Anda di halaman 1dari 24

Chakra

Posted by: nirzanova on: May 3, 2008


In: Bagi bagi info Comment!

Apakah anda percaya dengan kekuatan supranatural? Hmm..kadang percaya kadang tidak. Apakah pesulap dan ilusinonis meggunakan kekuatan supranatural?? Dan ternyata kekuatan supranatural itu bisa kita dapat dari mengembangkan cakra dalam tubuh. Ini kutipan dari wikipedia, supranatural adalah segala sesuatu fenomena ataua kejadian yang tidak umum atau tidak lazim atau dianggap diluar batas kemampuan manusia pada umumnya dan tidak sesuai dengan hukum alam. Sebenarnya kemampuan ini bisa didapat dengan mengembangkan cakra dan pusat-pusat energi dalam tubuh. Melihat definisinya timbul pertanyaan dalam diri saya. Maklumlah saya bukan seseorang yang ahli dalam hal beginian. Pada kalimat yang saya Bold pertama .diluar batas kemampuan manusia pada umumnya... apakah ini berarti pandangan terhadap kekuatan supranatural bisa berubah-ubah seiring dengan perubahan kemampuan manusia yang disebabkan karena berkembangnya ilmu pengetahuan?? Banyak kejadian alam yang telah diungkap dengan

pengetahuan namun ga sedikit pula yang masih menjadi misteri. Kita tunggu aja waktunya kapan misteri-misteri yang lain bisa terungkap dengan science. Yang saya bold kedua mengembangkan cakra dan pusat-pusat energi dlam tubuh. Cakra berasal dari bahasa sansekerta yang berarti roda. Dapat pula merujuk sebagai roda kehidupan.Yang saya ketahui dalam tubuh manusia ada 7 buah cakra penting yaitu : Cakra Mahkota, Cakra Ajna , Cakra Tenggorok, Cakra Jantung, Cakra Solar Plexus, Cakra Seks dan Cakra Dasar. Aktivasi cakra ini dapat menjaga keseimbangan kerja berbagai sistem dalam tubuh, menghindarkan dari gangguan mental dan dapat menanggulangi penyakit ( chakra healing ). Untuk itu keseimbangan cakra-cakra tersebut harus dijaga. Cara untuk mengaktifkan cakra yaitu dengan bermeditasi dan berolahraga. Perpaduan olahraga seperti jogging dan menarik nafas dalam2 akan dapat mencapai keseimbangan. Selain itu diusahakan untuk menghindari stress dan mengatur pola makan yang baik ( jangan kekenyangan atau menunggu sampai sakit perut karena lapar). Dengan kondisi cakra yang seimbang,maka didapat tubuh yang sehat. Ga ada ruginya khan dicoba, mudah-mudahan jadi ga gampang sakit ( soale biaya berobat mahal n saya juga takut kalau disuntik Dan siapa tau juga dengan Chakra yang terlatih, seimbang dan kuat. Kita bisa menggunakan kekuatan yang tersembunyi ( misal : supranatural ). Hehehe Kalau ada kekurangan dimaklumi aja ya, namanya juga baru belajar nge blog.

Belajar Grafologi Yuk.. Seru Lho...!!

Bisa mengetahui sifat dan karakter seseorang tentunya sangat mengasyikan. Walaupun belum terlalu mengenal teman atau kekasih yang baru kita kenal. Ada banyak metode untuk bis amengetahui karakter dan sifat seseorang. Salah satunya kita bisa mengetahuinya lewat tulisan tangannya. Unik kan? Ada suatu ilmu dari cabang psikologi yang dinamakan Grafologi. Apa itu Grafologi? Grafologi adalah ilmu atau seni membaca tulisan tangan seseorang. Mirip seperti dna atau sidik jari seseorang, yang punya keunikan tersendiri untuk mencirikan keunikan seorang manusia. Manusia diciptakan memang sangat unik dan tidak ada yang sama. Grafologi bisa dipelajari dengan sederhana dan tidak sulit untuk bisa mempelajarinya. Bagaimana cara untuk mempelajarinya? Mari kita lihat! 1. Besar Kecilnya Tulisan. Dilihat dari sudut pandang besar kecilnya tulisan terdapat empat kriteria penting yaitu : kecil, sedang, besar, dan sangat besar. Tulisan yang berukuran kecil menunjukkan sifat pendiam, sering menyendiri tapi punya otak yang cemerlang dan pikirannya selalu ilmiah. Tulisan tangan yang ditulis kecil-kecil tapi jelas mudah untuk dibaca menunjukkan penulisnya pandai, juga punya konsentrasi kuat, walau sayang tipe ini kadang suka sekali menonjolkan keilmuannya. Sedangkan jika tulisan tangan kecil dan susah membacanya berarti sang penulis adalah orang bertipe mandiri dalam hidupnya. Tulisan tangan sedang, mengandung makna bahwa penulisannya adalah orang yang sangat terpaku kepada tradisi kuno, atau hal-hal yang bersifat formil modern. Sangat jitu dalam

penggunaan logika untuk dasar referensi keputusan-keputusannya. Jenis tulisan tangan yang besar menunjukkan besarnya ambisi seseorang namun murah hati dan selalu ingin dihargai oleh orang lain, di samping suka melebihkan omong-omongan yang kurang perlu. Sedangkan untuk jenis tulisan tangan yang sangat besar menunjukkan bahwa penulisnya sangat hati-hati dalam segala hal, gemar membuat perhatian bagi sekelilingnya, banyak over aktingnya dalam mencari perhatian.2. Gaya Tulisan. Dalam spesifikasi Gaya Tulisan ini terbagi ke dalam lima sub. Masing-masing, adalah : 2.1 Gaya Sambung Biasa Orang yang punya model tulisan begini biasanya senang memberi respon pada setiap masalah, bisa menerima ide dari orang lain, mudah bergaul dan disenangi teman. Baginya berbakat untuk menjadi seorang pemimpin. 2.2 Gaya Sambung Berbentuk Petak Mengandung arti penulisnya mudah dipengaruhi, selalu menilai enteng setiap persoalan, hingga tindakannya kadang terkesan sembrono, tanpa pemikiran matang. 2.3 Gaya Sambung Berliku Tulisan yang banyak luka-likunya, mengandung makna bahwa penulisnya sangat formil, hatihati dan sering menonjolkan status, namun umumnya sifat mereka pendiam, gemar menyendiri dan biasanya banyak memiliki keahlian atau bakat. 2.4 Gaya Lurus dan Lancip Tulisan tangan model demikian menunjukkan penulisnya orang agresif, sangat tekun mengerjakan sesuatu, walau kadang enggan berkompromi dengan orang lain. Bila lancipnya pada huruf awal saja maka pertanda dirinya orang yang banyak mengalami konflik psikologis, sehingga kadang bersikap agresif. 2.5 Gaya Campuran Bentuk tulisan bersambung yang tak karuan menuliskan cepat, dan kadang sukar membacanya hal ini mengandung arti bahwa penulisnya adalah orang yang biasa berpikir cepat, kreatif tapi paling tersinggung kalau dikritik. Bahkan, bila tidak sesuai dengan kehendaknya jangan harap orang bisa mendapatkan bantuannya karena dia paling doyan mengelak dalam memberi pertolongan. 3. Kemiringan Tulisan Bentuk kemiringan tulisan tangan, apakah itu miring ke kiri atau ke kanan, atau tegak lurus. Mereka yang tulisannya miring ke kiri menunjukkan penulisnya bersikap tertutup (introvet). Segala sesuatu diukur menurut penilainnya sendiri atau menurut ukuran masa lampau.

Disamping mempunyai sikap konservatif, orang dengan tipe tulisan ini sangat individualis. Jenis tulisan miring ke kanan, menandakan orang yang ramah, aktif dan bersikap terbuka (extropet), berani menghadapi tantangan baru. Dalam bekerja kata hatinya merupakan power yang penting, tapi dalam hal yang kurang dikuasai dia lebih banyak untuk menanyakan kepada ahlinya. Tulisan tangan yang bentuknya tegak, mengandung arti bahwa penulisnya adalah tipe orang yang tak suka banyak diatur. Baginya dia adalah miliknya sendiri, kebebasan menjadi hobinya dalam mengerjakan sesuatu tindakan, namun kontrol diri tidak pernah lepas dalam memilah dan memilih hal yang dianggapnya positif. 4. Tekanan Tulisan Bila kita memperhatikan bekas tulisan tangan seseorang akan ditemukan tampak goresan tekanan tulisan seperti tercetak di baliknya. Dengan memperhatikan bekas goresan yang tercetak di balik kertas kita akan dapat mengetahui dan menebak bagaimana kepribadian dan tingkah laku si penulisnya. Tekanan yang halus berarti pembawaannya tenang, tapi mudah atau tidaknya dibaca itu bukan persoalan. Sedangkan tulisan yang bekas tekanannya tercetak jelas dibelakangnya menandakan penulisnya punya sifat kaku dan formal. Karenanya orang ini sulit untuk bisa cepat menyesuaikan diri dalam pergaulan, namun dia menganggap bersikap demikian penting baginya agar dihargai orang lain. 5. Bentuk Huruf Awal Diantara orang ada yang gemar memainkan bentuk tulisannya, terutama bentuk awal tulisannya. Beberapa ciri dan kecenderungan karakter si penulis adalah sebagai berikut : 5.1 Bentuk Jangkar Disebut bentuk jangkar karena memang huruf awal tulisnya dalam bentuk jangkar. Tulisan ini memberi tanda bahwa yang memiliki tulisan cenderung bersikap kurang dewasa dan kurang percaya diri dalam menjalani hidup. Dia banyak bersikap pasif. 5.2 Bentuk Busur Disebut bentuk busur karena memang bentuk awalnya membentuk busur seperti ditarik. Pemilik tulisan ini biasanya cepat puas dengan hasil yang dicapai, dan hidupnya sangat berpandangan kuat akan nilai-nilai religius. 5.3 Bentuk Memanjang Huruf awal memanjang yang dituliskan pelan-pelan, menunjukkan bahwa orangnya terlalu berhati-hati dalam merencanakan masa depan. Panjanganya huruf awal menunjukkan kelambatan kerja dan pemborosan waktu. 5.4 Bentuk memanjang dari bawah

