Anda di halaman 1dari 2

A.

PENGERTIAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN


MANUSIA MAKHLUK SOSIAL
Manusia sebagai makhluk individu artinya manusia sebagai makhluk hidup
atau makhluk individu maksudnya tiap manusia berhak atas milik pribadinya
sendiri dan bisa disesuaikan dengan lingkungan sekitar. Manusia individu adalah
subyek yang mengalami kondisi manusia. Ini diikatkan dengan lingkungannya
melalui indera mereka dan dengan masyarakat melalui kepribadian mereka, jenis
kelamin mereka serta status sosial. Selama kehidupannya, ia berhasil melalui
tahap bayi, kanak-kanak, remaja, kematangan dan usia lanjut. Deklarasi universal
untuk hak asasi diadakan untuk melindungi hak masing-masing individu. Manusia
juga sebagai mahkluk individu memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang
menurutnya baik dan sesuai dengan tindakan-tindakan yang akan diambil.
Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia membutuhkan orang lain
dan lingkungan sosialnya sebagai sarana untuk bersosialisasi. Bersosialisasi disini
berarti membutuhkan lingkungan sosial sebagai salah satu habitatnya maksudnya
tiap manusia saling membutuhkan satu sama lainnya untuk bersosialisasi dan
berinteraksi.  Manusia pun berlaku sebagai makhluk sosial yang saling
berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan dan tempat
tinggalnya.Manusia bertindak sosial dengan cara memanfaatkan alam dan
lingkungan untuk menyempurnakan serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya
demi kelangsungan hidup sejenisnya.

B. PENGALAMAN SEBAGAI MANUSIA INDIVIDU DAN SOSIAL


Saat saya berada dalam suatu perkumpulan pertemanan, saya dapat
beradaptasi dengan baik bahkan dapat berbaur bersama mereka. Walaupun
seperti itu, saya juga tetap menunjukan bahwa saya juga adalah manusia
individu, dimana setiap orang memiliki batasan-batasan tertentu dalam
berinteraksi dengan orang lain, singkatnya adalah butuh waktu sendiri.
Di SMA, saya berteman dekat dengan 6 orang yang kemana-mana sering
bersama, teman saya terdiri atas 2 perempuan dan 4 orang lainnya adalah laki-
laki. Dalam lingkup pertemanan saya tersebut, kami saling terbuka dengan apa
yang terjadi dalam hidup kami masing-masing dan saya pernah berpikir bahwa
saya tidak ingin berpisah dengan mereka, saya tidak ingin jika salah satu dari
mereka pindah dari tempat dimana kami bertemu. Tetapi, kembali lagi kepada
individu setiap orang. Walaupun saya terlihat seperti terlalu bergantung kepada
teman-teman saya dan terbuka terhadap mereka, saya tetaplah manusia
individu yang ingin memiliki waktu sendiri dan privacy. Ada saat dimana saya
ingin melakukan sesuatu hal sendirian tanpa mereka dan tidak ingin memberi
tahu mereka tentang hal-hal tertentu. Dalam pertemanan saya juga tidak jauh
dari yang namanya kesalahpahaman. Hal itu terjadi karena kami memiliki
individu yang berbeda-beda, walaupun kami adalah teman yang bisa dikatakan
saudara.
Dengan saya berteman dengan keenam teman saya itu, yang pada awalnya
saya bertingkah seperti introvert saya menjadi orang yang lebih terbuka dan
lebih santai menjalani kehidapan sehari-hari saya di tengah orang-orang
banyak. Tetapi kembali lagi ke individu saya sendiri. Seperti apapun diri saya
berubah, saya tetaplah saya sendiri, yang menginginkan waktu sendiri dan
tidak ingin di ganggu. Seperti saat di sekolah, saya tetap bersama-sama dengan
mereka. Tetapi saya juga butuh waktu untuk tidak bersama-sama dengan
meraka karena tuntutan peraturan dalam kelas (tidak boleh membangun sekat)
dan juga karena sifat individu saya.

Anda mungkin juga menyukai