“ Tamat “
Sinopsis :
“ BANGKIT ”
Cerpen Karangan: Alfred Pandie
Cerpen ini menceritakan seorang gadis yang putus asa akan ketidak lulusannya. Hadiah
yang ia terima dari orang tua sirna semua karena tidak lulus. Hari-hari yang keras kisah cinta
yang pedas . gadis itu termenung dipinggir jalan memikirkan masalah yang ia terima. Datang
seorang pemabuk mengeluarkan pisau lipat menodong gadis itu . gadis itu hanya terdiam
kebingungan sambil menyerahkan tas kepada preman itu . preman itu hanya tersenyum licik dan
meninggalkan gadis itu. Gadis itu berjalan menyusuri malam , berdiri menatap air sungai yang
deras diatas jembatan tua. Gadis itu berjalan sambil menutup mata dan beberapa senti lagi akan
terjatuh .
Tiba-tiba pemabuk datang kembali , menarik bau dan menampar gadis itu kemudia
berkata “ ini uang dan tasmu. Aku lebih baik mati kelaparan daripada melihat wanita lemah
sepertimu”
pemabuk meninggalkan gadis itu. Seakan tersadar gadis itu mencari preman tadi.
ia berkata “ kenapa kau menamparku? Apa salahku?
preman menatap gadis itu tajam berkata “ maaf telah menamparmu. Menurutku kamu terlalu
lemah , serumit apapun masalh jangan mencoba berhenti untuk bangkit kembali. Bukankah kita
merasakan hal yang sama ?”
preman itu berkata sambil menunjukan tangannya yang hanya tersisa 2 jari,kemudia berkata “
kaget ya mbak? Hidup dijalanan keras mbak. Penuh nyali yang besar, untuk tidur saja sulit harus
rela kedinginan”
Gadis itu kaget termenung mendengarkan penjelasan preman itu. Gadis yang terlahir dari
keluarga sederhana, yang penuh kehangatan . gadis itu sadar akan masalahnya ia kemudian
berlari menuruni tangga pulang kerumah.
A. Unsur Intrinsik Cerpen “ Bangkit “
1. Tema : Jangan mudah putus asa / kehidupan
2. Latar :
a. Waktu : Malam hari
Bukti : Cahaya bulan malam ini begitu indahnya.
b. Tempat : di pinggir jalan dan di atas jembatan
Bukti : “ Aku termenung di pinggir jalan, memegang kepalaku yang sakit
Di sini di atas jembatan tua ini angin sepoi - sepoi menyerang tubuh ku “.
c. Suasana : Sunyi sepi
Bukti : “Aku berjalan menyusuri lorong malam sepi nan gelap.‟
3. Alur : Maju
Karena jalan cerita dijelaskan secara runtut mulai dari pengenalan
latardan masalah sampai ke konflik dan di akhir cerita terdapat penyelesaian konflik.
4. Penokohan :
a) Aku : mudah putus asa, kurang bersyukur dan selalu mengeluh.
Bukti : “ Kenapa kamu menolongku? Aku sudah tak berarti lagi. Aku hanya
meminta tanpa pernah tahu bagaimana orang tuaku mendapatkannya.‟
b.) Pria pemabuk : pemabuk dan kuat menghadapi beratnya hidup
Bukti : “ seorang pemabuk dengan botol bir di tangan kiri dengan jalan
yang tak beraturan, Hidup di jalan seperti ku ini, hawanya sangat
dingin dan penuh nyali besar, bahkan untuk tertidur saja itu sulit.‟
c) Kekasih aku
3. Amanat :
a) Jangan mudah putus asa dalam menjalani kerasnya hidup.
b) Bersyukurlah atas apa yang telah dimiliki.
c) Hidup tidaklah sempurna kadang manusia diatas dan kadang dibawah.
d) Jangan lari dari permasalahan.
e) Kegagalan adalah awal dari keberhasilan.
f) Masalah apapun jangan berhenti untuk bangkit