Anda di halaman 1dari 5

Tugas Responsi

Metode Pelaporan

Hari/Tanggal : Rabu, 06 Mei 2015


Dosen
: Ir. Wien Kuntari

RESENSI BUKU
Kelas
A-P1
Ira Kesia Lestari Br S
J3E113002

SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGAN


PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2015

A. IDENTITAS BUKU
1.
2.
3.
4.
5.

Jenis Buku
Judul
Penulis
Penerbit
Tempat terbit

6. Jumlah Bab
7. Jumlah Halaman
8. ISBN

: Buku Fiksi (Novel)


: Dalam Rinai Hujan (Novel Remaja)
: Arie Saptaji
: PT Gramedia Pustaka Utama
: Kompas Gramedia Building. Blok I, Lantai 5
Jl. Palmerah Barat 29-37 Jakarta 10270
: 30 Bab
: 196 Halaman
: 978-979-22-8997-8

B. IDENTITAS PENULIS NOVEL


Arie Saptaji adalah penulis novel remaja, sebelumnya ia menulis novel
Warrior ; Sepatu Untuk Sahabat (Gramedia Pustaka Utama,2007). Novel remaja
berlatar Temanggung era 1980-an, yang telah diterjemahkan kedalam bahasa
Melayu oleh penerbit Malaysia.
Dalam Rinai Hujan adalah novel keduanya, yang sebagian kisahnya
berlangsung di Temanggung masa kini. Sekarang ia sedang berncang-ancang
menggarap novel ketiga untuk melengkapi kisah kisah dari Temanggung tersebut
menjadi semacam trilogi.
C.
1.
2.
3.

IDENTITAS PENULIS RESENSI


Nama
: Ira Kesia Lestar Br S
NIM
: J3E113002
Program Keahlian
: Supervisor Jaminan Mutu Pangan Diploma IPB

D. ULASAN TENTANG BUKU


Novel berjudul Dalam Rinai Hujan karya Arie Saptaji menceritakan
tentang kehidupan seorang perempuan asal Temanggung bernama Siwi. Siwi
merupakan seorang lulusan SMA yang masih menganggur dan hidup bersama
Ibunya Bu Mujiyo dan adiknya Widi. Siwi menjalani hidup yang sangat tidak
terduga-duga. Kisahnya dimulai saat dia mengeluh dengan kegiatan menjaga dan
mengurus warung ibunya. Ia menginginkan pekerjaan yang lebih layak dibanding
hanya duduk diam dan melayani para pembeli.
Pada suatu hari Siwi bertemu dengan seorang tetangga yang telah bekerja
di Jogja yang bernama Sumarni yang katanya bekerja di perusahaan pengekspor
aneka benda kerajinan dan cendera mata. Setelah berbincang-bincang dengan
Sumarni, Siwi ditawari untuk bekerja ditempat Sumarni bekerja. Tanpa pikir
panjang lagi, Siwi akhirnya ikut dengan Sumarni tanpa berpamitan kepada ibunya
dan hanya berpamitan dengan Widi adiknya sambil pergi dengan tergesa-gesa.
Sialnya, ia tidak membawa telepon genggam miliknya sehingga sulit untuk
menghubungi orang tuanya. Widi awalnya menduga bahwa Siwi akan pulang
dengan cepat. Namun ketika Ibunya pulang dan menanyakan keberadaan Siwi,
Widi mulai panik dan hanya menjawab pergi bersama tetangga yang bernama
Sumarni. Ibunya mulai panik dan menyuruh Widi mencari Siwi ketempat Mbok
Karto yang merupakan nenek Sumarni. Berita yang ia dapat adalah bahwa Siwi
ikut pergi dengan Sumarni.
Ibunya panik dan segera menyusul ke Jogja dengan membawa alamat
Sumarni. Namun, yang dia dapatkan hanya kepenatan dan kesesakan karena tidak
menemukan Siwi maupun Sumarni tetapi mendapatkan informasi yang membuat
Bu Mujiyo lemas. Sesampainya di Temanggung Bu Mujiyo juga mendapatkan
celaan dari nenek Sumarni yang marah marah ke rumah Bu Mujiyo. Setelah Siwi
sampai di Jogja, dia sadar bahwa dia telah ditipu oleh Sumarni dan kehilangan
sesuatu yang berharga dalam dirinya, dia diperkosa. Dia malu dan dia takut untuk
pulang. Dia tidak memberi tahu ibunya selama berminggu-minggu dengan
kejadian yang telah dialaminya. Dia hanya menulis surat bahwa dia baik baik saja
tanpa ada alamat pengirimnya. Nasib baik ada ditangannya, setelah kejadian itu