Bentuk memanjang dari bawah bila digoreskan secara kilat menunjukkan penulisannya orang yang agresif dan cepat menyelesaikan pekerjaan, disamping gemar melakukan berbagai eksprimen. Marjin dan Kemiringan Tulisan juga Mengungkap Karakter Seseorang Mengungkapkan kualitas pendidikan dan sosial. Marjin atas lebar: cenderung menarik diri dan menjaga jarak dengan orang lain, bersifat formal, hormat terhadap orang lain. Marjin atas sempit: menyukai formalitas. Marjin bawah lebar: rasa takut terhadap seks, idealis, kurang bersahabat, mementingkan keterampilan luar, adanya trauma emosional. Marjin bawah sempit: mempunyai naluri suka menimbun, sok akrab, kurang hati-hati, sentimental, materialistis, mudah lelah, kurang bisa berkomunikasi. Marjin kiri lebar: latar belakang kebudayaan yang baik, intelejensi, rasa seni, selalu ingin berkembang dan aktif. Marjin kiri sempit: persahabatan yang tidak pandang bulu, picik, pendiam, hipersensitif, hatihati, ingin menghindari tekanan. Marjin kanan lebar: ketakutan akan masa depan. Marjin kanan sempit: pendekatan lebih berhati-hati terhadap calon teman dan dunia secara umum, kurangnya sikap memilih-milih, murah hati, sembrono, ketidaksabaran, ingin segera keluar dari masalah. Rata: memiliki pikiran yang teratur dan mata yang artistik. Satu halaman penuh tulisan tanpa ada jarak spasi: picik, banyak bicara. Satu halaman hampir semuanya bermarjin: penakut, tertekan, tidak pernah puas. Marjin kiri acak-acakan: depresi temporer. Marjin kiri semakin melebar ketika tulisan turun: bermakna tulisan cepat dan spontan, kesulitan untuk menggunakan waktu. Marjin kiri semakin menyempit ketika tulisan turun: cenderung memulai tugas yang berani. Marjin sempit di sisi kiri dan kanan: tidak melihat berbagai hal dari segi pandangan masyarakat lainnya, tidak melihat dirinya dengan baik. Marjin kiri tidak rata: tidak bisa menyesuaikan diri dengan masyarakat, suka melawan, suka menyimpang, tidak disiplin. Tidak ada marjin: sibuk, berusaha keras, pelit, egois. KEMIRINGAN Ke kiri: berhubungan dengan masa lalu dan hal-hal yang negatif. Vertikal: berhubungan dengan pengendalian dan formalitas. Ke kanan: berhubungan dengan masa depan dan hal-hal yang positif. Ke kanan: ekstrover, kepribadian yang bebas disertai kebutuhan dan kapasitas untuk kontak manusiawi, keinginan memberi dan menerima afeksi, mudah berkomunikasi, bersahabat, responsif, suportif, kurang sabar, tidak tenang, tergesa-gesa, aktif. Positifnya: keaktifan, simpati, kemampuan bergaul. Negatifnya: ketidaksabaran, ketergesa-gesaan, kepanikan. Terlalu ke kanan: makin suka bergaul tetapi dengan kendali emosi yang lebih rendah, mudah bosan, mudah gelisah, banyak teman dekat

Sedikit ke kanan: membutuhkan orang lain, berpandangan ke luar, ekstrover Ke kiri: introver, dituntun oleh pikiran ketimbang emosi, mudah tersinggung. Positifnya: kontrol diri, sikap hemat, pemikiran yang konservatif. Negatifnya: keegoisan, ketakutan terhadap masa depan, mengucilkan diri
belajar bahasa latin yok! -dikutip dari latin.seminariplg.sch.id-

Bahasa Latin merupakan warisan kekayaan kebudayaan dunia. Bahasa ini pernah menjadi bahasa "international" ketika Kekaisaran Romawi berkuasa. Sampai sekarang masih sangat banyak karya sastra dan dokumen-dokumen yang sangat berharga dalam bahasa Latin. Memang saat ini bahasa Latin tidak menjadi lagi bahasa yang dipakai dalam percakapan sehari-hari. Namun tetap saja dimana-mana masih terus saja banyak orang dan kelompok menggali kekayaannya. Logika kalimat yang sangat ketat terbukti sangat membantu orang yang mempelajarinya menjadi orang yang memiliki ketajaman berfikir, kecerdasan dalam menganalisa, serta kecakapan berbicara yang akhirnya juga akan membentuk pribadi yang meyakinkan. Sangat bagus pepatah kuno Cicero yang mengatakan: Non tam praeclarum est scire Latine, quam turpe nescire. (Bukanlah hal yang mengagumkan mengetahui Bahasa Latin, namun memalukanlah kalau tidak mengetahuinya). Maka marilah kita mulai masuk menggali kekayaannya bukan untuk menjadi orang yang mengagumkan, melainkan juga tidak terlalu memalukanlah. HURUF DAN PENGUCAPAN Dari berbagai sumber yang ada nampaknya tidak ada keseragaman dalam menentukan berapa jumlah huruf dalam bahasa Latin. Sebenarnya perbedaannya

hanya terletak dalam memasukkan atau tidaknya huruf-huruf yang berasal dari kata-kata asing (Yunani). Pada umumnya saat ini banyak orang sepakat bahwa jumlah huruf dalam bahasa Latin ada 23, yakni: ABCDEFGHIKLMNOPQRSTVXYZ Beberapa catatan:

