Anda di halaman 1dari 13

BEBAT DAN BIDAI

ISI MODUL :

1. Kompetensi yang diharapkan (kognitif, afektif, dan psikomotor)


2. Trigger case
3. Prosedur tindakan
4. Daftar referensi

Kompetensi yang diharapkan


A. Kognitif dan Afektif (Terintegrasi)
Mahasiswa mampu :
1. Mengidentifikasi indikasi pembebatan dan pembidaian
2. Melakukan pembebatan sesuai dengan prosedur.
3. Melakukan pembidaian sesuai dengan prosedur.

Kegiatan Tugas Fasilitator Pencapaian Penilaian


Mahasiswa Hard skill Soft skill
PBL Fasilitator Mahasiswa - Kemampuan - Disiplin
mengarahkan melakukan sintesis analisis - Etika
mahasiswa untuk analisis kasus - Partisipasi
menganalisis terhadap - Kemampuan dalam - Aktif
trigger case sesuai trigger case memahami konsep - Komunikatif
dengan modul yang dan aplikasi SOP
praktikum yang ditunjukkan keperawatan
menjadi acuan bagi dengan - Kemampuan dalam
mahasiswa dalam mampu critical point SOP
melakukan menjelaskan keperawatan
tindakan pengkajian - Kemampuan
pengkajian dan fokus yang mengaplikasikan
pemeriksaan fisik harus SOP keperawatan
dilakukan dalam asuhan
untuk keperawatan
masalah pasien dengan
sesuai trigger gangguan bantuan
case, hidup dasar.
menentukan
masalah
keperawatan
dan
intervensi
keperawatan
yang tepat
Fasilitator Mahasiswa
mendemonstrasikan mampu
keterampilan melakukan
(pengkajian dan redemonstrasi
pemeriksaan fisik terkait
sesuai trigger case) ketrampilan
yang akan yang telah
dipelajari ditunjukkan
fasilitator
PBP* Fasilitator Mahasiswa
melakukan mampu
observasi dan melakukan
penilaian terhadap pengkajian
hasil pengkajian pada pasien
dengan
masalah
trauma
Failitator Mahasiswa
melakukan mampu
observasi dan melakukan
penilaian terhadap analisis data
hasil analisis data dan
dan penentuan menyusun
intervensi intervensi
keperawatan keperawatan
pada pasien
dengan
masalah
trauma
Fasilitator Mahasiswa
melakukan mampu
observasi dan melakukan
pendampingan tindakan
terhadap tindakan keperawatan
yang dilakukan. (baik mandiri
maupun
kolaboratif)
dalam
manajemen
pada pasien
dengan
masalah
fraktur,
menyusun
materi
edukasi dan
pemberian
edukasi.
Kompetensi 1 :

Pembebatan dan Pembidaian

PEMBEBATAN

1. DEFINISI
Penutupan dan penekanan dengan membalut bagian tubuh yang mengalami cedera
dengan tujuan tertentu
2. TUJUAN
a. Membantu mengatasi perdarahan
b. Melindungi dari bagian tubuh yang mengalami cedera sehingga mengurangi
kontaminasi dan infeksi
c. Menahan penutup luka, traksi, bidai, rambut kepala
d. Memberikan tekanan agar tidak terjadi pembengkaan
e. Mengurangi pergerakan bagian tubuh yang cedera (imobilisasi)
f. Menopang bagian tubuh yang cidera

3. PERSIAPAN ALAT
a. Mitella (pembalut segitiga)
b. Dasi Cravat
c. Pita (Strectable Roler Bandage)
d. Plester (Pembalut berperakat)
e. Kassa Steril
f. Triangle Cloth

4. PROSEDUR TINDAKAN
A. Dengan mitella
Capitum pravum triangulare
a. Ukur pembalut segitiga dengan ukuran kepala korban mulai pangkal hidung
sampai bagian belakang kepala.
b. Balut segitiga ditempatkan dipangkal hidung sampai dengan bagian belakang
kepala korban, posisi penderita lebih baik tidur
c. Ikatan sebaiknya diletakkan disamping kepala korban
d. Bagian yang menutup hidung dan mata dilipat dimasukkan kedalam sehingga
berfungsi menahan rambut kepala

