Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Menyajikan kembali sebuah tulisan yang panjang ke dalam bentuk yang pendek disebut meringkas.
Tindakan meringkas dapat dilakukan terhadap berbagai jenis teks, di antaranya ringkasan atas novel,
ringkasan atas buku laporan tahunan, dan ringkasan atas sebuah bab sebuah buku.

Untuk sampai pada ringkasan yang baik, cara yang dapat dilakukan oleh penulis adalah menghilangkan
segala macam ‘hiasan’ dalam teks yang akan diringkas. Yang dimaksud dengan ‘hiasan’ di sini dapat
berupa (1) ilustrasi atau contoh, (2) keindahan gaya bahasa, dan (3) penjelasan yang terperinci.

Sebuah ringkasan memiliki beberapa ciri. Pertama, penulis haruslah mempertahankan urutan pikiran
dan cara pandang penulis asli. Kedua, penulis harus bersifat netral, dalam arti tidak memasukan pikiran,
ide, maupun opininya ke dalam ringkasa yang dibuatnya. Ketiga, ringkasan yang dibuat haruslah
mewakili gaya asli penulisnya, bukan gaya pembuat singkasan. Dengan membaca teks asli secara
berulang-ulang, menandai kalimat topik setiap paragraf, dan menghilangkan segala macam hiasan,
penulis akan dapat membuat sebuah ringkasan yang baik.

Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan ringkasan?


2. Bagaimana ciri-ciri ringkasan?
3. Bagaimana cara membuat ringkasan yang baik dan benar?
4. Apa tujuan meringkas suatu buku?
5. Bagaimana cara mengetahui perbedaan antara rangkuman, ringkasan, dan abstrak?
6. Bagaimana cara menilai ringkasan yang baik?
Tujuan

1. Mengetahui pengertian ringkasan.

2. Mengetahui bagaimana ciri-ciri ringkaan yangbaik

3. Mengetahui bagaimana cara membuat ringkasan.

4. Mengetahui apa tujuan meringkas suatau buku.

5. Mengetahui perbedaan antara rangkuman, ringkasan, dan abstrak.

6. Mengetahui cara menilai ringkasan yang baik.

BAB II

PEMBAHASAN
Pengertian Ringkasan

Ringkasan memiliki banyak pengertian, diantaranya ringkasan (Precis yang berarti memotong atau
memangkas) adalah suatu cara yang efektif untuk menyajikan suatu karangan yang panjang dalam
bentuk singkat. Sedangkan menurut Asmi (2004), Ringkasan merupakan penyajian singkat dari suatu
karangan asli, sedangkan perbandingan bagian atau bab dari karangan asli secara proposional tetap
dipertahankan dalam bentuknya yang singkat.

Ringkasan juga merupakan alih bahasa dari summary. Istilah ini mengandung makna sebagai salah satu
wujud/bentuk penyingkatan suatu informasi dengan hanya menyajikan informasi atau butir-butir
pentingnya. Meskipun sebuah ringkasan hanya berisi butir-butir penting atau butir-butir pokok dari
sebuah informasi lengkap dan komplit, namun tidak berarti pikiran penulis atau pembicara tidak bisa
disarikan secara utuh.

Advertisements

REPORT THIS AD

Ringkasan berasal dari bentuk dasar “ringkas” yang berarti singkat, pendek dari bentuk yang panjang.
Hal ini dipakai untuk mengatakan suatu bentuk karangan panjang yang dihadirkan dalam jumlah singkat.
Suatu ringkasan disajikan dalam bentuk yang lebih pendek dari tulisan aslinya dengan berpedoman pada
keutuhan topik dan gagasan yang ada di dalamtulisan aslinya yang panjang itu.

Rangkuman (ikhtisar) merupakan hasil kegiatan merangkum. Rangkuman (ikhtisar) dapat diartikan
sebagai suatu hasil merangkum suatu tulisan atau pembicaraan menjadi suatu uraian yang lebih singkat
dengan perbandingan secara proporsional antara bagian yang dirangkum dengan rangkuman (ikhtisar)
nya (Djuharni, 2001). Rangkuman (ikhtisar) dapat pula diartikan sebagai hasil merangkai atau
menyatukan pokok-pokok pembicaraan atau tulisan yang terpencar dalam bentuk pokok-pokoknya saja.

