Anda di halaman 1dari 47

REPRODUKSI

TEKS
ANGGOTA KELOMPOK 12

1. Muhammad irsyad aufa (221613110)


2. Fajril Kurnia Rahman (2210113075)
3. Desy Selviana Wati Siregar (2211211039)
4. Diva Wardah Anaziah (2210111094)
5. Yufon Muthmainnah (2210733018)
6. Neswita Vinka Zahara (2211212023)
7. Enrico Franciscus Gultom (2211123032)
8. Nailah Nur Rahmah (2210731029)
9. Alhady Ihsan (2210932041)
RINGKASAN
MATERI
A. PENGERTIAN RINGKASAN
Ringkasan adalah penyajian karangan atau peristiwa panjang dalam bentuk yang singkat
dan efektif. Ringkasan bisa juga disebut sari karangan tanpa hiasan.
Ringkasan bisa ditemui pada buku, bab, atau artikel.
Menurut Keraf, ahli bahasa ternama Indonesia, ringkasan (Precis) adalah suatu cara efektif
untuk menyajikan karangan yang panjang dalam bentuk singkat. Meringkas adalah
keterampilan untuk membuat reproduksi dari hasil karya yang sudah kata. Kata Précis juga
memiliki arti 'memotong' atau 'memangkas'.
Maka, arti kata ringkasan sama juga dengan rangkuman. Hasil meringkas, artinya
memendekkan cerita atau mengambil intisarinya saja. Sementara, merangkum artinya
menyatukan atau merangkai pokok-pokok pembicaraan, uraian, dan sebagainya.
Dalam membuat ringkasan, keindahan gaya bahasa, ilustrasi, serta penjelasan yang
terperinci harus dihilangkan. Walaupun bentuknya ringkas, namun tetap mempertahankan
pikiran pengarang dan pendekatannya yang asli.
B. CIRI-CIRI RINGKASAN
1) Mengungkapkan kembali sebuah karangan atau naskah bacaan dalam bentuk yang padat.
Dalam meringkas kita mengambil intisari atau ide-ide pokok suatu bacaan sehingga
menjadi bentuk yang lebih padat.
2) Memproduksi kembali apa yang diungkapkan pengarang dalam tulisannya. Kita
mengambil intisari yang kemudian ditulis ulang dengan bahasa kita sendiri apa yang
diungkapkan oleh sang penulis.
3) Menjaga urutan ide-ide pokok sehingga terbangun ringkasan dari naskah asli. Dalam
meringkas kita harus tetap merunut ide-ide pokok sehingga ringkasan yang kita buat tetap
mewakili naskah bacaan aslinya.
4) Susunan ringkasan, sudut pandang, dan isi mengikuti naskah asli. Meskipun kita
menuliskan kembali, namun tidak boleh keluar dari susunan naskah aslinya.
5) Menuliskan kalimat-kalimat pendek yang mewakili tulisan pengarang. Pada prinsipnya,
meringkas berarti membuat tulisan menjadi tulisan lebih pendek. Oleh karena itu, kalimat-
kalimat dalam ringkasanpun pendek dan padat namun tidak menghilangkan unsur-unsur
estetika dari naskah aslinya.
C. TUJUAN RINGAKASAN

Ringkasan dibuat untuk memendekkan sebuah karangan yang


panjang. Seseorang yang akan membuat ringkasan harus
memilah-milah mana gagasan utama dan gagasan tambahan.
Karena tujuan ringkasan adalah memahami dan mengetahui isi
dari sebuah buku, sehingga diperlukan latihan-latihan untuk
membimbing seseorang agar dapat membaca karangan dengan
cepat. Jadi salah satu tujuan dari membuat ringkasan yaitu untuk
membantu seseorang agar bisa membaca sebuah buku dalam
waktu singkat dan menghemat waktu.
D. MANFAAT RINGKASAN

