Anda di halaman 1dari 14

Cara Meringkas yang Baik dan Benar

Sebuah artikel, materi, jurnal, dan bentuk bacaan lainnya tentu terdiri dari paragraf-paragraf
tersusun secara terstruktur sehingga membentuk teks yang memiliki kesatuan,
keharmonisan, dan kecocokan. Dalam sebuah paragraf terdiri atas dua bagian diantaranya
ialah Paragraf deduktif dan paragraf induktif yang berisi pikiran-pikiran dari seorang penulis.
Sebagian pembaca tidak akan membuang waktunya untuk membaca keseluruhan isi dari
tulisan tersebut, apalagi tulisan tersebut sangat panjang dan sulit untuk dipahami. Oleh karena
itu, cara yang digunakan untuk menangani masalah tersebut yaitu buatlah ringkasan dari teks
atau tulisan.

Ringkasan, berasal dari kata dasar “ringkas” memiliki arti pendek, potong, dan pangkas. Kata
ringkasan secara harfiah berasal dari bahasa yunani yaitu “percis” artinya memotong atau
memangkas. Jadi, Ringkasan secara sempit adalah cara efektif dalam penyajian suatu
karangan atau bentuk tulisan lainnya dalam bentuk singkat.

Fungsi Ringkasan adalah untuk mengetahui dan memahami gagasan utama dan tujuan
penulis melalui tulisannya seperti buku, artikel, dll secara keseluruhan dengan cepat dan
singkat.

Pembuatan ringkasan harus berdasarkan suatu karangan asli bukan berdasarkan pendapat atau
pemikiran pembuat ringkasan. Penulis ringkasan tidak bisa melepaskan dirinya dari kesan asli
karangan tersebut. Oleh sebab itu, sebuah ringkasan harus atau wajib mempertahankan setiap
bagian-bagian dari sebuah karangan atau bentuk tulisan lainnya tanpa ada kekurangan
sedikitpun. Sebuah karangan di pilah dan dipangkas dengan mengambil bagian-bagian pokok
dan membuang hal-hal yang bersifat tambahan atau tidak penting (menemukan pokok
permasalahan sebuah tulisan, menyusun kembali dalam tulisan yang ringkas). Pokok
permasalahan tersebut bisa ditemukan oleh penulis di setiap pragraf yang memiliki kalimat-
kalimat utama.

Kadang-kadang kita masih bingung perbedaan antara Ringkasan, kesimpulan, ikhtisar dan
rangkuman. Keempat metode penyajian ulang materi tersebut memiliki persamaan yaitu bisa
memperpendek atau mepersingkat sebuah karangan namun memiliki beberapa perbedaan
diantaranya ialah :

: Memperpendek karangan dengan tetap mepertahankan keaslian


Ringkasan pikiran-pikiran pokok dan sistematika penulisan asli penulis dari
tiap paragraf tanpa ada perubahan sedikitpun.
: Menarik kesimpulan dari sebuah karangan berdasarkan
Kesimpulan pendapat dari seorang pembaca, terlepas dari pikiran pokok
penulis.
: Lawan dari Ringkasan. Tidak perlu mempertahankan bagian
Ikhtisar
atau sudut pandang penulis asli tetapu dapat langsung
mengemukakan pokok uraian, sementara bagian yang kurang
penting dapat dibuang.
: Rangkuman memiliki kesamaan dengan ringkasan, tetap
Rangkuman mempertahankan keaslian pikiran penulis asli. Namun, pokok
pikiran tersebut diubah dan ditambah dengan kata konjungsi.
Masing-masing memiliki cara tersendiri dalam menyusun rangkuman dari sebuah karangan,
berikut adalah cara atau pedoman yang dapat digunakan dalam membuat ringkasan yang baik
dan teratur, yaitu :

A. Membaca dan memindai naskah asli

Membaca naskah asli dari sebuah karangan merupakan cara pertama yang harus dilakukan
oleh sesorang dalam pembuatan suatu ringkasan. Bacalah karangan atau naskah asli beberapa
kali untuk mengetahui tujuan, sudut pandang serta bagian-bagian penting penulis naskah
tersebut. Tujuan dan sudut pandang penulis naskah dapat ditemukan dan dipahami melalui
daftar isi, karena daftar isi berisi judul dan sub judul pokok-pokok sebuah karangan.