Seorang yang membuat rangkuman (ikhtisar) dan ringkasan menulis dengan menggunakan kata yang
dibuatnya sendiri. Jadi, ia tidak boleh memulai ringkasannya dengan kalimat seperti: “Dalam
alinea/Dalam karangan ini pengarang berkata . . .” dsb. Ia harus langsung saja memulainya dengan
meringkas kalimat-kalimat, alinea-alinea, bagian-bagian dan seterusnya.
Ciri-Ciri Ringkasan

Membuat ringkasan memiliki ciri-ciri tertentu. Adapun ciri-ciri dari ringkasan tersebut adalah sebagai
berikut :

Pengungkapan kembali bentuk kecil dari sebuah karangan.

Memproduksi kembali apa kata pengarang.

Memperthankan urutan-urutan gagasan yang membangun sosok (badan) karangan.

Penyusun rigkasan terikat oleh penataan, isi, dan sudut pandang pengarangnya.

Kalimatnya pendek-pendek dan senada dengan kalimat pengarang aslinya.

Cara Membuat Ringkasan

Bagi mereka yang sudah terbiasa dalam membuat ringkasan dan rangkuman (ikhtisar), biasanya tahu
cara membuat ringkasan dan rangkuman (ikhtisar) yang baik. Tetapi disamping itu perlu untuk
memberikan beberapa patokan sebagai pegangan, khususnya bagi mereka yang belum pernah
melakukan itu atau baru untuk memulainya. Setelah terbiasa,mungkin beberapa patokan itu juga tidak
akan diperlukan lagi.

Hal yang harus diperhatikan di dalam membuat rangkuman (ikhtisar) adalah penggunaanbahasa yang
digunakan di dalam rangkuman (ikhtisar). Bahasa rangkuman (ikhtisar) harus berbeda dengan bahasa
asli penulis buku yang dirangkum. Akan tetapi, bahasa rangkuman (ikhtisar) yangdibuat bertolak dari ide
pokok pengarang yang tertuang dalam setiap paragraf atau bacaan. Dengan demikian, jika akan
merangkum uraian pengarang dari suatu paragraf, penulis terlebih dahulu perlu menemukan ide pokok
yang terdapat di dalam paragraf tersebut, kemudian diungkap ulang denganmenggunakan bahasa yang
berbeda dan singkat. Agar hasil rangkuman (ikhtisar) itu tidak menyimpang dari uraian aslinya, ide-ide
pokok setiap paragraf jangan diabaikan.

Beberapa pegangan yang digunakan untuk membuat ringkasan yang baik dan benar antara lain:

Membaca Naskah Asli


Langkah awal yang harus dilakukan adalah seorang penulis ringkasan danrangkuman (ikhtisar) harus
membaca naskah asli satu atau dua kali, bahkan dapatdiulang beberapa kali hingga diketahui kesan
umum secara menyeluruh mengenai isidari naskah tersebut. Penulis juga perlu mengetahui maksud
pengarang dan sudutpandang pengarang.

Agar dapat membantu penulis mencapai itu semua, maka judul dan daftar isi dapat menjadi acuan
dalam karangan itu. Perincian daftar isi memiliki hubungan erat dengan judul sebuah karangan. Dan
juga, alinea-alinea dalam karangan menunjang pokok-pokok yang terkandung dalam daftar isi. Maka dari
itu, penulis sebaiknya memahami dengan baik daftar isi dari sebuah karangan sehingga lebih mudah
untuk mendapatkan kesan umum, maksud asli pengarang serta sudut pandang pengarang yang terdapat
dalam karangan.

Mencatat Gagasan Utama

Jika penulis sudah mengetahui kesan umum, maksud asli serta sudut pandang pengarang, maka
sekarang ia harus memperdalam dan mempertegas semua hal itu.Hal yang harus dilakukan selanjutnya
adalah memahami kembali karangan bagiandemi bagian, alinea demi alinea sambil mencatat gagasan-
gagasan penting yangtersirat dalam bagian atau alinea itu.

