Anda di halaman 1dari 14

Rahasia Menang Lomba Cerpen

Kelengkapan Naskah
Naskah cerpen yang diikutkan lomba harus
diperhatikan baik-baik kelengkapan naskahnya seperti
naskah cerpen, biodata, fotocopy identitas yang masih
berlaku (seperti kartu pelajar/KTM, KTP, SIM, Paspor),
sinopsis (jika diminta), alamat lengkap, surat pengantar,
dan foto close-up (jika diminta).
Ada juga sebagian panitia lomba mensyaratkan untuk
menyertakan formulir lomba, yang bisa digunting dari
majalahnya atau didownload dari situs resmi majalah
tersebut. Jika tidak menyertakan formulir lomba tersebut,
naskah yang kita kirim otomatis didiskualifikasi alias
hangus, alias dinyatakan gugur sebelum “bertanding”. Jadi
capek-capek menulis dan keluar duit untuk ongkos kirim,
tapi gagal lantaran tidak menyertakan formulir lombanya.
Tolong hal ini diperhatikan secara cermat.
Selain itu, ada juga panitia yang mengharuskan
adanya sinopsis cerpen, yang biasanya sekitar 1 sampai 2
halaman, spasi 2 atau 1,5. Nah, kamu “wajib” menulis
sinopsis cerpen tersebut. Kalau tidak, bisa-bisa cerpen
kamu tidak akan dinilai oleh dewan juri nanti. Karena
biasanya, tim panitia akan membaca sinopsis tersebut
terlebih dahulu, kalau menarik maka cerpennya layak naik

Cara Asyik Menulis Cerpen 2


untuk dinilai dewan juri. Kalau sinopsinya tidak menarik
apalagi tidak ada, maka cerpen tersebut dijamin “gagal”.
Apa sih sinopsis itu?
Sinopsis adalah ringkasan cerita. Sesuai dengan
namanya, ringkasan cerita, jadi kamu tidak usah
berpanjang-panjang menulis sinopsisnya. Kita sebelumnya
telah membincang bagaimana menulis alur pada draf awal,
nah sinopsis mirip seperti itu. Kamu tulis alur cerita dari
awal sampai akhir secara runut dan ringkas. Inilah yang
dinamakan sinopsis. Dalam sinopsis tidak perlu ada dialog.
Sekali lagi, sinopsis itu ringkasan cerita. Jadi harus benar-
benar ringkas. Dan, usahakan semenarik mungkin karena
inilah kunci penting bagi panitia untuk menilai cerpen
kamu pada tahap seleksi sebelum diajukan untuk dinilai
dewan juri.
Biasanya dengan adanya syarat-syarat khusus
tersebut, panitialah yang akan mensensor pertama kali
dari setiap naskah cerpen yang masuk. Jika semua
persyaratannya lengkap, maka cerpen itu dinyatakan lulus
administrasi dan kemudian layak untuk dinilai oleh dewan
juri. Kalau tidak lengkap, cerpen tersebut didiskualifikasi
alias gugur.
Sebaiknya juga, ketika mengirimkan naskah untuk
lomba, kamu menyertakan surat pengantar. Surat
pengantar bukanlah suatu keharusan, tapi lebih sebagai
bentuk etika kita. Juga sebagai bentuk penghargaan kita
kepada panitia lomba. Siapa pun akan merasa senang jika
dihargai walau dengan sepucuk surat.

Cara Asyik Menulis Cerpen 3


Surat pengantar itu sama dengan surat-surat lainnya.
Tuliskan tentang tujuan kamu yang ingin mengikuti lomba
cerpen tersebut. Cantumkan juga judul cerpen kamu itu
serta isinya secara umum, cukup 1 atau 2 kalimat saja.
Kemudian bubuhkan tanda tanganmu di bagian akhirnya.

