Anda di halaman 1dari 15

“REPRODUKSI TULISAN”

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah


Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu: Litakuna Karima, M.Pd.

Disusun Oleh: Kelompok 12

Hasnaa Alyaa Maitsaa (23312673)


L.Miftahiyah Barihatur Rizki (23312685)
Nazifa Dini Astriyani (23312704)
Haifa Kemalia (23312667)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT ILMU AL-QUR’AN(IIQ) JAKARTA
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

‫الر ِحي ِْم‬


َّ ‫الر ْحمٰ ِن‬
َّ ِ‫ّٰللا‬
‫ِبس ِْم ه‬
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan hidayah-Nya
kepada kita semua, sehingga kita semua dapat menjalankan aktivitas kita
setiap hari. Setiap kita melakukan hal apa saja selalu iringi dengan doa. Tak
lupa juga kita panjatkan Shalawat dan Salam kepada Nabi Besar kita
Muhammad SAW, beliau telah memberikan kita kehidupan seperti saat ini.
Beliau telah menuntun kita dari alam gelap gulita menuju alam terang
benderang saat ini.
Pada kesempatan ini kami selaku Mahasiswi IIQ Jakarta Fakultas
Tarbiyah Prodi Pendidikan Agama Islam kelas 1B akan menyusun makalah ini,
sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Selain itu, kami
mengucapkan terimakasih kepada Ibu Litakuna Karima, M.Pd. Selaku dosen
pembimbing mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan kami
dorongan serta motivasi. Kami tahu bahwa dalam makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan serta kesalahan, maka kami mengaharap kritik dan saran
yang dapat membantu kami dalam menyusun makalah yang akan datang.

Tanggerang, 19 September 2023

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................ I


DAFTAR ISI ............................................................................................. II
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 2
C. Tujuan .............................................................................................. 2
BAB II REPRODUKSI TULISANN ........................................................ 6
A. Ringkasan ........................................................................................ 4
B. Rangkuman ...................................................................................... 6
C. Ikhtisar ............................................................................................. 9
BAB III PENUTUP ................................................................................. 11
A. Kesimpulan ................................................................................... 11
B. Saran ............................................................................................. 11
Daftar Pustaka ........................................................................................ 12

II
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.
Reproduksi tulisan merupakan bagian dari penyusunan karya ilmiah
yang kita lakukan. Reproduksi tulisan dapat berupa pembuatan ringkasan,
ikhtisar maupun kutipan. Dalam reproduksi tulisan ini kita memproduksi
kembali sebuah tulisan atau sebuah karya ilmiah yang sudah ada, baik karya
ilmiah milik sendiri maupun karya ilmiah milik orang lain yang dijadikan
sebagai referensi. Reproduksi tulisan yakni penyajian kembali secara lebih
sederhana tetapi memiliki ciri- ciri dan bentuk yang sama dengan asalnya
(dianalogikan seperti miniatur) ringkasan, ikhtisar, dan kutipan merupakan
bentuk reproduksi tulisan yakni menyajikan kembali sebuah tulisan (karya
ilmiah) dalam bentuk yang lebih singkat.
Penyajian kembali secara singkat ini harus memenuhi syarat-syarat
tertentu. Syaratnya yaitu: ada bagian-bagian tertentu pada repdroduksi tulisan
tersebut yang sama dengan karya ilmiah aslinya, walaupun tidak sama
seutuhnya. Seperti dari segi ukuran bahwa reproduksi tulisan lebih singkat dari
tulisan aslinya. Membaca merupakan upaya dalam mendalami referensi.
Artinya karya ilmiah yang akan di produksi kembali dalam penyajian yang
lebih singkat harus kita dalami, harus kita ketahui lebih jauh informasi apa
saja yang ada di dalamnya.
Reproduksi tulisan yang kita lakukan berasal dari sebuah karya ilmiah.
Sebelum melakukan reproduksi tulisan, kita harus tahu dulu karya ilmiah yang
kita reproduksi ini memiliki ciri apa saja dan bentuknya apa saja. Bentuk karya
ilmiah: Skripsi, Tesis, Disertasi, Makalah, Jurnal, dan sebagainya. Syarat
karya ilmiah yaitu sudah melalui uji ilmiah. Membaca merupakan hal mutlak
yang harus dilakukan ketika akan melakukan reproduksi tulisan.

