Anda di halaman 1dari 5

Belajar dan Latihan Menulis Cerita Fiksi

REP | 31 May 2011 | 16:46 238 17 2 dari 3 Kompasianer menilai aktual

Malam Kolaborasi Prosa Kompasiana akan segera berlangsung. Dan setelah sempat berkeliling di kompasiana, serta melihat status teman-teman di Facebook. Banyak yang bercerita tentang kebingungan mereka mencari ide cerita yang akan dibuat. Ada pula beberapa teman yang kemudian jadi tergerak hatinya untuk mencoba berfiksi ria. Namun merasa kesulitan. Tapi sebelumnya, saya mohon ijin kepada Mbah Guru;Aris kUrniawan Basuki serta Uleng Tepu, atas tulisan kali ini. Disini saya hanya sekedar sharing saja, tentang cara-cara yang bisa dilakukan untuk kita belajar membuat cerita fiksi. Dan saya juga masih belajar pada Mbah Guru saya. Baiklah dilanjut Bagaimana Cara Memulai dan Mendapatkan Keterampilan Menulis? Caranya adalah mulai sekarang cobalah untuk menulis apa saja. Tidak usah menunggu-nunggu datangnya kesempatan untuk memulainya. Kita dapat memulai dengan cara menulis di buku harian, menulis surat kepada orang lain. Hal ini akan membantu kita menjadi terbiasa untuk

mengungkapkan apa yang kita rasa dan pikirkan kedalam sebuah tulisan. Banyak sarana yang bisa kita gunakan untuk melatih diri dalam membuat tulisan. Jika dirasa masih mendapat kesulitan. Cobalah untuk menceritakan keadaan sekililing anda, keadaan kamar, keadaan diluar rumah, atau orang-orang yang ada disekeliling kita, secara tepat dan detail. Tulislah dan simpan, untuk kemudian kita baca lagi beberapa hari kemudian. Apakah kita telah tepat menjabarkan semua itu dalam tulisan?. Latihan ini akan bermanfaat untuk melatih otot-otot pikiran kita pada saat kita akan membuat cerita Fiksi yang sesungguhnya. Dan tidak perlu takut salah, dengan membaca ulang tulisan itu. kita bisa tahu kekurangannya dan kemudian merevisi ulang. Menemukan Bahan Manfaatkanlah lingkungan yang ada. Kita hidup dalam lingkungan yang berbeda dalam segala hal. Manfaatkan hal itu, kita bisa mengambil banyak dari apa yang ada disekitar kita. Tidak usah bingung. Jika kita memang ingin bercerita tentang keadaan hongkong, kita bisa memanfaatkan teman kita, Mbak Fera, untuk menceritakan bagaimana suasana di hongkong tanpa kita harus pergi kesana. Atau kita ingin tahu bagaimana rasa berada dinegeri orang? Kita bisa bertanya pada sumbernya secara langsung. Manfaatkan semua yang ada itu. Kita juga bisa memanfaatkan cerita yang kita dengar dari teman lalu mengembangkan konflik yang ada. Dan menjadikannya cerita utuh dengan sebuah akhir yang logis untuk sebuah cerpen. Hal itu bisa kita lakukan apabila kita mengetahui dengan pasti permasalahan yang sedang di alami teman kita itu. Kita juga bisa menerka-nerka cerita dari persoalan yang tengah melibat diri orang yang dekat dengan kita. Sebagaimana kita biasa beramsumsi atas suatu kejadian, padahal kita tidak tahu pasti apa yang tengah terjadi. Contoh; seorang teman curhat tentang kisah cintanya yang saat itu sedang mengalami masalah. Sebabnya, sudah beberapa hari ini sang pacar tidak pernah menelfon atau memberi kabar. Maka, dari curhat itu kita bisa menerka-nerka tentang segala kemungkinan yang terjadi pada mereka. Meski kita sendiri tidak pernah mengetahui pasti hal itu. Kita bisa mengembankan segala kemungkinan yang terjadi. Bisa saja kita buat cerita dimana ternyata kekasihnya sudah memiliki keluarga, atau sedang berselingkuh, atau sudah meninggal dunia tanpa diketahui oleh teman. Kita juga bisa membuat cerita yang datangnya dari hayalan. Seperti anda berhayal menjadi seekor kupu-kupu. Maka hayalan itu dapat kita tuangkan kedalam tulisan. Seperti; Kupu-kupu

itu berbincang dengan seorang bocah kecil, dan memperdebatkan tentang mana yang lebih enak. Jadi kupu-kupu atau manusia? Akhirnya mereka sepakat untuk bertukar tempat. Bocah itu kemudian secara tiba-tiba berubah menjadi kupu-kupu, demikian pula dengan Kupu-kupu itu, yang juga berubah menjadi manusia. Jadi jelaskan? Bahwa kita bisa membuat cerita dari apa saja dan siapa saja. Bisa dari pengalaman kita, orang lain, hayalan, teman, keluarga dan lain sebagainya. Bahkan dari status orang lain di FB. Latihan: -Tulislah sebuah adegan dari sebuah cerita berdasarkan pengamatan sekilas ketika anda melihat sekelompok orang yang tengah berada di Caf, kelas, kantin, jalanan atau dimanapun. Gambarkan para tokoh yang ada dalam setting tersebut. Dan biarkan mereka berinteraksi. Tujuannya, apakah anda mampu mengembangkan sesuatu dari sekelumit data. Jika anda mampu, baguslah. Tapi apabila belum mampu, tidak perlu khawatir. Anda akan mampu melakukannya nanti -Tiga Paragraf: ketika anda berada didalam sebuah warung atau restoran atau caf. Buatlah; 1. Satu paragraf, uraikan wajah dan perilaku seseorang yang tengah duduk sendirian. 2. Satu paragraf, uraikan wajah dan interaksi yang terjadi diantara dua orang tamu. 3. Satu paragraf, uraikan cara pelayan atau penjaga warung dalam melayani tamu. Tujuannya; melatih pengamatan tentang dunia sekitar dan menuangkannya dalam tulisan. Bagaimana Cara Membuat Tulisan Yang Menarik; Untuk membuat tulisan yang menarik, buatlah cerita yang tidak biasa, unik. Seperti: tokoh yang tidak biasa, tempat yang tidak biasa, dan juga kejadian yang tidak biasa. Kita juga bisa membuat dengan gaya penulisan yang berbeda dari biasanya. Jika kita membuat cerita yang biasa terjadi, dan sudah diketahui umum. Biasanya hal itu kurang menarik bagi semua orang. Anda bisa membuat cerita dari tokoh yang tidak biasa, berbeda dari dari kebanyak orang yang kita temui. Semisal dari bentuk wajahnya yang sedikit berbeda dari kebanyakan orang, cara berjalannya, pakaian yang ia kenakan atau gaya bicaranya. Latihan:

