Anda di halaman 1dari 3

Tips Membuat Outline

Kita tidak bisa langsung menulis tanpa membuat outline terlebih dahulu. Outline adalah
tempat seorang penulis untuk mengabadikan berbagai ide tentang hal yang ingin ditulisnya.
Outline akan menjadi gambaran besar seperti apa isi buku kita nantinya. Outline adalah
gambaran atau skema besar apa yang ingin kamu tulis. Kebuntuan ide ditengah-tengah menulis,
disebabkan karena penulis tidak membuat sebuah outline sebelum menulis. Outline berfungsi
untuk tetap fokus pada tulisan kita. Outline bentuknya bisa berupa mind map atau langsung
dalam bentuk list seperti daftar isi juga bisa.
Baik membuat buku non fiksi maupun fiksi, pasti akan selalu ada outline yang harus
dibuat. Bedanya, kalau non fiksi lebih mudah membuatnya. Kalau fiksi memang sedikit ribet
(untuk novel). Kalau cerpen cukup outline sederhana juga selesai, karena cerpen hanya kisah
pendek yang tidak terlalu kompleks alur ceritanya. Begitu pun dengan artikel. Bahkan dalam
membuat cerpen dan artikel, tanpa outline pun tak masalah. Karena isinya sederhana dan tidak
memerlukan penyusunan yang rumit dan sebagainya.
Kalau saya pribadi, selalu membagi outline menjadi dua macam, yaitu outline kasar
dan outline jadi. Kalau outline kasar, saya menuangkan semua ide secara acak ke dalam outline
tersebut. Outline ini bersifat acak-acakkan/ belum sistematis. Biasanya saya membuat outline
kasar dalam bentuk mind map. Jadi tuangkanlah apapun yang ada dikepalamu ke dalam outline
terkait ide yang sudah ditentukan. Saya tidak berpikir ide itu akan diletakkan di sebelah mana,
yang penting ide tersebut harus segera ditulis di dalam outline agar tidak terlupa. Kalau semua
ide sudah saya rasa cukup dituangkan, maka saya ke tahap selanjutnya yaitu outline jadi.
Inilah tahapan untuk mengubah outline yang masih acak-acakan tadi menjadi outline
yang rapih dalam bentuk list atau menjadi sebuah daftar isi buku.
Mungkin itu saja materinya, karena membuat outline bukan materi yang banyak, ini
lebih kepada prakteknya bagaimana seorang penulis mau meluangkan waktunya untuk
membuat buku. Mari saya contohkan. Misalkan idenya tentang akhlak pemuda zaman now.
(semakin rinci outline. Maka akan semakin kecil peluang penulis untuk merasakan yang
namanya kebuntuan ide/writer block)
Gambar 2.1 Contoh Outline Kasar
Lingkaran di tengah adalah tema yang diangkat. Percabangan pertama adalah calon-
calon yang nantinya akan menjadi bab-bab dalam buku kamu. Dan percabangan berikutnya
adalah topik-topik yang akan dikupas dalam setiap bab. Outline di atas masih belum terlalu
lengkap. Karena setiap calon bab masih belum memiliki percabangannya masing-masing.
Saya beri satu contoh satu outline lagi yang bisa dibilang, ini adalah outline yang sudah
cukup lengkap dan siap disusun menjadi outline rapih atau daftar isi. Outline di bawah ini
adalah outline yang saya buat ketika hendak membuat buku ketiga saya. Silahkan dilihat!
Oiya, kalau kamu sudah terbiasa menulis ... biasanya penulis yang sudah lihai langsung
membuat outline dalam bentuk daftar isi (untuk non fiksi). Tapi banyak punya penulis yang
sudah lama berpecimpung dalam dunia literasi dan sudah banyak membuat buku, masih suka
membuat outline kasar.

Anda mungkin juga menyukai