Sebagai sarana untuk membantu kita dalam mengingat isi


sebuah buku atau suatu uraian yang begitu panjang.
Rangkuman memuat ide- ide pokok yang mewakili setiap
bagian bacaan aslinya. Dengan membaca rangkuman, kita
seakan- akan memahami keseluruhan buku secara utuh.
E. CARA MEMBUAT RINGKASAN

1. Membaca naskah asli


Sebelum menulis ringkasan, harus membaca seluruh isi naskah asli secara
berulang-ulang, untuk mengetahui maksud dan sudut pandang
pengarangnya

2. Mencatat gagasan-gagasan utama


Setelah membaca berulang kali, semua gagasan penting harus dicatat atau
digaris bawahi

3. Menyusun ringkasan berdasarkan gagasan-gagasan utama.


Langkah selanjutnya, penulis ringkasan dapat menyusun ringkasan dari ide-
ide pokok yang sudah dicatat.
E. CARA MEMBUAT RINGKASAN
4. Memperhatikan beberapa ketentuan:

a. Sebaiknya dalam menyusun ringkasan mempergunakan dalam kalimat tunggal


daripada kalimat majemuk. Kalimat majemuk menunjukkan bahwa ada dua
gagasan atau lebih yang bersifat paralel. Bila ada kalimat majemuk telitilah
kembali apakah tidak mungkin dijadikan kalimat tunggal.
b. Ringkaslah kalimat menjadi frase dan frase menjadi kata. Begitu pula jika
rangkaian gagasan yang panjang hendaknya diganti dengan suatu gagasan sentral
saja. Tidak berarti cara kerja ringkasan hanya merupakan ringkasan kalimat-
kalimat saja.
c. Besarnya ringkasan tergantung jumlah alinea dan topik utama yang akan
dimasukkan dalam ringkasan. Alinea yang mengandung ilustrasi, contoh, deskripsi,
dsb dapat dihilangkan, kecuali yang dianggap penting. Semua alinea semacam itu
yang akan dipertahankan karena dianggap penting, harus pula dipersingkat atau
digeneralisasi.
E. CARA MEMBUAT RINGKASAN

d. Jika memungkinkan buanglah semua keterangan atau kata sifat yang ada,
meski terkadang sebuah kata sifat atau keterangan masih dipertahankan
untuk menjelaskan gagasan umum yang tersirat dalam rangkaian keterangan
atau rangkaian kata sifat yang terdapat dalam naskah.
e. Pertahankan semua gagasan asli dan urutan naskahnya. Tetapi yang sudah
dicatat dari karangan asli itulah yang harus dirumuskan kembali dalam
kalimat ringkasan yang dibuat oleh penulis. Jagalah juga agar tidak ada hal
yang baru atau pikiran penulis yang dimasukkan kedalam ringkasan.
IKHTISAR
A. PENGERTIAN IKHTISAR

Ikhtisar adalah teks yang dibuat secara ringkas berdasarkan


teks aslinya. Gagasan-gagasan dalam ikhtisar tidak harus disusun
berurutan seperti teks asli. Poin terpenting dalam ikhtisar adalah
menceritakan kembali dengan menggunakan bahasa sendiri tanpa
menghilangkan tema maupun permasalahan yang ada di
dalamnya.
B. TUJUAN IKHTISAR
Selain mempersingkat waktu untuk membaca teks asli, ikhtisar
juga mempunyai tujuan lain yang tak kalah penting, yaitu:
• Meningkatkan literasi.
• Melatih kemampuan menulis.
• Mempermudah memahami informasi yang terkandung pada
teks.
C. FUNGSI IKHTISAR
Salah satu fungsi ikhtisar adalah untuk menghemat kata
sehingga tidak menggunakan kalimat yang panjang . Ikhtisar juga
berfungsi untuk membatu pembaca memahami dan mendapatkan
ide tentang masalah yang dibahas dalam suatu teks.
Ikhtisar juga dapat memengaruhi seseorang untuk membaca
teks asli karna penasaran setelah membaca ikhtisarnya. Melatih
Memahami Isi dari Sebuah Buku. Memahami Inti dari Suatu Isi.
Melatih Daya Ungkap dalam Kata-Kata yang Terbatas.
Membudayakan Literasi
D. CIRI-CIRI IKHTISAR