1. Satu halaman; pandanglah diri anda dalam cermin dan gambarkan sosok yang anda lihat. Jika anda mempunya bekas luka, ceritakanlah tentang bagaimana anda mendapatkan luka itu. segeralah anda tuliskan dari apa yang anda lihat itu. Lalu amati kembali diri anda kembali, sebutkanlah perincian yang lain dan uraikan apa adanya. Tujuan: Belajar menggunakan pernak-pernik penampilan sebagai pemicu untuk bercerita. Bagian awal sering dimulai dengan penggambaran wajah. 2. Tiga halaman; uraikan sifat seseorang dengan mengungkapkan bentuk, postur dan cara berjalannya. Jangan bercerita tentang kepalanya dan jangan bercerita bahwa tokoh itu pemalas atau sedang gembira. Tunjukan sifat-sifat itu melalui bahasa tubuhnya. Tujuan; belajar melihat tanda-tanda sifat dari seluruh tubuh, bukan hanya di wajah. Bahasa tubuh menerjemahkan pikiran orang. 3. Masing-masing setengah halaman; ceritakan tangan seseorang sehingga mendapat kesan bahwa diaadalah seseorang yang: a. Gugup b. Kaya/Miskin c. Berseni d. Sakit 4. gambarkan masing-masing setengah halaman. Gambarkan dengan kata-kata penampilan orang yang berbeda-beda untuk melihat apakah ada bentuk geometris, kemiripan dengan binatang, atau sifat dominan lainnya yang muncul yang bisa menyimpulkan wajahnya. Tujuan: belajarlah memilih perincian yang paling mencolok, dan cara menyatukan beberapa perilaku kedalam sebuah ringkasan yang jelas dan singkat. 5. Dua halaman. Apakah ada sesuatu pada masa lalu yang merupakan aib bagi diri anda..? ciptakanlah seorang tokoh yang berbeda dari diri anda dan biarkan dia menghadapi konflik yang mirip dengan aib anda tersebut. Tujuan: belajar menciptakan tokoh yang berbeda dengan diri anda dengan menggunakan metode peleburan. Ada satu tips tambahan yang mungkin bisa dicoba sebagai bahan latihan, selain yang telah disebutkan, dan juga disamping sering membaca dan mangamati tulisan milik orang lain. Kita juga bisa mencoba untuk menulis ulang cerita milik orang lain. Dengan cara ini, secara tidak langsung akan membuat anda menjadi terbiasa dalam membuat cerita dengan alur yang kita inginkan. Dan jangan sungkan untuk mencontek atau meniru gaya tulisan orang lain sebagai

jalan untuk kita belajar. Nanti pada saatnya, kita akan mempunyai ciri khas sendiri dalam setiap tulisan kita. Cobalah untuk terus menulis setiap hari, hal ini sangat membantu diri kita agar bisa selalu menulis tanpa harus menunggu mood kita datang. Dengan rajin menulis, otak kita secara sendiri akan terbiasa untuk mencari hal-hal yang berbeda, yang menarik untuk kita jadikan tulisan. Untuk sementara, semoga apa yang telah dijabarkan diatas. Sekedarnya bisa membantu temanteman yang tengah giat-giatnya mempersiapkan kolaborasi untuk acara, Malam Prosa Kolaborasi Di Kompasiana nanti. Ataupun siapa saja yang memang mempunyai keinginan untuk belajar menulis fiksi. Kelanjutannya dari tulisan seruap akan segera saya buat, diharapkan untuk bersabar. O-ya, sumber tulisan ini saya dapatkan dari buku yang berjudul Its For You, karya Gontor Putri. Yang kebetulan bukunya didapat dari toko buku bekas. Seharga 3Ribu rupiah. . Jika ada pertanyaan, yang berhubungan dengan cara menulis Fiksi. Dapat ditanyakan langsung kepada orang sbb: Aris Kurniawan Basuki, Uleng Tepu, dan Ramdhani Nur. Atau perlu saran dan kritik dari tulisan yang telah dibuat. Silahkan minta mereka untuk menilai. Semoga bermanfaat. Note: untuk mengetahui standard sebuah tulisan. Bisa dicoba untuk meng-Copas tulisan orang lain pada Ms Word dan melihat berapa jumlah karakternya. Sebagai bahan pertimbangan, jika ragu, bahwa tulisan itu di anggap terlalu panjang. Karena sesungguhnya tidak ada standard baku untuk Cerpen.

Anda mungkin juga menyukai