Anda di halaman 1dari 7

Cara menulis cerpen

1. Kumpulkan beberapa ide untuk


ceritamu
 Inspirasi bisa kamu dapatkan dari mana saja, so siapkan catatan kecil kemana saja kamu
pergi, lalu tulis semua ide yang kamu dapat. Bagi yang malas membawa catatan kecil di zaman
yang sudah serba canggih kamu bisa pake gadget atau smartphone yang didalamnya ada
aplikasi write note, tapi saya lebih rekomendasikan untuk mambawa catatan kecil.

Kalo kamu hobby jalan-jalan pasti inspirasi yang kamu dapat akan terpisah-pisah, sampai di
tempat A kamu dapat inspirasi untuk akhir dari cerita yang kamu tulis, sesampainya di tempat B
ternyata masih ada bagian cerita yang kurang. Terus dan terus seperti itu, maka beruntunglah.
Loh ko bisa beruntung? Karena inspirasi yang berbeda-beda tadi akan menjadi satu cerita yang
sempurna, maka beruntunglah, kalo kamu selalu membawa catatan kecil kemana kamu pergi.

 Apabila kamu memiliki masalah dalam menemukan inspirasi, cobalah pelajari brainstorming
dan kalo masih belum bisa juga, coba lihat orang disekeliling, tah itu keluarga atau kerabat.

 Pengalaman pribadi biasanya menjadi ide yang sangat bagus, tidak sedikit penulis-penulis
terkenal seperti Andrea Hirata, Ahmad Fuadi dan lain-lain, menceritakan pengalaman pribadi
mereka melalui tulisan.

2. Begin with the basic of a short


story
Setelah menemukan ide apa yang akan kamu jadikan cerpen, langkah selanjutnya adalah
menuliskan basik ceritanya, supaya apa yang kamu tulis terstruktur. Sangat tidak
direkomendasikan untuk memikirkan terlebih dahulu judul apa yang pas untuk cerita yang kamu
tulis, kebanyakan orang malas menulis karena sudah dibingungkan dengan judul cerita. Tapi,
kalo sudah ada why not ? berikut beberapa basik untuk menulis cerpen;

-Introduction atau perkenalan; kamu bisa menuliskan tentang tokoh utamanya, waktunya,
keadaan cuacanya dan masih banyak lainnya.

“gumpalan tipis lembut bagai kapas nan putih itu terus turun perlahan lalu menempel diaspal …”
Seperti contoh diatas, penulis sedang menggambarkan bahwa keadaan cuaca disana sedang
bersalju.
- Adegan awal; ceritakan sedikit point utama yang nanti akan menjadi pokok pembahasan
- Adegan penting; mulai ceritakan point permasalahannya
- Adegan klimak; nah, disini kamu tulis semenarik mungkin inti dari cerpen yang sedang kamu
buat. Buat mereka menangis dan emosi dengan tulisanmu.
- Adegan akhir; dimana cerita yang kamu buat akan selesai
- Kesimpulan; ending yang menarik adalah ending yang meyelesaikan permasalahan cerita
yang kamu buat atau ending yang masih memiliki cerita di akhir, tidak sedikit penulis ternama
sengaja membuat penasaran pembaca dengan ending yang masih tergantung.

3. Temukan inspirasi dari orang-


orang yang ada disekitar kamu
Kalo kamu memiliki kesulitan tentang karakter apa yang akan kamu buat, coba kamu jalan-jalan
entah ke pasar, ke caffe atau ke tempat yang banyak dikunjungi orang banyak, disana akan
banyak sekali contoh karakter yang bisa kamu ambil.

Contohnya; kamu bisa menggambarkan seorang karakter yang selalu minum kopi, kalo tertawa
dia lepas dan sangat keras, selalu stand by depan komputer atau masih banyak lainnya.

4. Kenali karakter yang kamu


buat
Ini bisa menjadi tugas yang sangat sulit, bagaimana karakter yang ada di cerita kamu buat
serealistis mungkin. Karakter ini lah yang nantinya akan menjadi ikon di cerita yang kamu buat.