Dalam beberapa tulisan umum masih dijumpai huruf J, dan diucapkan seperti Y dalam bahasa Indonesia. Namun dalam bahasa Latin Romawi, tidak digunakan, dan digantikan dengan huruf I yang diucapkan seperti Y dalam bahasa Indonesia. Orang-orang Romawi menggunakan huruf V baik untuk menuliskan huruf V maupun U, yang kalau dituliskan dengan huruf kecil keduanya menjadi u. (contoh: VNIVERSITAS, uniuersitas; VINVM, uinum; PAVLVS, Paulus; etc.). Huruf U yang digunakan untuk membedakan dari V baru digunakan sejak abad pertengahan. Huruf Y dan Z berasal dari abad I (kristianisme), untuk mengambil katakata dari bahasa Yunani.

Pengucapan Sebenarnya pengucapan bahasa Latin tidaklah sulit, karena mirip juga dengan bahasa Indonesia. Dalam hal pengucapan juga terdapat perbedaan, sesuai dengan periode, tempat, dan juga kelas sosial di mana bahasa ini digunakan. Namun untuk saat ini, khususnya dalam sekolah-sekolah Italia dan Gereja, digunakan cara pengucapan dari jaman eklesiastica, yakni dari sekitar abad IV-VI M.

c di depan huruf a, o, u (eg. caput, cor, cura) diucapkan seperti k dalam kamu. Sedangkan kalau di depan e, i, y (eg. cena, cibus, cynus) diucapkan seperti c dalam cerita. ch diucapkan seperti k dalam bahasa Indonesia (eg. cherubim). g yang diikuti dengan huruf a, o, u (eg. fuga, imago, angulus) diucapkan seperti g dalam gatal; sedangkan kalau diikuti e, i, y (eg. fgere, fgio, gymnasium) maka diucapkan seperti j dalam juru. gl diucapkan l (eg. figlina diucapkan filina). ng (eg. agnus) diucapkan ny dalam banyu. h tidak diucapkan (eg. homo diucapkan omo, mihi diucapkan mii). ph (eg. philosofia) diucapkan seperti f dalam kata fantasi. th diucapkan seperti t dalam kata kata. ti kalau diikuti dengan vocal maka diucapkan seperti tsi (eg. gratia diucapkan gratsia).

Akan tetapi kalau didahului oleh huruf s, t, x maka tetap diucapkan ti, contoh: bestia, cottius, mixtio. Demikian juga kalau huruf i mendapatkan tekanan, (eg. totus, Miltades) maka tetap diucapkan ti.

i jika diikuti oleh vocal dan tidak mendapatkan tekanan, maka diucapkan seperti y dalam ayam (eg. iam dibaca yam). Selain itu diucapkan seperti i dalam dia. Diftong ae, oe (eg. aetas, oboedire) diucapkan seperti e dalam kata sore. Akan tetapi diucapkan secara terpisah, jika merupakan bagian dari dua suku kata (eg. aer, poeta; yang dalam tulisan modern dituliskan: ar, pota).

Pengucapan Klasik (Kuno)

Mungkin baik juga mengetahui juga beberapa cara pengucapan kuno, yang digunakan sekitar abad II S.M. sampai abad I M.

Diftong ae, oe diucapkan secara terpisah, dengan aksen (tekanan) pada vocal pertama. (eg. laetus dibaca letus) c diucapkan seperti k dalam kita. (eg. cibus dibaca kibus). Dan g diucapkan seperti g dalam gitar, (eg. magister dibaca magister).
ch diucapkan seperti ch dalam bahasa Jerman: ich, buch. Pengucapan seperti ini biasanya digunakan untuk kata-kata yang diambil dari bahasa Yunani; misalnya charis (Yun.) charitas (Latin Kuno, lalu dalam Latin modern dan Latin Gerejani menjadi caritas, namun tetap bertahan untuk nama Christus, yang berasal juga dari bahasa Yunani Christos);

ng- diucapkan secara terpisah (eg. magnus dibaca mag-nus). h diucapkan dengan jelas, baik di awal kata maupun ditengah sesudah c, p, t dalam kata-kata yang diambil dari Yunani. (eg. homo dibaca homo; philosophus dibaca philosophus). Namun kalau berada di tengah kata, tetap tidak diucapkan, dan sejak sekitar abad IV M ph diucapkan seperti f. quu- dibaca ku (eg. equus dibaca ekus). s selalu diucapkan seperti s dalam bahasa Indonesia (eg. asinus). ti diucapkan seperti tertulis (eg. amicitia dibaca amikitia) y yang terdapat dalam kata-kata yang berasal dari Yunani maka diucapkan seperti dalam bahasa Jerman. (eg. tyrannus dibaca trannus).

