi masing-masing karakter. Siapa yang protagonis, antagonis, atau penengahnya. Mana
karakter utama, karakter pendukung, atau figuran.
Terakhir dan paling penting adalah karakter haruslah manusiawi dan rasional.

Sudut Pandang/Point of View

Tentukan sudut pandang cerita yang akan kamu ambil. Perhitungkan secara matang tingkat
keluwesannya.

Sudut pandang yang kamu ambil harus dapat menggambarkan adegan-adegan dalam novelmu secara
apik.

Kamu bisa menggunakan satu atau lebih sudut pandang. Namun ada baiknya pilih satu saja yang paling
cocok dengan ceritamu.

Alur/Plot

Pada dasarnya, hampir semua cerita menggunakan tiga plot dasar. Plot maju, plot mundur, atau
gabungan antar keduanya.

Masing-masing plot mempunyai kekuatan penggambaran tersendiri. Maka unsur yang satu ini akan
menentukan kemana arah ceritamu dibawa.

Konflik dan Ending

Dalam cerita yang kamu buat haruslah terdapat konflik di dalamnya. Konflik yang bagus dimulai dengan
percikan kecil, kemudian membesar dan memuncak.

Hindari konflik yang dipaksakan. Konflik yang dipaksakan akan merusak alur dan akhir cerita. Buatlah
senatural mungkin.

Jangan lupa siapkan juga ending yang tepat untuk mengakhiri cerita. Hindari ending yang klise, akan
lebih baik jika ending juga dibuat senatural mungkin.

Gunakan akhir yang jelas untuk novel tanpa seri. Sebaliknya, ciptakan akhir yang mengantung untuk
novel seri yang akan kamu tulis.

2. Proses Menulis Novel

Akhirnya kamu tiba pada proses yang paling ditunggu-tunggu. Proses menulis naskah pertamamu.

Setelah proses awal dan seluruh tahapannya sudah kamu lakukan, kamu berhak untuk maju ke proses
yang penting ini. Sebab 60% syarat sudah kamu penuhi. Selanjutnya tinggal mewujudkannya dalam
bentuk naskah.

Proses penulisan novel juga dibagi dalam dua tahap. Tahap drafting dan tahap editing.
Tahap Drafting

Drafting merupakan tahapan utama dalam menulis novel. Sebab tanpa melakukan tahap ini, kamu hanya
akan berakhir pada angan-angan saja. Ide yang sudah terbangun bisa menguap dengan cepat kapan saja.
Jadi jangan buang kesempatanmu dan lakukan sekarang juga.

Mulailah dari kalimat pembuka yang apik dan mengundang rasa penasaran. Bisa dimulai dengan
deskripsi atau langsung pada konflik.

Gunakan diksi yang sesuai dengan cerita yang ingin kamu bangun. Jangan memaksakan diksi yang
berlebihan. Pilih dan rangkai senatural mungkin.

Tentukan saat yang tepat untuk menutup paragraf lama dan membuka paragraf baru.

Bagi cerita dalam novelmu kedalam beberapa penggalan cerita atau chapter. Tidak perlu banyak-banyak,
asalkan cerita bisa tersampaikan, sedikit juga tidak masalah.

Sematkan catatan kaki pada istilah-istilah khusus dalam novelmu. Tujuannya agar cerita tidak melebar
dan pembaca memahami istilah tersebut.

Tahap Editing

Setelah naskah selesai ditulis, periksa kembali naskahmu. Bila perlu cetak naskahmu agar lebih mudah
dikoreksi. Siapkan spidol berwarna untuk memberi tanda dan catatan.

Pastikan penulisan naskah sesuai dengan aturan EYD.

Buang atau perbaiki kata atau kalimat yang tidak efektif.

Ulangi beberapa kali sampai dirasa sudah cukup dikoreksi.

Lakukan perbaikan pada naskah yang sudah dikoreksi tadi.

Koreksi ulang naskah yang sudah diedit tadi. Jika dirasa sudah cukup maka naskahmu siap menuju proses
dan tahapan berikutnya.