Penulisan
Jangan sama ratakan menulis cerpen untuk ikut
lomba dengan yang diniatkan untuk dikirim ke koran atau
majalah. Ada perbedaan yang mendasar di sini.
Biasanya kalau untuk lomba, panitia sudah
memberikan aturan dan syarat-syarat khusus terutama
dalam penulisan naskah. Mulai dari jumlah halaman, jenis
huruf, ukuran huruf, jenis kertas (A4/kwuarto atau folio),
spasi (apakah spasi 1, spasi 2 atau spasi 1,5), margin (garis
atas, bawah, kiri dan kanan), dan pencantuman nama
penulis di dalam naskah (ditulis terpisah atau di dalam
naskah).

TOLONG PERHATIKAN BAIK-BAIK SYARAT


PENULISAN INI!

Percuma saja kamu menulis cerpen yang bagus tapi


teledor dalam syarat penulisannya, yang disyaratkan
maksimal 3 halaman spasi 1, eh kamu malah menulis 6
halaman spasi 2. Otomatis cerpen kamu dinyatakan
GUGUR!
Selain persyaratan penulisan tersebut, kamu juga

Cara Asyik Menulis Cerpen 4


harus memperhatikan kaidah penulisan cerpen yang
benar, yang sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan
(EYD). Terutama dalam penulisan tanda baca (koma, titik,
tanda kutip, tanya dan seru), pengaturan alenia baru dan
penomoran halaman. Banyak sekali penulis yang
mengabaikan hal ini. Walau tampaknya remeh, tapi hal ini
justru menjadi masalah serius oleh dewan juri. Boleh jadi
cerpen yang ceritanya begitu apik dan menawan, malah
kalah lantaran penulisannya amburadul.

Kriteria Penilaian
Dalam lomba cerpen, panitia dan dewan juri memiliki
kriteria khusus dalam menentukan cerpen mana yang
layak menang lomba. Kriteria penilaian tersebut secara
umum dapat dibagi dalam empat patokan penting, yakni
kelengkapan naskah dan penulisan, kreativitas mengolah
ide, orisinalitas, dan kedalaman pesan. Nah, kalau kamu
masih pengen juara lomba cerpen, perhatikan baik-baik
beberapa saran berikut ini.

1. Kelengkapan naskah dan penulisan


Biasanya ini adalah seleksi awal yang dilakukan oleh
panitia sebelum dimajukan ke meja dewan juri. Panitia
akan menyeleksi alias mensensor naskah cerpen yang
keleng-kapannya tidak terpenuhi atau tidak sesuai dengan
syarat penulisannya. Jika naskah tersebut tidak memenuhi
apa-apa yang telah dipersyaratkan, otomatis naskah
cerpen tersebut gagal.

Cara Asyik Menulis Cerpen 5


Sedangkan naskah yang dinyatakan lulus
administrasi, kemudian akan dilanjutkan dengan penilaian
oleh dewan juri. Tolong perhatikan baik-baik
KELENGKAPAN NASKAH dan PENULISAN cerpen kamu itu
sebelum dikirim ke panitia lomba. Tahapan awal ini sangat
penting dan menentukan.

2. Kreativitas pengolahan ide


Cerpen lomba biasanya memiliki tema khusus yang
telah ditetapkan oleh panitia. Tema lomba yang
ditentukan tersebut bersifat umum dan begitu luas
cakupannya. Nah, di sinilah dituntut kreativitas kamu
untuk menulis cerpen yang memiliki keunikan, kekhasan
dan kebedaan dalam mengolah ide sehingga lain dari
yang lain.
Ide cerpen yang menarik bukanlah suatu ide yang
besar. Malahan ide-ide sederhana dan fokus terhadap
suatu masalah justru yang lebih kuat. Hal terpenting yang
harus kamu perhatikan, tulislah cerpen yang idenya masih
ada kaitan dengan tema lomba.
Misalkan tema lomba adalah tentang dunia remaja.
Ide yang kamu tulis tersebut harus belatar belakang dunia
remaja. Paling gampangnya adalah mengangkat cerita
dengan tokoh remaja. Remaja di sini adalah anak-anak
sampai mahasiswa. Kalau tokoh ceritanya sudah
berkeluarga, punya anak apalagi sudah punya cucu, itu
bukan lagi tokoh remaja. Apapun masalah yang kamu