Siapa yang tidak kenal azam di novel ketika Cinta Bertasbih? Siapa yang tidak kenal Fahri di
Novel Ayat-ayat Cinta. Sang penulis Habiburohman El Shirazy atau akrab dengan panggilan
kang Abik membuat karakter serealistis mungkin, sehingga mudah diingat oleh pembaca.

5. Tentukan siapa saja yang akan


bercerita
Ada tiga view yang biasanya menceritakan, orang pertama “saya”, orang kedua “kamu” dan
orang ketiga “Dia”. Orang pertama biasanya adalah karakter yang nanti menceritakan isi cerita,
yang kedua adalah karakter yang dijelaskan oleh karakter utama dan yang ketiga adalah orang
luar yang ikut melengkapi ceritamu.

Bingung yah ? saya juga bingung sebenernya. Contohnya, dalam novel KCB peran utamanya
adalah Azam; peran keduanya Furqon dan peran yang ketiga eliana.

Masih bingung juga ? orang pertama azam, menceritakan tentang dirinya yang sedang
berkuliah sambil jualan tempe, yang nanti pada akhirnya menemukan sang pujaan hati –Ana
Altafunisa; orang kedua Furqon, menceritakan bahwa dia adalah seorang Mahasiswa Indonesia
yang sukses dan tampan dan orang ketiga adalah Eliana, menceritakan bahwa dia adalah
seorang artis yang cantik dan kaya.

Yang saya ambil simple disini adalah Novel, sebenarnya tidak hanya ada tiga view yang
bercerita melainkan lebih, tapi karena disini bagaimana menulis cerpen, usahakan sesimple
mungkin, siapa saja yang bercerita.

6. Organize your thoughts


Atau control your mind, Yang dimaksud disini adalah mengatur alur cerita, biasanya setelah
kamu mempersiapkan strukur cerpennya seperti yang sudah dibahas di point ke dua, kamu
tidak akan bingung menentukan apa yang akan terjadi.

Cerita yang kamu buat akan konsisten dan tidak akan keluar jalur, bermulai dari introduction
atau perkenalan, adegan awal, adegan penting, adegan klimaks, adegan akhir dan kesimpulan.
Kalo kamu sudah melakukan ini, kamu akan terbiasa menulis dengan fokus, meskipun ada
perubahan, kamu dapat merubahnya dengan mudah. Kamu bisa menulis cerpen dengan
santainya hingga selesai.

7. Mulai menulis
Dari beberapa point yang sudah ditulis diatas, point penting agar bisa menulis cerpen adalah
mau memulainya. Sebanyak apapun kamu mempelajari tentang bagaimana menulis cerpen,
ikut seminar kepenulisan, kalo kamu belum berani memulai, maka semuanya sia-sia.

Tidak bisa dipungkiri, menulis adalah perkara yang sukar. Tapi akan terasa lebih sukar kalo
kamu belum mau memulainya. Kadang penetuan karakter dan alur cerita menjadi alasan,
belum lagi ditambah judul. itu tidak masalah. Simpanlah di draft, point pertama mulailah untuk
menulis.
8. Come out swinging
Pasti kamu pernah dengar, “kalimat pertama akan mengambil perhatian pembaca.”
Awal yang bagus dan cepat memang sangat penting dalam kepenulisan cerpen, kamu tidak
memiliki banyak waktu dan ruang untuk menceritakan ceritamu. Jangan membuang-buang
waktu dengan perkenalan karakter yang lama atau deskripsi yang tidak penting. Langsung ke
alur cerita, penjelasan mengenai karakter bisa kamu deskripsikan secara step-by-step dalam
cerita.

9. Biarkan cerita itu sendiri yang


menulis
Kamu yang membuat ceritanya, dan pastinya kamu tidak mau cerita itu keluar dari alur yang
sudah kamu rencanakan, atau kamu mau mengganti atau menghilangkan salah satu karakter.
Its up to you! Terserah kamu, karena kamu sang develop. Tapi coba dalami karakter yang
sudah kamu buat, jika pendalaman karakter itu membedakan cerita, jangan khawatir, jangan
takut itu akan mengesampingkan rencana yang telah kamu buat, karena itu akan membuat
cerita yang kamu buat lebih menarik.

