Anda di halaman 1dari 6

Cara Menulis Novel Bagi

Pemula Langkah Demi


Langkah

02/02/2016

192

Novel

0
DIBAGIKAN

BagikanTuitkan
Menulis novel bisa jadi merupakan impian banyak orang. Mungkin salah satunya adalah
kamu. Sebab selain menyenangkan, tentu ada perasaan bahagia bila karyamu dapat

diterbitkan. Jika mungkin malah dibaca banyak orang dan kemudian masuk dalam
jajaran novel best seller.
Tetapi kebanyakan dari keinginan itu hanya sebatas keinginan saja. Banyak yang tidak
kunjung memulai menulis novelnya sendiri. Alasannya beragam, yang paling sering
adalah saya seorang pemula, tidak tahu bagaimana caranya menulis novel .
Jika sudah begini maka akan sulit untuk memulai menulis novel. Bahkan untuk membuat
beberapa kalimat pembuka saja tidak ada gambaran. Namun jangan khawatir, di sini akan
dibahas langkah demi langkah cara menulis novel bagi pemula.
Sebelum memulai menulis novel pertamamu, ada enam tahap yang perlu dilalui. Tahapan
tersebut dikelompokkan menjadi tiga proses utama.

1. Proses Awal Menulis Novel


Proses yang satu ini sangat penting dan krusial baik bagi pemula maupun penulis novel
senior. Sebab proses ini merupakan pondasi dasar dalam menulis novel. Sama seperti pondasi
pada umumnya, tentu haruslah kuat.
Tujuannya agar novel yang diterbitkan nantinya dapat berkesan dan dinikmati pembacanya.
Sebab tugas seorang penulis adalah berbagi perasaan pada pembacanya. Jika perasaan itu
tersampaikan, maka pembaca akan hanyut dalam cerita di dalamnya.
Proses awal dalam penulisan novel dibagi dalam dua tahap. Tahap pra
penulisan dan penyusunan kerangka novel.

Tahap Pra Penulisan Novel


Pada tahapan yang satu ini penulis wajib menggali ide dan menentukan tema. Ide adalah
gambaran umum tentang cerita yang ingin ditulis. Sedangkan tema lebih spesifik lagi.

Novel yang bagus tidak harus mempunyai ide yang original. Ide mainstream dan ide
daur ulang juga bisa dipakai. Contohnya cerita cinta segitiga, persahabatan dan impian.

Pastikan tema novelmu jelas. Tema bisa satu unsur atau gabungan dari beberapa
unsur. Contohnya cerita percintaan anak basket dengan bintang kelas. Bisa juga horor
percintaan antara gadis pemburu vampir dan lelaki berdarah campuran.

Jika masih bingung tentang ide dan tema, kamu bisa mencari rujukan dari buku-buku
yang sejenis. Contohnya untuk ide dan tema cinta segitiga, persahabatan dan impian bisa
merujuk pada novel Winna Efendi.

Penyusunan Kerangka Novel


Setelah mendapatkan ide dan tema yang pas, selanjutnya kamu bisa menyusun kerangka
novelmu.

Karakter/Penokohan

Ciptakan karakter yang unik dalam novelmu. Karakter yang unik bisa membuat
pembaca penasaran. Sehingga dapat memancing pembaca untuk terus mengikuti alur cerita di
dalamnya.

Tulis secara detail mulai dari nama, jenis kelamin, ciri fisik, kepribadian, kebiasaan,
hobi dan hal-hal detail lainnya.

Tentukan posisi masing-masing karakter. Siapa yang protagonis, antagonis, atau


penengahnya. Mana karakter utama, karakter pendukung, atau figuran.

Terakhir dan paling penting adalah karakter haruslah manusiawi dan rasional.

Sudut Pandang/Point of View

Tentukan sudut pandang cerita yang akan kamu ambil. Perhitungkan secara matang
tingkat keluwesannya.

Sudut pandang yang kamu ambil harus dapat menggambarkan adegan-adegan dalam
novelmu secara apik.

Kamu bisa menggunakan satu atau lebih sudut pandang. Namun ada baiknya pilih
satu saja yang paling cocok dengan ceritamu.

Alur/Plot

Pada dasarnya, hampir semua cerita menggunakan tiga plot dasar. Plot maju, plot
mundur, atau gabungan antar keduanya.

Masing-masing plot mempunyai kekuatan penggambaran tersendiri. Maka unsur yang


satu ini akan menentukan kemana arah ceritamu dibawa.

Konflik dan Ending

Dalam cerita yang kamu buat haruslah terdapat konflik di dalamnya. Konflik yang
bagus dimulai dengan percikan kecil, kemudian membesar dan memuncak.

Hindari konflik yang dipaksakan. Konflik yang dipaksakan akan merusak alur dan
akhir cerita. Buatlah senatural mungkin.

Jangan lupa siapkan juga ending yang tepat untuk mengakhiri cerita. Hindari ending
yang klise, akan lebih baik jika ending juga dibuat senatural mungkin.

