BocahKampus
Home
Akreditasi
Jurusan
Passing Grade
Biaya Kuliah
Materi
Home » Materi » [Kumpulan] Contoh Cerita Fiksi Pendek dalam Berbagai Tema
Cerita fiksi adalah sebuah karya sastra yang berisi cerita karangan berdasarkan angan-angan
atau imajinasi dari penulis.
Cerita fiksi tidak berdarkan kejadian nyata, namun bisa berdasarkan pengalaman, pandangan,
atau penilaian terhadap sebuah peristiwa yang dikemas sesuai dengan imajinasi penulis.
Jika kamu sedang mencari contoh cerita fiksi, kamu bisa membaca kumpulan cerita fiksi
yang sudah kami sediakan di bawah ini.
Selain itu, kamu juga bisa mengetahui bagaimana cara membuat cerita fiksi sendiri agar
menarik untuk pembaca.
Lompat ke:
Berdasarkan ciri-ciri di atas, dapat diketahui bahwa beberapa jenis cerita fiksi antara lain
adalah novel, cerpen, ataupun roman.
Unsur Intrinsik
Unsur Ekstrinsik
Lihat PDF
Lihat PDF
Lihat PDF
Lihat PDF
Judul Link
Antara Dunia Nyata dan Dunia Mimpi PDF
Bila di Dunia Kertas PDF
Buku-Buku yang Hilang PDF
Dongeng Gadis Pemimpi PDF
Fred dan Jam Kantong Ajaib’ PDF
Hikayat Penciptaan Bintang PDF
Hutan Pinus Bersuara PDF
Jam Pemutar Waktu PDF
Petualangan Muty PDF
Sang Naga dan Pemuda yang Cerdik PDF
Struktur dari cerita fiksi bisa kamu lihat pada tabel di bawah ini.
Kalau kamu perhatikan, struktur di atas tidak jauh berbeda dengan struktur cerpen.
Hal ini karena cerpen juga bisa tergolong ke dalam cerita fiksi.
Metafora
Metonimia, dan
Simile
Nah, setelah mengetahui ciri-ciri, unsur, serta struktur dan kaidah kebahasaannya, kamu bisa
langsung belajar untuk membuat teks cerita fiksi sendiri.
Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah menentukan ide cerita.
Ide cerita di sini termasuk tema, genre, serta gambaran besar tentang apa cerita yang ingin
kamu buat.
Tuliskan ide-ide atau imajinasi yang muncul di pikiranmu dan kumpulkan di sebuah catatan.
Selanjutnya, kamu bisa mulai pilih mana yang sekiranya cocok untuk kamu jadikan cerita.
Setelah menemukan ide, tema, dan genre cerita fiksi yang kamu buat, mungkin kamu masih
bingung kira-kira mau dibuat seperti apa ceritanya.
Oleh karena itu, kamu bisa mencoba untuk membaca beberapa karya fiksi yang sudah ada
dengan tema dan genre yang sama.
Dengan membaca cerita dari pengarang yang berbeda, siapa tahu kamu bisa mendapatkan ide
tentang bagaimana membuat cerita dan gaya penulisan yang menarik dan cocok untukmu.
Selanjutnya, mulailah untuk menuliskan alur atau rangkaian peristiwa yang akan terjadi
dalam cerita.
Tulislah alur secara urut dari awal hingga akir disertai apa saja kira-kira konflik yang akan
terjadi di dalam cerita.
Nah, setelah ketemu alurnya, langkah selanjutnya yang bisa kamu lakukan adalah
menentukan judul cerita.
Tulislah beberapa judul cerita yang menurut kamu sesuai dengan isi cerita yang akan kamu
tulis nanti.
Setelah itu, pilihlah 1 judul yang menurut kamu PALING menarik dan cocok dengan cerita
yang akan kamu buat.
Berikutnya, buatlah kerangka cerita berdasarkan alur yang sudah kamu buat di langkah
sebelumnya.
Kerangka cerita ini merupakan bagian yang cukup penting jika ingin membuat sebuah cerita
fiksi.
Dengan membuat kerangka cerita, kamu bisa lebih fokus ke alur dan menghindari untuk
keluar dari topik.
Selain itu, kerangka cerita juga bisa memudahkan kamu agar tidak ‘stuck’ di tengah jalan saat
menulis isi cerita.
Langkah selanjutnya, tentukan detail karakter dan penokohan yang ada dalam ceritamu.
Mungkin beberapa tokoh sudah mulai kamu tentukan saat membuat alur, tapi belum spesifik.
Nah di langkah ini, mulailah untuk menuliskan detail setiap tokoh seperti nama dan sifatnya.
Tuliskan juga tujuan adanya tokoh tersebut serta latar belakangnya untuk memperkuat
karakter yang kamu buat.
7. Tentukan Latar
Setelah menentukan tema hingga penokohan, selanjutnya kamu harus menentukan detail latar
dari cerita.
Tuliskan latar waktu dan tempat di setiap alur yang kamu buat jika memang memerlukan
lebih dari 1 latar.
Latar yang dimaksud tidak harus kejadian yang terjadi saat itu, namun bisa juga kejadian di
masa lalu (flashback).
Kamu bisa memilih sudut pandang orang pertama, orang kedua, ataupun orang ketiga.
Pilihlah sudut pandang yang menurut kamu paling sesuai atau paling mudah untuk kamu
terapkan.
Setelah langkah 1 – 8 kamu lakukan, kamu sudah siap untuk mulai menulis cerita.
Tulislah cerita sesuai dengan kerangka dan alur yang kamu buat sebelumnya.
Setelah selesai, jangan lupa untuk membaca dan mengecek keterkaitan setiap alur cerita yang
sudah kamu tulis.
Jika ada yang kurang pas, maka bisa segera kamu perbaiki.
Pada intinya, cerita fiksi tidak jauh berbeda dengan cerita pendek, baik dari segi struktur
maupun ciri-cirinya.
Jika kamu sudah pernah membuat cerpen, maka membuat cerita fiksi harusnya tidak sulit
untukmu.
Semoga setelah mempelajari ini, kamu bisa lebih paham tentang cerita fiksi dan bisa
membuat sendiri cerita fiksi yang menarik untuk para pembaca,
Jika ada pertanyaan, kamu bisa bertanya melalui kolom komentar di bawah ini.
Informasi Terkait
Dapatkan informasi terupdate seputar kampus, karier, dan dunia pendidikan dengan
mendaftarkan alamat E-mail kamu di bawah ini!
Rizky Pratama
Rizky merupakan lulusan S1 Manajemen di salah satu perguruan tinggi negeri yang ada di
Indonesia. Selengkapnya lihat di halaman profil.
Reader Interactions
Tinggalkan Balasan
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Komentar *
Nama *
Email *
Link
o Tentang
o Kebijakan Privasi
o Hubungi Kami
Tools
o Translate Bahasa Jawa
o Kalkulator Pecahan
o Kalkulator Persen
o Angka Romawi
Ikuti Kami
o Facebook
o Twitter
o Instagram
x
x