Pengertian Outline
Apakah Anda sering mendengar kata outline? Menurut bahasa adalah sebuah kerangka, regangan, garis besar,
atau guratan. Jadi, Outline adalah rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang
akan digarap dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan
teratur.
Jika Anda seorang penulis, tentunya Anda membutuhkan outline untuk membuat sebuah kerangka tulisan.
Apa manfaat outline dan bagaimana cara membuatnya? Mari simak ulasannya pada artikel berikut ini.
Manfaat Outline
Seperti yang sudah dijelaskan di awal, outline merupakan kerangka karangan merupakan rencana penulisan
yang memuat garis- garis besar dari suatu karangan yang akan digarap, dan merupakan rangkaian ide-ide yang
disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur dan teratur.
Secara lebih ringkas telah kami rangkum manfaat outline untuk kebutuhan menulis Anda.
Ketika kerangka sudah siap, Anda pun bisa mereview kembali isinya. Di sini Anda bisa menyusutkan materi
yang sekiranya tidak perlu untuk dibahas atau mungkin materi tersebut terlalu berbelit-belit.
Dengan melakukan penyusutan ini pembaca akan melihat wujud, gagasan, struktur, serta nilai umum dari
karangan itu. Kerangka karangan merupakan miniatur atau prototipe dari sebuah karangan.
Dalam bentuk miniatur ini karangan tersebut dapat diteliti, dianalisis, dan dipertimbangkan secara menyeluruh,
bukan secara terlepas-lepas.
Syarat-syarat Outline
Agar outline yang kita buat sesuai dengan manfaat yang dijelaskan di atas, pahami dulu syarat-syarat
outline.
1. Tesis atau pengungkapan maksud harus jelas. Pilihlah topik yang merupakan hal yang khas, kemudian
tentukan tujuan yang Jelas. Lalu buatlah tesis atau pengungkapan maksud.
2. Tiap unit hanya mengandung satu gagasan. Bila satu unit terdapat lebih dari satu gagasan, maka unit
tersebut harus dirinci.
3. Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis, sehingga rangkaian ide atau
pikiran itu tergambar jelas.
4. Harus menggunakan simbol yang konsisten.
Bagus tidaknya outline terletak pada daya analisis penulis. Analisis penulis dipengaruhi oleh pengetahuan
yang luas. Tentu untuk mendapatkan hal itu, penulis harus melakukan upaya seperti banyak membaca,
melakukan observasi, dan terus berlatih.
Sebelum melanjutkan ke topik cara membuat outline buku, maka kenali dulu dua bentuk outline. Outline atau
daftar isi berdasarkan sifatnya dibagi menjadi dua bentuk.
1. Outline karangan sementara. Outline bentuk ini disebut juga kerangka nonformal. Outline ini
digunakan untuk topik yang sifatnya sederhana, tidak kompleks dan sifatnya segera dikerjakan.
2. Outline formal. Penggunaan outline untuk topik yang bersifat kompleks, dan tidak terburu-buru untuk
ditulis.
Pada dasarnya untuk menyusun karangan dibutuhkan langkah-langkah awal untuk membentuk kebiasaan
teratur dan sistematis yang memudahkan kita dalam mengembangkan karangan. Jika Anda sudah memahami
konteks di atas, mari kita mengulas cara membuat outline yang baik.
Ibarat arah tujuan, pada poin ini Anda harus memikirkan mau kemana arah tulisan Anda? Lalu bila menulis,
apa yang akan kita tulis? Inilah fungsi menentukan tema dan judul.
Tema adalah pokok persoalan, permasalahan, atau pokok pembicaraan yang mendasari suatu karangan.
Sementara judul adalah kepala karangan.
Kalau tema cakupannya lebih besar dan menyangkut pada persoalan yang diangkat sedangkan judul lebih pada
penjelasan awal (penunjuk singkat) isi karangan yang akan ditulis.
Bagi penulis pemula perlu memperhatikan beberapa hal penting agar tema yang diangkat mudah
dikembangkan. diantaranya :
1. Jangan mengambil tema yang bahasannya terlalu luas.
2. Pilih tema yang kita sukai dan kita yakini dapat kita kembangkan.
3. Pilih tema yang sumber atau bahan-bahannya dapat dengan mudah kita peroleh
2. Mengumpulkan bahan
Setelah menentukan tujuan dan siap melangkah, lalu bekal apa yang harus Anda bawa? Sebelum melanjutkan
menulis, maka perlu ada bahan yang menjadi bekal dalam menunjukkan eksistensi tulisan. Inilah fungsinya
mengumpulkan bahan.
Ada banyak sumber yang bisa Anda jadikan bahan. Untuk membiasakannya, kumpulkanlah kliping-kliping
masalah tertentu (biasanya yang menarik penulis) dalam berbagai bidang dengan rapi.
Cara ini tergantung pada kenyamanan penulis, intinya pastikan kliping yang Anda kumpulkan terverifikasi dan
bisa menjadi landasan dalam menulis.
3. Seleksi Bahan
Sudah ada bekal, dan mulai berjalan, tapi bekal mana yang akan dibawa? Agar tidak terlalu bias dan abstrak,
perlu dipilih bahan-bahan yang sesuai dengan tema pembahasan. Polanya melalui klarifikasi tingkat urgensi
bahan yang telah dikumpulkan dengan teliti dan sistematis. Caranya yakni:
4. Membuat outline
Jika semua belak terpilih sudah siap, kemudian kita harus melangkah yang mana dulu? Inilah fungsi kita
membuat outline atau kerangka.
12.9.3
Kita perlu susun selangkah demi selangkah agar tujuan awal kita dalam menulis tidak hilang atau melebar di
tengah jalan. Outline ini menguraikan tiap topik atau masalah menjadi beberapa bahasan yang lebih fokus dan
terukur.
Ingat, outline belum tentu sama dengan daftar isi, atau uraian per bab. Outline adalah catatan kecil yang
sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai tahap yang sempurna.
MENYUSUN RENCANA
Menyusun rencana kerja yang baik harus dimulai dengan menentukan tujuan yang jelas dalam bentuk visi
atau target yang ingin dicapai. Rencana kerja membantu Anda mengubah kondisi saat ini dengan
mencapai tujuan yang Anda inginkan. Tujuan Anda bisa tercapai jika Anda mampu menyusun rencana
yang baik.
Ketahui apa yang perlu Anda lakukan. Rencana akan kurang efektif jika Anda belum tahu apa yang
perlu dilakukan. Tentukan secara spesifik apa yang ingin Anda capai sejak awal, sebaiknya sebelum
penyusunan rencana dimulai.
Sebagai contoh, Anda ingin menulis esai yang sangat panjang sekitar 40.000 kata sebagai tesis S2
yang terdiri dari pendahuluan, tinjauan pustaka (untuk mendiskusikan secara kritis riset lain
yang mengulas riset Anda dan menjelaskan metodologi riset yang Anda gunakan), beberapa bab
yang menjelaskan bahwa gagasan Anda sudah berhasil diterapkan melalui bukti konkret, dan
kesimpulan. Berikan Anda waktu 1 tahun untuk menyelesaikannya.
susun langkah untuk mencapai tujuan akhir. Tentukan tujuan akhir Anda, kemudian buat daftar berisi
apa saja yang Anda perlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Anda bahkan mungkin perlu
mempertimbangkan beberapa cara berbeda untuk mencapai tujuan itu. Setelah mengetahui apa yang harus
Anda capai, bagi tujuan tersebut menjadi beberapa langkah yang dapat langsung dilakukan untuk
menyusun rencana yang lebih realistis.
Ingatlah bahwa rencana yang Anda susun mungkin masih bisa berubah untuk mencapai tujuan.
Jadi, cobalah menyesuaikan diri.
Agar rencana Anda efektif, pastikan untuk menerapkan standar berikut ini dalam tujuan Anda: [1]
Spesifik - menentukan tujuan dengan jelas.
Terukur - membagi tujuan ke dalam beberapa capaian yang terukur.
Dapat dicapai - Anda mampu menyelesaikan langkah yang diperlukan untuk mencapai
tujuan.
Relevan - menetapkan tujuan yang masuk akal bagi kehidupan Anda.
Tepat waktu - Anda memiliki waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan meraih
kemajuan sesuai jadwal.
Susunlah rencana yang spesifik dan realistis. Menentukan tujuan yang spesifik baru sebuah permulaan
sebab Anda masih harus menentukan setiap aspek secara spesifik dan realistis dari proyek yang menjadi
rencana Anda, yaitu dengan menentukan jadwal, target, dan hasil akhir yang spesifik dan bisa tercapai.
Menyusun rencana kerja jangka panjang yang spesifik dan realistis akan mencegah stres sebab
proyek yang didukung oleh rencana yang kurang matang akan melewati tenggat dan
membutuhkan usaha ekstra yang melelahkan.
Contohnya: agar tesis Anda selesai tepat waktu, Anda harus menulis lebih kurang 5.000 kata per
bulan. Dengan demikian, masih ada waktu beberapa bulan di akhir jadwal untuk
menyempurnakan gagasan Anda. Bersikap realistis bukan berarti menuntut diri sendiri menulis
lebih dari 5.000 kata setiap bulan.
Jika Anda mengajar sebagai asisten dosen selama tiga bulan dalam tenggat yang sudah
ditentukan, ingatlah bahwa Anda tidak akan sanggup menulis 15.000 kata selama tiga bulan
mengajar sehingga penulisan ini harus dibagi rata ke bulan-bulan yang lain.
Tentukan target yang terukur. Target merupakan tolok ukur tercapainya tahap tertentu dalam mencapai
tujuan akhir. Menentukan target sebaiknya dimulai dari ujung akhir sebuah rencana (tercapainya tujuan)
lalu melangkah mundur sampai kembali ke situasi dan kondisi saat ini.
Menentukan target membuat Anda dan tim tetap termotivasi sebab dengan menguraikan proyek
menjadi beberapa tugas kecil dan target yang jelas, Anda tidak perlu menunggu sampai proyek
tuntas seluruhnya hanya untuk merasakan keberhasilan.
Jangan memberikan selang waktu yang terlalu panjang atau terlalu pendek di antara dua target,
tetapi berusahalah menentukan jangka waktu yang paling efektif.[2]
Contohnya: saat menulis tesis, jangan menentukan target berdasarkan penyelesaian bab sebab
mungkin dibutuhkan waktu satu bulan. Alih-alih, tentukan target yang lebih kecil untuk dua
minggu, misalnya berdasarkan jumlah kata. Berikan hadiah kepada diri sendiri jika Anda
berhasil mencapainya.
Bagilah tugas besar menjadi beberapa tugas kecil yang lebih mudah dilakukan. Tugas atau target
tertentu kadang-kadang lebih sulit dicapai.
Jika Anda merasa terbebani oleh tugas besar, redakan kecemasan dengan membuat tugas terasa
lebih mudah. Caranya, uraikan tugas besar tersebut menjadi beberapa tugas kecil sehingga lebih
mudah dilakukan.
Contohnya: penulisan tinjauan pustaka biasanya terasa paling sulit sebab Anda harus melakukan
banyak riset penting dan analisis sebelum mulai menulis.
Bagilah tugas tersebut menjadi tiga tugas kecil: riset, analisis, dan penulisan. Anda bisa membagi
lagi tugas tersebut menjadi: memilih artikel yang harus dibaca, menentukan tenggat
penyelesaian analisis dan penulisan.
Buatlah jadwal. Buatlah daftar tugas yang harus Anda lakukan untuk mencapai target. Daftar tugas saja
tidak efektif sebab Anda harus mendukungnya dengan membuat jadwal dan rencana tindakan yang
realistis.
Contohnya: dengan membagi tugas penulisan tinjauan pustaka menjadi beberapa tugas kecil,
Anda lebih mudah menentukan kapan tugas tersebut harus selesai dan Anda bisa membuat
jadwal yang realistis untuk setiap tugas kecil tersebut. Mungkin setiap satu atau dua hari Anda
harus membaca, menganalisis, dan menulis satu hal penting dari bacaan Anda.
Tentukan alokasi waktu untuk semua kegiatan. Jika Anda tidak menentukan alokasi waktu dan
menentukan tenggat, proyek Anda akan tertunda sehingga menyita waktu yang lebih panjang dan
beberapa tugas tidak terselesaikan.
Apa pun tindakan yang akan Anda lakukan pada tahap mana pun dalam rencana kerja, Anda
harus melengkapinya dengan jadwal.
Contoh: jika Anda membutuhkan waktu lebih kurang 1 jam untuk membaca 2.000 kata, untuk
membaca artikel 10.000 kata sampai selesai, Anda membutuhkan waktu paling sedikit 5 jam.
Perhitungkan juga waktu makan setidaknya 2 kali selama membaca dan rehat setiap 1 atau 2 jam
jika Anda merasa lelah. Selain itu, tambahkan paling sedikit 1 jam untuk mengantisipasi
interupsi yang tidak terduga sebelum melakukan finalisasi target waktu.
Buatlah representasi visual. Setelah membuat daftar tugas dan jadwal yang spesifik, buatlah
representasi visual untuk mendukung rencana Anda, misalnya menggunakan diagram alur, bagan Gantt,
lembar kerja elektronik, atau aplikasi lain untuk keperluan bisnis.
Letakkan representasi visual tersebut di tempat yang mudah terlihat, misalnya di ruang kerja atau
ruang belajar.
Centanglah tugas yang sudah terlaksana. Selain memberikan kepuasan tersendiri, mencentang tugas
yang sudah tuntas adalah cara memastikan tugas apa saja yang sudah Anda selesaikan.
Hal ini sangat diperlukan jika Anda bekerja sama dengan orang lain. Jika Anda bekerja dalam
tim, sebaiknya gunakan dokumen daring yang bisa diakses oleh setiap anggota di mana pun
mereka berada.
Catat semuanya. Selama Anda melakukan setiap langkah dalam rencana kerja, catatlah semuanya. Ada
baiknya catatan ini disimpan dalam map dan dibagi menjadi beberapa aspek perencanaan. Beberapa
contoh bagian catatan di antaranya adalah:
Catatan ide/beragam hal
Jadwal harian
Jadwal bulanan
Capaian
Penelitian
Tindak lanjut
Kontak/individu yang terlibat
Jangan berhenti sampai Anda mencapai tujuan akhir. Setelah rencana siap dijalankan (dan diketahui
oleh anggota tim), target dan jadwal kerja sudah ditentukan, langkah berikutnya adalah melakukan tugas
harian untuk mencapai tujuan.
Meskipun Anda tidak boleh mudah menyerah, Anda juga harus fleksibel. Kejadian tidak terduga
bisa saja timbul dan mengharuskan Anda menghubah jadwal atau rencana.
Ubahlah jadwal jika diperlukan, tetapi jangan pernah menyerah sebelum tujuan Anda
tercapai. Kondisi lingkungan atau kejadian tidak terduga terkadang menghalangi Anda memenuhi
tenggat, tetapi terus melakukan tugas dan capailah tujuan Anda.
Jika muncul kendala, jangan berputus ada. Lakukan revisi rencana dan tetaplah bekerja sampai
Anda mencapai target dan menghasilkan progres.
MENGELOLA WAKTU
Siapkan agenda. Anda bisa memilih agenda dalam bentuk aplikasi atau buku yang bisa Anda gunakan
untuk menyusun jadwal harian untuk satu minggu berdasarkan jam. Pilihlah agenda yang mudah dibaca
dan digunakan agar lebih bermanfaat.
Penelitian menunjukkan bahwa menulis rencana kerja, misalnya menggunakan bolpoin dan kertas
membuat Anda lebih termotivasi untuk melakukannya.[3] Oleh sebab itu, menggunakan agenda
berbentuk buku akan lebih baik dalam menyusun jadwal.
Agenda bisa membantu mengurangi stres dan membuat Anda lebih tenang karena akan
mengurangi kemungkinan Anda terus-menerus mengingat apa saja yang harus dilakukan. Selain
itu, agenda juga akan membantu pikiran Anda mencerna tujuan dengan lebih jelas.
Jangan hanya membuat daftar tugas. Untuk apa membuat daftar tugas yang panjang, tetapi tidak jelas
kapan harus dilakukan? Daftar tugas kurang efektif dibandingkan jadwal kerja sebab dengan mengatur
jadwal, Anda akan menyediakan waktu agar tugas tersebut terselesaikan sesuai rencana.[5]
Jika Anda sudah mengalokasikan waktu tertentu untuk bekerja (dalam agenda biasanya sudah ada
format berdasarkan jam), kecenderungan mengulur waktu akan berkurang sebab Anda harus
menyelesaikan tugas dalam rentang waktu tertentu agar tugas berikutnya tidak tertunda.
Pelajari cara mengalokasikan waktu. Dengan mengalokasikan waktu, akan terlihat berapa banyak
waktu yang Anda miliki dalam satu hari. Mulailah dengan mengalokasikan waktu untuk melakukan tugas
dengan prioritas tertinggi lalu tentukan waktu untuk tugas-tugas yang lain.
Buatlah jadwal mingguan dengan cara tersebut. Berusahalah memikirkan baik-baik kegiatan
Anda sepanjang hari agar jadwal yang Anda siapkan bisa dimanfaatkan sebaik mungkin.[6]
Para ahli menyarankan agar Anda memikirkan kegiatan selama satu bulan ke depan, setidaknya
dengan membayangkan gambaran besarnya.[7]
Mulailah membuat jadwal dari akhir hari lalu bergerak mundur. Contohnya, jika Anda selesai
bekerja atau belajar pukul 5 sore, buatlah jadwal dimulai dari sini sampai Anda bangun pagi
pukul 7, misalnya
Ingatlah bahwa jadwal harian tidak harus sama setiap hari. Lakukan tugas tertentu hanya 1 atau 2
hari dalam seminggu. Membagi tugas dalam beberapa hari bisa membantu Anda kembali bekerja/belajar
dengan cara pandang baru.
Contohnya, hari Senin, Rabu, dan Jumat untuk menulis tesis dan melakukan riset, hari Kamis
Anda isi dengan belajar bermain musik.
Masukkan jadwal untuk mengantisipasi adanya masalah. Siapkan waktu tambahan dalam jadwal
untuk berjaga-jaga jika pekerjaan Anda tertunda atau ada hal-hal yang mengganggu. Sebaiknya Anda
sediakan waktu dua kali lebih lama daripada waktu yang Anda butuhkan untuk menyelesaikan tugas,
terutama jika Anda baru memulainya.
Setelah Anda terbiasa mengerjakan tugas atau bisa memperkirakan waktu yang dibutuhkan,
tentukan apakah Anda perlu mempersingkat waktu. Sediakan juga waktu untuk berjaga-jaga.
Bersikaplah fleksibel dan tidak terlalu memaksakan diri. Bersiaplah untuk mengubah jadwal,
terutama jika Anda baru mulai menggunakannya. Hal ini adalah bagian dari proses belajar. Agar lebih
mudah, buatlah jadwal menggunakan pensil.
Berusahalah mencatat kegiatan harian selama 1-2 minggu agar Anda mengetahui untuk apa saja
Anda menggunakan waktu dan berapa lama Anda menyelesaikan tugas
Batasi waktu mengakses situs web. Tentukan jadwal untuk mengecek surel atau mengakses media
sosial. Kendalikan diri supaya Anda tidak kehilangan beberapa jam hanya untuk mengecek surel setiap
beberapa menit.[14]
Mungkin Anda perlu mematikan ponsel atau setidaknya selama Anda harus fokus bekerja.
Kurangi kegiatan Anda. Hal ini bertujuan agar Anda bisa memfokuskan diri pada pekerjaan. Tentukan
kegiatan yang paling penting untuk hari ini, yaitu kegiatan yang mendukung tercapainya target dan
fokuskan diri pada tugas tersebut. Jangan memprioritaskan hal-hal yang kurang penting karena akan
menyia-nyiakan waktu, misalnya: mengecek surel, membaca informasi yang tidak bermanfaat, dll.
Salah seorang pakar menyarankan agar Anda menunda mengecek surel 1-2 jam saat baru mulai
bekerja. Dengan demikian, Anda mampu berfokus pada tugas penting tanpa teralihkan oleh isi
surel tersebut.[15]
Jika banyak tugas kecil yang harus Anda lakukan (misalnya: membalas surel, membuat catatan,
merapikan ruang kerja/belajar), kumpulkan tugas-tugas tersebut lalu tentukan jadwal khusus
untuk mengerjakannya sekaligus. Dengan demikian, hal tersebut tidak mengganggu alur kerja
ketika Anda harus menyelesaikan tugas yang lebih membutuhkan konsentrasi
MEMPERTAHANKAN MOTIVASI
Bersikaplah positif. Sikap positif sangat dibutuhkan dalam mencapai tujuan.[17] Percayalah pada diri
sendiri dan orang-orang di sekeliling Anda. Ubahlah kebiasaan mengkritik diri dengan
memberikan afirmasi positif kepada diri sendiri.
Selain bersikap positif, Anda akan mendapatkan manfaat jika sering berinteraksi dengan orang-
orang yang positif. Penelitian menunjukkan bahwa Anda akan mengadopsi perilaku orang-orang
yang sering Anda temui, jadi, pilihlah teman dengan bijaksana
Berikan hadiah kepada diri sendiri.[19] Hal ini perlu Anda lakukan terutama jika Anda mencapai
target. Berikan hadiah kepada diri sendiri, misalnya makan malam di restoran favorit karena Anda
berhasil mencapai target dua minggu pertama atau menonton film jika berhasil mencapai target dua
bulanan.
Seorang pakar menyarankan agar Anda menitipkan uang kepada teman yang harus ia kembalikan
jika Anda sudah menyelesaikan tugas pada waktu tertentu. Jika Anda tidak berhasil
menyelesaikan tugas, uang Anda akan menjadi miliknya
Dapatkan dukungan dari sekitar. Mintalah bantuan dari teman-teman dan keluarga. Anda juga perlu
menjalin hubungan dengan orang-orang yang memiliki tujuan yang sama agar bisa saling mendukung.
[21]
Carilah partner yang memahami tenggat target Anda juga membantu mengingatkan Anda untuk
menyelesaikannya. Misalnya, mintalah seseorang untuk mengingatkan dan menanyakan progres
yang Anda capai, atau bertemulah dengannya seminggu sekali sambil minum kopi untuk
menyampaikan progres Anda.
Ketahui progres yang sudah tercapai. Penelitian menunjukkan bahwa progres adalah motivator terbaik.
[22] Untuk mengetahui progres, Anda cukup mencentang tugas yang sudah tuntas
Biasakan tidur lebih awal dan bangun lebih pagi. Jika Anda membaca jadwal orang-orang yang sangat
produktif, sebagian besar dari mereka memiliki kebiasaan bangun pagi dini hari. Mereka juga melakukan
rutinitas pagi sebagai kegiatan yang menyenangkan sebelum mulai bekerja.
Beberapa cara positif mengawali pagi adalah dengan berolahraga (misalnya: melakukan
peregangan ringan atau berlatih yoga 1 jam di rumah), makan sarapan sehat, lalu menulis
jurnal selama 20-30 menit
Sisihkan waktu untuk beristirahat. Anda harus beristirahat agar tetap termotivasi. Anda akan merasa
lelah jika terus bekerja. Beristirahat adalah cara proaktif mencegah keletihan dan waktu Anda tidak
terbuang percuma.
Contohnya: jauhi komputer, matikan ponsel, duduklah di tempat yang tenang tanpa melakukan
apa-apa. Jika muncul gagasan, catatlah, jika tidak, nikmatilah suasana santai.[24]
Contoh lainnya: lakukan meditasi. Matikan dering ponsel dan notifikasi masuk lalu pasanglah
pewaktu untuk 30 menit atau sesuai keinginan. Duduklah dengan tenang sambil berusaha
menjernihkan pikiran. Jika ada pikiran yang muncul, beri label dan biarkan berlalu. Contohnya,
jika Anda sedang memikirkan pekerjaan, katakan dalam hati “pekerjaan” lalu lupakan saja.
Lakukan cara tersebut untuk setiap pikiran yang muncul.
Gunakan visualisasi. Sisihkan waktu beberapa menit untuk memikirkan tujuan Anda dan
membayangkan seperti apa rasanya jika tercapai. Cara ini membantu Anda mengatasi kesulitan yang
terkadang menghalangi Anda mencapai tujuan.
Ingatlah bahwa hal ini tidak selalu mudah. Hal-hal yang berharga sangat sulit diraih. Mungkin Anda
harus menyelesaikan banyak masalah atau mengatasi berbagai kendala saat berusaha mencapai tujuan.
Berusahalah menerimanya jika terjadi hal-hal tersebut.
Banyak guru spiritual yang mengajarkan cara hidup dalam masa kini menyarankan agar Anda
menerima kesulitan sebagai akibat dari keputusan Anda sendiri. Alih-alih menolak atau merasa
kecewa, terimalah, belajarlah dari pengalaman tersebut, dan berusahalah mencari cara mencapai
tujuan dengan situasi yang sudah berubah.
MENENTUKAN TUJUAN
Tulislah keinginan Anda. Gunakan jurnal atau komputer untuk menulis. Cara ini sangat membantu,
terutama jika Anda sama sekali belum yakin apa yang ingin Anda lakukan, tetapi Anda bisa
merasakannya.
Menulis jurnal secara teratur membantu Anda memahami diri sendiri dan mengenali perasaan
Anda dengan baik. Banyak orang mengatakan bahwa mereka bisa mengklarifikasi perasaan dan
keinginan mereka dengan menulis jurnal.
Lakukan riset. Setelah menentukan apa yang ingin Anda lakukan, lakukan riset. Agar bisa memilih cara
terbaik untuk mencapai tujuan, berusahalah mencari informasi.
Carilah orang-orang yang telah berhasil mencapai tujuan yang sama. Orang-orang ini bisa
memberikan tips apa saja yang bisa membantu dan harus Anda hindari dalam mencapai tujuan.
Carilah informasi melalui Reddit (tersedia pilihan bahasa, jika diperlukan), yaitu forum daring
yang mendiskusikan berbagai topik, terutama jika Anda ingin mengetahui pendapat orang lain
tentang pekerjaan tertentu.
Contohnya, saat menulis tesis, Anda mulai membayangkan seperti apa hasil akhirnya. Bacalah
pengalaman orang lain yang sudah berhasil menulis tesis. Cara ini mungkin membuka peluang
sehingga Anda mampu menerbitkan buku atau mendapatkan kesempatan meningkatkan karier.
Pertimbangkan berbagai opsi dan pilihlah yang terbaik. Setelah melakukan riset, Anda akan
mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang cara melakukannya dan hasil yang akan Anda capai. Hal
ini membuat Anda lebih mudah memilih cara terbaik untuk mencapai tujuan.
Perhatikan hal-hal yang akan memengaruhi Anda saat mencapai tujuan. Sadari adanya berbagai
kendala yang bisa menghalangi tercapainya tujuan. Menggunakan contoh menulis tesis, mungkin Anda
akan mengalami kelelahan mental, kurangnya informasi, atau adanya kewajiban untuk mengerjakan tugas
yang tidak terduga.
Jadilah pribadi yang fleksibel. Tujuan Anda mungkin saja berubah ketika Anda berusaha mencapainya.
Berikan kesempatan kepada diri sendiri dan tentukan tujuan lain yang lebih baik. Jangan menyerah jika
Anda menghadapi kesulitan. Ada perbedaan antara kehilangan minat dan kehilangan harapan!
12.9.4
MENENTUKAN MASALAH
Menentukan masalah sangat diperlukan, karena menentukan masalah merupan langkah awal yang harus
di lakukan dalam penelitian sosial.
menetukan masalah dilakukan dengan duasudut pandang ,yaitu: sudut pandang dari masalah dan sudut
pandang dari sang peneliti itu sendiri
Latar belakang sebuah masalah merupan uraian data dalam masalah. Uraian data dalam penelitian harus
di cari dengan pasti.
MERUMUSKAN MASALAH
Penentuan masalah yang akan di teliti oleh peneliti. Merumusakan masalah biasanya ditulis dengan
kalimat tanya yang kemudian akan di jawab melalui penelitian.
STUDI PUSTAKA
Tujuan merupan arah dalam penelitian,mengraikan apa saja yang akan di capai dalam sebuah penelitian
yang di lakukan oleh peneliti. Kegunaannya di gunakan untuk menjadi dasar informasi.
MERUMUSKAN HIPOTESI
Hipotesis merupan sesuatu yang sangat penting dalam penelitian,karena hipotesis digunakan sebagai
dasar pengumpulan subuah data.
Metodelogi merupan prosedur yang di gunakan dalam sebuah penelitian,hal ini dapat di lakukan dengan
dua cara : teknik pengumpulan data sampling dan teknik pengumpulan data yang di gunakan.
MENGUMPULKAN DATA
Mengumpulkan data sangat diperlukan untuk menguji hipotesis yang di buat oleh peneliti.
PENGOLAHAN DATA
Pengolahan data sangat diperlukan untuk, penyuntingan data atau pengeditan data yang di peroleh
peneliti. Pengolahan datajuga di gunakan utuk pengkodeaan data dan pengelompokan data.
PENYUSUNAN LAPORAN
Penyusunan laporan merupakan kegiatan terakhir dalam penelitian. Dengan penyusunan laporan peneliti
dapat mempublikasikan hasil dari penelitiannya.
12.9.5
ANALISIS DATA
• Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca,
difahami dan diinterpretasikan
• Apapun metode yang digunakan, data hasil olahan harus lebih sederhana dari data mentah.
• Analisis tidak sekedar mengulangi penyebutan angka hasil perhitungan, tetapi mencoba
menjawab pertanyaan “ apa dibalik angka tsb” dengan cara melakukan interpretasi seringkali
digunakan teknik statistik atau cerita naratif dari informan
• Mencari dan menata secara sistematis hasil dr pengumpulan data tentang fokus penelitiannya dan
menyajikan data untuk orang lain
Membangun ide atas dasar data karena data bukan tujuan, tapi hanya alat utk memperjelas alur pikiran,
untuk keperluan generalisasi
Penyederhaan Data
• Pada umumnya ada tiga cara yang dipakai untuk menyederhanakan data yaitu: (a) melakukan
tabulasi (b) menggunakan perhitungan dengan statistik sederhana sampai yg canggih (c)
gabungan keduanya.
• Penggunaan cara tersebut tergantung pada tujuan penelitian yg sudah dirumuskan dan yg ingin
dicapai
• Penggunaan statistik adalah menyederhanakan data yang jumlahnya sangat besar, menjadi
informasi yang lebih sederhana sehingga lebih mudah difahami.
Tujuan Penelitian
• A. Deskriptif, penelitian ini untuk menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan dan dimana, lebih
sederhana tingkatannya.
• B. Eksplanatif, penelitian ini untuk menjawab pertanyaan yang lebih mendasar yaitu mengapa itu
terjadi dan bagaimana dapat terjadi lebih kompleks karena menyangkut banyak variabel yang
dipakai dalam menjawab pertanyaan penelitian seperti ini
• Tujuan dari analisis satu variabel adalah untuk menggambarkan karakteristik sampel penelitian.
Karena setiap sampel biasanya dipilih dari populasi yang luas dan besar, analisa satu variabel
juga dianggap menerangkan karakteristik populasi.
• (1) Mencek apakah jawaban responden atas satu pertanyaan konsisten dengan jawaban dari
pertanyaan lainnya ataukah tidak.(2) Memperoleh diskripsi ciri atau karakteristik responden atas
dasar analisa satu variabel tertentu (3). Mempelajari distribusi variabel penelitian menentukan
kualitas data hasil penelitian
• (4) Menentukan klasifikasi yang paling baik untuk membuat tabulasi silang
• Diperlukan Standar baku, hal ini dimaksudkan agar supaya peneliti dapat membandingkan hasil
penelitiannya dengan yang lain
• Tabel frekuensi sebaiknya disusun mulai dari nilai klasifikasi yang terkecil sampai dengan yang
terbesar secara berurutan
• Kalau tidak ada urutan klasifikasi, tabel frekuensi dapat disusun menurut besarnya prosentase
untuk setiap katagori
• Tabulasi: harus dibuat angka relatif (prosentase) untuk menghindarkan salah interpretasi dan
bukan angka absolut
• Pada tabel silang (Croos tabulasi) aturan yang harus diperhatikan adalah kecenderungannya dan
untuk melihat ada tdknya perbedaan sikap
• Dalam menyusun tabel frekuensi perlu dipilih data yang ada variasinya, bukan data yang
mengelompok pd salah satu jawaban, sehingga pengelompokan data menjadi tidak seimbang
• Peneliti akan melakukan kesalahan fatal jika secara langsung menggunakan teknik statistik,
apalagi yang canggih, tanpa mengetahui terlebih dahulu pola distribusi variabel-variabelnya.
• Jika itu terjadi maka hasil analisa tersebut tidak berguna bagi interpretasi karena salah satu
asumsi pokok tidak diketahui dan tidak dpenuhi. Dengan demikian kesimpulan yang dibuat dapat
menyesatkan.
• Contohnya: peneliti menggunakan analisa prosentase: ada 2 cara prosentase, yaitu prosentase
tunggal (one way) dan persentase cross tab.
• Menggunakan teknik korelasi (Korelasi product moment) dan teknik-teknik statistik lain tanpa
mengetahui distribusinya, apakah datanya termasuk dalam katagori distribusi normal atau jauh
dari normal.
• Membantu mengolah dan menganalisis data, dgn cara pengklasifikasian dan penyajian data dgn
tabel dan grafik, utk memudahkan pemahaman oleh banyak orang dari berbagai disiplin
ilmu,misalnya: bagaimana persebaran datanya, seberapa besar penyimpangnan dll.
• Hipotesa merupakan logika formal, sedangkan variabel harus didefinisikan dgn jelas, utk
keperluan pengukuran.
Kegunaan Statistik
• Menyusun model teoritis, dimulai dari pustaka, mengimajinasikan masalah dan pemecahannya,
dan hasil imajinasi inilah yg disebut sebagai model teoritis punya kelebihan: Dpt merumuskan
masalah yg singkat, padat, terstruktur dan hubungan antar komponennya jelas. Mudah melakukan
kuantifikasi. Asumsi yg mendasari komponen dpt diketahui atau tidak
• Membantu merumuskan hipotesa: hubungan antar variabel, HO-HI konsep statistik karena
menggunakan teori probabilita silogisma.
• Membantu dalam pengembangan alat pengumpulan data, dgn cara menghitung validitas dan
reliabilitasnya
• Membantu untuk menentukan sampel penelitian, apakah sampel tsb representatif atau tidak ini
hanya dpt diketahui dgn teori probabilitas.
• Statistik: membantu mendeskripsikan secara lebih visual dan melalukan generalisasi dengan
mengetahui besarnya kesesatan penyimpangan atau kesalahannya dapat diketahui dan
difahami secara sama oleh banyak orang dr berbagai disiplin ilmu.
• Membantu mengolah dan menganalisis data, dgn cara pengklasifikasian dan penyajian data dgn
menggunakan tabel dan grafik, sehingga memudahkan pemahaman secara sama oleh banyak
orang dari berbagai disiplin ilmu, seperti misalnya: bagaimana persebaran datanya, seberapa
besar penyimpangnannya dll.
• Hipotesa merupakan logika formal, sedangkan variabel harus didefinisikan dgn jelas, utk
keperluan pengukuran.
• Statistik: membantu mendeskripsikan secara lebih visual dan melalukan generalisasi dengan
mengetahui besarnya kesesatan penyimpangan atau kesalahannya dapat diketahui dan
difahami secara sama oleh banyak orang dr berbagai disiplin ilmu.
• Analisa data Kuantitatif terbagi dalam tiga tahapan tetapi saling berkaitan:
• Tahap tahap pengolahan data, meliputi editing, pra-coding, coding, klasifikasi, membuat tabulasi
tunggal, tabulasi silang, dll.
• Tahap pengorganisasian data, pengukuran yang cermat menurut kaidah ilmu pengetahuan
memberi jaminan dalam derajat kebenarannya.
• Tahap penemuan hasil. Tabel merupakan kerangka analisa data dan pengambilan kesimpulan
sehingga tabel harus dibuat dgn benar & dibaca dengan benar.
• Responden tidak tahu apa yang ditanyakan mengulangi pertanyaan dgn tdk mengubah arti
• Responden menghindari pertanyaan yang diajukan, takut kalau ada sanksinya, yakinkan
• Mencari, menata secara sistematis hasil pengumpulan data (observasi dan indepth) menambah
pemahaman peneliti tentang fokus penelitian, menyajikan dalam bentuk laporan
• Sesudah di lapangan, membangun ide atas dasar data, karena data bukanlah tujuan, tetapi alat
untuk memperjelas pikiran.
• Membuat katagori temuan dan menata urutan tata pikir secara logis
• Untuk menguji keterkaitan makna, kata dan perilaku pada konteks yang diteliti, dan melihat
hubungan dengan yang lain secara logis dan sistematis.
• Analisis data sama halnya dengan melakukan penataan kembali pola pikiran peneliti sejak awal
sampai akhir penelitian
• Sulit menemukan responden (terlalu sibuk, pindah alamat, pulangnya larut malam)
• Responden yang sedang punya masalah keluarga, berpengaruh pada kualitas data
• Pengumpulan data di perkotaan lebih sulit dr pd di desa, di kota: melalui jenjang berlapis
INTERPRETASI DATA
• Melakukan interpretasi pada dasarnya adalah mencari tahu apa arti dari angka, simbol, atau
narasi/cerita yang diperoleh.
• Contoh: jika diketahui bahwa sebagian besar (60 %) pencairan dana rekonstrusi adalah lambat,
pertanyaan berikutnya adalah siapa mereka, dan mengapa terjadi kelambatan. Jawabnya bisa
hanya dari hasil survei, tetapi dalam banyak kasus butuh sumber data lain. Oleh karena itu
interpretasi dilakukan dengan cara memanfaatkan data sebanyak mungkin
• Interpretasi dilakukan dgn 2 cara:Interpretasi terbatas (interpretasi dan analisa dilakukan hampir
bersamaan) mikro analysis
• Interpretasi dgn teori yg digunakanatau dengan hasil penelitian orang lain ketajaman analisis
tergantung pada penguasaan konsep dan teorisasi makro analysis, menunjukkan adanya tata
hubungan sesuatu dengan yg lain).
ANALISIS DATA SEKUNDER
Kelemahan menggunakan data sekunder sbg data utama: (1) keterbatasan data (2) Data yg tersedia
mungkin tidak tepat spt yg diinginkan (3) Kualitas data (4) tergantung dari kreativitas peneliti
• Lebih ekonomis
KETERBATASAN DATA
• Konsep atau definisi operasional yg digunakan oleh peneliti berbeda dengan yg digunakan dlm
mendapatkan data (misalnya: Umur pekerja anak, Pengangguran/ setengah pengangguran
ANALISIS DATA
• Jika menggunakan data primer: dimulai dgn menentukan tema Merumuskan pertanyaan
penelitian Melakukan penelitian Analisis
• Menggunakan data sekunder: menentukan tema Ketersediaan data eksplorasi variabel
Analisis
CONTOH PERTANYAAN
• 1. sangat sedikit
• 2. Sedikit
• 3. Cukup banyak
• 4. Banyak
• 5. Sangat banyak.
https://penerbitdeepublish.com/pengertian-outline/
https://id.wikihow.com/Menyusun-Rencana-Kerja-yang-Efektif
https://www.kompasiana.com/anggitarifqi/54f97014a333112c5d8b4610/bagaimana-melakukan-
penelitian
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:Hq8pnLqfeW4J:lib.ugm.ac.id/
download/materi%2520kegiatan/2015/peningkatan%2520kapasitas%2520penelitian
%2520pustakawan/Partini%2520-%2520ANALISIS
%2520%26%2520INTERPRETASI.pptx+&cd=2&hl=en&ct=clnk&gl=id&client=opera