3. Proses Akhir Menulis Novel

Pada proses ini jantungmu akan dibuat deg-degan. Pertanyaan-pertanyaan kecil mulai timbul dan
tenggelam di pikiranmu. Rasa campur aduk dan sensasi aneh perlahan mulai kamu rasakan.
Sebentar lagi novelmu akan masuk proses penyempurnaan dan tahap finishing. Namun bukan berarti
naskahmu sudah mendapat jaminan pasti. Karena bagian ini biasanya dapat berkebalikan seratus
delapan puluh derajat.

Proses akhir penulisan novel dibagi dalam dua tahap. Tahap proofreading dan tahap pengiriman naskah.

Tahap Proofreading

Proofreading adalah tahapan dimana naskah novelmu dinilai. Tujuannya untuk mendapatkan tanggapan,
kritik, dan saran dari pembaca.

Sebaiknya cari proofreader yang bisa kamu andalkan dalam hal ini.

Cobalah minta orang terdekatmu untuk memberi penilaian. Misalkan keluargamu, sahabat, atau bahkan
teman editor.

Minta mereka untuk membuat catatan kecil tentang testimoni mereka.

Kumpulkan semua testimoni tersebut dan simpulkan.

Jika dirasa ada yang perlu dibenahi maka lakukan. Jika tidak lewati saja.

Tahap Pengiriman Naskah

Tahap ini bisa dikatakan adalah tahap pamungkas. Tahap dimana kamu akan mengirimkan naskahmu
pada penerbit. Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan dengan serius disini.

Pilih penerbit yang sesuai dengan jenis naskahmu. Tujannya agar naskahmu berpeluang besar
diterbitkan.

Baca aturan pengiriman nasakah dan taati syarat yang disebutkan oleh penerbit tersebut.

Susun dengan rapi naskahmu. Bila perlu sudah dalam bentuk layout yang enak untuk dibaca.

Kirim sesuai petunjuk dan pastikan naskahmu sampai di meja redaksi.

Siapkan mentalmu kalau-kalau naskahmu diterima atau justru mendapat penolakan.

Bagaimana? Sudah dapat gambaran jelas tentang menulis novel bagi pemula? Jika sudah, lalu tunggu
apalagi. Segera tulis, kurasi, dan terbitkan naskahmu.
PS: Jika kamu mengalami beberapa kendala, ada yang kurang jelas, atau apa pun yang ingin ditanyakan,
sila buka obrolan melalui kontak kami.

Artikel Berkait

Berbagai Macam Genre Novel, Penjelasan dan Contohn...

Perbedaan Novel, Novelet, Cerpen, Cerbung dan Roma...

Cara Membuat Flash Fiction Untuk Pemula Langkah De...

Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Novel Beserta Karak...

Cara Membuat Cerpen Untuk Pemula Langkah Demi Lang...

CaraMenulisNovel

View Comments (540)

zain says:

at

apakah boleh menulis novel dengan dibuat part 1,2.3 mungkin 4..

buku satu bersambung ke buku dua dan sterusnya..

sperti pada penulisan komik.

omnibussenja says:

at

Boleh saja. Istilahnya novel berseri. Banyak novel bestseller juga menggunakan beberapa seri, contohnya
seri "Supernova" dan "Laskar Pelangi". Masalah jumlah serinya berapa, bebas, tergantung penulisnya.

Pinus says:
at

Min mau tanya dong, kalau format pengetikan yg d inginkan penebit itu gimana ya, mksdnya per bab nya
d pisah berapa spasi? Apa d buat tiap ganti bab bikin halaman sendiri? Terimakasih.... Mohon
jawabannya�

omnibussenja says:

at

Setiap ganti bab dipisah, dibuat halaman sendiri.

izka says:

at

Saya izka dri Bogor, kaka mau tnya klu untuk genre novel tentang impian, percintaan, keluarga dan
persahabatan sebaiknya kirim ke penerbit mna ya mohon di bantu ya ka. Terimakasih

omnibussenja says:

at

Coba ke bentang, gagasmedia, dan diva press. Kalau sekiranya masuk ke novel dewasa bisa juga ke
gramedia dan grasindo.

