Anda di halaman 1dari 4

PENGERTIAN RESUME

Resume atauRingkasan adalah suatu cara yang


ekfektif untuk menyajikan karangan yang
panjang dalam sajian yang singkat.
Sebuah ringkasan bermula dari karangan
sumber yang panjang, yang kemudian dipangkas
dengan mengambil hal-hal atau bagian yang
pokok dengan membuang perincian serta
ilustrasi.
Sebuah ringkasan tetap mempertahankan
pikiran pengarang serta pendekatannya yang
asli. Jadi ringkasan merupakan keterampilan
memproduksi hasil karya yang sudah ada dalam
bentuk yang singkat.
BEDA RESUME, RANGKUMAN DAN IKHTISAR
Rangkuman artinya kegiatan menyusun gagasan pokok
atau intisari suatu karangan atau buku menjadi
bentuk yang pendek. Suatu rangkuman tidak boleh
mengubah ide pokok (gagasan pokok) teks aslinya.
Ikhtisar pada dasarnya sama dengan ringkasan
(resume) dilihat dari tujuannya, keduanya mengambil
bentuk kecil dari karangan panjang. Perbedaannya
ikhtisar tidak mempertahankan urutan gagasan yang
membangun karangan itu, terserah pada pembuat
ikhtisar. Untuk mengambil ikhtisar bebas mengambil
kata-kata asal tetap menunjukan inti dari bacaan
tersebut.
LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT RINGKASAN
(RESUME) :
1. Membaca Teks Atau Naskah Yang Asli
Pada dasarnya sebelum kita membuat karya tulis
dengan teknik studi kepustakaan (sumber data
berdasarkan buku), yang perlu ditanamkan pada diri
kita adalah menyukai membaca . Ingat pepatah
Buku Adalah Jendela Dunia gak? Semakin banyak
kita membaca buku maka semakin banyak hal yang
kita ketahui. Bagi mahasiswa wajib hukumnya untuk
menyukai membaca. Kenapa? Kalau mengingat tugas
akhir atau kriteria kelulusan kita yaitu membuat
skripsi, sangat perlu untuk membaca banyak buku
referensi yang terkait dengan skripsi demi
menghasilkan skripsi yang baik dan berkualitas serta
akan menjadi sebuah kebanggaan tersendiri nantinya
jika kita benar-benar berhasil.
Nah kalau sudah menyukai membaca, maka gak akan
ada kendala besar dalam membuat ringkasan

(resume) karena membaca teks/naskah asli dalam


proses pembuatan resume ini tidak cukup hanya
sekali. Membaca naskah asli harus berulang kali
sampai kita memahami keseluruhan isi dan
memahami maksud si penulis. Belum lagi jika naskah
aslinya memiliki istilah-istilah yang sukar dipahami,
maka itu perlu juga digarisbawahi kata yang sulit
dimengerti dan mencari tahu apa maknanya agar
menambah pemahaman kita. Membaca naskah aslinya
juga harus sampai tuntas agar kita mendapatkan
gambaran umum dan sudut pandang dari si penulis.
2. Menentukan dan Mencatat Gagasan Utama
Setelah memahami maksud dari si penulis, kemudian
kita harus mampu menemukan pokok-pokok tulisan.
Baca kembali dan lebih dimengerti lagi paragraf
demi paragrafnya, bagian demi bagiannya, untuk
selanjutnya dikonkritkan dalam bentuk poin-poin
penting yang disebut gagasan utama. Gagasan
utama adalah pikiran utama yang terdapat dalam
tulisan. Gagasan utama sama saja dengan ide pokok.
Jika yang mau dibuat resume adalah sebuah jurnal,
maka kita tidak harus mencatat semua gagasan
utama di setiap paragraf jurnal aslinya. Kenapa?
Tidak semua paragraf yang ada dijurnal memiliki
gagasan utama karena di dalam jurnal banyak
terdapat kutipan-kutipan seseorang dan data-data
sedangkan gagasan utama itu sendiri berasal dari
kalimat utama yang merupakan pemikiran murni dari
si penulis bukan berupa opini, kutipan ataupun data.
Meski begitu, setidaknya dari beberapa paragraf
ada kalimat-kalimat yang mewakili pokok dari tulisan
atau sebagai gagasan utamanya. Tentukan gagasan
utama yang esensial agar nantinya saat kita menulis
resume tidak melebar dan tidak terlalu panjang.
Kemudian setelah gagasan-gagasan utama telah kita
catat semua, gagasan-gagasan itu harus disusun
teratur atau sesuai dengan urutan isi jurnal. Lihat
bagian daftar isi untuk memastikan urutan isi jurnal
yang benar.
3. Mulai Menulis Ringkasan (Resume)
Pergunakanlah gambaran umum tentang keseluruhan
isi jurnal/naskah yang telah terbayang diotak kita
dan hasil pencatatan gagasan utama tadi untuk
dibuat resume . Ingat yah, urutan paragraf untuk
pembuatan resume harus sesuai dengan naskah
aslinya. Kalau di jurnal biasanya kan banyak sub
babnya, kita gak perlu ikutin jurnal untuk membuat
poin-poin sub bab juga karena resume merupakan

