MODERATOR : INDRIYANI
Malam ini aku mau share tentang Premis, Sinopsis, Outline. Mungkin
teman-teman udah sering banget denger atau bosen malah. Hehe, ini materi yang
gampang-gampang susah menurutku. Dulu, sebelum tau apa itu premis, sinopsis,
outline dan segala aturannya aku menulis ide cerita di catatan kecil.
Karena kita sama-sama lagi belajar. Jadi, malam ini aku mau
mengingatkan kembali hal-hal yang mungkin teman-teman agak lupa, dan barang
kali lebih menyenangkan dari kenangan bareng mantan.
1. Premis
b. Contoh premis :
Paris cowok tengil langganan BK ingin Raya tahu perasaan
sukanya. Tetapi Raya berambisi meraih prestasi dan cita-cita daripada
urusan cinta. Di saat Paris lelah menarik perhatian Raya, ia bertemu
Radea--si pemilik kucing yang sering main ke balkon kamar Paris.
Akhirnya Paris memulai cinta yang baru dengan Radea, sedangkan
Raya mengalami penyesalan.
2. Sinopsis
a. Ketentuan Sinopsis
- Karena sinopsis adalah ide dasar yang dikembangkan, jadi harus
sesuai dengan premis (ide landasan cerita). Pastikan di awal
paragraf sinopsis telah terdapat siapa tokoh, tujuan, rintangan yang
tokoh hadapi, dan bagaimana tokohmu menyelesaikan masalahnya.
- Dibuat seringkas mungkin, tapi mencakup keseluruhan cerita dari
awal sampai akhir. Biasanya maksimal 1000 kata atau 2-4 halaman.
- Detail. Jangan ada rahasia. Dalam sinopsis hindari penggunaan
kalimat menggantung atau yang jadi pertanyaan. Uraikan secara
rinci setiap plot dan momen penting yang sekiranya membuat cerita
kamu menarik.
- Tidak mencantumkan dialog. Penyusunan sinopsis hanya
menggunakan deskripsi.
- Gunakan sudut pandang serba tahu (pov 3).
- Masukan perubahan perasaan setiap karakter utama.
- Mulailah sinopsismu. Biarkan si tokoh berjalan melewati plot-plot
yang kamu sediakan.
b. Fungsi Sinopsis
- Untuk individu : bisa digunakan sebagai pengingat alur.
- Untuk editor : sebagai bahan pertimbangan apa karyamu masuk
kriteria mereka atau tidak. Makanya sangat disarankan sinopsis
yang akan dikirim ke editor mudah dimengerti oleh mereka.
3. Outline
Outline adalah kerangka cerita yang berisi poin-poin utama dalam setiap
bab. Bicara soal outline ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :
Outline bertugas menemani penulis supaya nggak keluar jalur cerita yang
udah ditentukan, tapi setiap babnya unik dan menarik. Contoh simple-nya untuk
menciptakan pengambilan latar, aksi tokoh, dan pemikiran tokoh yang bisa
membuat perasaan pembaca naik-turun seperti detak jantung.
Kalau dari awal hingga akhir nggak ada perubahan emosi alias flat seperti
kehidupan sehari-hari dari bangun tidur, kesiangan, lalu terlambat ke sekolah, lalu
tabrakan sama cowok ganteng. Awalan begitu udah biasa, kan? Nggak hidup
seperti garis ini :
Untuk itu outline bisa jadi solusi penulis agar ceritanya terarah dan
berdetak-detak. Lebih keren lagi kalau cerita udah tamat tapi masih berdetak di
hati pembacanya ❤
SESI TANYA JAWAB :
1. Andita :
Mau tanya, yg dimaksud biarkan tokoh mengikuti plot dalam sinopsis yg
seperti apa? Karena yg aku pahami premis mirip sinopsis. Nggak ada
plotnya. Lalu pernah nih sudah buat outline tapi ternyata setelah
praktiknya, meleset semua. Bagaimana mengatasinya kak?
Jawab :
Makasii ya kak @Andita pertanyaannya,jadi maksud dari biarkan
tokohmu mengikuti plot itu mengalir aja gitu sesuai alur yang kita
rencanakan. Artinya plot kan alur dan perencanaan (dlm English ya). Nah
untuk sinopsis itu sudah dijelaskan di atas sebagai pengembangan dari
premis.
Nah, untuk mengatasi premis yang melenceng, apa Kak @Andita
membuat sinopsis? Jika suda solusi selanjutnya buatlah outline.
2. Riaa :
Kak Win, aku izin bertanya kak, aku pernah baca cerita genre komedi
romantis dan tiap bab pasti seru, dan saat itu salah satu pembaca ada yang
tanya soal kakak itu pake outline atau enggak, dan dia bilang cerita ngalir
aja. Kok cerita bisa bagus tanpa outline ya kak? Kalau aku pribadi pake
outline kak. Terima kasih kak
Jawab :
Terima kasih pertanyaannya kak @Riaaa Ya, outline boleh disebut
sebagai pilihan. Cocokanlah, tergantung kondisi. Kalau lagi ikutin lomba
atau ODOC, outline membantu banget. Bisa jadi cerita kakak yang itu gak
di kejar deadline? Jadi santai ngerjainnya.
Kalau aku sendiri setiap bikin cerita paling penting bikin premis dulu. trus
aku nyoba publish 8-10 bab (ini dlm kondisi gak dikerjar DL ya). Kalo aku
ga berhasil ngelewati 8-10 itu, pembuatan sinopsis + premis bakal aku
percepet, soalnya stuck.
3. I’m L :
Kak mau tanya. Seumpama outline sudah jadi. Terus di pertengahan
menulis cerita dapat ide baru. Apakah sebaiknya tetap dengan outline yang
lama, atau tambahin ide baru itu? Terima kasih.
Jawab :
Makasii pertanyaannya kak @I'm L. Begini, jadi dari seluruh bab yang
disiapkan kan dibagi 2 : penting dan pembantu. Kalau misalnya ditengah-
tengah nulis ada ide baru, yang bakal jadi adegan penting atau menarik dan
enak aja gitu kalau ditambahin boleh kok. Outline kan fungsinya sebagai
pengigat juga. Berarti harus sering ditengok biar gak lupa, di update kalo
diperlukan. Begitu mungkin dari aku.
Premis, sinopsis, outline itu perencanaan. Jadi, Show up. Let the world
know your passion