B. Buatlah atau catat ide utama (gagasan utama)

Setelah membaca naskah atau karangan asli, maka saatnya mencatat setiap ide pokok atau
gagasan utama yang mewakili setiap paragraf dalam karangan tersebut. Biasanya ide pokok
atau gagasan utama bisa terletak di awal, tengah dan akhir paragraf. Jangan lupa untuk
membaca kembali karangan terseut, alinea demi alinea dengan teliti dan seksama.

C. Menyusun Kembali gagasan utama atau mengadakan reproduksi

Ide pokok yang telah dicatat sebelumnya, selanjutnya akan di susun baru tetapi masih
menggambarkan kembali isi dari karangan aslinya. Jika gagasan pokok atau ide pokok
tersebut masih belum jelas, disarankan baca ulang kembali karangan agar bisa menentukan
ide pokok yang sebenarnya.

Diatas merupakan cara yang digunakan untuk menyusun ringkasan yang baik dan benar,
namun terdapat tambahan atau peraturan dalam membuat ringkasan, yaitu :

1. Gunakanlah kalimat tunggal dari pada kalimat majemuk untuk membuat kalimat
ringkasan.
2. Perpendeklah tiap kalimat suatu karangan menjadi frasa dan frasa menjadi kata.
3. Jika, kalimat pada sebuah paragraf tidak penting untuk dijadikan sebagai ide pokok
maka dibuang saja
4. Wajib mempertahankan struktur, gagasan, dan sudut pandang karangan asli. Tidak
diperkenankan untuk memasukan pendapat pribadi dalam ringkasan.
5. Jika ringkasan tersebut diambil dari teks pidato atau ceramah, maka sudut pandang
yang digunakan diubah dari sudut orang pertama tunggal menjadi sudut pandang
orang ketiga.
6. Panjang sebuah ringkasan pun memiliki ketetapan, tidak bisa dibuat seperti keinginan
pembuat ringkasan. panjang ringkasan tergantung dari permintaan berapa panjang
ringkasan tersebut.

Jadi, untuk memahami dan mengetahui sebuah isi buku, artikel, atau bentuk penulisannya
lainnya dapat dilakukan dengan cara melakukan peringkasan pada karangan yang di baca.
selalu berpedoman pada aturan-aturan ringkasan, sehingga menciptakan ringkasan yang tetap
mempertahankan keaslian isi karangan dan ringkasan yang baik.
Referensi :

http://id.scribd.com/doc/13560779/Meringkas-Secara-Efektif

http://pelitaku.sabda.org/cara_membuat_ringkasan

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/05/ringkasan-dan-rangkuman/

