POV 3
POV 3 adalah sudut pandang sebagai orang ketiga. Dalam POV
ini si penulis menjadi si mahatahu. Ia bisa memakai banyak tokoh
dan mengetahui isi hati mereka semua. POV tiga ini paling
mudah dipakai dan paling lazim digunakan.
Cerita yang ditulis datar? Konflik kurang mengena?
Endingnya tidak ehem …?
Mari kita bahas perlahan-lahan.
Ya. Menulis dan menulislah dulu. Tulis dan tulis terus, sampai
selesai. Editing dilakukan setelah selesai. Pada saat membaca
ulang. Keduanya tidak bisa dilakukan bersamaan karena akan
menimbulkan benturan. Setelah tulisan selesai, baca ulang dan
lakukan edit di sana-sini, memoles bagian terlarang, atau bagian
dangkal, membenarkan tata bahasa dan urusan-urusan lain dalam
teknik menulis.
Merdekalah. Jadi dirimu sendiri. Menggilalah, ciptakan
ceritamu sendiri.
Jadilah tokoh jahat sejahat-jahatnya, sebaik-baiknya, senakal-
nakalnya, sebodoh-bodohnya dalam satu cerita fiksi.
Leburkan diri di dalamnya, dan biarkan pembaca ikut larut.
Namun ingat, kita mempunyai norma dan batasan yang wajib
dijadikan pagar editing jika ingin dipublikasikan.
Dinda Prameswari, ibu 3 anak yang sangat hobi ke sana-sini
semaunya. Pendidikan di Prodi Pendidikan Matematika USD
diYogyakarta, yang melalui usia 17th di semester 4. Bekerja
sebagai kepala lapangan tenaga konsultan.
Buku-buku dengan nama Dinda Prameswari: Ramuan dan
Serbuk Ajaib,The Running Hope, Bunda:TheUuntold, Surat untuk
Pak Presiden, Mutiara Hitam, Merah Biru Hati Elka,Towaine
Tinambung, Ketelanjangan, Jejak-Jejak, Anak-Anak Langit, Serpihan
Pelangi. Surat Cinta untuk Ayah Mertua, Nurdin Hamma: Di Balik
Cerita (Konseptor, Motivator, Kutu Buku)
Buku-Buku dengan nama NomikoYoshida:
Magda (Gadis diVilla Dendam),Yurie (Di Antara Dua Cinta), Namaku
Yessi.