Panji Ramadhan says:

at

Malam, saya panji dari bandung izin bertanya, saya kan mau buat novel sederhana, tetapi unsur
ceritanya terinspirasi dari novel A, B dan C. Apakah boleh saya gabungkan cerita dari novel A, B dan C?

Terima kasih.

omnibussenja says:

at
Boleh kalau sebatas 'terinspirasi' yang tidak boleh itu menjiplak atau plagiat. Jadi selama tidak plagiat
(mengambil cerita mentah-mentah dari novel lain sama persis) tidak masalah.

Jeong says:

at

Mau nanya, saya sering menulis di wattpad tpi tdk mem-puslishnya dari beberapa karyaku di WP genre-
nya menurut saya sangat mainstream. Saya mau menulis cerita bertemakan Sci-fi seperti Marvel, DC, dan
beberapa film fiksi ilmiah lainnya, kebetulan sy penggemar super hero. Tpi apa bisa? Karena menulis
genre romance sj menurut sy cukup sulit, apalagi Sci-fi yg punya tingkatan lebih. Langkah apa yg biasanya
dilakukan penulis pemula untuk genre Sci-fi.

Thanks

omnibussenja says:

at

Bisa, tetapi kamu harus membaca setidaknya 10-20 judul buku sci-fi sebagai referensi. Entah itu pinjam
di perpustakaan, sewa buku, atau beli buku sendiri. Sebab memang jauh bedanya. Jadi kamu harus
terbiasa dulu dengan gaya penulisan sci-fi dan romance yang sangat berbeda jauh, baru kamu siap untuk
mulai mencoba menulis sci-fi.

iqbal nurhamzah says:

at

Selamat malam, terimakasih sudah sangat membantu.

Saya mau tanya, apabila ingin mengembangkan tulisan kita dikarenakan belum puas, mungkin ada tips"
untuk mengembangkan tulisan kak , agar tidak bingung dan tidak jauh dari alur cerita.

Terimakasih

omnibussenja says:

at
Sebelumnya sudah pernah menelurkan karya atau belum? Misalkan sudah, kita evaluasi karya kita yang
sudah ada, kira-kira kekurangan kita dimana. Apakah kurangdalam hal membangun cerita, terlalu
terburu-buru, atau bahkan bertele-tele, EYD yang amburadul, diksi yang kurang tepat, dst. Kalau seperti
ini, solusinya kamu harus mencari penilaian dan pendapat dari orang lain. Catat pendapat dan juga saran
yang mereka sampaikan, lalu benahi kekuranganmu.

Sedangkan kalau kamu masih pemula dan belum menelurkan karya sama sekali, dan kamu merasa
kurang puas saat mencoba menuliskan ceritamu, maka kamu bisa memperbanyak membaca. Biasanya
problematika penulis pemula adalah kurangnya referensi. Sebagai calon penulis, kamu wajib mendalami
beberapa teknik menulis dan juga paham tentang unsur-unsur cerita. Semua hal tersebut akan kamu
dapatkan ketika membaca banyak judul buku dari penulis senior yang bukunya best seller. Menulis bukan
tentang seberapa kamu puas dengan hasil tulisanmu, tetapi seberapa puas pembaca yang membaca
karyamu. Jadi jangan terpaku pada kepuasanmu sampai-sampai karyamu tidak selesai-selesai, selesaikan
saja dulu, biarkan pembaca yang menilai. Kalau jelek, perbaiki. Kalau ditolak penerbit, coba lagi.

ken says:

at

Hallo kak, saya ken dari jakarta utara.