• Mengandung kata-kata yang lugas


• Menunjukkan gagasan inti dari suatu teks
• Bisa tidak berurutan namun tidak mengubah isi teks asli
• Bebas mengkombinasikan kata dan frasa namun tidak
mengubah isi teks asli
E. CARA MEMBUAT IKHTISAR
1. Membaca Teks Asli
untuk membuat ikhtisar, kita harus membaca teks asli. Teks asli
bisa dibaca lebih dari sekali untuk memastikan dan memahami isi
teks secara keseluruhan.

2. Menuliskan gagasan utama dan pokok pikiran teks asli


Setelah membaca teks asli berkali-kali, kita harus membuat
gagasan utama apa saja dan pokok pikiran apa saja yang di muat
dalam teks tersebut. Kita harus tau pokok permasalahan apa yang
ingin disampaikan oleh teks asli tersebut.
E. CARA MEMBUAT IKHTISAR
3. Menyusun Ikhtisar
Setelah ide-ide pokok ditemukan, kamu dapat mulai membuat ikhtisar.
Penyusunan ikhtisar tidak harus mirip dengan teks asli. Kamu bisa
menggunakan bahasa sendiri supaya lebih mudah dimengerti. Poin utamanya
adalah bagaimana pembaca dapat mengetahui makna yang terkandung
dalam teks dengan jelas.
4. Membaca Ikhtisar
Membaca ikhtisar yang telah di buat untuk mengetahui apakah ada hal-hal
yang terlewat atau tidak. Di sini, kamu memposisikan diri sebagai pembaca
dan kritikus. Kamu bisa menilai apakah ikhtisar kamu enak dibaca, mudah
dipahami, atau justru berbelit-belit.
5. Melakukan Perbaikan
Langkah terakhir dalam pembuatan ikhtisar adalah melakukan perbaikan.
Mungkin terdapat kalimat yang belum efektif, ejaan yang salah, atau
pemilihan diksi yang kurang tepat. Kamu bisa melakukan revisi sebelum
mempublikasikan ikhtisar buatanmu.
F. KEBAHASAAN IKHTISAR
Sama seperti teks atau karya sastra lainnya, ikhtisar juga mempunyai
kaidah atau aturan kebahasaan. Umumnya, ikhtisar menggunakan,
kalimat efektif dan kalimat majemuk.
 
1. Kalimat Efektif
Meskipun ikhtisar dapat disusun dengan bahasa sendiri, kamu harus
tetap mempertahankan keefektifan kalimat-kalimatnya. Kalimat
efektif adalah kalimat yang tersusun secara baik, benar, jelas, serta
tidak menimbulkan makna ganda. Kalimat ini mengutarakan informasi
dengan jelas, menggunakan diksi yang tepat, tanpa memperhitungkan
panjang pendeknya kata.
F. KEBAHASAAN IKHTISAR
2. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk memiliki lebih dari satu kata kerja atau predikat,
dan memiliki konjungsi atau kata penghubung.
Contoh: "Mengetahui hal ini, Dayang Sumbi marah dan
mengusir anaknya sendiri.“ Pada kalimat di atas, kamu bisa
menemukan dua kata kerja, yaitu 'mengetahui' serta 'mengusir'.
Terdapat pula kata penghubung yaitu 'dan'.