Tujuan dari pencatatan itu ada dua, yang pertama untuk tujuan pengamatan agar memudahkan penulis
pada waktu meneliti kembali apakah poko-pokok yangdicatat itu penting atau tidak; kedua, catatan itu
menjadi dasar bagi pengolahanselanjutnya. Yang terpenting tujuan dari pencatatan ini adalah agar tanpa
adanya ikatan teks asli penulis mulai menulis kembali untuk meyusun sebuah ringkasan dan rangkuman
(ikhtisar) dengan menggunakan pokok-pokok yang telah dicatat.

Sama halnya langkah pertama yang menggunakan judul dan daftar isi sebagaipegangan, maka dalam
pencatatan gagasan ini judul-judul bab, judul anak bab, danalenia yang harus dijadikan sasaran
pencatatan, bahkan kalau perlu catat juga gagasan bawahan alenia yang betul-betul esensil untuk
memperjelas gagasan utama tadi.Karena sifatnya hanya sebagai ilustrasi atau deskripsi untuk
mejelaskan gagasan utama yang ada dalam alinea pertama maka perlu diperhatikan bahwa ada alinea
yangdapat dihilangkan atau dihilangkan. Itu semua terjadi karena ada sebuah alineakedudukannya lebih
penting daripada alinea yang mendahuluinya. Dalam hal inigagasan utama yang diambil dari rangkaian
alinea terdapat dalam alinea utama,sedangkan alinea-alinea tambahan lainnya bisa diabaikan atau
dirangkai menjadi satukalimat.
Mengadakan Reproduksi

Dengan menggunakan kesan umum pada langkah pertama diatas dan catatan-catatan yang diperoleh
dari langkah kedua diatas, maka seorang penulis sudah siap untuk memulai membuat rangkuman
(ikhtisar) dan ringkasan yang dimaksud. Dalamringkasan urutan isi disesuaikan dengan urutan naskah
asli dan harus menggunakan bahasa penulis karangan dan harus diurut. Sedangkan dalam rangkuman
(ikhtisar)diperbolehkan untuk menggunakan bahasa sendiri, tetapi kalimat tersebut masihberhubungan
dengan gagasan-gagasan pokok dalam karangan asli.

Apabila terdapat gagasan-gagasan di antara gagasan-gagasan yang telahdicatat masih terdapat gagasan
yang kabur, maka penulis dapat melihat kembali isinaskah yang asli. Tetapi dalam membuat rangkuman
(ikhtisar) sebaiknya kita tidak mempergunakan teks aslinya agar kita tidak tertarik memakai kalimat
penulis darinaskah yang asli. Sebab kalimat dalam naskah asli hanya boleh digunakan apabila kalimat itu
dianggap penting karena merupakan kaidah, kesimpulan, atau perumusanyang padat.

Ketentuan Tambahan

Dengan membuat reproduksi, belum tentu pengarang sudah mengerjakansegala sesuatunya dengan
sebaik-baiknya. Adapun bebrapa hal yang perludiperhatikan agar rangkuman (ikhtisar) dan ringkasan
dapat ditulis dengan baik,diantaranya:

a) Sebaiknya dalam menyusun ringkasan dan rangkuman (ikhtisar)mempergunakan dalam kalimat


tunggal daripada kalimat majemuk.Kalimat majemuk menunjukkan bahwa ada dua gagasan atau
lebihyang bersifat paralel. Bila ada kalimat majemuk telitilah kembaliapakah tidak mungkin dijadikan
kalimat tunggal.

b) Ringkaslah kalimat menjadi frase dan frase menjadi kata. Begitu pula jika rangkaian gagasan yang
panjang hendaknya diganti dengan suatugagasan sentral saja. Tidak berarti cara kerja ringkasan
hanyamerupakan rangkuman (ikhtisar) dan ringkasan kalimat-kalimat saja.

c) Besarnya rangkuman (ikhtisar) dan ringkasan tergantung jumlah alineadan topik utama yang akan
dimasukkan dalam ringkasan. Alinea yangmengandung ilustrasi, contoh, deskripsi, dsb. dapat
dihilangkan,kecuali yang dianggap penting. Semua alinea semacam itu yang akandipertahankan karena
dianggap penting, harus pula dipersingkat ataudigeneralisasi.