ringkasan singkat jadi buatlah resume dalam bentuk


paragraf demi paragraf saja. Tapi memang ada juga
yang cara pembuatan resume jurnal dalam bentuk
tabel agar lebih mudah dibuat namun saya lebih
memilih dalam bentuk kalimat paragraf per paragraf
agar terlihat lebih berkesinambungan ketika dibaca.
Kemudian kalimat-kalimat dalam resume yang kita
buat adalah kalimat-kalimat baru yang sekaligus
menggambarkan kembali isi dari naskah aslinya.
Tetapi kita tidak boleh menyelipkan pendapat
pribadi kita di dalam resume apalagi jika pendapat
tersebut berlawanan dengan isi jurnal asli, haram
hukumnya. Pembuat resume hanya boleh menulis
yang sesuai dengan jalan pemikiran si penulis asli.
Jika gagasan-gagasan kita masih terasa rancu,
silakan liat naskah aslinya lagi. Sebisa mungkin untuk
tidak menggunakan kalimat asli penulisnya karena
kalimat asli penulisnya hanya boleh digunakan bila
kalimat itu dianggap penting (merupakan kaidah,
kesimpulan, ataupun perumusan padat). Dan gak
perlu pakai bahasa tingkat dewa (bahasa yang sulit
dimengerti) dalam membuat resume agar resume
kita bisa dibaca oleh siapa saja tanpa memandang
status pendidikan. Kalau kita menggunakan terlalu
banyak istilah asing, terkesan lebay dan hanya
orang-orang yang mengenyam pendidikan sampai
perguruan tinggi saja yang paham sedangkan yang
dibawah itu tidak akan paham. Akan lebih baik jika
tulisan kita bisa diterima oleh berbagai lapisan
masyarakat, jadi gunakan bahasa yang mudah
dicernah oleh siapapun. Dan saat kita sedang
membuat resume , hindari juga kutipan. Kutipan
yang berada pada jurnal adalah kutipan milik si
penulis jurnal karena si penulis membuat jurnal atas
dasar melakukan penelitian dengan menggunakan
teori dari orang yang dikutipnya. Kita sebagai
pembuat resume tidak berhak untuk mengutip lagi
apa yang telah dikutipkan oleh si penulis asli karena
kita tidak melakukan penelitian sungguhan, kita
hanya meringkas dari jurnal miliknya. Dalam
pembuatan resume gak perlu membuat kalimat yang
bertele-tele dan gak perlu berpanjang lebar
menjelaskan karena penjelasan secara mendetail
sudah ada di dalam naskah asli. Jadi buatlah tulisan
ringkasan yang padat tapi mewakili keseluruhan isi.
4. Membaca Kembali Ringkasan (Resume) Yang Telah
Dibuat
Setelah selesai membuat resume , baca kembali
resume kita untuk memeriksa apakah ada kesalahan
penulisan atau tidak. Resume juga perlu

menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.


Gunakan ejaan dan tanda baca yang tepat. Kemudian
periksa kembali apakah resume buatan kita
bersesuaian dengan naskah asli atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai