Anda di halaman 1dari 12

RINGKASAN DAN IKHTISAR

Albertus Purwaka

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2014
Ringkasan
• Ringkasan (Precis) sering disebut juga rangkuman
• Ringkasan dapat diartikan sebagai suatu hasil
merangkum atau meringkas suatu tulisan atau
pembicaraan menjadi suatu uraian yang lebih singkat
dengan perbandingan secara proporsional antara bagian
yang diringkas dengan ringkasannya (Djuharni, 2001)
• Ringkasan merupakan penyajian singkat dari suatu
karangan asli tetapi dengan tetap mempertahankan
urutan isi dan sudut pandangan pengarang asli,
sedangkan perbandingan bagian atau bab dari karangan
tetap dipertahankan (Gorys Keraf, 1994)
Ringkasan (2)
• Ringkasan dapat pula diartikan sebagai hasil
merangkai atau menyatukan pokok-pokok
pembicaraan atau tulisan yang terpencar dalam
bentuk pokok-pokoknya saja.
• Walau bentuknya ringkas, ringkasan tetap
mempertahankan pikiran pengarang dan
pendekatannya yang asli.
Tujuan Membuat Ringkasan
• Tujuan membuat ringkasan adalah memahami
dan mengetahui isi sebuah buku atau karangan.
• Latihan membuat ringkasan atas sebuah artikel
atau sebuah karya sangat berguna untuk:
– Mengembangkan ekspresi serta penghematan kata
– Mengembangkan daya kreasi dan konsentrasi, serta
mempertajam kemungkinan pemahaman karya asli
– Mengembangkan ketrampilan untuk mengadakan
reproduksi
Cara Membuat Ringkasan
• Membaca naskah asli: penulis ringkasan harus membaca
naskah asli seluruhnya beberapa kali untuk mengetahui
kesan umum dan maksud pengarang serta sudut
pandangnya
• Mencatat gagasan utama: semua gagasan utama atau
gagasan yang penting dicatat atau digarisbawahi
• Membuat reproduksi: menyusun kembali suatu karangan
singkat berdasarkan gagasan-gagasan utama sebagaimana
yang dicatat dalam langkah kedua
• Ketentuan tambahan: ketentuan tambahan saat menyusun
ringkasan
Cara Membuat Ringkasan:
Membaca Naskah Asli
• Membaca naskah asli satu atau dua kali, kalau perlu
diulang hingga beberapa kali
• Judul dan daftar isi karangan dapat dipakai sebagai
pegangan untuk mendapatkan kesan umum, maksud
pengarang asli dan sudut pandangan pengarang yang
tersirat dalam karangan itu.
Cara Membuat Ringkasan:
Mencatat Gagasan Utama
• Mencatat semua gagasan yang penting dalam bagian atau alinea
• Pencatatan dilakukan dengan dua tujuan: pertama untuk
pengamanan agar memudahkan penulis pada waktu meneliti
kembali apakah pokok-pokok yang dicatat itu penting atau tidak;
kedua adalah untuk menjadi dasar bagi pengolahan selanjutnya.
• Tujuan terpenting pencatatan adalah agar tanpa ikatan teks asli,
penulis mulai menulis kembali untuk menyusun sebuah ringkasan
• Pada pencatatan gagasan utama ini judul-judul bab, judul anak bab
dan alinea harus dijadikan sasaran pencatatan.
• Perhatikan bahwa ada alinea yang dapat dihilangkan atau
diabaikan sama sekali karena sifatnya hanya ilustrasi atau deskripsi
untuk menjelaskan gagasan utama dalam alinea sebelumnya.
Cara Membuat Ringkasan:
Mengadakan Reproduksi
• Dengan menggunakan catatan dari langkah kedua dan kesan
umum yang diperoleh pada langkah pertama, penulis siap
membuat ringkasan
• Menyusun kalimat baru, merangkaikan semua gagasan ke dalam
suatu wacana yang jelas dan dapat diterima akal sehat, sekaligus
menggambarkan kembali isi karangan aslinya
• Bila ada gagasan yang masih kabur, maka dapat melihat kembali
teks asli, tetapi dalam hal lain teks asli hendaknya tidak digunakan