3. Koherensi
Dalam Bahasa Indonesia, koherensi artinya keselarasan atau hubungan
logis antar kalimat. Llalu, apa hubungannya dengan ikhtisar? Ketika
menulis ikhtisar, kamu memastikan bahwa tidak ada kalimat yang
menggantung. Semua kalimat harus berkaitan satu sama lain.
G. CONTOH IKHTISAR
 Teks Asli

Beribu-ribu tahun yang lalu, tanah Parahyangan dipimpin seorang raja dan ratu yang
mempunyai anak bernama Dayang Sumbi. Pada saat ia menenun, ia merasa lemas dan pusing.
Lalu ia menjatuhkan pintalannya dan ia bersumpah bahwa siapa yang akan
mengambilkannya, dia akan menikahinya. 
Pada saat itu, seekor anjing bernama Tumang mengambilkannya. Mereka pun menikah, lalu
dikaruniai seorang anak yang diberi nama Sangkuriang. Pada suatu hari, Dayang Sumbi
menyuruh anaknya dan Tumang mencari rusa. Sangkuriang berputus asa tetapi ia tidak ingin
mengecewakan ibunya, kemudian Sangkuriang memanah Tumang dan membawanya kepada
ibunya.
Tiba-tiba Dayang Sumbi teringat pada Tumang dan ia menanyakan kepada anaknya.
Sangkuriang pun bercerita yang sebenarnya. Dayang Sumbi marah dan memukul
Sangkuriang hingga pingsan. Kemudian Dayang Sumbi mengusir anaknya. 
G. CONTOH IKHTISAR
Setelah dewasa, Sangkuriang pergi melihat dunia luar. Ia bertemu dengan gadis cantik
yang tidak lain adalah ibunya sendiri. Sangkuriang telah jatuh cinta pada gadis itu dan
Sangkuriang pun melamarnya. Pada saat akan menikah, Dayang Sumbi mengelus dahi
Sangkuriang kemudian Dayang Sumbi sadar bahwa yang akan menikahinya adalah anaknya
sendiri.
Dayang Sumbi ingin pernikahannya gagal. Oleh sebab itu, ia pun mengajukan syarat yang
tak mungkin dikabulkan Sangkuriang. Ia harus membuat sebuah bendungan yang
mengelilingi bukit dan membuat perahu untuk menyusurinya. Pekerjaan Sangkuriang
hampir selesai, tetapi fajar terbit lebih cepat dari biasanya. Sangkuriang pun merasa kalau
dirinya ditipu. Kemudian Sangkuriang menjadi sangat marah dan ia mengutuk Dayang
Sumbi sambil menendang perahu hingga terbalik yang kemudian membentuk “Tangkuban
Perahu”.
G. CONTOH IKHTISAR
 Teks Ikhtisar

Pada zaman dahulu kala, ada seorang putri bernama Dayang Sumbi. Saat ia menenun, tiba-tiba
merasa lemas dan pintalannya jatuh. Pintalan itu ditemukan oleh seekor anjing bernama Tumang dan
keduanya pun menikah. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai anak bernama Sangkuriang. Saat
Sangkuriang berburu di hutan bersama Tumang, ia tidak bisa menemukan rusa. Akhirnya Sangkuriang
membunuh Tumang.
Mengetahui hal ini, Dayang Sumbi marah dan mengusir anaknya sendiri. Saat Sangkuriang beranjak
dewasa, ia bertemu dengan wanita cantik dan ingin menikahinya. Wanita tersebut tak lain adalah
Dayang Sumbi, ibunya sendiri. Mengetahui hal ini, Dayang Sumbi ingin menggagalkan pernikahannya
dengan memberikan syarat yang mustahil bagi Sangkuriang. Dayang Sumbi ingin dibuatkan bendungan
yang mengelilingi bukit dan perahu yang bisa mengelilinya. 
Ketika matahari terbit, Sangkuriang belum bisa menyelesaikannya sehingga ia merasa ditipu. Karena
sangat marah, Sangkuriang kemudian mengutuk Dayang Sumbi sambil menendang perahunya hingga
terbalik yang kemudian membentuk “Tangkuban Perahu”.
RESENSI
A. RESENSI MENURUT PARA AHLI
1. Gorys Keraf
Resensi adalah suatu ulasan mengenai nilai dari sebuah karya atau buku.
2. WJ. S. Poerwadarminta
Resensi adalah suatu pertimbangan atau perbincangan tentang sebuah buku
yang menilai kelebihan atau kekurangan buku tersebut, menarik-tidaknya
tema dan isi buku, kritikan, serta dorongan kepada khalayak tentang perlu
tidaknya bujku tersebut dibaca, dimiliki, atau dibeli.
3. Yus Rusyana
Resensi adalah suatu tulisan mengenai buku pengetahuan, sastra, kamus,
ensiklopedia, dan sebagainya yang mengikhtisarkan, menggambarkan,
menjelaskan, dan menilai buku.
A. RESENSI MENURUT PARA AHLI

4. Panuti Sudjiman
Resensi adalah pembahasan dan penilaian yang pendek tentang suatu karya
tulis. KOnteks ini memberikan arti penilaian, mengungkap secara sekilas,
membahas atau mengkritik buku.
5. Euis Sulastri
Resensi adalah kupasan atau pembahasan tentang buku, film, drama yang
biasanya disiarkan melalui media massa, seperti surat kabar atau majalah.
6. KBBI
Resensi adalah pertimbangan atau atau pembicaraan tentang suatu buku
atau ulasan buku. Resensi tidak hanya terbatas pada buku atau karya
pustaka saja, namun juka dapat dipakai untuk mengulas karya drama, film,
atau musik.
A. RESENSI MENURUT PARA AHLI

7. Saryono (1997;56)
Resensi adalah sebuah tulisan berupa esai dan bukan merupakan bagian
dari suatu ulasan yang lebih besar mengenai sebuah buku. Isinya adalah
laporan, ulasan, dan pertimbangan baik-buruknya, kuat-lemahnya,
bermanfaat-tidaknya, benar-salahnya, argumentatif-tidaknya buku tulisan.
Tulisan tersebut didukung dengan ilustrasi buku yang diresensi, baik berupa
foto buku atau fotocopy sampul buku.
8. Sitepu (2013)
Resensi mengandung makna dasar memeriksa, mencermati, meninjau, atau
melihat kembali sesuatu. Objek resensi tidak hanya terbatas pada buku,
namun juga dapat berupa karya film, drama, pameran, dan berbagai tulisan.
B. UNSUR RESENSI

1. Judul
Judul merupakan struktur dari resensi yang paling penting dan menentukan
apakah resensi dari suatu karya itu menarik atau tidak hanya dari satu
kalimat saja.
Saat membuat resensi, terdapat dua jenis judul yang harus diperhatikan.
Pertama, buatlah judul yang menarik terkait buku yang akan diresensi.
Judul yang kedua adalah judul buku sebagai identitas buku yang akan
diresensi. Judul buku yang satu ini tidak boleh diutak atik karena
merupakan identitas dari buku tersebut.
B. UNSUR RESENSI

2. Data Buku
beberapa poin penting yang harus dipenuhi untuk mencantmkan identitas
buku. Poin tersebut meliputi judul buku, nama penulis buku yang diresensi,
tahun terbit buku, lokasi penerbit, ketebalan buku, serta harga buku.
3. Pendahuluan
Dalam menulis suatu pendahuluan dalam suatu resensi harus bisa membua
pembaca merasa tertarik. Penulis bisa membahas sesuatu yang sedang trend
saat ini kemudian menghubungkan dengan judul buku yang akan
dirensensi.
B. UNSUR RESENSI

Buatlah diksi yang menarik dan memberikan “wow effect” agar pembaca
tergelitik untuk membaca resensi yang akan dibahas. Tidak perlu terlalu
panjang, cukup 1 – 2 paragraf yang membahas informasi menarik,
kemukakan masalah, lalu solusi yang terdapat di buku yang akan diresensi.
Dengan begitu, pembaca akan merasa bahwa buku itu cukup “relate” dan
pembaca tidak sadar sedang digiring untuk membaca buku tersebut.
Terlepas isi bukunya sesuai dengan kebutuhan pembaca atau tidak, namun
resensi dinilai berhasil apabila mampu mengajak pembaca untuk ikut
mengulas buku tersebut hingga tuntas.
B. UNSUR RESENSI