dia dirawat oleh seorang ibu yang bernama Bu Gino. Bu Gino membantu Siwi
untuk melupakan kenangan buruk yang telah terjadi pada Siwi. Bu Gino
melakukan apapun agar Siwi bebas dari kenangan buruk itu. Bu Gino juga dibantu
oleh Jarot yang menjadi teman Siwi selama di Jogja.
Dalam usaha mencari Siwi, Widi bersama dengan teman temannya
membuat suatu blog berjudul Mencari Mbak Siwi. Usaha mereka tidak sia sia,
dengan blog itu banyak orang yang membantu untuk menemukan Siwi. Suatu hari
Siwi membaca sebuah selebaran yang

bertuliskan Mencari Mbak Siwi. Ia

penasaran dan pergi untuk mencari informasi. Siwi menangis karena melihat
sebuah video ibunya yang mencari dia dan menyuruh dia untuk pulang bagaimana
pun keadaan yang telah dialaminya. Semenjak dia melihat video dan tulisan
tulisan adiknya yang berusaha mencari dia, Siwi memutuskan untuk kembali ke
Temanggung dan menemui ibu dan adiknya.
E. BAHASA PENGARANG
Bahasa yang digunakan pengarang kurang komunikatif. Dalam novelnya,
pada 10 pengarang banyak menggunakan bahasa daerah Jawa sehingga sulit untuk
dimengerti apabila pembaca bukan dari daerah Jawa. Hanya bahasa tertentu yang
mempunyai terjemahan dibawah halaman. Namun pada bab-bab selanjutnya
penulis dapat menunjukkan maksud dari isi novel tersebut.
F. KELEMAHAN DAN KEUNGGULAN BUKU
Buku karya Arie Saptaji ini memiliki kelemahan dan keunggulan.
Beberapa kelemahannya yaitu penggunaan bahasa yang sedikit kurang dimengerti,
pada bab-bab tertentu alurnya membingungkan. Dari segi penyusunan kata
maupun penggunaan tanda baca, penulis belum terlalu memperhatikan dengan
baik. Ada beberapa kata yang seharusnya masih dapat menggunakan tanda koma,
namun ia menggunakan titik. Ada juga setelah menulis 1 kata kemudian penulis
memberi titik contohnya Tenggorokannya sakit. Kering.. Selain itu pada akhir
novel ceritanya terlihat sedikit menggantung sehingga dapat membuat bingung
para pembaca.

Namun, buku ini juga mempunyai banyak keunggulan. Keunggulannya


yaitu buku ini tidak terlalu tebal dan tukurannya tidak terlalu panjangsehingga
mudah dibawa. Gambar dan ilustrasi yang terdapat pada cover depan dan
belakang juga sesuai dan sangat menarik. Perpaduan warna buku dan kertas yang
digunakan juga sudah baik. Ukuran tulisan juga telah disesuaikan sehingga buka
dapat dibaca dengan jelas. Selain itu, keunggulan lain dari buku ini adalah apabila
pembaca memahami tujuan dari penulis, maka banyak sekali ditemukan nilai nilai
yang sangat bermanfaat. Dalam buku ini juga banyak terdapat nilai moral yang
harus dipunyai oleh setiap orang. Didalam buku ini juga menggambarkan
bagaimana perjuangan seorang ibu mencari anaknya. Terdapat juga bagaimana
perjuangan seorang wanita untuk bertahan hidup. Selain itu di bab-bab tertentu
memuat informasi penting yang dapat menambah wawasan para pembaca
menyangkut tentang suatu pemikiran, kenyataan dan pengalaman. Didalam buku
ini juga terdapat suatu ilmu pengetahuan mengenai sejarah daerah Jogja secara
keseluruhan terutama yang menjadi objek wisata khas Jogja.
Menurut saya kesimpulan yang didapat setelah membaca buku ini adalah
buku ini sangat layak untuk dibaca karena mengandung banyak nilai moral dalam
kehidupan. Selain itu buku ini juga dapat menambah wawasan dan pengetahuan
serta pengalaman hidup.

Anda mungkin juga menyukai