Gunakan akhir yang jelas untuk novel tanpa seri. Sebaliknya, ciptakan akhir yang
mengantung untuk novel seri yang akan kamu tulis.

2. Proses Menulis Novel


Akhirnya kamu tiba pada proses yang paling ditunggu-tunggu. Proses menulis naskah
pertamamu.
Setelah proses awal dan seluruh tahapannya sudah kamu lakukan, kamu berhak untuk maju
ke proses yang penting ini. Sebab 60% syarat sudah kamu penuhi. Selanjutnya tinggal
mewujudkannya dalam bentuk naskah.
Proses penulisan novel juga dibagi dalam dua tahap. Tahap drafting dan tahap editing.

Tahap Drafting
Drafting merupakan tahapan utama dalam menulis novel. Sebab tanpa melakukan tahap ini,
kamu hanya akan berakhir pada angan-angan saja. Ide yang sudah terbangun bisa menguap
dengan cepat kapan saja. Jadi jangan buang kesempatanmu dan lakukan sekarang juga.

Mulailah dari kalimat pembuka yang apik dan mengundang rasa penasaran. Bisa
dimulai dengan deskripsi atau langsung pada konflik.

Gunakan diksi yang sesuai dengan cerita yang ingin kamu bangun. Jangan
memaksakan diksi yang berlebihan. Pilih dan rangkai senatural mungkin.

Tentukan saat yang tepat untuk menutup paragraf lama dan membuka paragraf baru.

Bagi cerita dalam novelmu kedalam beberapa penggalan cerita atau chapter. Tidak
perlu banyak-banyak, asalkan cerita bisa tersampaikan, sedikit juga tidak masalah.

Sematkan catatan kaki pada istilah-istilah khusus dalam novelmu. Tujuannya agar
cerita tidak melebar dan pembaca memahami istilah tersebut.

Tahap Editing

Setelah naskah selesai ditulis, periksa kembali naskahmu. Bila perlu cetak naskahmu agar
lebih mudah dikoreksi. Siapkan spidol berwarna untuk memberi tanda dan catatan.

Pastikan penulisan naskah sesuai dengan aturan EYD.

Buang atau perbaiki kata atau kalimat yang tidak efektif.

Ulangi beberapa kali sampai dirasa sudah cukup dikoreksi.

Lakukan perbaikan pada naskah yang sudah dikoreksi tadi.

Koreksi ulang naskah yang sudah diedit tadi. Jika dirasa sudah cukup maka naskahmu
siap menuju proses dan tahapan berikutnya.

3. Proses Akhir Menulis Novel


Pada proses ini jantungmu akan dibuat deg-degan. Pertanyaan-pertanyaan kecil mulai timbul
dan tenggelam di pikiranmu. Rasa campur aduk dan sensasi aneh perlahan mulai kamu
rasakan.
Sebentar lagi novelmu akan masuk proses penyempurnaan dan tahap finishing. Namun bukan
berarti naskahmu sudah mendapat jaminan pasti. Karena bagian ini biasanya dapat
berkebalikan seratus delapan puluh derajat.
Proses akhir penulisan novel dibagi dalam dua tahap. Tahap proofreading dan tahap
pengiriman naskah.

Tahap Proofreading
Proofreading adalah tahapan dimana naskah novelmu dinilai. Tujuannya untuk mendapatkan
tanggapan, kritik, dan saran dari pembaca.

Sebaiknya cari proofreader yang bisa kamu andalkan dalam hal ini.
Cobalah minta orang terdekatmu untuk memberi penilaian. Misalkan keluargamu,
sahabat, atau bahkan teman editor.

Minta mereka untuk membuat catatan kecil tentang testimoni mereka.

Kumpulkan semua testimoni tersebut dan simpulkan.

Jika dirasa ada yang perlu dibenahi maka lakukan. Jika tidak lewati saja.

Tahap Pengiriman Naskah


Tahap ini bisa dikatakan adalah tahap pamungkas. Tahap dimana kamu akan mengirimkan
naskahmu pada penerbit. Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan dengan serius disini.

Pilih penerbit yang sesuai dengan jenis naskahmu. Tujannya agar naskahmu
berpeluang besar diterbitkan.

Baca aturan pengiriman nasakah dan taati syarat yang disebutkan oleh penerbit
tersebut.

Susun dengan rapi naskahmu. Bila perlu sudah dalam bentuk layout yang enak untuk
dibaca.

Kirim sesuai petunjuk dan pastikan naskahmu sampai di meja redaksi.

Siapkan mentalmu kalau-kalau naskahmu diterima atau justru mendapat penolakan.


Bagaimana? Sudah dapat gambaran jelas tentang menulis novel bagi pemula? Jika sudah, lalu
tunggu apalagi. Segera tulis, kurasi, dan terbitkan naskahmu.
PS: Jika kamu mengalami beberapa kendala, ada yang kurang jelas, atau apa pun yang ingin
ditanyakan, sila buka obrolan melalui kontak kami

Anda mungkin juga menyukai