4. Tubuh dan Pernyataan Resensi


Pada bagian tubuh atau pernyataan, inilah poin penting yang dalam suatu
resensi. Di sini peresensi tidak perlu berbasa-basi, kemukakan informasi
buku secara singkat, padat, dan jelas. penulisan sinopsis harus merupakan
tulisan asli, bukan ulasan yang ditulis dari pihak penerbit.
Jangan terlalu banyak basa-basi pada bagian ini, karena pembaca akan
bosan dan mereka tidak menemukan informasi yang mereka cari. Pada
bagian tubuh, peresensi bisa mengemukakan opini mengenai buku tersebut,
apa kelebihan dan kekurangan dari karya yang sedang dibahas. Sertakan
pula kutipan singkat atau penggalan naskah yang dirasa menjadi selling
poin dari karya tersebut.
B. UNSUR RESENSI

Tolak ukur resensi yang berhasil adalah saat dimana pembaca tertarik akan
resensi yang dibuat. Gaya bercerita peresensi yang informatif sekaligus
persuasif bisa menjadi selling poin dari suatu resensi. Jika buku yang
diresensi ternyata menarik animo masyarakat, sudah berarti resensi tersebut
sudah memenuhi standar.
Jangan lupa menulis kekurangan dalam suatu resensi. Jangan takut dicekal,
tuliskan opini apa adanya terkait kerangka, tinjauan buku, atau kesalahan
cetak pada suatu buku. Jika sedang membahas film, kemukakan plot atau
kekurangan yang sifatnya teknis. Selama kekurangan yang dikemukakan
bersifat objektif dan bukan bermaksud menjelekan, opini dari peresensi
penting adanya.
B. UNSUR RESENSI

5. Penutup

Pada bagian kesimpulan, tuliskan dalam ringkasan karya dengan


bahasa yang singkat, padat, dan jelas. Pada bagian ini, berikan diksi
yang sifatnya persuasif agar pembaca tertarik dan melabuhkan hati
untuk membeli karya tersebut.
C. JENIS RESENSI
Terdapat tiga jenis tujuan dari sebuah resensi berdasarkan isinya. Namun, jenis resensi ini tidak
baku dan bisa diterapkan secara bersamaan dalam suatu resensi. Berikut jenis-jenis resensi yang
perlu kamu ketahui.
1. Resensi deskriptif adalah resensi yang membahas secara detail setiap bagian atau babnya.
2. Resensi informatif adalah resensi yang isinya hanya berupa informasi mengenai hal penting
dari keseluruhan isi buku secara umum.
3. Resensi evaluatif, adalah resensi yang menyajikan penilaian presensi tebtang isi buku atau
hal-hal yang berkaitan dengan buku. Informasi tentang buku hanya dijadikan sekilas bahkan
hanya dijadikan sebagai ilustrasi.
4. Resensi informatif – evaluatif, yaitu resensi yang merupakan perpaduan dari dua jenis resensi
tersebut. Resensi ini disamping menyajikkan semacam ringkasan buku dan hal-hal yang
penting yang ada di dalam buku. Resensi ini dinilai paling ideal karena bisa memberikan
laporan yang lebih lengkap dan memadai.
5. Resensi kritis, yaitu resensi yang berbentuk ulasan detail dengan metodologi ilmu
pengetahuan tertentu. Isi dari resensi biasanya kritis dan objektif dalam menilai isi buku.
D. TUJUAN RESENSI

1. membantu pembaca untuk memahami gambaran serta penilaian umum


sebuah karya dengan ringkas.
2. Memahami kelebihan dan kelemahan karya yang akan diresensi.
3. memahami latar belakang serta alasan suatu karya dibuat
4. memberi masukan pada pembuat karya berupa kritik dan saran.
5. mengajak pembaca untuk berdiskusi mengenaik katrya yang diresensi
6. memberi pemahaman serta informasi dengan komprehensif pada
pembaca, mengenai karya yang diresensi tersebut.
7. menguji kualitas karya dan membandingkan dengan karya lainnya.
E. MANFAAT RESENSI