Kak, saya kan selalu menulis cerita dengan genre fantasy , gore, supernatural dan cerita dari sebuah lagu.
Saya selalu menulis menggunakan bahasa baku untuk narasi dan bahasa sehari-hari untuk percakapan,
entah kenapa orang yang baca cerita saya selalu berkomentar kalo cerita saya sulit dipahami karna
menggunakan bahasa baku. Dan dibilang cerita saya tidak pernah masuk akal. Makanya setiap dapat
komentar begitu, saya tidak pernah menyelesaikan cerita saya. Apa menggunakan bahasa baku sebagai
narasi dan bahasa sehari hari sebagai percakapan itu bagus? Jika bagus beri alasannya kenapa bagus
kak , dan jika jelek, beri tahu harus apa . mengganti bahasa tulisan atau tidak.. Terima kasih kak

omnibussenja says:

at

Mungkin maksudnya bahasa di cerita yang kamu tulis terlalu baku-formal, jadi terlihat kaku. Coba ubah
menjadi bahasa baku tapi kasual sehingga tidak terlihat kaku. Apalagi kalau diterapkan ke percakapan,
pasti jauh lebih luwes untuk bahasa yang baku yang kasual. Setelah itu lihat bagaimana tanggapan
pembaca, kalau masih kurang, bisa diubah ke bahasa tidak baku atau bahasa gaul. Kira-kira pembaca
suka yang mana.
Ken says:

at

Bahasa baku yang kasual itu seperti apa ya kak?

omnibussenja says:

at

Bahasa sehari-hari yang tidak terlalu formal kaku. Anda-saya terlalu formal dan kaku. Aku-kamu lebih
kasual tapi baku. Sedangkan gue-elu nonformal-gaul. Kurang lebih sedikit contohnya seperti itu. Contoh
yang lain masih banyak. Tapi intinya seperti itu.

novita sulistyaningsih says:

at

salam kenal ,

sebagai pemula menurut kakak lebih baik kita menulis novel tentang apa .

apakah jika kita menulis novel harus di tentukan tema dan sebaginya dulu

maksudnya apakah bisa kita seperti menulis diary... kemudian baru kita tentukan tema dan lain lainnya...
soalnya kadang ide bisa datang mendadak atau terlintas begitu saja.

NB maaf saya jarang online bisakah jawaban juga di kirim ke alamat email saya

terima kasih

omnibussenja says:

at

Kalau ditanya tentang apa, kembali ke penulisnya sendiri. Karena yang menulis adalah penulis, bukan
orang lain apalagi pembaca. Yang jelas, tulislah buku yang bagus. Percayalah, buku yang bagus akan
menemukan pembacanya sendiri.
Tentukan tema, baru menulis ceritanya novelnya.

Marrizka says:

at

Kak, saya kan pernah mengirim naskah ke salah satu penerbit mayor lewat email. Sudah dapat balasan
dan disuruh tunggu 3-6 bulan, sudah lewat dari 6 bulan tidak ada balasan. Apakah itu berarti naskah saya
ditolak? Dan kalau gitu apa bisa naskahnya saya kirim ke penerbit yg lain? Terus kalo untuk penerbit yang
menginginkan naskah berupa hardcopy, apa boleh dikirimkan lewat pos atau harus langsung ke kantor
redaksinya? Terima kasih.

omnibussenja says:

at

Biasa kalau seperti itu tandanya naskahmu ditolak. Naskah yang sudah ditolak bisa dikirimkan ke
penerbit lain. Bila penerbit tersebut menghendaki naskah yang berupa hardcopy, maka wajib dikirimkan
dalam bentuk print out atau cetak print. Naskah nantinya bisa kamu kirimkan langsung ke alamat
kantornya atau melalui alamat pos yang penerbit tersebut.

Dimas says:

at

Saya dimas dari jombang

Masih peemula.

Saya sudah memikirkan tema yang akan saya buat tp saya kesulitan dalam membuat paragraf.

Apakah kakak mempunyai solusi?

omnibussenja says:

at

Maksudnya membuat paragraf bagaimana?


LEAVE A COMMENT

Related Post

Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Novel Beserta Karakteristiknya

Perbedaan Novel, Novelet, Cerpen, Cerbung dan Roman

Berbagai Macam Genre Novel, Penjelasan dan Contohnya

All Rights Reserved | View Non-AMP Version

Powered by AMPforWP

Anda mungkin juga menyukai