1. Fasia Nadosa
a. Buat pembalut segitiga sedemikian rupa menjadi seperti dasi
b. Pembalutan ini tidak boleh untuk korban yang pernah tidak sadar dan curiga
patah tulang wajah
c. Lingkarkan pada diameter kepala dam membuat simpul di depan telinga
2. Penyangga lengan – Sling
1. Tempatkan ujung siku pembalut segitiga disiku penderita
2. Ujung yang lebih diplintir, kemudian diikat atau diberi peniti
3. Setelah selesai melakukan tindakan, periksa ujung-ujung jari
4. Bila ujung jari menjadi pucat maka penyangga dilepas
5. Bila akan dikirim ikat ketubuh penderita sehingga bagian yang dicurigai
patah tulang benar-benar tidak mudah bergerak
3. Pembalut tangan
1. Ukur sedemikian rupa pembalut segitiga dengan tangan yang akan dibalut
2. Fungsi hanya untuk melindungi atau mengurangi resiko infeksi dan estetika

B. Dengan pembalut pita


1. Balutan berulang (dolabra currens)
Untuk pembalutan bagian tubuh yang penampang melintangnya sama
2. Balutan Pucuk Rebung (dolabra reversa, spika, balutan angka 8
Untuk bagian tubuh yang penampang melintangnya tidak sama.

C. CATATAN
Prinsip Pembebatan
a. Mencuci tangan
b. Memilih bebat yang sesui berdasar jenis, bahan, panjang, dan lebarnya.
c. Menutup seluruh luas luka, usahakan dengan pembalut steril. Bila ada perdarahan
dan pembalut tertembus darah tambahkan pembalut di atasnya
d. Bila hanya ada satu lembar penutup luka steril maka tambahkan bahan lain
menutup diatasnya
e. Balutan rapat tidak erat tidak kendor
f. Usahakan ujung jari terlihat, bila ujung jari tidak mengalami cedera
g. Perhatikan pembuluh darah daerah yang dibebat

PEMBIDAIAN
1. DEFINISI
Suatu usaha dengan menggunakan alat penunjang yang tidak mudah bengkok
dipergunakan untuk mempertahankan posisi suatu keadaan curiga patah tulang agar
patahan tulang tidak bergerak sehingga korban tidak kesakitan atau mengalami keadaan
yang lebih parah

2. TUJUAN
a. Mencegah patah tulang tertutup menjadi patah tulang terbuka
b. Mengurangi kerusakan bagian tubuh sekitar daerah patah tulang
c. Mengurangi rasa sakit

3. PERSIAPAN ALAT
a. Bidai Kaku
b. Bidai Lunak
c. Traksi
Untuk di lapangan diutamakan mempunyai bidai yang kaku.
Bisa digunakan : tongkat, daun pintu, potongan pagar, benda lain yang keras.

4. PROSEDUR TINDAKAN
1. Lakukan pembalutan luka lebih dulu
2. Tentukan bidai yang paling cocok
3. Pasang bidai dan atur posisi yang enak
4. Waktu mengatur posisi bidai usahakan gerakan sedikit mungkin.
5. Setelah posisi tepat lakukan pengikatan
6. Pengikatan tidak boleh terlalu kencang

5. CATATAN
Prinsip Pembidaian
a. Ukuran lebar dan panjang disesuaikan dengan kebutuhan
b. Mempertahankan kedudukan satu sendi diatas dan satu sendi dibawah dari bagian
yang curiga patah tulang
c. Bidai dibalut lapisan empuk

6. DAFTAR PUSTAKA
Muttaqin, Arief. Keperawatan Muskuloskeletal, Salemba Medika;2009, Jakarta
Trigger case

Seorang laki-laki berusia 40 tahun terjatuh dari sepeda motor. Pasien mengalami closed
fraktur femur 1/3 tengah, Pada saat ini pasien sudah dievakulasi dipinggir jalan.