Terbagi atas 5 manfaat yakni :

1. Manfaat resensi untuk pembaca


Dengan adanya resensi, pembaca dapat mempertimbangkan sebelum
membeli suatu buku. Tulisan yang dibuat yang peresensi akan
memengaruhi apakah karya tersebut sesuai dengan selera dan harapan para
pembaca.
E. MANFAAT RESENSI

2. Manfaat resensi untuk peresensi


• Eksistensi : Peresensi dapat berkarya dengan mengulas suatu buku,
memberikan penilaian yang objektif, serta memengaruhi pembaca agar
mereka membaca buku atau karya yang diulas. Resensi merupakan
media agar tulisannya dapat dikenal secara luas.
• Menambah penghasilan : Peresensi akan mendapat royalti atau honor
jika tulisannya dimuat di surat kabar, majalah, atau kanal berita online.
• Menambah keilmuan dan kreativitas menulis : Peresensi dapat melatih
kemampuan menulisnya setiap kali ia menulis mengulas suatu buku.
Semakin sering peresnsi membaca buku, maka ia mampu menghafalkan
dan memahami
E. MANFAAT RESENSI
3. Manfaat resensi untuk penulis buku
Manfaat resensi bagi penulis adalah mendapatkan umpan balik atas karya
yang telah ia buat. Penilaian akan isi , kelemahan atau kelebihan atas suatu
buku menjadi masukan untuk penulisan karya selanjutnya. Selain itu,
resensi juga dianggap sebagai apresiasi atas karyanya, apakah diterima di
masyarakat atau tidak.
4. Manfaat resensi bagi penerbit
Resensi dianggap sebagai media promosi atas suatu buku yang diterbitkan
oleh penerbit. Dengan adanya resensi buku, diharapkan buku tersebut dapat
dikenal oleh masyarakat luas.
5. Manfaat resensi bagi media massa
Resensi merupakan bentuk nilai untuk meningkatkan pemasaran melalui
media massa.
F. CONTOH RESENSI

Judul Buku : Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas


Penulis : Eka Kurniawan
Detail :
Jumlah Halaman : 250
Penerbit : Gramedia Pustaka utama
Tanggal Terbit : 3 Des 2021
ISBN : 9786020324708
Bahasa : Indonesia

Bagi yang ingin membaca dan memiliki novel “Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas” karya Eka
Kurniawan, bisa mendapatkannya di Gramedia.com. Gaung novel Eka Kurniawan sepertinya sedang melambung.
Ini karena film adaptasinya cukup sukses di pasar internasional. Jika Grameds mendengar karya sastra, banyak
pembaca akan langsung merasakan topik yang berat dan tidak bisa dicerna.
Nyatanya tidak selalu demikian, kini banyak nama penulis dan karya sastra mulai digandrungi anak muda. Salah
satunya adalah Eka Kurniawan. Sebuah karya sastra tidak hanya mengandung narasi, tetapi juga memiliki
berbagai elemen yang membantu mengkonstruksinya, seperti budaya, sejarah, dan kritik sosial.
 
Sinopsis Novel Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas
Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas berkisah tentang seorang anak muda bernama Ajo Kawir yang
digambarkan sebagai pemuda nakal dan merepotkan.
ABSTRAK
A. PENGERTIAN ABSTRAK
Abstrak adalah sebuah ringkasan isi dari sebuah karya tulis ilmiah
yang ditujukan untuk membantu seorang pembaca agar dapat dengan
cepat dan mudah untuk melihat tujuan dari sebuah tulisan.