1
2

Membaca merupakan upaya dalam menyeleksi informasi. Dalam


artikel atau jurnal yang dijadikan referensi akan menyajikan berbagai
informasi di dalamnya. Tetapi tidak semua informasi akan kita ambil,
melainkan kita harus menyeleksi informasi mana saja yang relevan dengan
kebutuhan kita dalam penyusunan karya ilmiah. Setelah mendalami referensi,
melakukan seleksi informasi berikutnya kita menyajikan kembali secara
singkat dalam bentuk yaitu ringkasan, ikhtisar dan kutipan dan lain-lain.

B. Rumusan Masalah.
1. Apakah yang dimaksud dengan ringkasan?
2. Bagaimanakah cara-cara untuk meringkas?
3. Apakah ketentuan lain dalam meringkas?
4. Apakah yang dimaksud dengan rangkuman?
5. Bagaimanakah langkah-langkah dalam merangkum?
6. Apakah yang dimaksud dengan ikhtisar dan lain-lain?

C. Tujuan.
1. Untuk mengetahui maksud dari ringkasan.
2. Untuk mengetahui cara-cara untuk meringkas.
3. Untuk mengetahui ketentuan lain dalam meringkas.
4. Untuk mengetahui maksud dari rangkuman.
5. Untuk mengetahui langkah-langkah dalam merangkum.
6. Untuk mengetahui maksud dari ikhtisar dan lain-lain.
BAB II
REPRODUKSI TULISAN
A. Ringkasan.
1. Pengertian Ringkasan.
Ringkasan berasal dari kata precis yang artinya memotong atau
memangkas. Ringkasan merupakan upaya mempersingkat atau
memadatkan tulisan yang panjang. Meringkas diumpamakan sebagai
"memangkas" pohon hingga tersisa batang, cabang dan ranting serta
dedaunan yang masih diperlukan, sehingga esensi pohon tetap
dipertahankan. Bacaan yang diringkas biasanya buku. makalah, skripsi,
atau artikel. 1
2. Cara Membuat Ringkasan.
Berikut ini beberapa pegangan yang dipergunakan untuk membuat
ringkasan yang baik dan teratur:
a. Membaca Naskah Asli.
Bacalah naskah asli sekali atau dua kali, kalua perlu berulang kali
agar dapat mengetahui kesan umum tentang karangan tersebut secara
menyeluruh. Kita juga perlu mengetahui maksud dan sudut
pandangan penulis naskah asli.
b. Mencatat Gagasan Utama.
Jika anda sudah menangkap maksud, kesan umum, dan sudut
pandang pengarang asli, silahkan memperdalam dan mengonkritkan
semua hal itu. Bacalah kembali karangan itu bagian demi bagian,
alinea demi alinea sambal mencatat semua gagasan yang penting
dalam bagian atau alinea itu. Pokok-pokok yang telah dicatat dipai
untuk menyusun sebuah rinngkasan. Langkah kedua ini juga

1
Sri Hapsari, Bahasa Indonesia (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2015), hal.
154.

3
4

menggunakan judul dan daftar isi sebagai pegangan. Yang menjadi


sasaran pecatatan adalah judul-judul bab, judul anak bab dan alinea.
c. Mengadakan Reproduksi.
Urutan isi disesuaikan dengan naskah asli, tapi kalimat-kalimat
dalam ringkasan yang dibuaut adalah kalimat-kalimat baru yang
sekaligus menggabarkan kembali isi dari karangan aslinya. Karena
kalimat asli penulis hanya boleh digunakan bila kalimat itu dianggap
penting karena merupakan kaidah, kesimpulan atau perumusan yang
padat.2
3. Ketentuan Tambahan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar ringkasan dapat
menjadi tulisan yang baik:
a. Susunlah ringkasan dalam kalimat tunggal daripada kalimat
majemuk.
b. Ringkaslah kalimat menjadi frasa, frasa menjadi kata. Jika
rangkaian gagasan panjang gantilah dengan suatu gagasan sentral
saja.
c. Besarnya ringkasan teergantung jumlahalinea dan topik utama
yang akan dimasukkan dalam ringkasan. Ilustrasi, contoh,
deskripsi. Dapat dihilangkan, kecuali yang dianggap penting.
d. Jika memungkinkan, buanglah semua keterangan atau kata sifat
yang ada, meski terkadang sebuah kata sifat atau keterangan masih
dipertahankan untuk menjelaskan gagasan umum yang tersirat
dalam rangkaian keterangan atau rangkaian kata sifat yang
terdapat dalam naskah.

