Anda di halaman 1dari 2

RESENSI BUKU SATRIA NOVEMBER 2

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama


Tahun terbit : 2014
Harga : – (Baca di Ijakarta)
Jumlah halaman : 272 halaman
ISBN : 978 – 602 – 03 – 1092 – 3

SINOPSIS
Hai, masih ingat aku, Mima, yang pernah ngalamin petualangan menegangkan tak terlupakan bareng
Inov alias Satria November? Namanya, sih, keren, tapi, dia kemarin terlibat dengan kasus narkoba. Kalau
lupa, baca dulu kisahku di seri 1. Emm, tapi langsung ke seri 2 juga nggak pa-pa, sih. Nggak bakal bikin
bingung, karena di halaman awal ada ringkasan kisahku bareng Inov. Aku kenal Inov karena dia anak
sahabat Mama. Supaya jauh dari genk narkoba yang masih mempengaruhi, Inov dititipin ke rumahku.
Dan karena itu, aku terlibat dalam petualangan seru bareng Inov.
Karena Inov, aku sekarang sama Gian resmi jadi pacaran. Tapi, tetap saja aku suka kangen sama Inov. Dia
kan udah deket banget dan jadi tempat curhatku, jadi nggak pa-pa, kan, kangen? Biasanya kita suka
sms, wa, dan lain-lain, tapi ini sudah dua harian, Inov nggak bales pesanku. Padahal kata Mama, yang
telepon sama bundanya Inov, dia baik-baik saja.

Aku, sih, mana percaya?

Dan, aku kaget setengah mati, ketika tahu-tahu Inov muncul di hadapanku. Kapan dia datang ke
Bandung? Kenapa dia nggak bales pesanku? Ternyata Inov masih si robot somplak. Ekspresinya masih
datar sedatar-datarnya, ngomongnya cuma sepatah kata.

Meski begitu, aku seneng banget akhirnya bisa ketemu Inov. Apalagi dia ngaku sengaja bikin kejutan
untuk ultahku. Ih, sweet banget, ya. Tapi ternyata senengnya nggak lama. Inov ternyata
menyembunyikan rahasia. Dan dia bohong sama aku, Mama, dan semua orang. Aku jelas kepo dan sok
jadi detektif ngikutin Inov. Aku kaget setengah mati, ketika mendapati Inov tinggal di rumah yang
kumuh sekumuh-kumuhnya, dan tampak sedang ada urusan dengan orang-orang bertato, berbadan
kekar, berwajah bengis sebengis-bengisnya *Hmmmpfttt*.
Jadi, seperti kisahku yang pertama, kali ini karena kekepoanku dan kecerobohanku, aku ikut terlibat
langsung dalam sebuah kejahatan dan genk kriminal.Karena sudah ketahuan, Inov harus pura-pura kalau
kami pacaran. Aku tak bisa berbuat apa-apa kalau mau Inov, aku, dan Mika--kakak kembarku--selamat.

Sebenarnya nggak masalah aku selalu bersama Inov, tapi ada Gian. Gimana, dong? Dan bisa ditebak,
bagaimana marahnya Gian sama aku. Yah yah ... aku paham dia marah. Tapi, aku juga tak bisa bilang
jujur karena pertaruhannya nyawa kami. Dan aku juga nggak mau menggagalkan operasi penangkapan
Boss Besar dan komplotannya yang sudah dirancang matang oleh kepolisian.

Karena Inov, aku melihat secara langsung adegan kekerasan dan darah yang membuatku gemetar dan
mual. Karena Inov, aku harus berbohong, dari satu kebohongan ke kebohongan yang lain. Tapi, ini bukan
kesalahan murni Inov. Ini salahku yang suka telat gunain otak.

Tapi, dari pengalaman ini aku belajar agar lain kali nggak kepo akut, mikir dulu baru bertindak.Aku jadi
tahu betapa kejamnya dunia hitam, dan betapa mirisnya saat anak-anak seusiaku terperosok ke dalam
jurang kejahatan hanya demi gengsi dan uang.

Mia Arsjad pinter banget menuliskan kisahku dengan kalimat-kalimat dan dialog lucu yang bikin aku
ngikik sendiri saat baca tulisannya. Makasih ya, Mia, telah menulis kisah ini, dan aku menangis lagi saat
membaca halaman-halaman akhir, sebelum ditutup dengan kisah yang serasa ngemut gula.

-Keunggulan
Keunggulan dari isi novel ini adalah mengandung nilai moral yang sangat besar. mengingatkan kepada
para remaja agar tidak terjerumus kedalam hal-hal yg bersangkutan dengan “NARKOBA” dan pergaulan
menyimpang lainnya.

-Kelemahan

Kelemahan dari novel ini diantaranya terdapat kesalahan cetak dalm dialog yang membuat pembaca
sedikit bingung apa maksud dari percakapan itu.

Anda mungkin juga menyukai