Anda di halaman 1dari 17

Selamat datang di 

Pakdosen.co.id, web digital berbagi ilmu


pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas
tentang Rangkuman? Mungkin anda pernah mendengar
kata Rangkuman? Disini PakDosen membahas secara rinci
tentang pengertian, tujuan, cara, langkah, persamaan, perbedaan
dan contoh. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan
sampai ketinggalan.

Pengertian Rangkuman
Baca Cepat  Buka 
Rangkuman (ikhtisar) merupakan hasil kegiatan merangkum.
Rangkuman (ikhtisar) dapat diartikan sebagai suatu hasil
merangkum  suatu tulisan atau pembicaraan menjadi suatu uraian
yang lebih singkat dengan perbandingan secara proporsional antara
bagian yang dirangkum dengan rangkuman (ikhtisar) -nya
(Djuharni, 2001). Rangkuman (ikhtisar) dapat pula diartikan
sebagai hasil merangkai atau menyatukan pokok-pokok
pembicaraan atau tulisan yang terpencar dalam bentuk pokok-
pokoknya saja. Seorang yang membuat rangkuman (ikhtisar) dan
ringkasan menulis dengan menggunakan kata yang dibuatnya
sendiri. Jadi, ia tidak boleh memulai ringkasannya dengan kalimat
seperti: “Dalam alinea/Dalam karangan ini pengarang berkata . . .”
dsb. Ia harus langsung saja memulainya dengan meringkas kalimat-
kalimat, alinea-alinea, bagian-bagian dan seterusnya.

Tujuan Membuat Rangkuman (ikhtisar)


Rangkuman (ikhtisar) dibuat untuk memendekkan sebuah
karangan yang panjang. Seseorang yang akan membuat ringkasan
dan rangkuman (ikhtisar) harus memilah-milah mana gagasan
utama dan gagasan tambahan. Karena tujuan ringkasan dan
rangkuman (ikhtisar) adalah memahami dan mengetahui isi dari
sebuah buku, sehingga diperlukan latihan-latihan untuk
membimbing seseorang agar dapat membaca karangan dengan
cepat. Jadi salah satu tujuan dari membuat ringkasan dan
rangkuman (ikhtisar) yaitu untuk membantu seseorang agar bisa
membaca sebuah buku dalam waktu singkat dan menghemat
waktu. Seorang penulis rangkuman (ikhtisar) tidak akan membuat
ringkasan dan rangkuman (ikhtisar) yang baik bila ia kurang teliti
dalam membaca dan tidak dapat membeda-bedakan gagasan utama
dan gagasan tambahan. Kemampuan dalam membedakan tingkat-
tingkat gagasan itu akan membantunya untuk mengasah
kemampuan dalam gaya bahasa, dan menghindari pemakaian
uraian panjang lebar yang mungkin masuk di dalam karangan
tersebut.

Cara Membuat Rangkuman (ikhtisar)


Bagi mereka yang sudah terbiasa dalam membuat ringkasan dan
rangkuman (ikhtisar), biasanya tahu cara membuat ringkasan  dan
rangkuman (ikhtisar) yang baik. Tetapi disamping itu perlu untuk
memberikan beberapa patokan sebagai pegangan, khususnya bagi
mereka yang belum pernah melakukan itu atau baru untuk
memulainya. Setelah terbiasa, mungkin beberapa patokan itu juga
tidak akan diperlukan lagi. Hal yang harus diperhatikan di dalam
membuat rangkuman (ikhtisar) adalah penggunaan bahasa yang
digunakan di dalam rangkuman (ikhtisar). Bahasa rangkuman
(ikhtisar) harus berbeda dengan bahasa asli penulis buku yang
dirangkum. Akan tetapi, bahasa rangkuman (ikhtisar) yang dibuat
bertolak dari ide pokok pengarang yang tertuang dalam setiap
paragraf atau bacaan. Dengan demikian, jika akan merangkum
uraian pengarang dari suatu paragraf, penulis terlebih dahulu perlu
menemukan ide pokok yang terdapat di dalam paragraf tersebut,
kemudian diungkap ulang dengan menggunakan bahasa yang
berbeda dan singkat. Agar hasil rangkuman (ikhtisar) itu tidak
menyimpang dari uraian aslinya, ide-ide pokok setiap paragraf
jangan diabaikan.