Fungsi dari Abstrak sendiri yaitu memberikan potret informasi bagi


pembaca mengenai isi dari suatu karya ilmiah yang sudah dibuat,
penjabaran sederhana digunakan untuk mempermudah proses unggah
ke dunia maya dan mempermudah pembaca memahami inti dan isi dari
sebuah karya ilmiah.
B. JENIS-JENIS ABSTRAK
Terdapat 2 jenis abstrak yang umum dikenal, yaitu:

• Abstrak Informatif
Yaitu abstrak sebuah dokumen yang begitu penting, umum,
informasinya kualitatif dan kuantitatif. Abstrak ini lebih panjang dari
abstrak lainya karena dibuat sebaik mungkin tetapi tidak mengubah isi
atau makna dari penulisan aslinya.
• Abstrak Indikasi
Abstrak ini menjelaskan isi sebuah penulisan atau dokumen dengan
menggunakan pernyataan yang umum dan tidak disertakan data
kuantitatif atau informasi yang detail hasilnya berupa dokumen
prosiding, dokumen diskusi, dan esai.
C. CIRI-CIRI ABSTRAK
Berikut ini ciri-ciri abstrak yang baik dari suatu karya ilmiah, yaitu:

• Terdapat beberapa paragraf yang merupakan satu kesatuan, yang


dapat berdiri sendiri
• Mengikuti kronologis dari tulisan pembahasan
• Adanya transisi secara logika, antara informasi yang disampaikan
• Hanya meringkas laporan penelitian yang dilakukan, tidak
menambah-nambahkan informasi baru
• Mudah dimengerti atau dipahami oleh para pembaca
D. SIFAT-SIFAT ABSTRAK
• Jelas
• Tepat
• Ringkas
• Objektif
• Berdiri sendiri
E. LANGKAH-LANGKAH ABSTRAK
Berikut 10 tahapan yang harus diperhatikan dalam menulis abstrak:
1. Mulai menulis abstrak setelah menyelesaikan penulisan isi makalah
ilmiah secara menyeluruh. Tidak ada abstrak yang baik jika dibuat di awal
sebelum isi keseluruhan makalah (paper) selesai.
2. Pilih tujuan, hipotesis, dan kesimpulan utama dari makalah ilmiah pada
bagian Pendahuluan dan Kesimpulan untuk dicantumkan di dalam abstrak
jurnal atau makalah.
3. Tentukan kalimat kunci dan frase-frase penting pada bagian metode dan
seleksi 2 atau maksimum 3 poin penting dari sana.
4. dentifikasi hasil utama dari makalah ilmiah yang ditemukan pada bagian
hasil. Hasil utama ini haruslah berdasarkan data yang diambil dan dibahas
dalam makalah yang bersangkutan untuk menjawab tujuan serta hipotesa
penelitian.
5. Setelah poin 1-4 terkumpul, susunlah kalimat dan frase yang telah
ditentukan ke dalam satu paragraf dengan urutan: Pendahuluan, Metode,
Hasil, dan Kesimpulan.
E. LANGKAH-LANGKAH ABSTRAK
6. Pastikan paragraf pada poin 5 tidak mengandung :
- Informasi baru yang tidak terdapat di dalam makalah ilmiah.
- Nama-nama/ istilah tidak terdefinisi.
- Pembahasan dan sitasi literatur lain yang digunakan.
- Rincian tidak begitu penting seputar metode yang digunakan.
7. Eliminasi informasi-informasi tambahan dengan hanya fokus menulis hal-
hal berikut: rancangan studi dasar, metodologi dan teknik utama yang
digunakan, penemuan utama, ringkasan interpretasi penulis, kesimpulan,
dan implikasi.
8. Periksa kembali konsistensi antara abstrak dengan isi dari makalah ilmiah
yang dibuat.
9. Ajukan permohonan kepada pihak lain untuk memeriksa abstrak yang
dibuat sebagai bahan evaluasi.
10.Periksa kembali abstrak final apakah sudah sesuai dengan ketentuan yang
berlaku pada instansi publisher jurnal tujuan (jumlah kata, tipe abstrak, kata
kunci).
F. CONTOH ABSTRAK
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai