Buku yang berjudul Hujan Kepagian ini berisi cerita saat revolusi
kemerdekaan, tidak banyak karya sastra yang menampilkan kisah-
kisah di sekitar revolusi itu, yang dialami sendiri oleh Pak Nugroho.
Hal itu membuat kumpulan
cerpen ini sangat menarik. Perang disini tidak hanya dilihat dari
sudut peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan tindakan-tindakan
serba heroik para pelakunya, dilihat dari isinya yang lebih
manusiawi. Tak hanya itu, Pak Nugroho
juga terlibat langsung dalam perjuangan kemerdekaan itu sebagai
anggota tentara pelajar.
Enam cerita yang ditulis Pak Nugroho pada bukunya ini memiliki
saling keterkaitan antara cerita satu dan cerita lainnya. Misalkan
pada settingnya hampir dari ke enam cerita ini
terdapat setting pada saat perang. Gaya Pak Nugroho dalam
menulis cerita sangatlah memikat, karena dapat membuat
pembacanya ikut masuk kedalam cerita. Konflik-konflik yang
dihadirkan juga sangat menarik. Mulai dari cerita perjuangan yang
disalamnya terselip juga cerita asmara dan juga keluarga.
Sayangnya bahasa yang digunakan lumayan sulit untuk dipahami,
karena didalamnya banyak terdapat bahasa Belanda. Bagi pembaca
“pemula” hal ini cukup menyulitkan. Namun sebenarnya jika
pembaca mau bersabar dan memahami dengan baik, maka tidak
akan ada lagi kebingungan-kebingungan mengenai maksud cerita.
Meskipun ada beberapa bahasa yang sulit dimengerti, cerita yang
disampaikan Pak Nugroho mengingatkan kita pada perjuangan
untuk mencapai kemerdekaan, sehingga buku ini sangat penting
untuk dibaca para pelajar agar menumbuhkan rasa nasionalisme
dan menghargai perjuangan para pahlawan.
Sumber : http://lamansatu.com/hujan-kepagian/diakses tanggal 9 Januari 2017
Celana pendek