Baca Lainnya :  Kriminalitas adalah

Beberapa pegangan yang digunakan untuk membuat ringkasan  dan


rangkuman (ikhtisar) yang baik dan benar antara lain :
 Membaca Naskah Asli
Langkah awal yang harus dilakukan adalah seorang penulis
ringkasan  dan rangkuman (ikhtisar) harus membaca naskah asli
satu atau dua kali, bahkan dapat diulang beberapa kali hingga
diketahui kesan umum secara menyeluruh mengenai isi dari naskah
tersebut. Penulis juga perlu mengetahui maksud pengarang dan
sudut pandang pengarang. Agar dapat membantu penulis mencapai
itu semua, maka judul dan daftar isi dapat menjadi acuan dalam
karangan itu. Perincian daftar isi memiliki hubungan erat dengan
judul sebuah karangan. Dan juga, alinea-alinea dalam karangan
menunjang pokok-pokok yang terkandung dalam daftar isi. Maka
dari itu, penulis sebaiknya memahami dengan baik daftar isi dari
sebuah karangan sehingga lebih mudah untuk mendapatkan kesan
umum, maksud asli pengarang serta sudut pandang pengarang yang
terdapat dalam karangan.

 Mencatat Gagasan Utama


Jika penulis sudah mengetahui kesan umum, maksud asli serta
sudut pandang pengarang, maka sekarang ia harus memperdalam
dan mempertegas semua hal itu. Hal yang harus dilakukan
selanjutnya adalah memahami kembali karangan bagian demi
bagian, alinea demi alinea sambil mencatat gagasan-gagasan
penting yang tersirat dalam bagian atau alinea itu. Tujuan dari
pencatatan itu ada dua, yang pertama untuk tujuan pengamatan
agar memudahkan  penulis pada waktu meneliti kembali apakah
pokok-pokok yang dicatat itu penting atau tidak; kedua, catatan itu
menjadi dasar bagi pengolahan selanjutnya. Yang terpenting tujuan
dari pencatatan ini adalah agar tanpa adanya ikatan teks asli
penulis mulai menulis kembali untuk menyusun sebuah ringkasan
dan  rangkuman (ikhtisar) dengan menggunakan pokok-pokok yang
telah dicatat.

Sama halnya langkah pertama yang menggunakan judul dan daftar


isi sebagai pegangan, maka dalam pencatatan gagasan ini judul-
judul bab, judul anak bab, dan alinea yang harus dijadikan sasaran
pencatatan, bahkan kalau perlu catat juga gagasan bawahan alinea
yang betul-betul esensil untuk memperjelas gagasan utama tadi.
Karena sifatnya hanya sebagai ilustrasi atau deskripsi untuk
mejelaskan gagasan utama yang ada dalam alinea pertama maka
perlu diperhatikan bahwa ada alinea yang dapat dihilangkan atau
dihilangkan. Itu semua terjadi karena ada sebuah alinea
kedudukannya lebih penting daripada alinea yang mendahuluinya.
Dalam hal ini gagasan utama yang diambil dari rangkaian alinea
terdapat dalam alinea utama, sedangkan alinea-alinea tambahan
lainnya bisa diabaikan atau dirangkai menjadi satu kalimat.

 Mengadakan Reproduksi
Dengan menggunakan kesan umum pada langkah pertama diatas
dan catatan-catatan yang diperoleh dari langkah kedua diatas,
maka seorang penulis sudah siap untuk memulai membuat
rangkuman (ikhtisar) dan ringkasan yang dimaksud. Dalam
ringkasan urutan isi disesuaikan dengan urutan naskah asli dan
harus menggunakan bahasa penulis karangan dan harus diurut.
Sedangkan dalam rangkuman (ikhtisar) diperbolehkan untuk
menggunakan bahasa sendiri, tetapi kalimat tersebut masih
berhubungan dengan gagasan-gagasan pokok dalam karangan asli.
Apabila terdapat gagasan-gagasan di antara gagasan-gagasan yang
telah dicatat masih terdapat gagasan yang kabur, maka penulis
dapat melihat kembali isi naskah yang asli. Tetapi dalam membuat
rangkuman (ikhtisar) sebaiknya kita tidak mempergunakan teks
aslinya agar kita tidak tertarik memakai kalimat penulis dari naskah
yang asli. Sebab kalimat dalam naskah asli hanya boleh digunakan
apabila kalimat itu dianggap penting karena merupakan kaidah,
kesimpulan, atau perumusan yang padat.