Cara Asyik Menulis Cerpen 6


angkat, asalkan tokohnya adalah remaja, itu sudah masuk
kategori cerpen remaja.
Selain tokoh cerita, cerpen remaja bisa dikenali
dengan penulisannya yang cair dan khas remaja. Boleh
mengangkat masalah yang serius, tapi usahakan tetap
menggunakan bahasa yang cair dan komunikatif khas
remaja. Kalau bahasa tinggi, atau bahasa sastra,
kemungkinan menangnya lebih kecil kecuali untuk lomba
yang bersifat umum tanpa membatasi tema tentang dunia
remaja.
Ada juga majalah seperti majalah remaja putri, yang
mengadakan lomba tentang dunia remaja. Usahakan
tokoh utamanya adalah remaja putri. Hal ini akan menjadi
penilaian khusus oleh dewan juri karena sesuai dengan
segmen pembaca majalah tersebut.
Demikian juga jika yang mengadakan lomba adalah
majalah wanita dengan segmentasi pembacanya adalah
wanita dewasa, seperti Kartini, Ummi, Nova dan lain-lain.
Tulislah tokoh utamanya seorang wanita dewasa, apakah
yang sudah berkeluarga, wanita karir, dll.

3. Orisinalitas
Orisinalitas di sini adalah kekhasan, keunikan,
kebedaan dan kesegaran ide cerpen kita tersebut. Cara
gampang agar cerpen kita itu dinilai orisinal adalah
menulislah tentang masyarakat yang ada di sekitar kita.
Kalau dia orang Melayu Kampar, tulislah tentang
kebudayaan masyarakat Melayu Kampar, dan itu

Cara Asyik Menulis Cerpen 7


orisinalitasnya begitu tinggi. Begitu juga bagi mereka yang
berlatar dari Melayu Bengkalis, Siak, Rokan, Taluk, Dumai,
Minang, Jawa, Batak, Bali, Dayak, Papua, Maluku dan lain-
lain. Dengan kata lain, angkatlah khasanah lokalitas yang
ada di daerah kita masing-masing.
Keaslian ide kita itu akan begitu kentara
perbedaannya jika mengangkat isu-isu lokal di sekitar kita.
Karena belum tentu orang lain mampu menulis sebaik kita
menulis tentang masyarakat kampung halaman kita.
Sebenarnya begitu banyak masalah yang bisa kita angkat
dari isu-isu lokal yang mungkin kita sendiri pernah
mengalaminya. Ketika disandingkan dengan cerpen-
cerpen yang lain, cerpen yang kita tulis akan tampak
begitu nyata warnanya. Inilah orisinalitas tersebut.
Banyak membaca cerpen penulis lain, akan
menambah khasanah pengetahuan kita. Minimal kita tidak
akan menulis suatu masalah yang telah diangkat oleh
penulis lainnya. Terkadang, walau ini kasusnya jarang tapi
pernah terjadi, ada penulis yang dinilai meniru cerpen
penulis lainnya. Padahal penulis cerpen tersebut tidak
pernah membaca cerpen yang disangkakan ditirunya itu.
Mungkin kebetulan masalah yang diangkatnya mirip, jadi
terkesan meniru. Lantaran dia sedikit membaca cerpen
penulis lain.
Membaca banyak cerpen karya penulis lain tidak ada
mengurangi atau mempengaruhi orisinalitas cerpen yang
kita tulis. Adalah sebuah anggapan yang keliru, kalau
membaca cerpen orang lain akan mempengaruhi gaya

Cara Asyik Menulis Cerpen 8


penulisan kita sehingga cerpen kita tidak orisinal lagi.
Justru sebaliknya, kita malah makin memiliki banyak
pengalaman batin ketika membaca cerpen-cerpen dari
penulis lain sehingga cerpen yang kita tulis memiliki warna
tersendiri. Hal ini juga seiring dengan jam terbang dan
pengalaman menulis kita yang makin teruji jika terus-
menerus mengasah kemahiran dan kemampuan menulis
cerpen.
Jika ingin menang lomba, tulislah cerpen dengan
warna yang berbeda, alias orisinalitas yang begitu baik,
dengan kata lain tulislah isu-isu daerah kita masing-
masing. Kemungkinan menangnya akan lebih besar,
karena cerpen kita itu unik, khas dan ada nilai lebih
dibandingkan cerpen yang lain.

4. Kedalaman pesan
Pesan akan sampai ke pembaca salah satunya dari
suasana yang dirasakan pembaca pada saat membaca
cerpen kita itu. Setelah membaca cerpen tersebut, suasana
itu masih terasa di perasaan pembaca. Kalau sudah
demikian, maka pesan yang disampaikan kepada pembaca
dikatakan berhasil.
Cerpen adalah salah satu karya sastra yang sangat
berkaitan dengan nilai rasa. Cerpen yang bagus adalah
cerpen yang selalu dapat diingat oleh pembacanya dalam
waktu yang lama. Mungkin kamu pernah membaca suatu
cerpen yang bagus, yang sampai sekarang kamu masih
ingat jalan cerita cerpen tersebut. Sedangkan cerpen yang

Cara Asyik Menulis Cerpen 9


buruk adalah cerpen yang begitu cepat dilupakan, atau
saat membacanya tidak menimbulkan suasana atau kesan
apapun, semuanya serba datar dan hambar. Ini cerpen
yang gagal menghadirkan suasana yang dapat melarutkan
emosi pembacanya.
Cara gampang untuk mengetahui apakah cerpen kita
itu berhasil atau tidak dalam menghadirkan suasana yang
mampu melarutkan perasaan pembaca, mintalah sahabat
atau kenalan kita membaca cerpen kita itu. Setelah dia
membaca cerpen tersebut mintalah dia menceritakan
kembali isi cerpen tersebut. Jika dia tidak mampu
menjawabnya atau malah bingung, berarti masih ada yang
perlu diperbaiki dalam cerpen tersebut. Namun jika dia
mampu menjawab dengan lancar, berarti pesan yang ingin
kita sampaikan itu berhasil.
Pesan yang kuat sangat terkait dengan penciptaan
suasana cerita yang mampu mengaduk-aduk emosi
pembaca. Memang tidak mudah menulis cerpen yang
seperti itu. Namun juga bukan berarti cerpen yang selalu
suasananya mampu membuat air mata pembaca menitik
adalah cerpen yang berhasil dalam menyampaikan
pesannya. Emosi manusia bukan cuma menangis adalah
juga tertawa, gembira, marah, jengkel, dan lain-lain. Jika
ada salah satu ekspresi emosional itu tampak di wajah
pembaca setelah mengkhatamkan cerpen kamu itu, berarti
pesannya masuk.

Cara Asyik Menulis Cerpen 10


Tips Rahasia Menang Lomba Cerpen

Apakah kamu sudah keseringan kalah lomba


menulis cerpen? Sudah kesekian kali sakit hati bin
kesal karena sampai detik ini belum pernah menang,
atau jangan-jangan sudah talak tiga sama yang
namanya lomba lantaran selalu keok?
Ini dia solusinya. Dan, kamu wajib membacanya
kemudian langsung praktek. Setelah itu, berdoalah
lomba berikutnya kamu bisa juara.

Adapun 9 tips rahasia menang lomba cerpen:


1. Tulis sesuai tema, keluar dari tema = kalah. Kamu
harus jeli melihat tema lomba tersebut, yang
kira-kira memiliki peluang menang lebih besar.
Temukan ide yang unik dari tema tersebut untuk
dijadikan cerpen yang memikat.
2. Tulislah sesuatu yang berbeda dan unik, inilah
yang dinamakan orisinalitas alias keaslian ide.
Tema boleh sama, tapi ide cerita kamu harus
berbeda. Kalau ikut-ikutan menulis yang sudah
sering ditulis penulis-penulis sebelumnya,
dijamin cerpen kamu itu tidak akan dilirik juri.