Cara pengucapan seperti ini masih sering terdengar dan dipertahankan baik di Italia (untuk bahasa dan sastra Latin pada umumnya), namun terutama di luar Italia (Polandia, Belanda, Brasilia, dsb.). Namun saat ini Gereja di Roma tidak menggunakan cara pengucapan (dan penulisan) ini. TENTANG AKSEN ATAU TEKANAN KATA
Yang dimaksudkan dengan aksen adalah cara pengucapan suatu vokal (dalam suatu suku kata); apakah suatu vokal itu diucapkan secara pendek atau panjang.

Vokal yang diucapkan secara pendek di atasnya diberi tanda (eg. fugre, dicre, interficre); sedangkan vokal yang diucapkan secara panjang ditandai dengan (eg. timre, laudvi, amavsti). Dalam bahasa Latin penting memperhatikan nilai panjang-pendeknya suatu vokal, untuk menentukan cara pengucapakan suatu kata, yakni di mana aksen (tekanan suara) harus diberikan dalam suatu kata. Kiranya cara pengucapan ini sangat penting dalam bahasa Latin, selain akan mempengaruhi keindahan, namun terutama menentukan arti kata tersebut. Contoh: - ppulus (bangsa, rakyat) - lvis (ringan) - ppulus (sejenis pohon) - lvis (licin)

Memang mengenai aksen ini cukup sulit, mengingat bahwa bahasa Latin tidak lagi menjadi bahasa percakapan sehingga kita tidak bisa mendengarkannya. Namun ada beberapa aturan yang masih bisa menjadi pedoman: 1. Pada umumnya tekanan suara terletak dalam suku kata kedua dari belakang dari suatu kata. Contoh: timre (baca timre), amre (baca amre). 2. Pada kata yang terdiri dari 3 suku kata atau lebih, tekanan aksen jatuh pada suku kata kedua dari belakang jika vokalnya panjang, namun bila vokal dalam suku kata kedua dari belakang tersebut pendek, maka tekanan jatuh pada suku kata ketiga dari belakang. Contoh: fugre (baca fgere), dicre (baca dcere), interficre (baca interfcere). 3. Aksen tidak pernah jatuh pada suku kata keempat atau lebih (dari belakang) dari suatu kata, kendatipun vokal pada suku kata kedua dari belakang bernilai pendek. Demikian juga tidak pernah jatuh pada suku kata pertama dari belakang. Kendati akan ditemukan, itu karena ada suatu vokal yang hilang. Contoh: Adc! (bentuk perintah dari kata kerja aducere; aslinya sebenarnya Adce!
Untuk mempermudah cara pengucapan yang tepat, maka dalam beberapa teks biasanya disertai dengan tanda tekanan suara (aksen) dengan tanda (eg. fgere, dcere, fcere). Namun biasanya dalam kebanyakan teks tidak ditunjukkan baik panjang-pendeknya vocal maupun tekanan suku katanya. Untuk itu tidak ada cara lain kecuali melihat di kamus, itupun kalau di kamus di tunjukkan.

Belajar Bahasa Korea Hangul (huruf korea) (part 3)


Feb6 by dininulis Salah satu dampak Hallyu membuat banyak orang mulai tertarik dan ingin mempelajari hangul. Hangul merupakan huruf korea, seperti di Jepang dengan huruf Hiragana, Katakana dan Kanji.

Saat saya SMA, saya mencoba belajar huruf hiragana dan katakana yang jauh lebih mudah dibanding kanji, namun tak lama setelah adanya hallyu saya mulai tertarik untuk belajar hangul secara ortodidak karena hangul jauh lebih mudah dibanding belajar huruf-huruf Jepang. Hangul dibedakan menjadi dua, huruf konsonan dan vokal.

vowel dalam bahasa korea ditempatkan di sisi kiri, kanan, atau bawah, untuk membentuk sebuah kata. ketika membentuk sebuah kata, harus dihubungkan antara konsonan dan vowel dimulai dari konsonan diawal sebuah vowel. dalam beberapa kasus, tidak perlu menggunakan sebuah konsonan diawal kata ketika digunakan. contoh : + = (A) sebuah suku kata yang beranggotakan sebuah konsonan dan sebuah vowel vertikal ditulis dengan susunan konsonan disebelah kiri dan vowel disebelah kanan. sebuah suku kata yang beranggotakan sebuah konsonan dan sebuah vowel horisontal ditulis dengan susunan konsonan disebelah atas dan vowel dibawahnya. contoh : += m + o = mo

jika sebuah konsonan, vowel, dan konsonan, maka konsonan terakhir yang disebut dengan patchim (yg secara harafiah berarti lantai pendukung) ditempatkan dibagian bawah atau lantai suku kata. contoh : ++= m + a = man (tata bahasa korea) Kalimat positif: . (saya makan nasi di rumah.) Bisa dilihatkan, ada saya() keterangan tempat (), objek berupa nasi(), dan kata kerja makan yaitu (). Subjek(/) + keterangan tempat() + objek(/) + kata kerja(/) Keterangan: * Pada bahasa korea ada yang istilah nya partikel ((akhiran huruf vokal)/(akhiran huruf konsonan)) yang digunakan pada subjek. * Pada keterangan tempat, tambahkan partikel yang artinya adalah di, biasa nya ada juga yang menggunakan partikel saja untuk kegiatan yang berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain, sedangkan partikel hanya untuk keterangan tempat yang menjelaskan kegiatan apa saja yang berlangsung di tempat yang disebut. * Pada objek, ada partikel penjaga juga yaitu ((akhiran huruf konsonan)/(akhiran huruf vokal)) * Pada predikat atau kata verja, biasa nya kata verja itu bentuk nya spt ini: : makan : pergi : tidur : bicara * Ketika ingin menambahkan kata kerja kedalam kalimat, maka akhiran -nya dihilangkan dan digabungkan dengan akhiran kalimat dari sebuah kalimat yang menggunakan kata kerja (kata kerja dengan akhiran konsonan)/(kata kerja dengan akhiran vokal). * Nah itu buat kalimat yang ada kata kerja nya, tentunya kalian kan pernah belajar bahasa Indonesia, kalimat ada positif, negative, kalimat yang ga ada kata kerja nya, kalimat tanya iya atau tidak, atau kalimat Tanya yang memerlukan jawaban, atau kalimat perintah. Bahasa itu luas, teman!! Hehehehe jadinya sangat panjang klo ditulis

* Kalimat negatif akan ada penambahan partikel pada kata kerja, dan akhiran kalimat akan berubah menjadi spt berikut: Subjek(/) + keterangan tempat() + objek(/) + kata kerja + +. Contoh kalimat negative: cho kyuhyun tidak membeli topi di mall. . (=ungkapan sopan memanggil nama seseorang) (mall) (topi) (membeli) Kalimat tanya: * Yes No Question: maka rumus yg bener untuk kalimat tanpa kata kerja: kata benda(/) + kata benda +?? ??(apakah orang itu adalah orang korea??) , (iya, orang itu adalah orang korea) , (bukan, orang itu bukan orang korea) * Kalimat tanya dengan kata tanya, karena kata tanya banyak bener, jadinya gw Cuma kasih contoh satu aja. kata benda(/) +(apa) + kata benda +?? ?? (Hari apa hari ini??) (hari minggu) . (hari ini adalah hari minggu.) Poin lainnya: * Cara berbicara dengan teman atau dengan orang yang lebih tua ada beda nya, jadinya tambah rumit. Contoh: Ingin menjelaskan bahwa ayah kalian mengajar bahasa indonesia, otomatis karena dia lebih tua, jadi nya kalian harus menggunakan kalimat yang sopan. Maka pada sebuah kalimat positif menjadi: Subjek(/ ) + keterangan tempat() + objek(/) + kata kerja((kata kerja dengan akhiran konsonan)/(kata kerja dengan akhiran vokal))

Contoh: * Ingin memberitahukan sebuah informasi, misal: nama saya eka, saya orang Indonesia. memberitahukan sebuah informasi tanpa menggunakan kata kerja. Maka untuk struktur kalimat nya adalah: Kata benda+/ + kata benda . Maka kalimat gw td jadinya: . . Dimana adalah kata kepemilikan saya. = nama. = orang indonesia. * Negatif nya: benda +/ + kata benda / . Contoh: atau bias juga bilang (itu bukan buku saya.) * Hari, saya ke sekolah pada hari senin, maka kata senin sama posisi nya dengan keterangan tempat pada kalimat positif. Tp klo ada keterangan waktu dan keterangan tempat maka menjadi S+KT Hari() + KT Tempat + Objek(klo ada) + KT Kerja. Contoh: . (saya pergi ke sekolah pada hari senin) . (saya belajar di sekolah pada hari senin) *perhatikan perbedaan penggunaan dan . Nah segitu aja dulu y, capek gw, hehehe.masih banyak sekali jenis kalimat korea yang berbeda untuk satu arti yang sama panjang sekali klo diceritakan Jika kalian menggunakan keyboard QWERTY, maka urutan huruf korea nya adalah, dibawah ini: Nah untuk gabungan nya, tinggal klik saja ditempat huruf yang diinginkan, dan bagi konsonan rangkap spt atau yang lainnya, tinggal klik double (SHIFT+huruf yang diinginkan). Klo ada yang berminat mengetika huruf hangul di komputer, tinggal tambahkan Korean Input System (IME 2002) bagi pengguna Windows XP atau Vista. Sayang nya, gue gak tau apakah bisa dipakai di Macintosh dan Ubuntu. kalian bisa cari di google dengan keyword Korean Input System (IME 2002). met belajar ya ^^

[Korea] Abjad Huruf Korea Sebelum mempelajari bahsa Korea lebih dalam, kita harus mengetahui cara membaca dan mengenal huruf-huruf korea terlebih dahulu. Huruf Korea atau lebih dikenal dengan sebutan Han Geul diciptakan oleh raja ke-4 di massa Kerajaan Chosun, Raja agung Sejong pada tahun 1443 hingga diamanatkan di tahun 1446.

atas ke bawah : vokal inti, vokal perubahan, dan vokal rangkap gabungan.

konsonan dan gabungan konsonan

Catatan : Apabila huruf vokal berdiri sendiri maka ditambahkan lambang ( ) di atas atau di sebelah kiri huruf vokal.

Contoh : a ditulis e ditulis

Apabila huruf vokal digabung dengan huruf konsonan maka tidak perlu dibubuhkan lambang ().

Contoh : + = (Ga) + = (Mu)

Cara pembentukan kata dalam bahasa Korea


Disusun berdasarkan suku kata. Dalam suku kata biasanya terdiri dari satu, dua, tiga, dan empat huruf. Khusus pada huruf yang disimpan dibawah dibaca "T", tetapi bila huruf vokal vokal didepannya, bunyinya kembali seperti semula.

Contoh : (ao) (cheon) (han na)

Learn Hangul
Feb 10 Posted by mandafishy apa hangul itu ?

hangul ialah tulisan asli Korea . Untuk pemula hangul terlihat susah, tapi sebenarnya hangul lebih mudah dibandingkan dengan tulisan katakana/hiragana jepang dan tulisan china. Sekilas, ada beberapa huruf yang bentuk hampir sama, tapi berbeda arti. Hangul lebih cenderung seperti alphabet, memiliki huruf vokal dan konsonan. Berikut huruf huruf hangul:

aksara Korea dan inilah huruf konsonan hangul :

konsonan tunggal dan ganda

bunyi dan cara baca inilah vowel hangul, lebih banyak dibanding alphabet:

vowel korea

vowel hangul berikut cara mengeja dan menempatkan huruf alphabet korea :

aksara korea

rangkaian vowel dan consonant hangul selamat belajar!


Pengertian Kanji Huruf kanji di buat di China lebih dari 3000 tahun yang lalu. Mula-mula dari bentuk suatu benda kemudian dipresentasikan ke dalam bentuk tulisan sehingga bisa di baca. Seperti beberapa contoh karakter huruf Kanji yang ada di bawa ini, huruf berangsur-angsur berubah ke bentuk yang lebih sederhana dan mudah di

tulis. Sehingga menjadi huruf Kanji yang kita gunakan sampai sekarang.

Gambar : Sejarah Terbentuknya Kanji

Kanji memiliki tiga bagian yang paling mendasar: Bentuk, Pengucapan dan Arti. Setiap karakter Kanji ada yang mempunyai bentuk yang sangat sederhana seperti pada karakter Kanji Ichi ( ) yang terdiri atas satu goresan dan ada juga yang mempunyai bentuk yang sangat kompleks hingga memiliki dua puluh sampai tiga puluh goresan seperti pada karakter Kanji Knotori ( ) yang terdiri atas dua puluh delapan goresan. Hampir setiap karakter Kanji memiliki dua pengucapan, yaitu pengucapan China yang biasa di sebut On Yomi () dan pengucapan Jepang yang biasa di sebut Kun Yomi (), dan tiap-tiap bacaan memungkinkan memiliki banyak makna. Dalam pengucapan On untuk mengetahui maknanya sangatlah sulit, sedangkan pengucapan Kun untuk mengetahui maknanya sangatlah mudah.

Asal-usul Huruf Kanji Jepang Asal-usul Huruf Kanji Jepang Huruf Kanji adalah salah satu macam huruf yang bersejarah paling lama dan paling banyak pemakainya di dunia. Lahirnya huruf Kanji tidak hanya mendorong maju perkembangan kebudayaan Tiongkok, tapi juga menimbulkan pengaruh menjangkau jauh terhadap perkembangan kebudayaan dunia. Asal-usul Huruf Kanji Jepang Di petilasan Banpo yang bersejarah 6000 tahun ditemukan 50 lebih tanda goresan. Tanda-tanda itu mempunyai ciri khas sebagai aksara yang singkat karena tanda-tanda goresan itu tampak rapi dan teratur. Petilasan banpo: Asal-usul Huruf Kanji Jepang Menurut para

sarjana, huruf Kanji terbentuk pada Dinasti Shang abad ke-16 Sebelum Masehi. Menurut hasil survei arkeologis, jauh pada masa awal Dinasti Shang, peradaban Tiongkok telah berkembang sampai taraf yang cukup tinggi dengan salah satu lambangnya ialah munculnya Jiaguwen atau aksara di batok kura-kura dan tulang binatang, yang merupakan huruf zaman kuno Tiongkok. Menurut catatan sejarah, pada Dinasti Shang, raja mengadakan upacara tenung sebelum melakukan sesuatu hal yang penting. Batok kura-kura dan tulang binatang adalah alat yang digunakan dalam upacara penenungan. Kanji: Asal-usul Huruf Kanji Jepang Sebelum dipakai sebagai alat untuk ditulisi, batok kura-kura harus diproses lebih dulu, yaitu pertama dibersihkan dan kemudian dipepat halus. Setelah itu, di atas permukaan batok itu akan dipahat tanda huruf yang diatur terapi. Biasanya penenung memahat namanya serta tanggal penenungan, dan soal yang hendak diramalkan semuanya dipahat di atas batok. Seusai pemahatan, batok itu akan dipanggang di mana pahatan akan memunculkan celah-celah. Berdasarkan arah dan bentuk celah-celah itulah, si penenung akan mendapat hasil peramalan. Benar atau tidak ramalan itu kemudian juga akan dipahat di atas batok. Apabila ramalan yang dipahat dalam batok itu terbukti benar, maka batok kura-kura itu akan disimpan oleh pihak resmi sebagai arsip. Aneka kanji: Asal-usul Huruf Kanji Jepang Secara resmi, aksara Tionghoa pertama kali dikenal di Jepang lewat barang-barang yang diimpor dari Tiongkok melalui Semenanjung Korea mulai abad ke-5 Masehi. Sejak itu pula, aksara Tionghoa banyak dipakai untuk menulis di Jepang, termasuk untuk prasasti dari batu dan barang-barang lain. Sebelumnya di awal abad ke-3 Masehi, dua orang bernama Achiki dan Wani datang dari Baekje di masa pemerintahan Kaisar jin. Keduanya konon menjadi pengajar aksara Tionghoa bagi putra kaisar.Wani membawa buku Analek karya Kong Hu Chu dan buku pelajaran menulis aksara Tionghoa untuk anak-anak dengan judul Seribu Karakter Klasik.Walaupun demikian, orang Jepang mungkin sudah mengenal aksara Tionghoa sejak abad ke-1 Masehi. Di Kyushu ditemukan stempel emas asal tahun 57 Masehi yang diterima sebagai hadiah dari Tiongkok untuk raja negeri Wa (Jepang). Awal mula kanji: Asal-usul Huruf Kanji Jepang Dokumen tertua yang ditulis di Jepang menurut perkiraan ditulis keturunan imigran dari Tiongkok. Istana mempekerjakan keturunan imigran dari Tiongkok bekerja di istana sebagai juru tulis. Mereka menuliskan bahasa Jepang kuno yang disebut yamato kotoba dalam aksara Tionghoa. Selain itu, mereka juga menuliskan berbagai peristiwa dan kejadian penting. Sebelum aksara kanji dikenal orang Jepang, bahasa Jepang berkembang tanpa bentuk tertulis. Pada awalnya, dokumen bahasa Jepang ditulis dalam bahasa Tionghoa, dan dilafalkan menurut cara membaca bahasa Tionghoa. Sistem kanbun merupakan cara penulisan bahasa Jepang menurut bahasa Tionghoa yang dilengkapi tanda diakritik. Sewaktu dibaca, tanda diakritik membantu penutur bahasa Jepang mengubah susunan kata-kata, menambah partikel, dan infleksi sesuai aturan tata bahasa Jepang. Selanjutnya berkembang sistem penulisan man'ygana yang memakai aksara Tionghoa untuk melambangkan bunyi bahasa Jepang. Sistem ini dipakai dalam antologi puisi klasik Man'ysh. Sewaktu menulis man'ygana, aksara Tionghoa ditulis dalam bentuk kursif agar menghemat waktu. Hasilnya adalah hiragana yang merupakan bentuk sederhana dari man'ygana. Hiragana menjadi sistem penulisan yang mudah dikuasai wanita. Kesusastraan zaman Heian diwarnai karya-karya besar sastrawan wanita yang menulis dalam hiragana. Sementara itu, katakana diciptakan oleh biksu yang hanya mengambil sebagian kecil coretan dari sebagian karakter kanji yang dipakai dalam man'ygana.. Asal-usul Huruf Kanji Jepang Dewasa ini, arkeolog seluruhnya menemukan 160 ribu keping batok kura-kura. Di antaranya ada batok yang utuh, tapi ada keping-keping tanpa aksara. Menurut statistik, jumlah huruf yang terdapat di atas batok kura-kura dan tulang binatang itu melebihi 4000, tapi hanya 3000 pernah distudi. Di antara 3000 aksara itu, hanya 1000 lebih

dapat dibaca oleh sarjana. Adapun huruf yang lain tak bisa dimengerti atau terdapat perselisihan serius mengenai artinya. Biarpun demikian, melalui 1000 lebih aksara itu dapat kita ketahui secara kasar keadaan politik, ekonomi dan kebudayaan Dinasti Shang. Huruf yang tertulis di batok kura-kura dan tulang binatang merupakan huruf sistematis dan merupakan dasar huruf Kanji kemudian. Proses evolusi huruf Kanji adalah satu proses di mana bentuknya setapak demi setapak menjadi standar dan stabil. Huruf Kanji adalah sistem aksara dengan aksara piktografis sebagai dasarnya. Jumlahnya tercatat 10 ribu lebih, di antaranya 3000 huruf sering dipakai. Dengan 3000 huruf itu, terbentuklah kata-kata dan kalimat bahasa Han. Setelah terbentuknya huruf Kanji, Jepang, Vietnam dan Korea juga menciptakan aksaranya di atas dasar itu sehingga pengaruhnya sangat mendalam. Read more at: http://ajenkecho.blogspot.com/2011/07/asal-usul-huruf-kanji-jepang.html Copyright ajenkecho.blogspot.com Under Common Share Alike Atribution

Anda mungkin juga menyukai