1. Lengkapi pengkajian diatas dengan data tambahan

2. Buatlah asuhan keperawatan sesuai dengan kasus diatas.

Jawaban:
PROSEDUR TINDAKAN

No Kegiatan Dikerjakan Tidak


Dikerjakan
1. Perkenalkan diri dan jelaskan tujuan tindakan
2. Pertahankan Universal Precaution
3. Tindakan Pembebatan
A. Persiapan Alat
a. Mitella (pembalut segitiga)
b.Dasi Cravat
c. Pita (Strectable Roler Bandage)
d.Plester (Pembalut berperakat)
e. Kassa Steril
f. Triangle Cloth
B. Prosedur Kerja
- Dengan mitella
Capitum pravum triangulare
1. Ukur pembalut segitiga dengan ukuran kepala
korban mulai pangkal hidung sampai bagian
belakang kepala.
2. Balut segitiga ditempatkan dipangkal hidung
sampai dengan bagian belakang kepala korban,
posisi penderita lebih baik tidur
3. Ikatan sebaiknya diletakkan disamping kepala
korban
4. Bagian yang menutup hidung dan mata dilipat
dimasukkan kedalam sehingga berfungsi menahan
rambut kepala

Fasia Nadosa
1. Buat pembalut segitiga sedemikian rupa menjadi
seperti dasi
2. Pembalutan ini tidak boleh untuk korban yang
pernah tidak sadar dan curiga patah tulang wajah
3. Lingkarkan pada diameter kepala dam membuat
simpul di depan telinga.

Penyangga lengan – Sling


1. Tempatkan ujung siku pembalut segitiga disiku
penderita
2. Ujung yang lebih diplintir, kemudian diikat atau
diberi peniti
3. Setelah selesai melakukan tindakan, periksa ujung-
ujung jari
4. Bila ujung jari menjadi pucat maka penyangga
dilepas
5. Bila akan dikirim ikat ketubuh penderita sehingga
bagian yang dicurigai patah tulang benar-benar
tidak mudah bergerak.

Pembalut tangan
1. Ukur sedemikian rupa pembalut segitiga dengan
tangan yang akan dibalut
2. Fungsi hanya untuk melindungi atau mengurangi
resiko infeksi dan estetika

Dengan pembalut pita


1. Balutan berulang (dolabra currens)
Untuk pembalutan bagian tubuh yang penampang
melintangnya sama
2. Balutan Pucuk Rebung (dolabra reversa, spika,
balutan angka 8
Untuk bagian tubuh yang penampang
melintangnya tidak sama.

Tindakan Pembidaian
A. Persiapan Alat
a. Bidai Kaku
b. Bidai Lunak
c. Traksi
- Untuk di lapangan diutamakan mempunyai
bidai yang kaku.
- Bisa digunakan : tongkat, daun pintu, potongan
pagar, benda lain yang keras
B. Prosedur Kerja
1. Lakukan pembalutan luka lebih dulu
2. Tentukan bidai yang paling cocok
3. Pasang bidai dan atur posisi yang enak
4. Waktu mengatur posisi bidai usahakan gerakan
sedikit mungkin.
5. Setelah posisi tepat lakukan pengikatan
6. Pengikatan tidak boleh terlalu kencang
4. Akhiri tindakan, rapikan klien dan cuci tangan
5. Dokumentasikan pada setiap aspek yang diperoleh baik
secara subyektif maupun obyektif.
DAFTAR PENCAPAIAN

No. Kegiatan Kesempatan ke

1 2 3 4 5

Catatan :

 Berikan angka (1-4) sesuai dengan level kompetensi yang dicapai mahasiswa pada
setiap kesempatan

 Daftar tilik ini dapat dipergunakan selama dilaboratorium maupun selama PBP

 Mahasiswa diharapkan aktif dalam berlatih untuk melakukan tindakan ( baik PBL
maupun PBP)
MAHASISWA DINYATAKAN *: REKOMENDASI :

*dinyatakan dengan terampil, kurang terampil atau belum terampil

NILAI :
PJMA FASILITATOR

( ) ( )

TANDA TANGAN DAN NAMA LENGKAP

Anda mungkin juga menyukai