10. Selalu menulis


Kamu hampir menyelesaikan cerita yang kamu buat, meskipun cerita sudah mau selesai itu
bukan berarti kamu selesai menulis, agar kamu terbiasa menulis cerpen, coba atur jadwal
setiap harinya untuk menulis, sisakan dua sampai tiga jam waktu untuk menulis.

Cara mengedit Cerpen


1. Revisi dan edit
Ketika cerita yang kamu buat sudah selesai, coba kamu periksa kembali, mungkin ada kalimat
yang salah atau huruf yang tidak sesuai. Pada umumnya, coba kamu perhatikan karakter
utamanya benar-benar dikenalkan dan point permasalahannya benar-benar terpecahkan.
Kalo kamu memiliki waktu yang lumayan banyak, setelah ceritamu selesai coba simpan terlebih
dahulu beberapa hari sebelum editing. Pemberian jarak ini sangat membantu proses editing.

2. Mintalah pendapat orang lain


Kirim cerpen yang sudah kamu edit kepada salah satu teman yang benar-benar kamu percaya
atau dia mempunyai keahlian dalam merevisi, mengedit dan memberikan saran. Biarkan
temanmu menyampaikan semua kekurangan yang terdapat dalam tulisanmu. Berikan waktu
untuk temanmu berpikir.

Pastikan temanmu yang merevisi memberikan semua kritik dan sarannya, jangan Cuma
sebagian. Jangan lupa ucapkan terima kasih karena sudah mau membaca ceritamu, dan
jangan sesekali kamu berdebat, meskipun memang banyak revisi dan saran di cerita yang
kamu buat. Tulisan kamu akan semakin baik, selama kamu bisa menerima kritikan dan saran.
Tapi, jangan kamu ikuti semua nasehat yang kamu dapat. Mungkin saja ada saran yang belum
tentu baik. Ingat! ini ceritamu.

3. Don’t Give Up
Kamu bisa saja frustasi ketika mendapatkan masalah dalam kepenulisan. Sudah banyak
mengeluarkan energi, sedih dan merasa sedikit bersalah ketika karakter utama yang kamu buat
mati atau dibunuh. Sehingga membuat pembaca kecewa dengan keputusanmu. Meragukan
sendiri kemampuan menulis, itu semua masih dalam batasan normal.

Salah satu tugas yang sulit untuk seorang penulis adalah belajar bagaimana mengendalikan
perasaan. Tidak hanya masalah cinta yang mengharuskan perasaan, menulispun harus. Ketika
kamu mulai ragu untuk menulis, capek atau bosen, saran saya BERHENTI MENULIS! Ambil
istirahat, jalan-jalan, makan makanan yang kamu sukai, nonton film kesukaan, atau apapun
yang bisa membuat kamu merasa relax.

Ketika kamu kembali menulis, kamu menulis dengan pikiran yang fresh. Kalo kamu masih
belum mau menulis, coba panggil teman terbaik kamu lalu ceritakan, ketika dia sudah
mendengar cerita yang kamu buat, itu bisa menjadi dorongan tersendiri. Beritahu temanmu kalo
kamu akan menyelsaikan ceritanya. Meskipun cerita itu bukanlah cerita yang bagus untuk
ditulis –suatu hari pasti pasti ada cerita menarik.

4. Membaca
Tidak ada yang bisa membantu kamu bagaimana menulis cerpen yang bagus selain kamu
banyak membaca cerpen. Semakin banyak membaca, maka semakin berubah pola
kepenulisanmu, semakin banyak membaca semakin banyak kosa kata yang kamu dapat.

Tidak sedikit film layar lebar diambil dari karya penulis, apalagi di Indonesia, sudah berapa
karya tulis yang difilmkan. Seperti “Ayat-ayat Cinta” –Habiburahman El Shirazy, “Hafalan Sholat
Delisa” –Darwis Tere Liye, “Manusia Stengah Salmon” –Raditya Dika, “Laskar Pelangi” –Andrea
Hirata, “Perahu Kertas” –Dee Lestari dan masih banyak lainnya.