Baca Lainnya :  Pengertian Investasi Jangka Pendek

 Ketentuan Tambahan
Dengan membuat reproduksi, belum tentu pengarang sudah
mengerjakan segala sesuatunya dengan sebaik-baiknya. Adapun
bebrapa hal yang perlu diperhatikan agar rangkuman (ikhtisar) dan
ringkasan dapat ditulis dengan baik, diantaranya:

1. Sebaiknya dalam menyusun ringkasan dan rangkuman


(ikhtisar) mempergunakan dalam kalimat tunggal daripada
kalimat majemuk. Kalimat majemuk menunjukkan bahwa ada
dua gagasan atau lebih yang bersifat paralel. Bila ada kalimat
majemuk telitilah kembali apakah tidak mungkin dijadikan
kalimat tunggal.
2. Ringkaslah kalimat menjadi frase dan frase menjadi kata.
Begitu pula jika rangkaian gagasan yang panjang hendaknya
diganti dengan suatu gagasan sentral saja. Tidak berarti cara
kerja ringkasan hanya merupakan rangkuman (ikhtisar) dan
ringkasan kalimat-kalimat saja.
3. Besarnya rangkuman (ikhtisar) dan ringkasan tergantung
jumlah alinea dan topik utama yang akan dimasukkan dalam
ringkasan. Alinea yang mengandung ilustrasi, contoh,
deskripsi, dsb. dapat dihilangkan, kecuali yang dianggap
penting. Semua alinea semacam itu yang akan dipertahankan
karena dianggap penting, harus pula dipersingkat  atau
digeneralisasi.
4. Jika memungkinkan buanglah semua keterangan atau kata
sifat yang ada, meski terkadang sebuah kata sifat atau
keterangan masih dipertahankan untuk menjelaskan gagasan
umum yang tersirat dalam rangkaian keterangan atau
rangkaian kata sifat yang terdapat dalam naskah.
5. Pertahankan semua gagasan asli dan urutan naskahnya.
Tetapi yang sudah dicatat dari karangan asli itulah yang harus
dirumuskan kembali dalam kalimat ringkasan dan rangkuman
(ikhtisar) yang dibuat oleh penulis. Jagalah juga agar tidak
ada hal yang baru atau pikiran penulis yang dimasukkan
kedalam ringkasan dan  rangkuman (ikhtisar).

Langkah-langkah Menulis Rangkuman


Untuk dapat menghasilkan sebuah rangkuman yang baik, seorang
penulis pemula perlu memperhatikan empat hal pokok, yaitu:
 Mampu membaca dengan baik bacaan yang akan dirangkum
 Mampu memahami isi secara utuh terhadap bacaan yang akan
dirangkum
 Mampu menemukan ide-ide pokok ataupun kalimat topik
dalam bacaan yang akan dirangkum
 Mampu menyusun kembali ide-ide maupun kalimat topik
yang telah ditemukan menjadi sebuah tulisan utuh

Untuk mencapai hal di atas, langkah-langkah yang harus ditempuh


bagi seorang penulis rangkuman adalah sebagai berikut:

1. Perangkum harus membaca uraian asli pengarang sampai


tuntas agar memperoleh gambaran atau kesan umum dan
sudut pandang pengarang. Pembacaan hendaklah dilakukan
secara saksama dan diulang sampai dua atau tiga kali untuk
dapat memahami isi bacaan secara utuh.
2. Perangkum membaca kembali bacaan yang akan dirangkum
dengan membuat catatan pikiran utama atau menandai
pikiran utama setiap uraian untuk setiap bagian atau setiap
paragraf.
3. Dengan berpedoman hasil catatan, perangkum mulai
membuat rangkuman dan menyusun kalimat-kalimat yang
bertolak dari hasil catatan dengan menggunakan bahasa
perangkum sendiri. Hanya saja, apabila perangkum merasa
ada yang kurang enak, perangkum dapat membuka kembali
bacaan yang akan dirangkum.
4. Perangkum perlu membaca kembali hasil rangkuman dan
mengadakanperbaikan apabila dirasa ada kalimat yang kurang
koheren.
5. Perangkum perlu menulis kembali hasil rangkumannya
berdasarkan hasil perbaikan dan memastikan bahwa
rangkuman yang dihasilkan lebih pendek dibanding dengan
bacaan yang dirangkum.

Persamaan Rangkuman (ikhtisar) dan


Ringkasan
Berikut ini adalah beberapa persamaan rangkuman dan ringkasan
yaitu:
 Ketiganya memiliki persamaan dalam membuat cerita atau
bacaan dengan caramengambil intisari atau ide pokok dari
karangan yang kita baca menjadi lebih ringkas,jelas, padat,
mudah dimengerti, dan dipahami oleh pembacanya.
 Dalam mencari topik atau kalimat utama atau gagasan utama
dari suatu bacaan padasebuah buku.
 Dalam menyampaikann keindahan gaya bahasa, ilustrasi,
serta penjelasan-penjelasanyang terperinci.
 Mempunyai langkah-langkah atau metodologi yang sama,
yaitu:

1. Bacalah naskah dua sampai beberapa kali


2. Cacatlah semua judul, semua topik.
3. Cocokkan catatan Anda dengan naskah aslib.

 Susunlah draf sementara dengan mempergunakan catatan


diatas (janganmemakai naskah asli).
 Periksa gaya, tata bahasa dan tanda baca.
 Tulis kembali denagn rapi, mulai dari judul sampai dengan
topik.
 Periksa kembali apakah ada kesalahan.
 Cocokkanlah jumlah kata dan selesaikanlah.
 Ketiganya juga memiliki tujuan. Penulis sebaiknya mengerti
dan mengetahui isi bukuatau karangan dan mampu
mengambil intisarinya.
 Ketiganya memiliki definisi yang tidak jauh berbeda yaitu
merupakan ringkasanpendek dalam suatu cerita (cerita
pendek, novel, roman, dan karya-karya sastra yanglainnya)
atau karangan.
 Hubungan antara ketiganya sama halnya dengan hubungan
antara sebuah kalimattopik dengan sebuah alinea.

Baca Lainnya :  √Wakaf adalah

Perbedaan Rangkuman (ikhtisar) dan


Ringkasan
Perbedaan rangkuman (ikhtisar) dan ringkasan adalah sebagai
berikut:

1. Disusun secara proporsional dengan jumlah halaman yang


diringkas.
2. Disusun secara urut dan sistematis.
3. Menggunakan gaya penulis buku yang diringkas.
4. Tanpa disisipi opini penulis ringkasan.Rangkuman (Ikhtisar):
5. Disusun hanya yang dianggap penting tanpa mempedulikan
proporsional.
6. Menggunakan gaya penulis ikhtisar.
7. Sering disisipi opini penulis ikhtisar atau wawasan lain.
8. Tulisan menggunakan gaya bahasa penulis .
9. Biasa diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli.

Contoh Rangkuman (ikhtisar)


Lebah Madu
Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah, “Buatlah sarang-sarang
di bukit-bukit, dipohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang
dibikin manusia,” kemudian makanlah daritiap-tiap (macam) buah-
buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah
dimudahkan(bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu)
yang bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat yang
menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yangdemikian
itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-
orang yangmemikirkan. (QS. An Nahl, 16:68-69) Hampir semua
orang tahu bahwa madu adalah sumber makanan penting bagi
tubuhmanusia, tetapi sedikit sekali manusia yang menyadari sifat-
sifat luar biasa dari sang penghasilnya, yaitu lebah madu.
Sebagaimana kita ketahui, sumber makanan lebah adalahsari madu
bunga (nektar), yang tidak dijumpai pada musim dingin. Oleh
karena itulah, lebah mencampur nektar yang mereka kumpulkan
pada musim panas dengan cairan khusus yangdikeluarkan tubuh
mereka.
Campuran ini menghasilkan zat bergizi yang baru -yaitu madu-dan
menyimpannya untuk musim dingin mendatang. Sungguh menarik
untuk dicermati bahwa lebah menyimpan madu jauh lebih banyak
dari yang sebenarnya mereka butuhkan. Pertanyaan pertama yang
muncul pada benak kitaadalah: mengapa lebah tidak menghentikan
pembuatan dalam jumlah berlebih ini, yangtampaknya hanya
membuang-buang waktu dan tenaga? Jawaban untuk pertanyaan
initersembunyi dalam kata “wahyu [ilham]” yang telah diberikan
kepada lebah, sepertidisebutkan dalam ayat tadi. Lebah
menghasilkan madu bukan untuk diri mereka sendiri, melainkan
juga untuk manusia. Sebagaimana makhluk lain di alam, lebah juga
mengabdikan diri untuk melayanimanusia; sama seperti ayam yang
bertelur setidaknya sebutir setiap hari kendatipun
tidak membutuhkannya dan sapi yang menghasilkan susu jauh
melebihi kebutuhan anak-anaknya.

Demikian Penjelasan Materi Tentang Rangkuman Adalah :


Pengertian, Tujuan, Cara, Langkah, Persamaan,
Perbedaan dan Contoh  Semoga Materinya Bermanfaat Bagi
Siswa-Siswi.
Sebarkan ini:






Posting pada S1, SMA, SMK, SMP, UMUMDitag apa dasar
menyusun ringkasan, apa fungsi dari merangkum sebuah buku, apa
fungsi ringkasan, apa ide pokok teks di atas, apa manfaat membuat
ringkasan, apa nama lain rangkuman, apa pengertian dari buku
nonfiksi, apa pengertian sinopsis, apa persamaan sinopsis dan
ringkasan, apa yang dimaksud ringkasan, arti kata rangkuman, arti
simpulan, bagaimana cara meringkas bacaan, buatlah rangkuman
teks di atas, cara menentukan rangkuman, cara merangkum
cerita, cara meringkas buku per bab, ciri ciri ikhtisar, ciri ciri
rangkuman, contoh ikhtisar, contoh mencatat gagasan
utama, contoh rangkuman, contoh rangkuman materi
kuliah, contoh ringkasan, contoh ringkasan brainly, contoh
ringkasan buku, contoh ringkasan materi, contoh soal
ringkasan, dan sintesis, fungsi rangkuman, fungsi ringkasan, fungsi
ringkasan abstrak, hal apakah yang dilarang saat
merangkum, hubungan kalimat utama dan kalimat
penjelas, ikhtisar dalam islam, ikhtisar ringkasan tts, intisari bacaan
dapat ditentukan berdasarkan, jelaskan cara membuat
ringkasan, jelaskan langkah-langkah merangkum, jelaskan yang
dimaksud dengan merangkum berdasarkan gagasan
pokok, kumpulan contoh rangkuman, langkah awal dalam
membuat ringkasan adalah, langkah langkah membuat
rangkuman, langkah langkah membuat ringkasan, makalah tentang
ringkasan, meringkas adalah, pengertian dan ciri ciri
rangkuman, pengertian ikhtisar, pengertian intisari, pengertian
meringkas berita, pengertian rangkuman menurut para
ahli, pengertian ringkasan, pengertian ringkasan menurut para
ahli, perbedaan kesimpulan dan simpulan, perbedaan rangkuman
dan ringkasan, perbedaan rangkuman ringkasan dan
ikhtisar, perbedaan rangkuman ringkasan dan
kesimpulan, perbedaan resensi dan meringkas, perbedaan sinopsis
dengan deskripsi, rangkuman bahasa indonesia, rangkuman
cerita, rangkuman dan ikhtisar, rangkuman disebut
juga, rangkuman disebut juga dengan, ringkasan adalah, ringkasan
adalah dan contohnya, ringkasan adalah gabungan dari
beberapa, sebutkan 3 fungsi notulen, sebutkan cara-cara dalam
merangkum, sebutkan ciri ciri sebuah ringkasan, sebutkan kegiatan
kritis kreatif, sebutkan langkah merangkum gagasan
pokok, sebutkan syarat merangkum buku, sebutkan syarat-syarat
ringkasan yang baik, setiap bacaan pasti memiliki, sifat dari buku
atau karangan nonfiksi adalah, sistematika penulisan
rangkuman, tujuan rangkuman, tuliskan tujuan rangkuman
3 Contoh Rangkuman Singkat Disertai
Pengertian, Manfaat, Dan Cara Membuatnya
By Insan Fazrul  9 Juni 2022

2menit

Contoh rangkuman banyak dicari lantaran masih belum banyak yang tahu cara merangkum yang
benar dan efektif. Ulasan berikut akan menjelaskannya dengan rinci!

Bagi para pelajar, mereka pasti tidak asing dengan kegiatan merangkum.

Selain karena termasuk materi khusus dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, kegiatan
merangkum kerap menjadi tugas para guru kepada muridnya.

Tak ayal, seorang siswa dituntut agar mampu merangkum dengan baik dan benar.
Bukan hanya pelajar, aktivitas merangkum sejatinya menjadi kemampuan yang perlu dikuasai
banyak orang.

Sebab, inti dari merangkum adalah mengetahui gagasan utama dari sebuah tulisan yang sudah
dibaca.

ADVERTISEMENT

Oleh karena itu, artikel ini secara khusus akan memberikan beberapa contoh rangkuman, lengkap
dengan pengertian, manfaat, dan cara membuatnya.

Ulasan di bawah dapat menjadi referensi bagi pelajar, mahasiswa, serta masyarakat umum.

Diolah dari berbagai sumber, simak artikel ini sampai tuntas!


Contoh Rangkuman, Pengertian, Manfaat, dan
Cara Membuatnya
1. Pengertian

Sebelum melihat contoh rangkuman, sebaiknya kamu tahu pengertiannya terlebih dulu.

ADVERTISEMENT

Melansir laman stieyapan.ac.id rangkuman atau ringkasan adalah kegiatan dalam menyusun


gagasan atau inti dari sebuah karangan, buku, atau tulisan panjang, jadi bentuk yang lebih ringkas
atau pendek.
Namun yang perlu dicatat, saat merangkum kamu tidak boleh menghilangkan ide pokok atau
gagasan dari teks aslinya.

2. Manfaat

Kemudian setelah tahu pengertian, akan disebutkan pula beberapa manfaat dari merangkum atau
membuat ringkasan.

Menukil laman pendidikan.co.id, manfaat merangkum antara lain:

 Membuat satu bacaan panjang menjadi lebih mudah dimengerti serta diingat;
 Mampu menemukan inti penting dari karangan, buku, atau tulisan panjang;
 Bisa menyingkat waktu dalam membaca atau mempelajari sebuah bacaan;
 Menggambarkan secara umum isi dari sebuah bacaan;
 Dapat membantumu dalam berbagai keperluan, misalnya ketika membutuhkan inti bacaan
dalam waktu yang cepat.

3. Cara Membuat Rangkuman

Lalu, bagaimana cara membuat rangkuman?

Cara membuat rangkuman cukup mudah, kamu bisa menggunakan langkah-langkah sebagai
berikut:
 Terlebih dulu membaca karangan, tulisan panjang, atau buku sampai tuntas.
 Tandai teks yang dinilai penting atau perlu diingat.
 Catat setiap ide pokok yang terdapat dalam paragraf atau dalam satu topik khusus.
 Buat kerangka tulisan untuk dijadikan rangkuman utuh.
 Kemudian, baca hasil rangkuman, sambil melihat teks yang dirangkum.

Contoh Rangkuman
Selanjutnya, kamu berada di inti artikel, yakni pembahasan ihwal contoh rangkuman.

Beberapa contoh rangkuman di bawah dilansir dari berbagai sumber.

Kamu bisa menjadikan cara membuat dan contoh rangkuman berikut sebagai rujukan.

1. Contoh Rangkuman Buku Populer

Judul Buku: Anggur dalam Pot

Jumlah Halaman: 50

Penerbit: Penebar Swadaya

Cetakan: IV

Buku berjudul Anggur dalam Pot ini memuat uraian mengenai cara membudidayakan tanaman
anggur di dalam pot atau kantong plastik. Selama ini banyak orang beranggapan bahwa menanam
anggur memerlukan lahan yang luas serta perawatan yang sangat rumit.

Pada kenyataannya pandangan tersebut tidak tepat. Dalam buku berjudul Anggur dalam Pot ini
dijelaskan bahwa sebenarnya pembudidayaan buah anggur tidaklah sesulit seperti pandangan
banyak orang.
Dalam buku ini dikemukakan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pembudidaya- an tanaman
anggur dalam pot atau kantong plastik. Hal-hal tersebut di antaranya meliputi seluk-beluk
tanaman anggur beserta jenis dan ciri-cirinya.

Pada buku ini dikemukakan juga mengenai cara memilih bibit anggur yang baik, cara
menyiapkan media tanam, serta cara perawatan selama pertumbuhan. Pada bab akhir dalam buku
ini dikemukakan hal-hal yang berkaitan dengan perawatan pohon anggur dewasa dari berbagai
penyakit.

*sumber: berpendidikan.com
2. Contoh Rangkuman Materi Kuliah
sumber: kibrispdr.org
3. Rangkuman Singkat
sumber: scribd.com

***

Itulah contoh rangkuman lengkap dengan pengertian, manfaat, dan cara membuatnya.

Semoga bermanfaat, Sahabat 99.

Simak artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.


Grand Dahlia Cluster Depok dapat jadi opsi tepat jika kamu sedang mencari hunian di sekitar
Kota Jakarta.
Informasi lebih lengkap, silakan lihat di www.99.co/id dan rumah123.com, karena kami
selalu #AdaBuatKamu.
Cek sekarang juga!

Anda mungkin juga menyukai