d) Jika memungkinkan buanglah semua keterangan atau kata sifat yangada, meski terkadang sebuah
kata sifat atau keterangan masihdipertahankan untuk menjelaskan gagasan umum yang tersirat
dalamrangkaian keterangan atau rangkaian kata sifat yang terdapat dalamnaskah.
e) Pertahankan semua gagasan asli dan urutan naskahnya. Tetapi yangsudah dicatat dari karangan asli
itulah yang harus dirumuskan kembali dalam kalimat ringkasan dan rangkuman (ikhtisar) yang dibuat
olehpenulis. Jagalah juga agar tidak ada hal yang baru atau pikiran penulisyang dimasukkan kedalam
ringkasan dan rangkuman (ikhtisar).

f) Agar dapat membedakan rangkuman (ikhtisar) dan ringkasan sebuahtulisan biasa (bahasa tidak
langsung) dan sebuah pidato atau ceramah(bahasa langsung) yang menggunakan sudut pandang orang
pertamatunggal atau jamak, maka ringkasan pidato atau ceramah itu harusditulis dengan sudut pandang
orang ketiga. Bila diminta membuatrangkuman (ikhtisar) dan ringkasan atas suatu karangan
yangmengandung dialog maka dialog itu harus diringkaskan juga dalam bentuk bahasa tak langsung.

Tujuan Membuat Ringkasan

Karangan memiliki sebuah tema atau topik utama. Tema atau topik utama itu, kemudian dikembangkan
menjadi rangkaian bagian-bagian karangan yang terdiri atas paragraf-paragraf. Kemudian, setiap
paragraf memiliki sebuah tema atau pokok pikiran utama yang mendukung tema atau topik utama
karangan. Untuk memahami sebuah makna karangan atau buku, pembaca harus dapat memahami tema
atau pokok pikiran utama yang terkandung dalam setiap paragraf yang membentuk keseluruhan
karangan atau buku itu. Tema atau pokok pikiran utama tersebut dapat ditemukan pada bagian awal,
akhir atau awal dan akhir paragraf atau mungkin tersirat.

Guna memahami dan mengingat isi suatu bahan atau bacaan atau buku, anda dapat menulis ringkasan
bahan bacaan atau buku yang sudah anda baca. Untuk tujuan itu, anda dapat terlebih dahulu mencatat
tema atau pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam setiap paragraf atau setiap bagian bacaan atau
buku. Kemudian, dengan memanfaatkan bahan catatan itu, anda dapat menuliskan ringkasan isi bacaan
atau buku dengan menggunakan kata-kata anda sendiri.

Ringkasan dan rangkuman (ikhtisar) dibuat untuk memendekkan sebuah karangan yang panjang.
Seseorang yang akan membuat ringkasan dan rangkuman (ikhtisar) harusmemilah-milah mana gagasan
utama dan gagasan tambahan. Karena tujuan ringkasan dan rangkuman (ikhtisar) adalah memahami dan
mengetahui isi dari sebuah buku, sehingga diperlukan latihan-latihan untuk membimbing seseorang agar
dapat membaca karangan dengan cepat. Jadi salah satu tujuan dari membuat ringkasan dan rangkuman
(ikhtisar) yaitu untuk membantu seseorang agar bisa membaca sebuah buku dalam waktu singkat dan
menghemat waktu.

Seorang penulis ringkasan dan rangkuman (ikhtisar) tidak akan membuat ringkasan dan rangkuman
(ikhtisar) yang baik bila ia kurang teliti dalam membaca dan tidak dapat membeda-bedakan gagasan
utama dan gagasan tambahan. Kemampuan dalam membedakan tingkat-tingkat gagasan itu akan
membantunya untuk mengasah kemampuan dalam gayabahasa, dan menghindari pemakaian uraian
panjang lebar yang mungkin masuk di dalam karangan tersebut.

Menilai Ringkasan

Membandingkan hasil ringkasan yang anda buat dengan teks aslinya.

Apakah ringkasan yang dibuat tergolong sinopsis, abstrak, atau ikhtisar?