Cara Asyik Menulis Cerpen 11


Tulis ide yang berbeda dan unik Isu tentang
lokalitas salah satunya. Tulislah apa yang dekat di
sekitarmu, di daerah asalmu, tentunya sesuatu
yang menarik untuk ditulis. Jika tidak menarik, ya
buat apa ditulis. Gitu aja kok repot!
3. Perhatikan syarat lombanya. Patuhi secara ketat
ketentuan perlombaan, mulai dari banyak
halaman, spasi, ukuran kertas, margin (garis
teks), jenis huruf, besar huruf, sinopsis, nomor
halaman, biodata, formulir (jika diminta), surat
pernyataan keaslian karya (jika diminta), surat
pengantar lomba, dll.
4. Penulisan yang sesuai dengan kaidah Bahasa
Indonesia dan mematuhi EYD. Harap diingat,
bahasa baku dalam sastra/fiksi itu jangan dipukul
rata sama dengan bahasa baku ilmiah. Kalau
masih bingung macam apa makhluk bahasa baku
sastra, silakan baca cerpen yang sudah dimuat di
koran-koran nasional yang ditulis para cerpenis
top.
5. Gunakan bahasa yang sederhana, mengalir
lancar, ceritanya bisa dipahami dan ada pesan
yang kuat terkandung di dalamnya. Salah satu
indikasi pesan cerpen itu sampai adalah setelah
membaca sebuah cerpen tapi kamu masih terus

Cara Asyik Menulis Cerpen 12


terbayang alur cerita cerpennya, atau muncul
kesan batin seperti senang, sedih, marah, sebal
atau geram setelah membaca cerpen itu.
6. Ketahui tujuan lomba tersebut apakah berkaitan
dengan momen tertentu seperti Hari Ibu,
Proklamasi Kemerdekaan, hari-hari penting
tertentu, dll. Nah, usahakan menulis sesuai
dengan momen tersebut jika kamu masih ingin
mengangkat tropi.
7. Siapa penyelenggara lomba, dan tulislah sesuai
dengan keinginan mereka. Misalkan yang
mengadakan lomba cerpen tersebut adalah
ikatan ibu-ibu kelurahan, jangan kamu tulis
masalah bapak-bapak yang kesurupan di hutan
lalu ditolong orangutan, gak nyambung ding.
Dijamin tak dilirik, capek deh. Kondisikan tema
cerpen kamu itu sesuai dengan kepentingan si
penyelenggara/panitia lomba, apalagi jika itu
adalah majalah/koran, instansi tertentu, ormas,
dll. Tentunya mereka mengadakan lomba yang
intinya tidak jauh-jauh dari kepentingan mereka.
Jika penyelanggara yang ada di daerah, maka
WAJIB hukumnya kamu menulis cerpen yang
berseting di daerah tersebut jika masih ingin
mengondol tropi juara. Apabila yang

Cara Asyik Menulis Cerpen 13


mengadakan lomba adalah majalah/buletin atau
media cetak, bikinlah cerita yang sesuai dengan
segmen pembaca media tersebut.
8. Jika penyelenggara lomba adalah institusi yang
terkenal sebagai pelopor sastra misalkan Majalah
Horison, Koran Kompas, Dewan Kesenian
Jakarta, Dewan Kesenian Lampung, Dewan
Kesenian Riau, dll. usahakan menulis cerpen yang
aroma sastranya lebih kental. Kalau masih nekat
mengirim cerpen lebay bin alay kamu yang
sepenuh bumi menggunakan bahasa gaul itu
dijamin sampai kiamat cerpen itu tidak akan
menang. Lulus sensor panitia saja sudah sebuah
keajaiban.
9. Ketahui siapa dewan jurinya dan pelajari cerpen
seperti apa yang mereka sukai. Jika sudah tahu
selera dewan jurinya, tinggal sesuaikan saja
penulisan kamu sesuai dengan gaya tersebut.
Karena soal selera tidak akan pernah menipu.

Cara Asyik Menulis Cerpen 14

Anda mungkin juga menyukai