Mereka semua penulis Novel, tidak menutup kemungkinan cerpen pun bisa diangkat menjadi
film, setidaknya menggantikan tayangan FTV yang sering diulang di Televisi. Cerpen sendiri
bisa menjadi langkah awal sebelum menulis Novel.

Semoga beberapa cara diatas bermanfaat, dan sekarang saya akan membahas :

Hal-hal yang harus dihindari


ketika menulis cerpen.

1. Ada cerita dalam cerita


Tokoh utama menceritakan tokoh lain. Akibatnya, ada dialog dalam dialog. Parahnya lagi
penjelsan tentang tokoh kedua sama detailnya dengan tokoh utama. Hal ini membuat pembaca
kebingungan. Sebenarnya siapa pemeran utamanya ?

2. Deskripsi yang berlebihan


Penjabaran tentang sebuah latar belakang, keadaan, cuaca yang berlebihan. Ceritanya
memang menjadi panjang namun malah tidak nyambung. Hal seperti ini bisa saja membuat
pembaca sudah merasa bosan sejak awal cerita

3. Tidak jelas siapa yang bercerita


Diawal menggunakan orang pertama yang bercerita, tiba-tiba ditengah ganti dengan orang
ketiga. Hal ini membuat pembaca kebingungan. Seperti yang sudah disampaikan diatas “cara
menulis cerpen” tentukan terlebih dahulu siapa yang bercerita, karena ini cerpen yang memiliki
waktu dan ruang yang sempit, kamu usahakan fokus pada orang pertama yang bercerita, orang
kedua ataupun orang ketiga cukup menjadi bumbu dari cerita yang kamu buat.
4. Terlalu banyak tokoh yang diangkat
Terlalu banyak tokoh yang mau diangkat, akhirnya malah bingung siapa tokoh sebenarnya.
Kembali lagi, ini cerpen, usahakan tokoh yang diceritakan didalamnya secukupnya saja, jangan
sampai banyak tokoh yang terlibat yang pada akhirnya membuat pembaca kebingungan.

5. Pesan dalam cerpen gagal tersampaikan


Maksud dari cerita yang kamu buat adalah A namun yang pembaca tangkap adalah B. hal ini
disebabkan kamu terlalu rumet membuat cerpennya, mungkin tujuan kamu bagus, mengajak
pembaca untuk berpikir, nah kalo ternyata pembaca berpikir untuk tidak berpikir bagaimana?

6. Terlalu banyak menggunakan “Majas”


Niatnya mungkin bagus, biar kelihatan sastra, namun hal seperti ini justru banyak
membingungkan pembaca. Memang ada sebagian pembaca menyukai kosa kata yang baru,
namun perlu kamu ketahui menulis dalam kesederhanaan juga sudah termasuk sastra.

7. Tulisan yang tidak beraturan


Inginnya penulis membuat pembaca menangis ketika sudah sampai adegan klimaks, namun
karena tulisannya yang tidak beraturan menjadikan pembaca biasa-biasa saja. Kesannya datar
begitu saja. Perbanyak banyak cerpen atau novel, semakin banyak kamu membaca semakin
berubah kepenulisanmu.

Sebelum memulai menulis cerpen alangkah baiknya kamu membaca cerpen terlebih dahulu,
saran saya beli bukunya jangan baca di internet, karena kalo sudah berhubungan dengan
internet niat awal ingin membaca cerpen bisa bercabang kemana-mana, mulailah belajar fokus,
saya pribadi lebih baik membeli dari pada membaca online.

Baca cerpen itu dua kali, pertama kamu sebagai pembaca; semoga cerpen yang kamu baca
bisa memberikan hiburan, melemaskan syaraf, mengasah kepekaan, dan menajamkan otak.
Dan baca yang kedua kamu sebagai penulis, pastikan sediakan alat yang mendukung, kalo
kamu masih suka tulis tangan segera siapkan kertas dan bulpen tapi kalo kamu sudah terbiasa
dengan laptop, maka sediakan laptop. Tulis dengan bahasa yang sama namun cerita yang
berbeda, hal ini pasti membingungkan. Tapi Trust it! Kamu pasti bisa.

Anda mungkin juga menyukai