lagi agar tidak tergoda menggunakan kalimat dari pengarang asli.
• Kalimat pengarang asli hanya boleh digunakan bila kalimat it
dianggap penting karena merupakan kaidah, kesimpulan, atau
perumusan padat.
Cara Membuat Ringkasan:
Ketentuan Tambahan
• Sebaiknya mempergunakan kalimat tunggal daripada
kalimat majemuk
• Bila mungkin ringkaskanlah kalimat menjadi frasa, frasa
menjadi kata. Rangkaian gagasan yang panjang hendaknya
diganti dengan suatu gagasan sentral saja
• Jumlah alinea tergantung dari besarnya ringkasan dan
jumlah topik utama yang akan dimasukkan dalam
ringkasan. Semua alinea yang mengandung ilustrasi,
contoh, deskripsi, dsb dapat dihilangkan, kecuali yang
dianggap penting. Kutipan dapat diabaikan atau kalau
dianggap penting maka diberikan ringkasannya
Cara Membuat Ringkasan:
Ketentuan Tambahan (2)
• Bila mungkin semua keterangan atau kata sifat dibuang
• Pertahankan susunan gagasan asli, serta ringkaslah gagasan itu dalam
urutan seperti urutan naskah asli. Urutan topik sebagaimana dicatat
dari karangan asli itulah yang harus dirumuskan kembali dalam
kalimat ringkasan. Jaga agar tidak boleh ada hal baru yang
dimasukkan, atau tanpa sadar penulis memasukkan pikirannya sendiri
• Ringkasan atas sebuah pidato atau ceramah (bahasa langsung) yang
menggunakan sudut pandangan Orang Pertama Tunggal atau Jamak,
maka ringkasan pidato atau ceramah harus ditulis dengan sudut
pandangan Orang Ketiga. Untuk it ringakasan didahului oleh kata
seperti: “Pembicara mengatakan bahwa…” dst.
• Bila ringkasan dibuat atas karangan yang mengandung dialog (oratio
directa, bahasa langsung) maka dialog diringkaskan dalam bentuk
bahasa tak langsung (oratio indirecta)
Cara Membuat Ringkasan:
Ketentuan Tambahan (3)
• Biasanya panjang ringkasan final ditentukan, misalnya seperseratus dari
karangan asli. Perhitungan jumlah kata (seperseratus dari jumlah kata dalam
karangan asli) tidak harus dihitung secara tepat jumlah riil kata yang ada
tetapi suatu perkiraan yang dianggap mendekati kenyataan
• Misalnya tugas membuat ringkasan dari suatu buku yang tebalnya 250
halaman menjadi sepersepuluhnya. Maka perhitungan yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
– Jumlah panjang karangan asli (berupa kata):
Jumlah halaman X jumlah baris per halaman X jumlah kata per baris = 250 X 35 X 9
kata = 78.750 kata
– Panjang ringkasan berupa jumlah kata:
78.750 : 10 = 7.875 kata
panjang ringkasan berupa jumlah halaman ketikan: jika menggunakan kertas ukuran
kuarto, jarak antar baris 2 spasi, tiap baris 9 kata, 25 baris pada satu halaman, maka:
Jumlah kata per halaman adalah 25 X 9 kata = 225
Jumlah halaman yang diperlukan adalah 7.875 : 225 = 35 halaman.
Ikhtisar
• Ikhtisar, seperti halnya ringkasan, juga merupakan suatu bentuk
penyajian yang singkat dari suatu karangan asli, tetapi ikhtisar
tidak perlu mempertahankan urutan karangan asli, tidak perlu
memberikan isi dari seluruh karangan itu secara proporsional.
• Penulis ikhtisar dapat langsung mengemukakan inti atau pokok
masalah dan problematik pemecahannya.
• Dalam membuat ikhtisar dapat pula dilakukan dengan cara
menyesuaikan bahasa ikhtisar dengan pembaca atau yang akan
memahami ikhtisar tersebut. Penulis dapat pula memberikan
penafsiran isi bacaan sesuai dengan kajian ilmu yang didalaminya,
namun tetap mempertahankan pokok persoalan yang
diungkapkan.

Anda mungkin juga menyukai