Apakah hasil ringkasan itu sesuai dengan karakteristik dari jenis ringkasan yang dibuat itu?

Apakah esensi maksud, makna, informasi, dalam ringkasan sudah mencerminkan maksud, makna, dan
informasi yang terkandung dalam teks aslinya?

Apakah panjang ringkasan tidak lebih dari 1/3 teks aslinya?

Apakah orisinalitas pikiran penulis aslinya dapat tetap dipertahankan sehingga tidak tercemari oleh
masuknya pikiran dan pendapat si pembuat ringkasan?

Lihat sistematika dan pengorganisasian ringkasan.

Apakah kalimat-kalimat yang terangkai dalam paragraf sudah runtun dan padu?

Apakah pemakaian kata sambung (konjungsi), kata-kata petunjuk konteks, kata ganti dapat mendukung
kesatuan dan kepaduan paragraf.

Apakah teknis sajian ringkasan lebih memudahkan pembaca dalam memahami dan menangkap
informasi yang tersaji dalam ringkasan?

Lihat penggunaan bahasa dalam ringkasan.

Apakah tingkat keterbacaan mudah dibaca dan tidak menyimpang dari esensi maksud teks aslinya?

Apakah kalimat-kalimatnya sudah efektif?

Apakah penggunaan ejaan dan tanda baca sudah benar dan tepat?

Bila jawaban anda terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut sudah 80% atau lebih menunjukkan
jawaban “ya”, artinya kualitas ringkasan anda tergolong bagus. Namun, jika sebalikya, ringkasan anda
tergolong kurang bagus.
BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan

Ringkasan merupakan penyajian singkat dari suatu karangan asli, sedangkanperbandingan bagian atau
bab dari karangan asli secara proposional tetap dipertahankandalam bentuknya yang singkat.

Tujuan dari membuat rangkuman (ikhtisar) dan ringkasan ini agar dapat membantuseseorang dalam
membaca dan juga memahami sebuah buku dalam waktu yang relatif singkat sehingga menghemat
waktu.

Terdapat beberapa pegangan yang dipergunakan untuk membuat ringkasan yang baik danteratur
diantaranya: membaca naskah asli, mencatat gagasan utama, mengadakanreproduksi, dan ketentuan
tambahan.

Rangkuman (ikhtisar) merupakan penulisan pokok masalah yang penulisnya tidak harus berurutan,
boleh secara acak atau disajikan dalam bahasa pembuat ikhtisar tanpa mengubah tema sebuah wacana.

Antara ringkasan, rangkuman, abstrak, dan sinopsis memiliki perbedaan, diantaranya jika ringkasan
hanya membuat kecil karangan, rangkuman sudah menjadi kalimat-kalimat yang telah disusun rapih dan
tidak terpisah satu sama lainnya, abstrak biasa digunakan untuk meringkas dalam konteks karya ilmiah,
sedangkan sinopsis biasa ringkasan yang di terbitkan bersama dengan cerita aslinya.

Menilai ringkasan bisa dilakukan dengan cara membandingkan hasil ringkasan dengan teks aslinya,
melihat sistematika dan pengorganisasian ringkasan, dan melihat penggunaan bahasa dalam ringkasan.
saran

Bagi seorang penulis karya ilmiah, hendaknya dapat memahami perbedaan antara ringkasan, abstrak
dan sintesis agar mendukung dalam pembuatan karya ilmiahnya.

Bagi mahasiswa yang sedang menempuh tugas akhir skripsi atau tesis sebaiknya lebih mendalami dalam
penulisan abstrak, karena berhubungan dengan publikasi yang menyangkut dengan plagiarism.

DAFTAR PUSTAKA

Munaseh dkk, Bahasa Indonesia, Universitas Muhammadiyah Cirebon.

http://www.scribd.com/doc/52117646/ringkasan-dan-rangkuman

http://pelitaku.sabda.org/cara_membuat_ringkasan

Sahara, Siti dkk, 2010, Keterampilan Berbahasa Indonesia, FITK UIN:Jakarta.

http://guru-umarbakri.blogspot.com/2009/07/terampil-menulis.html

Anda mungkin juga menyukai