http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2155440-definisi-ringkasan-dan-ikhtisar/
PENGERTIAN RANGKUMAN
(RINGKASAN)Rangkuman dapat diartikan sebagai suatu hasil merangkum atau
meringkas suatu tulisan ataupembicaraan menjadi suatu uraian yang lebih singkat dengan
perbandingan secara proporsionalantara bagian yang dirangkum dengan rangkumannya
(Djuharni, 2001). Rangkuman dapat puladiartikan sebagai hasil merangkai atau menyatukan
pokok-pokok pembicaraan atau tulisan yangterpencar dalam bentuk pokok-pokoknya saja.
Rangkuman sering disebut juga ringkasan, yaitu bentuk ringkas dari suatu uraian atau
pembicaraan Pada tulisan jenis rangkuman, urutan isi bagiandemi bagian, dan sudut pandang
(pendapat) pengarang tetap diperhatikan dan dipertahankan.CARA MEMBUAT RANGKUMAN
DAN IKHTISAR Merangkum atau meringkas suatu bacaan bertujuan untuk menguji
kemampuan penulis pemuladalam menemukan pokok-pokok permasalahan sebuah tulisan,
kemudian menyusun kembali dalamsebuah tulisan yang lebih ringkas. Di dalam membuat
suatu rangkuman, penulis bisa langsungmengemukakan isi suatu uraian atau pembicaraan itu
tanpa harus menggunakan kalimatpenyambung. Yang dimaksud dengan kalimat penyambung
itu adalah menggunakan pernyataandengan kata-kata:³Pada buku yang berjudul Terampil
Meringkas, pengarang memulai dengan penjelasan tentangmasalah menulis ringkasan bagi
para penulis pemula sebagai berikut.´ atau ³Pengarang buku yang berjudul Ayo Menulis
memulai uraiannya dengan menyebutkan hal-hal sebagai berikut.´ Kalimatpenyambung
dalam sebuah rangkuman seperti contoh di atas tidak diperlukan. Penulis dapatlangsung
melakukan kegiatan mencari pokok-pokok permasalahan terhadap tulisan yang
akandirangkum sesuai dengan tulisan yang telah dibaca dan dipahami. Pokok-pokok
permasalahan dalam
Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini

Sangatlah tidak bisa dipisahkan mengenai perkembangan dan pertumbuhan


anak saat lahir. Perkembangan motorik dan fisik anak sangatlah berhubungan
dengan pertumbuhan psikis anak. Oleh karena itu psikologli perkembangan
anak usia dini berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak secara
menyeluruh.

Anak akan mengalami suatu periode yang dinamakan sebagai masa keemasan
anak saat usia dini dimana saat itu anak akan sangat peka dan sensitif terhadap
berbagai rangsangan dan pengaruh dari luar. Laju perkembangan dan
pertumbuhan anak mempengaruhi masa keemasan dari masing-masing anak itu
sendiri. Saat masa keemasan, anak akan mengalami tingkat perkembangan yang
sangat drastis di mulai dari pekembangan berpikiri, perkembangan emosi,
perkembangan motorik, perkembangan fisik dan perkembangan sosial.
Lonjakan perkembangan ini terjadi saat anak berusia 0-8 tahun, dan lonjakan
perkembangan ini tidak akan terjadi lagi di periode selanjutnya. Saat
perkembangan anak khususnya saat perkembangan dini, orang tua harus betul
menjadikannya sebagai perhatian khusus, karena hal ini tentunya akan sangat
berpengaruh terhadap kehidupan anak di masa yang akan datang. Guna
mendukung hal tersebut berikut adalah beberapa hal yang harus di perhatikan
orang tua mengenai perkembangan anaknya.

Perkembangan Kognitif

Perkembangan kognitif anak terbagi ke dalam beberapa tahap:

Tahap Sensorimotor, pada tahap ini kemampuan anak hanya pada gerakan
refleks, mulai mengembangkan kebiasaan-kebiasaan awal, mereproduksi
berbagai kejadian yang menurutnya menarik, mulai menggunakan berbagai hal
atau peralatan guna mencapai tujuannya, melakukan berbagai eksperimen dan
anak sudah mulai menemukan berbagai cara baru. Tahap sensorimotor terjadi
saat usia 0-2 tahun.

Tahapan Pra-operasional, pada tahap ini anak mulai menerima berbagai


rangsangan yang masih terbatas, Kemampuan bahasa anak mulai berkembang,
meskipun pola pikirnya masih bersifat statsi dan masih belum mampu untuk
berpikir secara abstrak, persepsi mengenai waktu dan mengenai tempat masih
tetap terbatas. Tahap pra-operasional berkembang saat usia anak 2-7 tahun.

Tahap konkret operasional, pada tahap ini anak sudah bisa menjalankan
operasional dan berpikirnya mulai berpikir secara rasional. Dalam tahap ini
tugas-tugas seperti menyusun, melipat, melakukan pemisahan, penggabungan,
menderetkan dan membagi sudah dapat dilakukan oleh anak. Tahap konkret
operasional berlangsung pada usia 7-11 tahun.