2
Titik Suhariyati, Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi (Tanggerang:
Indocamp, 2020), hal. 83.
5

e. Harus mempertahankan susunan gagasan dan urutan naskah. Tapi


yang sudah dicatat dari karangan asli itulah yang harus
dirumuskan kembali dalam kalimat ringkasan.
f. Harus ditulis dengan sudut pandang ketiga.
g. Menentukan Panjang ringkasan. 3

B. Rangkuman.
Rangkuman adalah cara menyajikan karangan yang panjang dalam
bentuk singkat. Rangkuman tidak sama dengan ikhtisar walaupun sama- sama
bentuk penyajiannya singkat dari karangan asli. Rangkuman masih
mempertahankan urutan isi dan sudut pandang pengarang. Sebaliknya ikhtisar
tidak perlu mempertahankan urutan karangan asli. Ikhtisar tidak perlu
memberikan isi dari seluruh karangan secara proporsional. Penulis ikhtisar
dapat langsung mengemukakan inti atau pokok masalah.4
Latihan merangkum sebuah bacaan bertujuan untuk mengembangkan
ekspresi dan menghemat kata. Seseorang yang akan merangkum harus giat
berlatih agar dapat memahami bacaan tersebut. Oleh karena itu, hasil
rangkuman tampaknya seperti hasil pemahaman bacaan. Rangkuman yang
cermat dan teliti diperoleh karena penulis rangkuman memahami karya yang
dibacanya.
Merangkum bertujuan memahami dan mengetahui isi sebuah buku
atau karangan. Latihan merangkum akan menuntun seseorang dapat membaca
karangan asli dengan cermat dan dapat menuliskannya kembali. Penulis tidak
dapat membuat rangkuman dengan baik, jika ia kurang cermat membaca.
Selain itu, ia tidak dapat membeda-bedakan gagasan utama dan penjelas.

3
Ibid, hal. 84-85.
4
Y Budi Artati, Menulis Rangkuman dan Sinopsis Buku (Klaten: Pt. Intan Pariwara,
2008), hal. 1.
6

1. Langkah-Langkah Merangkum:
a. Memahami dengan baik isi bacaan yang akan dirangkum. Kamu
dapat membaca bacaan secara intensif dan memahami ide pokok
setiap paragraf.
b. Menyusun kembali ide-ide penulis.
c. Membaca bacaan dengan saksama hingga dua atau tiga kali.
Tujuannya untuk memahami isi bacaan dan menangkap tema bacaan.
Penulis juga perlu mengetahui maksud pengarang dan sudut pandang
pengarang. Judul dan daftar isi karangan dapat dijadikan pegangan.
Daftar isi berkaitan dengan judul karangan. Sebaliknya, alinea-alinea
dalam karangan menunjang pokok-pokok gagasan yang tercantum
dalam daftar isi.
d. Membaca perintah/petunjuk dengan teliti untuk mengetahui tugas
yang akan dikerjakan.
e. Membaca sekali lagi bacaan kemudian mencatat gagasan utama. Jka
penulis sudah memahami maksud pengarang asli, ia harus
memperdalam dan mengkonkretkan hal tersebut.5
2. Ada ketentuan tambahan yang perlu diperhatikan ketika merangkum.
a. Gunakan kalimat tunggal daripada kalimat majemuk. Alasannya
bahwa kalimat majemuk memiliki dua gagasan atau lebih. Sebisa
mungkin, jika ada kalimat majemuk, jadikan kalimat tunggal.
b. Jika memungkinkan, rangkumlah kalimat menjadi frasa, frasa
menjadi kata. Rangkaian gagasan yang panjang hendaknya diubah
menjadi gagasan-gagasan pokok.
c. Jumlah alinea tergantung panjang atau pendeknya rangkuman. Alinea
yang mengandung ilustrasi, contoh, deskripsi dapat dihilangkan.

5
Ibid., hal. 23.
7

d. Jika mungkin, semua keterangan atau kata sifat dibuang. Kadang-


kadang kata sifat atau keterangan masih dipertahankan. Fungsinya
menjelaskan gagasan umum yang tersirat dalam rangkaian
keterangan.
e. Pertahankan susunan gagasan asli. Rangkumlah gagasan-gagasan itu
seperti urutan naskah asli. Urutan topik dari karangan asli harus
dirumuskan kembali dalam rangkuman. Ketika merumuskan kembali
karangan, penulis rangkuman harus menjaga agar tidak ada hal baru,
yang dimasukkan. Jangan sampai penulis memasukkan pikirannya
sendiri. Oleh karena itu, ia harus menjaga agar tidak memberi
penafsiran sendiri.
f. Rangkuman bacaan biasa menggunakan kalimat-kalimat tidak
langsung. Rangkuman pidato atau ceramah yang menggunakan
bahasa langsung ditulis dengan sudut pandang orang ketiga. Oleh
karena itu, rangkuman didahului kata-kata seperti "Pembicara
mengatakan bahwa. Jika membuat rangkuman yang mengandung
dialog, rangkuman tersebut dituliskan dengan kalimat-kalimat tidak
langsung.
g. Rangkuman ditentukan oleh panjang rangkuman finalnya. Penulis
rangkuman harus melakukan seperti apa yang diminta. Misalnya, jika
diminta membuat rangkuman menjadi sepersepuluh dari karangan
asi, penulis juga harus membuat demikian, Penulis harus menghitung
jumlah seluruh kata kemudian dibagi sepuluh. Hasil pembagian
itulah merupakan panjang karangan yang harus ditulisnya. 6

C. Ikhtisar Dan Lain-Lain.


1. Pengertian Ikhtisar.

6
Artati, Loc.Cit.
8

Ikhtisar adalah kegiatan merangkum gagasan yang dianggap


penting oleh penulis ikhtisar. Ikhtisar berbeda dengan ringkasan, dalam
penulisan ikhtisar, tidak perlu mempertahankan sistematika bacaan asli,
dan tidak perlu menyampaikan isi bacaan secara utuh.
Penulis ikhtisar dapat langsung menentukan inti atau pokok
permasalahan yang dibahas dan memberikan pemecahannya. Ilustrasi
dapat diberikan oleh penulis untuk memperjelas inti atau pokok
permasalahan. Ikhtisar berisi gagasan yang dianggap penting oleh penulis
ikhtisar. Bagian lain yang tidak penting tidak perlu disoroti. Ikhtisar tidak
perlu mengandung topik baru atau opini dari penyusun ikhtisar, kata kata
yang digunakan bukan dari penulis asli, namun dari penulis ikhtisar itu
sendiri. 7
2. Pengertian Sinopsis.
Sinopsis adalah bentuk sederhana dari ringkasan suatu buku. Sinopsis
ditulis untuk memberikan gambaran singkat mengenai suatu cerita.
Sinopsis biasanya ditulis menggantung agar menarik minat pembaca
untuk membaca cerita hingga selesai. Sinopsis juga dijadikan sarana
promosi bagi penulis atau penerbit agar pembaca membeli karnanya
tersebut.8
3. Pengertian Sintesis.
Sintesis adalah kegiatan merangkum pengertian-pengertian dari beberapa
bacaan untuk menghasilkan tulisan yang baru sesuai dengan kebutuhan
penulis. Dari berbagai sumber bacaan, penulis dapat menemukan inspirasi
baru, kategori baru, dan sudut pandang baru sehingga penulis sintesis
dapat mengungkapkan topik tersendiri. Sintesis meliputi kegiatan
menganalisis perbedaan, pertentangan, persamaan, klasifikasi, dan divisi