Tahap Formal Operasional, dalam tahap ini anak sudah mulai beranjak
sebagai seorang remaja. Dalam tahap ini, anak sudah mulai berpikir secara
hipotetik, yaitu penggunaan hipotesis yang relevan sudah dilakukan anak guna
memecahkan berbagai masalah. Sudah mampu menampung atau berpikir
terhadap hal-hal yang menggunakan prinsip-prinsip abstrak, sehingga anak
sudah bida menerima pelajaran-pelajaran yang bersifat abstrak seperti
matematika, agama dan lain-lain.

Perkembangan Fisik Anak

Mengenai perkembangan fisik anak bisa dilihat dari perkembangan motroik


anak. Perkembangan motorik anak ini terbagi lagi ke dalam perkembangan
motorik halus dan perkembangan motorik kasar. Untuk lebih jelasnya bisa di
baca di: Perkembangan Motorik Anak

Perkembangan Bahasa

Perkembangan bahasa anak usia dini terbagi ke dalam beberapa tahap, yaitu:

Periode prelingual, usia anak 0-1 thn, ciri utama adalah anak mengoceh untuk
dapat berkomunikasi dengan orang tua, anak masih bersifat pasif saat menerima
stimulus dari luar tapi anak akan menerima respon yang berbeda. Contoh: bayi
akan senyum kepada orang yang dikenalnya dan menangis kepada orang yang
tidak dikenal dan ditakutinya.
Periode Lingual, usia antara 1-2,5 tahun, dalam taha ini anak sudah mampu
membuat sebuah kalimat, satu atau dua kata dalam percakapannya dengan
orang lain.

Periode Diferensiasi, usia anak 2,5 - 5 thn, anak sudah memiliki kemampuan
bahasa sesuai dengan peraturan tata bahasa yang baik dan benar.
Permbendaharaan katanya sudang berkembang secara baik dilihat dari segi
kuantitas dan kualitas.

Perkembangan Sosio-emosional

Perkembangan sosio emosisonal anak terbagi ke dalam beberapa tahap, yaitu:

Tahap percaya versus curiga (trust vs mistrust), usia anak 0-2 tahun, dalam
tahap ini anak akan tumbuh rasa percaya dirinya jika mendapatkan pengalaman
yang menyenangkan, namun akan tumbuh rasa curiga jika anak mendapat
pengalaman yang tidak menyenangkan.

Tahap Mandiri versus Ragu ( Autonomy vs Shame), usia anak 2-3 tahun,
perasaan mandiri mulai muncul tatkala anak sudah mulai menguasai seluruh
anggota tobuhnya, sifat ragu dan malu akan muncul pada tahap ini ketika
lingkungan tidak memberinya sebuah kepercayaan.

Tahap berinisiatif versus bersalah (initiative versus guilt), usia anak 4-5
tahun. Pada masa ini anak sudah mulai lepas dari orang tuanya, anak sudah
mampu bergerak bebas dan berhubungan dengan lingkungan. Kondisi ini dapat
menimbulkan inisiatif pada diri anak, namun jika anak masih belum bisa
terlepas dari ikatan orang tuanya dan belum bisa berinteraksi dengan
lingkungan, rasa bersalah akan muncul pada diri anak.

Sumber : Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini http://bidanku.com/psikologi-


perkembangan-anak-usia-dini#ixzz3I6KUU9Te
Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini dan Teknik Pengembangannya di Sekolah, (12) Analisis Percakapan,
(13) Metode Pembelajaran Bahasa di SD, (14) Bercerita sebagai Wahana Pembelajaran Bahasa di TIK, dan lain-
lain. Buku yang pernah ditulis selain uang sedanga Anda baca ini. Buku yang
sudah disiapkan adalah buku tentang “Kesulitan Membaca pada Anak: Diagnosa dan Cara Mengatasinya”.
Kegiatan yang sering dilakukan selain mengajar di atas, adalah memberikan pelatihan bagi guru-guru dan
mengisi di beberapa pertemuan ilmiah tentang ke-TK-an dan ke-SD-an, juga keterlibatannya di DIKTI tentang
kegiatan-kegiatan ke-PGSD-an.

149
Cover belakang Perkembangan bahasa dan bagaimana cara mengembangkannya untuk Anak Usia Dini
(AUD) kini semakin menarik perhatian orang khususnya bagi mereka yang berkecimpung dalam
dunia anak, lebih khusus lagi bagi mereka yang asyik dengan masalah pendidikan anak. Buku tentang
pengembangan bahasa AUD ini, sudah masuk dalam kurikulum Pendidikan Guru Taman Kanak-Kanak
(PGTK). Oleh karena buku yang tersedia belum seperti yang diharapkan, maka buku ini sengaja ditulis untuk
mengisi kekosongan tersebut agar dapat dimanfaatkan sebagai buku ini, pembaca dapat mengetahui tentang
hakikat pengembangan bahasa anak, hubungan antara bahasa dan berbicara, teori pemerolehan bahasa, tahap-
tahap perkembangan bahasa, dan beberapa contoh teknik pengembangannya. Pengembangan bahasa pada anak
merupakan suatu proses. Proses yang dimaksud adalah pola pembentukan bahasa yang dimulai dari kegiatan
yang paling sederhana, yaitu kegiatan menyimak/mendengarkan, mengucapkan/berbicara, membaca/membaca
gambar, sampai pada kegiatan yang sulit yaitu menulis/menggambar. Ketika anak menyimak bunyi bahasa, ia
juga mendengarkan bahasa yang digunakan sehari-haro. Dari kegiatan mendengar itu, anak diharapkan dapat
mengungkapkannya dalam bahasanya sendiri secara bebas, ini berarti anak berbicara. Demikian juga ketika anak
melihat gambar karena ia belum dapat membaca, ia pun juga diharapkan dapat menceritakannya kembali secara
lisan atau menggambarkan kembali dengan sesuka hati. Ini berarti anak belajar menulis. Sehingga tidak
mengherankan ketika anak pada awal memasuki sekolah, ia sudah menunjukkan keterampilannya dalam
berbahasa. Demikianlah gambaran tentang bagaimana keterampilan bahasa anak ini ditanamkan agar
kemampuan linguistiknya berkembang. Anak haruslah diberi kesempatan untuk mengekspresikan
kemampuannya lewat bahasa. Anak seharusnya diberi kebebasan untuk mendengarkan, bercerita,
membaca/malihat gambar, berbicara dan menulis atau menggambar. Berilah kesempatan itu,

150
berilah dorongan, penghargaan, dan tumbuhkan harga dirinya, agar anak memiliki rasa percaya diri yang tinggi.
Oleh karena itu, lingkungan haruslah memberikan kesempatan yang kaya bahasa, dan memungkinkan anak
dapat berkembang bahasanya secara maksimal. Guru di sekolah, sebelum mengajar, hendaknya membuat
rancangan pembelajaran terlebih dahulu. Selain itu, guru juga perlu mengikuti perkembangan bahasa yang
sedang dikuasi anak. Anak tidak harus dikondisikan untuk dapat belajar memindahkan pola-pola kalimat agar
mereka terampil berbahasa, namun mereka perlu beljaar bahasa secara alami, yakni dengan menggunakan
program yang telah tertata secara bersistem.
TABEL KARAKTERISTIK USIA 0-8 TAHUN
Usi
a
Lingkup Perkembangan
Ana
k

NAM FM SOSEM KOGNITIF BAHASA

*) Nilai- Menurut Erikson Teori Jean Menurut


nilai agama Hurlock (1998) membagi pada Piaget Eliason (1994)
dan moral – umur 0-2 tahun, mengatakan perkembangan
pada usia 0- perkembangan tahapan bahwa anak bahasa dimulai
2 tahun motorik adalah psikososial pada usia 0-2 sejak bayi dan
0-2 tidak diatur perkembangan adalah Basic tahun berada mengandalkan
Tah secara pengendalian Trust vs Basic pada tahap perannya pada
un spesifik gerak jasmaniah Mistrust sensorimotor pengalaman,pe
sehingga melalui (kepercayaan (kemampuan nguasaan dan
pelaksanaan kegiatan pusat pada orang dan berfikir melalui pertumbuhan
nya syaraf, urat perasaan bahwa panca indra). bahasa.
diserahkan syaraf dan otot diri kita Tingkat Tingkat
kepada yang berharga). Pencapaian Pencapaian:
masing- terkoordinasi. Tingkat Perkembangan: 1. Menangis,
masing Tingkat Pencapaian 1. berteriak,
orang tua Pencapaian Perkembangan: Memperhatikan/ bergumam.
atau Perkembangan 1. Menatap dan mendengarkan 2. Tertawa
lembaga. 1. Refleks tersenyum. ucapan orang kepada orang
menggenggam 2. Menangis lain. yang mengajak
benda yang untuk men 2. Tertawa berkomunikasi.
menyentuh gekspresikan kepada orang 3. Merespon
telapak tangan. ketidaknyamana yang mengajak permainan
2. Duduk n. berkomunikasi. ciluba.
dengan bantuan. 3. Menyatakan 3. Mengamati 4. Menunujuk
3. Menarik keinginan benda yang benda dengan
benda yang dengan gerakan dipegang. mengucapkan
terjangkau. tangan. 4. Berpaling satu kata.
4. Berjalan 4. Meniru cara kearah sumber 5. Menyatakan
beberapa menyatakan suara. penolakan.
langkah tanpa perasaan sayang 5. Menunjuk 6.
bantuan dengan sesuatu yang Menyanyikan
5. Memukul. memeluk. diinginkan lagu sederhana.
5. Mengulurkan 6. Mulai 7. Memahami
tangan atau memahami tema cerita
menolak untuk gambar orang pendek.
digendong lain. 8.
7. Menjawab Mempergunaka
dengan kalimat n alat
pendek. permainan
dengan
semaunya.
Paangan Menrut Kail Erikson Teori Jean Teori
Glueks di (2001), membagi pada Piaget behaviorist dari
Universitas Manusia umur 2-4 tahun, mengatakan Skinner, teori
Harvard membutuhan tahapan bahwa anak ini
menyataka waktu lebih psikososial pada usia 2-4 mendefinisikan
bahwa lama untuk adalah tahun berada pembelajaran
sudah menjadi matang Innitiative vs pada tahap dipengaruhi
semenjak secara fisik- Guilt (anak praoperasional oleh perilaku.
usia 2-4 motorikdibandi yakin bahwa dia (kemampuan Para behaviorist
tahun ada ngkan sengna adalah berfikir mempercayai
kemungkina makhluk lain. seseorang). simbolik). bahwa manusia
2-4 n mengenali Tinngkat Tingkat Tingkat dibentuk oleh
Tah anak yang pencapaian Pencapaian Pencapaian lingkungan
un kelak akan Perkembangan: Perkembangan: Perkembangan: eksternalnya.
menjadi Tingkat
remaja yang 1. Berjalan 1. Mulai 1. Mengen Pencapaian
nakal. sambil memaha al Perkembangan:
Tinngkat berjnjit. mi hak bagian-
pencapaian 2. Menari orang bagian 1. Hafal
Perkemban mengiku lain. tubuh. beberap
gan: ti irama. 2. Menyata 2. Menyeb a lagu
3. Naik kan utkan anak
1. Mul turun perasaan berbagai sederha
ai tangga/ terhadap nama na.
men tempat anak makanan 2. Memah
iru yang lain. dan ami
gera lebih 3. Berbagi rasanya. cerita
kan tinggi. peran 3. Memaha dongeng
berd 4. Meniru dalam m sederha
oa. gerakan suatu konsep na.
Sem senam. permain ukuran 3. Pura-
bahy 5. Menggu an. 4. Mulai pura
ang nting 4. Bereaksi mengena membac
2. Mul kertas terhadap l pola. a cerita
ai mengiku hal-la 5. Mengen bergam
me ti pola. yang al bar
mah tidak konsep dalam
ami benar. banyak buku
kapa 5. Menunju dan dengan
n kkan sedikit. kata-
men ekspresi kata
guca menyesa sendiri.
pkan l ketika 4. Memah
a melakuk amai
sala an perintah
m, kesalaha sederha
teri n.. na.
ma 5. Memah
kasi ami dua
h, perintah
maa yang
f, diberika
dsb. n
3. Mul bersama
ai an.
me
mah
ami
artii
kasi
han
dan
saya
ng
kepa
da
cipta
an
Tuh
an.
4. Mul
ai
meit
u
doa
pend
ek
sesu
ai
aga
man
ya.
5. Meu
lai
me
mah
ami
peril
akub
ai
dan
buru
k.

Kohlberg Perkembangan Erikson Teori Jean Ownes (dalam


(1963) fisik-motorik membagi pada Piaget papalia et al.,
dalam Crain anak usia 4-6 umur 4-6 tahun, mengatakan 1990)
(1980) tahun dimana tahapan bahwa anak mengemukakan
dikutip ebanyakan dari psikososial pada usia 4-6 bahwa anak
Hildayani, mereka mulai adalah Industry tahun berada usia 4-6 tahun
Rini (2005) memasuki vs Inferiority pada tahap dapat
tahapan kindergrten atau (anak merasa operasional mengembangka
4-6 anak usia 4- TK. bahwa “aku konkret n kosakata 900
Tah 6 tahun Tingkat adalah apa yang (kemampuan sampai 1000
un berada pada Pencapaian aku pelajari.” berfikir logis kosakata yang
tahapan Perkembangan: Tingkat namun dibatasi berbeda.
ptakonvensi 1. Melakukan Pencapaian penalara yang Tingkat
onal gerakan Perkembangan: sifatnya masih Pencapaian
(Penalaran menggantung. 1. Menunjukkan realias konkret). Perkembangan:
moral 2. Melempar sikap mandiri Tingkat 1. Menyimak
dimana sesuatu secara dalam memilih Pencapaian perkataan orang
anak belum terarah. kegiatan. Perkembangan: lain.
mengadopsi 3. Menangkap 2. Mau berbagi, 1.Mengenal dan 2.Mengulang
atau sesuatu dengan menolong, dan mengklasifikasi kalimat
mengintern tepat. membantu kan benda lebih kompleks.
alisasi 4. Melakukan teman. berdasarkan 3. Mengulang
kesepakatan gerakan 3. menaati fungsi. kalimat
mengenai antisipasi. aturan yang 2. Mengenal sederhana.
benar atau 5. Melaukan berlau suatu gejala sebab 4.Mengutaraka
salah) permainan fisik permainan. akibat. n pendapat
Tingkat dengan aturan. 4. Menunjukkan 3. kepada orang
Pencapaian 6. Terampil rasa percaya Mengkreasikan lain.
Perkemban menggunakan diri. sesuatu sesuai 5. Memiliki
gan: tangan kanan 5. Mengenal dengan ide. lebih banyak
1. Meniru dan kiri. tata krama dan 4. Menunjukkan kata-kata untuk
gerakan 7. Melakukan sopan santun inisiatif dalam mengekspresika
ibadah. kegiatan sesuai dengan memilih tema n ide pada
2. kebersihan sosbud permainan. orang lain.
Memahami sehari-hari. setempat. 5. Memecahkan 6. Menyusun
perilaku 6. Menunjukkan masalah dalam kalimat
mulia. rasa empati. kehidupan sederhana
3. 7. Menghargai sehari-hari. berstruktur.
Mengenal keunggulan 7. Melanjutkan
ritual hari- orang lain. sebagian
hari besar dongeng yang
keagamaan. telah
Membedaan diperdengarkan.
perilaku
baik dan
buruk.
4.
menghorma
ati agama
orang lain.
5.
Membiasak
an diri
berperilku
baik.

Usi
a 6-
8
Tah
un

Anda mungkin juga menyukai