7
Hapsari, Loc. Cit., hal 188-189.
8
Loc.cit
9

dari beberapa sumber bacaan. Penulis sintesis harus menguasai teknik


menyusun kutipan dan daftar acuan.9
4. Pengertian Abstrak.
Abstrak merupakan ringkasan dari isi suatu karya tulis ilmiah. Abstrak
ditulis setelah menyelesaikan tulisan ilmiah, seperti laporan penelitian,
laporan magang, dan makalah. Abstrak ditulis pada bagian paling atas
setelah judul dan sebelum bab latar belakang. Abstrak biasanya berkisar
150-400 kata. Tujuan dari abstrak adalah membentu pembaca dalam
memahami garis besar isi tulisan atau karya ilmiah sebelum pembaca
membaca keseluruhan teks. 10 Abstrak terdiri dari 2 jenis, yaitu abstrak
informatif dan abstrak deskriptif. Abstrak informatif, yaitu abstrak yang
menjelaskan hasil penelitian secara detail. Penulis hanya memaparkan
garis besar dari hasil penelitiannya. 11

9
Sri Hapsari, dkk, op. cit, hal 197.
10
Sukirman Nurdjan, dkk, Bahasa Ihdonesia Untuk Perguruan Tinggi (Makasar:
Penerbit Aksara Tinur, 2016), hal. 199.
11
Syihaabul Hudaa, Estetika Berbahasa (Sukabumi: CV. Jejak, 2018), hal. 211.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Reproduksi tulisan yakni penyajian kembali secara lebih sederhana
tetapi memiliki ciri- ciri dan bentuk yang sama dengan asalnya (dianalogikan
seperti miniatur) Ringkasan, ikhtisar, dan kutipan merupakan bentuk
reproduksi tulisan yakni menyajikan kembali sebuah tulisan (karya ilmiah)
dalam bentuk yang lebih singkat. Ringkasan berasal dari kata precis yang
artinya memotong atau memangkas. Ringkasan merupakan upaya
mempersingkat atau memadatkan tulisan yang panjang. Cara meringkas
adalah dengan cara membaca naskah asli, mencatat gagasan utama, dan
mengadakan reproduksi.
Dan ketentuan lainnya adalah menyusun ringkasan dalam kalimat
tunggal daripada kalimat majemuk, meringkas kalimat menjadi frasa, frasa
menjadi kata, besarnya ringkasan teergantung jumlah alinea dan topik utama
yang akan dimasukkan dalam ringkasan, membuang semua keterangan atau
kata sifat yang ada, mempertahankan susunan gagasan dan urutan naskah,
harus ditulis dengan sudut pandang ketiga, dan menentukan panjang
ringkasan.
Rangkuman adalah cara menyajikan karangan yang panjang dalam
bentuk singkat. Langkah-langkah merangkum adalah dengan cara memahami
bacaan yang dirangkum, menyusun kembali ide penulis, membaca dengan
seksama, membaca perintah dengan teliti, dan mencatat sekali lagi kemudian
mencatat gagasan utama. Ikhtisar adalah kegiatan merangkum gagasan yang
dianggap penting oleh penulis ikhtisar. Sinopsis adalah bentuk sederhana dari
ringkasan suatu buku. Sintesis adalah kegiatan merangkum pengertian-
pengertian dari beberapa bacaan untuk menghasilkan tulisan yang baru sesuai

10
11

dengan kebutuhan penulis. Abstrak merupakan ringkasan dari isi suatu karya
tulis ilmiah.

B. Saran.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu penulis senantiasa dengan lapang dada menerima bimbingan dan arahan
serta saran dan kritik yang sifatnya membangun demi perbaikan makalah
berikutnya.
Daftar Pustaka

Budi Artati, Y. Menulis Rangkuman dan Sinopsis Buku. Klaten: Pt. Intan
Pariwara, 2008.
Hapsari, Sri. Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2015.
Hudaa, Syihaabul. Estetika Berbahasa. Sukabumi: CV. Jejak, 2018.
Nurdjan, dkk, Sukirman. Bahasa Ihdonesia Untuk Perguruan Tinggi.
Makasar: Penerbit Aksara Tinur, 2016.
Suhariyati, Titik. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Tanggerang:
Indocamp, 2020.

12

Anda mungkin juga menyukai